@@byebye0000 Masa nyariin cewe mulu ih😭. Cowok ganteng dong sekali²😭
@rahmalita12427 ай бұрын
Setujuu
@dioputra20097 ай бұрын
Bener banget😂
@evinugraha86307 ай бұрын
Nada Makin cantik bgtttt... Dan azka juga Makin nice , sukses terus buat kalian
@BrandonSalim-fg2ye7 ай бұрын
Btw next undang kak vidi dong biar dia cerita kelangsungan hidup dia sebagai penyanyi, hitung" buat ngingatin org klo dia itu emang penyanyi dan masih, bukan sebatas vidi podhub doang😂
@carlbluh7 ай бұрын
penyanyi yg tiba-tiba menjadi komedian
@saifulsidek27247 ай бұрын
Vidi podhub part time singer,wkwkwk
@AyatKursi-i1s7 ай бұрын
Aku malah suka kalo ada Azka karna bisa sekalian belajar bahasa inggris sama, aja liat konten boy wiliyam, jadi nonton sambil belajar
@citrawindi90777 ай бұрын
Nonton ini pas bgt setelah bahasa Indonesia di nobatkan sebagai bahasa internasional juga 🎉🎉, semangat buat askaaa yokk bisa blajar bahasa Indonesia lagi semoga lebih baik lagi ... *#BanggaBerbahasaIndonesia
@fredysaputra71987 ай бұрын
Undang kenzy taulany lah terus biar di deket²in sama nada biar salting² lucu 😅
@mayorietania88687 ай бұрын
Setuju
@kayyyyyy272927 ай бұрын
undang kenzyy Taulany
@ahsansasmita29637 ай бұрын
Cakep nih
@faylesya7 ай бұрын
Positif bgt emang nih Channel, lucu dan menyenangkan juga pula
@caplins027 ай бұрын
Wong Cilacap hadir lurr
@geminichannel10157 ай бұрын
Undang kenzy yukk tim.. Mau liat nada saltinggg wkk.. Yg setuju up kan guyssss
@afadira19107 ай бұрын
Apa prestasinya???
@RissoLMayyoo7 ай бұрын
@@afadira1910 vokalis,gitaris,dance,lawak,pemain film, milyader di usia 15thn😅😅😅
@afadira19107 ай бұрын
@@RissoLMayyoo Gk prestasi itu mah kan baru lahir dah Penuh Kemewahan,.. Pinter Ngaji,jadi ustadz , berbuat baik kpda seluruh Masyarakat, jadi pemimpin yg adil kpd bawahan nya, itu baru inspiratif dan ber Prestasi... 😂😂
Ora ngapak ora kepenak wkwk bangga sebagai orang ngapak juga aku wkkwk liat ci Desy 😅😂
@Kocettttttttt3 ай бұрын
BAHASA PANGINYONGAN Sumber : Agung Jemblung Wawancara eksklusif dudu Ngapak tapi Ngapa Inyong Dudu Wong Ngapak NGAPAK semula digunakan orang (luar Banyumas) sebagai olok-olok atas cara bicara orang Banyumas. Sama halnya dengan ketika orang Malaysia menyebut orang Indonesia dengan sebutan Indon. Sukakah Anda? Tidak tersinggungkah Anda? Sementara orang yang memberi julukan itu tidak paham betul tentang Bahasa Banyumas. Betul bahwa lidah orang Banyumas adalah lidah cablaka yang tidak mengenal penghilangan atau penghalusan suku kata. Bahasa Banyumasan terkenal dengan cara bicaranya yang khas. Dialek ini disebut Banyumasan karena dipakai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Banyumasan. Bapak tetap dibaca Bapak bukan Bapa’ dan seterusnya. Demikian juga dengan beberapa kosa kata dan dialeknya juga dipergunakan di Banten Utara serta daerah Cirebon-Indramayu. Logat bahasanya agak berbeda dibanding dialek bahasa Jawa lainnya. Hal ini disebabkan bahasa Banyumasan masih berhubungan erat dengan bahasa Jawa Kuna (Kawi). Seorang ahli bahasa Belanda, E.M. Uhlenbeck, mengelompokan dialek-dialek yang dipergunakan di wilayah barat dari Jawa Tengah sebagai kelompok (rumpun) bahasa Jawa bagian barat (Banyumasan, Tegalan, Cirebonan dan Banten Utara). Kelompok lainnya adalah bahasa Jawa bagian Tengah (Surakarta, Yogyakarta, Semarang dll) dan kelompok bahasa Jawa bagian Timur. Kelompok bahasa Jawa bagian barat (harap dibedakan dengan Jawa Barat/Bahasa Sunda) inilah yang sering disebut bahasa Banyumasan. Secara geografis, wilayah Banten utara dan Cirebon-Indramayu memang berada di luar wilayah berbudaya Banyumasan tetapi menurut budayawan Cirebon TD Sudjana, logat bahasanya memang terdengar sangat mirip dengan bahasa Banyumasan. Hal ini menarik untuk dikaji secara historis. Dibandingkan dengan bahasa Jawa dialek Yogyakarta dan Surakarta, dialek Banyumasan banyak sekali bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'. Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (na
@Only_JKT48_1117 ай бұрын
Ci Desy😍
@reitawatanabe487 ай бұрын
wkwk ci Desy, ngakak Cilacap pride
@calvfinka7 ай бұрын
seru, nyong wong kebumen seneng nonton podcast kkie
@Ekasetiawati-h8u7 ай бұрын
Iya dongg aku ngefans sama azka wallpaper nya juga dong😊
Laskar Nusakambangan Cilacap hadir ... Wong Ngapak Ora Ngapak Ora kepenak....Yuhuuuu 🤣☝️
@RudiSpc-zm3gd7 ай бұрын
Undang freyaaa donkk plis yang setuju like supaya top komen
@notatvcrew43547 ай бұрын
#NadaForJKT48
@rieskyadhiguna.fitrah25957 ай бұрын
Nada cantik banget
@manusiabiasa-gm7ke7 ай бұрын
nada klo masuk jeketi bisa gantian sama muthe di setlist ramune buat jadi balerina
@baskii886 ай бұрын
Skrg ada Oline gen12 yg jago Balet
@baskii886 ай бұрын
Skrg udah ada Oline Gen 12 yg Jago Balet
@SasiyaFarokah7 ай бұрын
Pliss undang halda dong kanyak nya seru
@REZACREATORLIVE7 ай бұрын
SUKSES SELALU KZbin AZKA CORBUZIER
@ismipurisa7 ай бұрын
Buat Nada, ngatain bahasa daerah suku lain "aneh" itu agak kurang sopan ya, meskipun mungkin spontan tapi semoga tidak diulangi. 🙂 Terus kenapa ya orang Jakarta kalau ke jateng bilangnga ke jawa 😂 Padahal jakarta juga di pulau jawa.
@adedegol68174 ай бұрын
Anda wanita?? Woman ☕☕
@Kocettttttttt3 ай бұрын
Bahasa Jawa Mataraman(bandek) Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan/panginyongan Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek banyumasan, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Banyumasan. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Banyumasan. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.
@siomaydimsum7 ай бұрын
Gila hiburan abis liat si azka 😂😂
@yudhanurmayunita25487 ай бұрын
Azka nada, pliss bikin acara outbound semi militer dong buat kalangan anak muda SMP SMA dan artis, tentunya diawasi dan diarahkan langsung oleh militer, supaya lebih terasa kompetitif dibuat tim, kayanya bakal seru. Supaya anak muda tersalur energinya ke arah positif, lebih cinta tanah air dan nggak letoy. Undang perwakilan dari sekolah masing-masing, jangan lupa nyanyi Indonesia Rayanya juga. Ditunggu yaa huhuuy
@noface7867 ай бұрын
Dessy ini lucu .... Natural dan original
@theresiakristini8516 ай бұрын
Saya liat nada semakin dewasa ya......pasti ini bimbingan kakak azka ...mantap bro tambah cantik banget nada
@indonesiadimatainternasional7 ай бұрын
2 hal yg hrus dlkukan Pmerintah Indonesia skrg Tanpa syarat, 1. Tiap Msyrkt yg hnya punya krang dr 3 hktar & yg tdk pnya sm sekali, & tdk ada gaji, mk hrus di jmin & dibiayai negara slm 3 thn, smpe mliki pghasilan mandiri. 2. tiap skolah hrs grtis dri skolah dsar smpai srjana.
