Рет қаралды 15
Aksi demonstrasi mengawal putusan mahkamah konstitusi terkait pilkada 2024 di kota semarang, jawa tengah, berakhir ricuh. Sedikitnya, 11 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit karena terkena gas air mata.
Ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil yang tergabung dalam gerakan rakyat menggugat atau geram jawa tengah menggelar unjuk rasa di depan gedung dprd jateng, kamis siang.
Aksi unjuk rasa itu menuntut agar DPR RI dan kpu melaksanakan putusan mk nomor 60 dan 70 terkait aturan pilkada serentak 2024.
Awalnya, demonstrasi berlangsung tertib. Namun, sekitar pukul 12.15 WIB, massa yang berada di depan gerbang utama dprd pindah ke sisi utara.
Setibanya di sana, massa pun langsung mengamuk dengan menjebol pagar gedung dprd jateng. Petugas kepolisian yang berjaga berhasil menenangkan massa aksi.
Namun, selang beberapa saat, ribuan mahasiswa itu merangsek ke gedung dprd sambil melemparkan botol minuman.
Massa yang makin menjadi, ketika satu orang temannya digelandang polisi.
Petugas yang tidak bisa lagi menenangkan masa kemudian menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata ke arah kerumunan. Massa kocar-kacir.
Dari kericuhan tersebut, sedikitnya 11 mahasiswa dilarikan ke rumah sakit roemani semarang. Mereka rata-rata mengalami sesak napas akibat menghirup gas air mata.
Koordinator lapangan geram jetang, ricky adrian, menyayangkan sikap represif aparat kepolisian dalam melakukan pengamanan.
Menurutnya, tindakan aparat tersebut membuat massa aksi banyak terluka.
Dia menyebut jika tuntutan massa aksi tidak dipenuhi maka pihaknya akan kembali turun ke jalan serta melakukan gerakan boikot pilkada.
#demo #kawalputusanmk #semarang #demosemarang #mahasiswasemarang