@Tiwi_Flamboyan7 ай бұрын
Orang ngapak hadir. Nyong Wong ngapak Brebes ora ngapak ora kepenak.. Gemesh bgt deh sama kalian, khususon Aska gumush bgt🤗 Salam waras selawase 🤗
@golimatauga6 ай бұрын
sumpah ya desi cantik kayak artis jepanh gt dandanannyww ❤
@joprast80437 ай бұрын
Desy kamulah Oshiku yg nomor duaaaaaaaa
@yadhie187 ай бұрын
Nada ikutan audisi JKT48 dong
@LinggarMaretvaCendani7 ай бұрын
10:01 Cinta Pertama Di Jam 7 Lewat 12
@d-021tiara7 ай бұрын
kakak nya positive vibe bangettt, seru banget eps ini >< otw kepoin kakaknya
@niningsuningsih28057 ай бұрын
Saya suka dengerin Azka berbahasa Inggris meskipun saya ga ngerti. Dialek ngapak saya juga agak ngerti meski saya orang Sunda. Ha ha ha...seru obrolan mereka. Nada makin cantik dengan penampilannya yang sopan❤
@RienflecheX7 ай бұрын
mirip banget suzy
@laksanardie7 ай бұрын
Undang mas Gibran dong azka nada. sebelum nanti jadi wapres malah susah jadwalnya.
@yunjinhuhgirl7 ай бұрын
Undang Princess Depok Arafah Halda doong
@putrineima2637 ай бұрын
Undang komeng laahh ..cuuss..gasssss
@nanariki46643 ай бұрын
Desy keliatan banget ya orang baik. Aku telat tahu dia, tahu dia pas Tsugi no Season. Tapi langsung suka. Semangat terus Desy❤
@Apinnn9987 ай бұрын
Desy walaupun udh nikah aura oshi nya masih melekat hey
@agusriyatno43477 ай бұрын
Kawunganten hadir #ngapak
@Andin123-hh4ws7 ай бұрын
Biar ga ngerti bahasa Inggris aku masih tetep mau nonton
@bigsfrozenfood3497 ай бұрын
Suka potongan rambut nada yg sekarang ❤ makin cantiik sumpaaah..
@chandrawimbara36037 ай бұрын
Ayok nada masuk jeketi
@galuh07505 ай бұрын
Ciwa favorit kita semua(cina jawa)😂😂
@eem_official83477 ай бұрын
Ah suka sma nada yang sekarng...luv ..
@gilangg_pp127 ай бұрын
Nada aku dukung banget kalau jadi member JKT48
@serazvictoria98457 ай бұрын
saya bngung kalau ada org yg ngmgong "km orang jawa" atau ngatain "dasar jawa". padahal yg ngmg atau ngatain sama2 tinggal di pulau "jawa"... dasar aku pluto T_T
@sadariahfasihah18157 ай бұрын
Undang nabila taqiyyah please
@ImeldaYulisa7 ай бұрын
@nabilataqiyyah undangg
@ImeldaYulisa7 ай бұрын
Undang pleasee,dia runer up idol
@khoirenaizzatina7 ай бұрын
Nada ❤
@tiantoz_gopo2937 ай бұрын
Desy orangnya asyik pengen deh ngobrol sama dia
@pazaya217 ай бұрын
undang nabila taqiyyah yok
@okkie7197 ай бұрын
Daftar jeketi nada, cocok
@daudrubeno30457 ай бұрын
Ngapak ngapak tetap Indonesia!
@makmurakbar9977 ай бұрын
Ora ngapak ora kepenak
@RizalRemixRillCuyyy7 ай бұрын
Ayo dong nada, gen 13😭
@rerontokrengginang7 ай бұрын
azka request,, tolong undang my dream gir dong ka,, si agata c 😁😁😁
@sitifauziyah10957 ай бұрын
Yg kutunggu tunggu dah tayang
@adisaputra.26057 ай бұрын
Desynfection merapat..
@dhaaqmh7 ай бұрын
Aku jawa, jujur bahasa jawa itu lumayan ribet, ada ngoko alus, kasar inggil, krama alus, kasar inggil, kromo ngoko, aduuuhh pusing, belom lagi tata cara ngomong ama logatnya, ini baru bahasa jawa di tempatku, dan ternyata ada lagi bahasa jawa timuran, ngapak dan sebagainya makin pusing, dan sekarang karna emng bahasa jawaku selalu nilai 80 mulu (paling jelek) jdi ya sekarang pake bahasa indo, pake jawa cuma ama keluarga
@emnicentity90687 ай бұрын
80 jelek?? are u kidding me?? w dulu ulangan Bahasa Jawa 60 udah bersyukur dianggep bagus walau pala w digeplak nyokap😂😂😂
@dhaaqmh7 ай бұрын
@@emnicentity9068 di smk gua emng gitu bang, 78 kebawah C, nah aneh 80 itu mepet bngt ama C jdi ya termasuk jelek:)))
@munifadiriansyah7 ай бұрын
Ex JKT dari Gen brapa aja semua undang dong hehe
@ssabelove7 ай бұрын
undang kenzy taulany dongg
@aritapku84757 ай бұрын
Undang kenzy taulany bisa yuk❤
@christantoa87317 ай бұрын
Desy kaya Umi quary versi glow up
@AnasyaPutri-qh6m7 ай бұрын
Coba dong ajak Chika ex member JKT juga coba kalo bisa
@Kocettttttttt3 ай бұрын
Wong Jawa Penginyongan tidak pernah menggunakan bahasa ngapak. wong penginyongan tidak mengenal bahasa ngapak. wong penginyongan selalu menggunakan kata ‘ngapa’ atau ‘kiye’ (tanpa huruf k). hanya saja oleh orang-orang di luar komunitas penginyongan, terdengar seperti 'ngapak' atau ‘kiyek’ karena cara bicara wong penginyongan yang cepat dan tegas. mereka pun kemudian mengejek wong penginyongan dengan sebutan wong ngapak atau wong kiyek. Apakah kita harus merubah cara bertutur kata agar tidak dijadikan bahan ejekan komunitas lain? TIDAK. Tapi kita mempunyai kewajiban untuk mengenalkan kebudayaan kita, bahasa kita, kepada komunitas lain secara benar, sambil berharap mereka mau menghargai budaya kita, bahasa kita, cara bertutur kita sebagaimana kita menghargai budaya, bahasa dan cara tutur mereka.
@Sakura-sf4oc7 ай бұрын
Udang rizky faidan winner e sport asian cup ,,, tapi gamerss ya si nada gak ngerti,,,
@salsaayuwidyaputri36667 ай бұрын
undang halda dong sm arafah
@m_pahrun7 ай бұрын
Coba collab sama bule rusia, shine si bagus istri
@hafidhaainun18987 ай бұрын
Nada ayo join jkt48 , bisa dong gen 13 😂
@shysilia80157 ай бұрын
Dah pernah ditawarin sama Haruka, gak mau dia
@Kocettttttttt3 ай бұрын
BAHASA PANGINYONGAN Sumber : Agung Jemblung Wawancara eksklusif dudu Ngapak tapi Ngapa Inyong Dudu Wong Ngapak NGAPAK semula digunakan orang (luar Banyumas) sebagai olok-olok atas cara bicara orang Banyumas. Sama halnya dengan ketika orang Malaysia menyebut orang Indonesia dengan sebutan Indon. Sukakah Anda? Tidak tersinggungkah Anda? Sementara orang yang memberi julukan itu tidak paham betul tentang Bahasa Banyumas. Betul bahwa lidah orang Banyumas adalah lidah cablaka yang tidak mengenal penghilangan atau penghalusan suku kata. Bahasa Banyumasan terkenal dengan cara bicaranya yang khas. Dialek ini disebut Banyumasan karena dipakai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Banyumasan. Bapak tetap dibaca Bapak bukan Bapa’ dan seterusnya. Demikian juga dengan beberapa kosa kata dan dialeknya juga dipergunakan di Banten Utara serta daerah Cirebon-Indramayu. Logat bahasanya agak berbeda dibanding dialek bahasa Jawa lainnya. Hal ini disebabkan bahasa Banyumasan masih berhubungan erat dengan bahasa Jawa Kuna (Kawi). Seorang ahli bahasa Belanda, E.M. Uhlenbeck, mengelompokan dialek-dialek yang dipergunakan di wilayah barat dari Jawa Tengah sebagai kelompok (rumpun) bahasa Jawa bagian barat (Banyumasan, Tegalan, Cirebonan dan Banten Utara). Kelompok lainnya adalah bahasa Jawa bagian Tengah (Surakarta, Yogyakarta, Semarang dll) dan kelompok bahasa Jawa bagian Timur. Kelompok bahasa Jawa bagian barat (harap dibedakan dengan Jawa Barat/Bahasa Sunda) inilah yang sering disebut bahasa Banyumasan. Secara geografis, wilayah Banten utara dan Cirebon-Indramayu memang berada di luar wilayah berbudaya Banyumasan tetapi menurut budayawan Cirebon TD Sudjana, logat bahasanya memang terdengar sangat mirip dengan bahasa Banyumasan. Hal ini menarik untuk dikaji secara historis. Dibandingkan dengan bahasa Jawa dialek Yogyakarta dan Surakarta, dialek Banyumasan banyak sekali bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'. Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (na
@indahdesviana14447 ай бұрын
Undang angga yunanda atau iqbal dong 😅
@gupitaaya93007 ай бұрын
undang iqbal, sukaannya nada tu 😊
@kajexe4 ай бұрын
22:45 sekilas kek pakde jokowi 😂
@bumi64687 ай бұрын
Undang NJAN ANAKNYA SULE dong
@naqiasvlog7 ай бұрын
UNDANG MUTHEE DOOOONGGGG
@otwjuraganchannel19086 ай бұрын
Nada mirip tetangga aku samping rumah
@AuliaRahmanl7 ай бұрын
38.917 x ditonton 8 jam yang lalu 38.917 x ditonton 18 Feb 2024
@iwanjambi49757 ай бұрын
👍🏿
@cherpegaming12677 ай бұрын
Hadir
@Kocettttttttt3 ай бұрын
nama bahasanya bukan bahasa ngapak, tapi Bahasa Penginyongan (untuk kawasan yang luas) atau Bahasa Banyumasan (untuk banyumas raya). Ngapak adalah sebutan oleh orang di luar daerah penginyongan lebih tepatnya BAHASA JAWA BANYUMASAN/PENGINYONGAN
@magic_58707 ай бұрын
aku sering bgt pake fto orang di wlpp😊
@angel.s71767 ай бұрын
Jgn blg gak suka korea lgi diperhlus lgi nada,bs tdi nya gak tertarik buat skrg. Btul kt kak desy kmu kek gak suka lgi krn ngikut ke keluarga mu ini.
@saifulsidek27247 ай бұрын
Lah,gak salah juga sih...itu kan pilihan dia...gak ada juga tuh nada nyiyir2 peminat korea....
@angel.s71767 ай бұрын
@@saifulsidek2724 ✌️
@Kocettttttttt3 ай бұрын
bahasa banyumasan/penginyongan itu bahasa Jawa Kuno, dia sudah ada jauh sebelum bahasa Jawa lain. Jadinya, nggak sopan kalau kalian malah mendiskreditkan/menjelekan bahasa banyumasan.
@rizqinaana93647 ай бұрын
Sng ngapak sapa lhen? Cungg😂☝️ tegal hadir keh
@low25097 ай бұрын
Kereeeeen 👍👍👍🇮🇩
@bagasadji66827 ай бұрын
Iya ska...undang bintang tamu cowo...senator Komeng juga gpp...
@ahmadramdani524225 күн бұрын
Daerah solo karo yogya ugo nganggo kata koe.nanging luwih halus ngamggo sampean
@kevinafid7 ай бұрын
Deg2an bgt, semoga ga diserang kpopers..
@Kocettttttttt3 ай бұрын
Suku Jawa adalah suku terbesar di indonesia, dan bahasa asli suku jawa justru yang menggunakan vokal A bukan O seperti kata sanga bukan songo karena kalau sudah memakai O termasuk jawa modern yang dipengaruhi bahasa arab, sama dengan bahasa melayu dengan bahasa indonesia. yang aslinya bahasa indonesia itu justru bahasa melayu. dan bahasa jawa yang asli yaitu bahasa yang ada di tegal, brebes, purwokerto, banyumas, cilacap di jawa baratnya yaitu cirebon, indramayu yang sampai pamanukan di jawa timur juga yang asli berbahasa jawa adalah daerah tengger. dan yang termasuk jawa juga yaitu di daerah serang banten, disini bahasa jawanya sudah terpengaruh bahasa jawa melayu yaitu menggunakan vokal E. bahasa sansekerta juga menggunakan huruf A bukan huruf O seperti kata pancasila. berdasarkan etimologi bahasa jawa asli dipengaruhi oleh bahasa sansekerta yaitu yang membawa agama hindu dan budha, sedangkan bahasa jawa modern dipengaruhi oleh bahasa arab, perbandingannya kalau bahasa asli inggris itu ialah british english sedangkan yang modern adalah british - amerika.
@zamalnana87514 ай бұрын
Btw next bintang tamunya dari JKT48 dong 😊
@Sabrinalie8577 ай бұрын
Azka tu paling mirip sama san ateez
@witawidiawati14237 ай бұрын
Next undang cinta laura!
@adammobile13507 ай бұрын
nada cakep banget rambutnya pendek,kek Jill Valentin
@adrianbudi83256 ай бұрын
jowo timuran wah, ngapak beh joss tenak kie..
@Kocettttttttt3 ай бұрын
BAHASA PANGINYONGAN Sumber : Agung Jemblung Wawancara eksklusif dudu Ngapak tapi Ngapa Inyong Dudu Wong Ngapak NGAPAK semula digunakan orang (luar Banyumas) sebagai olok-olok atas cara bicara orang Banyumas. Sama halnya dengan ketika orang Malaysia menyebut orang Indonesia dengan sebutan Indon. Sukakah Anda? Tidak tersinggungkah Anda? Sementara orang yang memberi julukan itu tidak paham betul tentang Bahasa Banyumas. Betul bahwa lidah orang Banyumas adalah lidah cablaka yang tidak mengenal penghilangan atau penghalusan suku kata. Bahasa Banyumasan terkenal dengan cara bicaranya yang khas. Dialek ini disebut Banyumasan karena dipakai oleh masyarakat yang tinggal di wilayah Banyumasan. Bapak tetap dibaca Bapak bukan Bapa’ dan seterusnya. Demikian juga dengan beberapa kosa kata dan dialeknya juga dipergunakan di Banten Utara serta daerah Cirebon-Indramayu. Logat bahasanya agak berbeda dibanding dialek bahasa Jawa lainnya. Hal ini disebabkan bahasa Banyumasan masih berhubungan erat dengan bahasa Jawa Kuna (Kawi). Seorang ahli bahasa Belanda, E.M. Uhlenbeck, mengelompokan dialek-dialek yang dipergunakan di wilayah barat dari Jawa Tengah sebagai kelompok (rumpun) bahasa Jawa bagian barat (Banyumasan, Tegalan, Cirebonan dan Banten Utara). Kelompok lainnya adalah bahasa Jawa bagian Tengah (Surakarta, Yogyakarta, Semarang dll) dan kelompok bahasa Jawa bagian Timur. Kelompok bahasa Jawa bagian barat (harap dibedakan dengan Jawa Barat/Bahasa Sunda) inilah yang sering disebut bahasa Banyumasan. Secara geografis, wilayah Banten utara dan Cirebon-Indramayu memang berada di luar wilayah berbudaya Banyumasan tetapi menurut budayawan Cirebon TD Sudjana, logat bahasanya memang terdengar sangat mirip dengan bahasa Banyumasan. Hal ini menarik untuk dikaji secara historis. Dibandingkan dengan bahasa Jawa dialek Yogyakarta dan Surakarta, dialek Banyumasan banyak sekali bedanya. Perbedaan yang utama yakni akhiran 'a' tetap diucapkan 'a' bukan 'o'. Jadi jika di Solo orang makan 'sego' (na
@Kocettttttttt3 ай бұрын
Wong Jawa Penginyongan tidak pernah menggunakan bahasa ngapak. wong penginyongan tidak mengenal bahasa ngapak. wong penginyongan selalu menggunakan kata ‘ngapa’ atau ‘kiye’ (tanpa huruf k). hanya saja oleh orang-orang di luar komunitas penginyongan, terdengar seperti 'ngapak' atau ‘kiyek’ karena cara bicara wong penginyongan yang cepat dan tegas. mereka pun kemudian mengejek wong penginyongan dengan sebutan wong ngapak atau wong kiyek. Apakah kita harus merubah cara bertutur kata agar tidak dijadikan bahan ejekan komunitas lain? TIDAK. Tapi kita mempunyai kewajiban untuk mengenalkan kebudayaan kita, bahasa kita, kepada komunitas lain secara benar, sambil berharap mereka mau menghargai budaya kita, bahasa kita, cara bertutur kita sebagaimana kita menghargai budaya, bahasa dan cara tutur mereka.
@Kocettttttttt3 ай бұрын
“Kulo bingung, bojoku loro” Banyak orang mengira, ciri-ciri bahasa Jawa adalah pada banyaknya penggunaan huruf “o” pada kata-kata yang digunakan. Misalnya: Jowo, kutho Solo, Solotigo, nopo, Diponegoro, meniko, cipto mulyo, podho-podho, dsb. Ini salah kaprah. Mengapa demikian? Karena huruf dasar pada bahasa Jawa sebenarnya tidak mengenal “o,” hanya mengenal “a.” Perhatikan huruf Jawa baru berikut ini: Ha Na Ca Ra Ka Da Ta Sa Wa La Pa Dha Ja Ya Nya Ma Ga Ba Tha Nga Penulisannya begitu. Bukan: Ho No Co Ro Ko Do To So Wo Lo Po Dho Jo Yo Nyo Mo Go Bo Tho Ngo Ini penulisan yang salah. Bunyi “o” pada huruf Jawa terjadi ketika hurufnya diberi ‘harokat’ (baca: sandhangan) taling tarung (bentuknya seperti huruf m + 2). Jadi, penulisan yang benar adalah: Jawa, kutha Sala, Salatiga, napa, Dipanegara, menika, cipta mulya, padha-padha. Lalu, kenapa banyak yang membacanya dengan bunyi ‘o’? Ini baru terjadi sejak era Mataraman. Membaca kata-kata tersebut dengan bunyi ‘o’ adalah dialek Mataraman. Cara membaca “o”-nya pun lebih tipis dibandingkan bunyi “o” hasil dari taling tarung. Dalam bahasa Jawa lama, tetap dibaca “a.” Jadi, ketika mau menuliskan “Saya bingung, istri saya sakit” penulisan yang benar adalah “Kula bingung, bojoku lara,” bukan “Kulo bingung, bojoku loro.” Maka dari itu, wahai para pengguna "Bahasa Jawa Banyumasan" dimanapun berada, berbanggalah karena cara membacamu masih lebih menyerupai bahasa Jawa Kuna asli(KAWI). Aji - IG @ajipedia
@Kocettttttttt3 ай бұрын
Bahasa Jawa Mataraman(bandek) Dulu, pada akhir abad 16 berdirilah suatu kerajaan di Pulau Jawa bernama Kerajaan Mataram Islam. Kemudian, di masa kepemimpinan Sultan Agung yang kiranya berlangsung pada awal abad 17, diduga merubah banyak sekali pengaruh dalam kebudayaan Jawa kuno. Salah satunya yakni perubahan dialek bahasa. Bahasa Jawa kuno yang sebelumnya berakhiran “A” kemudian di masa Sultan Agung berubah menjadi “O”. Dan dialek ini pun akhirnya hampir digunakan oleh seluruh penduduk di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam waktu itu. Dan sekarang, dialek Mataraman ini masih digunakan di berbagai daerah. Bahkan, menurut saya dialek ini yang paling banyak dituturkan. Antara lain digunakan oleh masyarakat Karesidenan Kediri, Karesidenan Madiun, Kesultanan Yogyakarta dan sebagian Karesidenan Kedu. Karesidenan Kediri: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Tuluangagung, dan Kabupaten Trenggalek. Karesidenan Madiun: Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Ponorogo. Kesultanan Yogyakarta: Kotamadya Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo, dan Kabupaten Bantul. Sebagian Karesidenan Kedu: Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Purworejo, dan Kabupaten Temanggung. Bahasa Jawa Banyumasan/panginyongan Dialek bahasa yang satu ini diduga merupakan Bahasa Jawa yang paling kuno. Karena setiap kalimat yang dituturkan selalu berakhiran konsonan “A”. Itu berbeda dengan dialek Bahasa Jawa lainnya yang cenderung berakhiran “O”. Dialek ini dituturkan oleh dua karesidenan. Anatara lain beberapa wilayah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Banyumas. Meskipun dua karesidenan ini sama-sama menuturkan dialek banyumasan, namun ada sedikit perbedaan kosakata yang dituturkan oleh dua wilayah ini. Karesidenan Pekalongan: Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kota Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Pemalang. Karesidenan Banyumas: Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap. Kabupaten Kebumen dan Wonosobo yang merupakan bagian dari Karesidenan Kedu, juga sebagian daerahnya menggunakan dialek Bahasa Jawa Banyumasan. Bahasa Jawa Semarangan Dialek Bahasa Jawa yang satu ini dituturkan oleh masyarkat di sekitaran Karesidenan Semarang. Tentu logat yang dituturkan memiliki keunikan sendiri. Karesidenan Semarang: Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Grobogan. Bahasa Jawa Aneman Bahasa Jawa yang satu ini biasanya dituturkan oleh masyarakat di pesisir utara Pulau Jawa. Baik itu wilayah yang berada di Jawa tengah maupun yang bermukim di Jawa Timur. Dialek Bahasa Jawa Aneman digunakan di wilayah sebagai berikut: Jawa Timur: Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban. Jawa Tengah: Kabupaten Rembang, Kabupaten Pati, Kabupaten Blora. Bahasa Jawa Arekan Sekarang kita beralih ke wilayah Jawa Timur. Di provinsi ini terdapat dialek bernama Arekan. Logat yang satu ini sangat kental dengan stigma Bahasa Jawa yang kasar. Dilaek yang satu ini dituturkan oleh dua Karesidenan. Yakni Karesidenan Surabaya dan sebagian Karesidenan Malang. Karesidenan Surabaya: Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang. Sebagian Karesidenan Malang: Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, dan Kabupaten Lumajang. Bahasa Jawa Pandalungan Bahasa Jawa yang satu ini sangat unik. Pasalnya, dialeknya bercampur antara Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Penuturnya pun kebanyakan bermukim di sekitaran wilayah Tapal Kuda Wilayah Tapal Kuda: Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Banyuwangi. (Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Problinggo juga termasuk) Sedangkan Kabupaten Problinggo yang harusnya masuk wilayah Karesidenan Malang, namun dialek yang digunakan penduduk setempat juga menuturkan Bahasa Jawa Pandalungan. Sedangkan untuk Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Pasuruan, beberapa kecamatannya menggunakan Bahasa Jawa Arekan dan sebagian lain menggunakan Bahasa Jawa Pandalungan. Bahasa Jawa Tengger Dialek yang satu ini menurut saya hampir mirip dengan Bahasa Jawa Banyumasan. Namun, dalam penuturannya memiliki perbedaan yang lumayan jauh di beberapa kosakata. Diduga, Bahasa Jawa Tengger juga merupakan turunan langsung dari Bahasa Jawa Kuno. Itulah mengapa konsonan akhir kalimat yang diucapkan beberapa katanya juga berakhiran huruf “A”. Penutur logat yang satu ini biasanya bermukim di wilayah Pegunungan Bromo: Itu menyebar pada sebagian Kecamatan di: Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Probolinggo. Bahasa Jawa di Jawa Barat Meskipun provinsi ini bernama Jawa Barat, namun bahasa di wilayah ini cenderung menggunakan Bahasa Sunda. Ada beberapa wilayah di Jawa Barat yang hingga kini masih menggunakan Bahasa Jawa. Antara lain seperti di sebagian wilayah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Bahasa di Timur Pulau Jawa Ada dua bahasa yang bukan termasuk Bahasa Jawa dan digunakan oleh orang-orang di Jawa Timur. Yakni Bahasa Madura dan Bahasa Osing. Menurut KH Agus Sunyoto, dalam Bahasa Madura terdapat banyak sekali kosakata Bahasa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno. Namun, apabila Bahasa Madura didengarkan oleh orang-orang Jawa zaman sekarang, saya yakin banyak sekali orang Jawa yang tidak paham. Karena seperti yang saya katakan di atas, perubahan Bahasa Jawa yang diusung pada zaman Sultan Agung merubah segalanya. Ini sungguh menjadi misteri bagi saya pribadi hingga sekarang. Kebetulan saya lumayan paham dengan Bahasa Madura. Dan memang, beberapa kosakata bisa dikatakan mirip. Namun, hanya pelafalannya saja yang sangat jauh berbeda. Kemudian, ada Bahasa Osing. Beberapa menganggap bahwa Bahasa Suku Osing yang bermukim di Kabupaten Banyuwangi ini sama seperti Bahasa Jawa. Namun, sebagian orang-orang keturunan Kerajaan Blambangan ini menggangap bahwa Bahasa Osing/Using bukan merupakan Bahasa Jawa. Ya, mungkin itulah beberapa macam Bahasa Jawa yang saya ketahui. Intinya, setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Meskipun itu sama-sama Jawa, namun jangan heran apabila terdapat perbedaan dialek dan kosakata.