Dialog Sains Religius, Agama Saintifik bersama Haidar Bagir dan Ulil Abshar Abdalla

[@syamsuarbasyariah8799]

Alhamdulillah berkah GUS ULIL DAN MAS HAIDAR, DUA PEMIKIR MUSLIM YG MENABRAK TRADISI YG TIDAK MENGUNTUNGKAN ISLAM, KINI HADIR LG UNTUK PENYGARAN PEMIKIRAN ISLAM DI ABAD DIGITAL. SAYA SUKA MEREKA BERDUA KRN SELALU MENGEDEPANKAN INTELEKTUAL DG BERBASISKAN NILAI NILAI AKADEMIS AGAMIS

[@sundarisuyitno8891]

Semoga diskusi seperti ini selalu ada.. Allahumma sholli 'alaa Muhammad wa aali Muhammad wa ajjil farajahum❤❤❤

[@kangguruhiker]

Narasi fiksional memang sangat rentan runtuh, sehingga perlu terus diperjuangkan. Agama, idiologi, sistem kenegaraan, konstitusi, korporasi, sainstisme, adalah realitas konstruktif imajiner yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kemanusiaan, maupun menghancurkan peradaban. Yang dibutuhkan adalah bisa melihat segala sesuatu secara proporsional dengan beragam sudut pandang, untuk menghindari dogmatisme yang beku. Bagi saya, keunggulan penjelasan sains adalah terbuka untuk diuji oleh siapapun, tidak berpretensi untuk memberikan penjelasan akhir dan kebenaran absolut, sehingga lebih dinamis dibandingkan narasi yg ditawarkan agama.

[@atlonadonara9894]

Agama berusaha mencari argumen untuk membenarkan diri .. bukan mempertanyakan dirinya apakah yang dipercaya itu sudah benar atau belum.. sedangkan sains selalu mempertanyakan kebenaran dirinya trus mengevaluasi lewat eksperimen dan harus dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.. hasil penelitian science selalu ditunggu untuk kemudian diklaim agama untuk pembenaran diri.. konsep DNA sel, pengetahuan tentang virus bakteri, listrik, energi, senyawa dan unsur kimia itu oleh scientis tidak ditemukan disatu kitab suci pun

[@aminudinudin8688]

Alhamdulillah... tambah ilmu

[@muthohharchannel79]

Menarik, untuk memancing konsumen

[@fadelimammuttakin7161]

sangat menarik!!!!!

[@FILOSOFIA_20]

Ditunggu diskusi2 selanjutnya, 👍

[@marzuqiahmad6463]

ikut ngaos

[@mudjionosupangat2187]

Einstein tidak mau disebut ateis, atau agnostis. Dia percaya Tuhan tetapi bukan Tuhan Personal. Orang besar seperti Einstein atau ilmuan-ilmuan penermu lainnya mungkin tidak menjadi masalah. Kalau orang biasa atau awam bisa jadi hanya untuk alasan untuk tidak melaksanakan ritual ibadah yang dianggap ribet merepotkan. Bagi saya dan kebanyakan umat beragama tentu lebih aman mengimani Tuhan Personal, yang memberikan hukuman tetapi juga memberikan ampunan. Konsekuensinya ya harus menunaikan perintah Tuhan sesuai ajaran agamanya masing-masing. Mudah-mudahan buku ini dapat menambah pengetahuan sekaligus meningkatkan ketakwaan.

[@bungnugi6896]

Diskusi sangat menarik. sehat sll para narasumber

[@destikacahyana8907]

Nyimak rekaman

[@aguswedi4990]

Mantul!

[@lukenchannel7147]

Mantabs "tidak harus atheis untuk menjadi scientist dan menjadi religius bukan berarti tidak scientific".❤

[@RaziChaniago]

Alquran memerintahkan unt membuat kebijakan dan tindakan berlandaskan pada sains. Alhadid ayat-1 adalah basic konsep dari lahirnya sains, yaitu keteraturan, dimana keteraturan muncul akibat dari tasbihnya (kepatuhannya thd "ketetapan-Nya" yg telah Allah tetapakan unt masing2nya) semua komponen pembentuk alam semesta (dilangit dan bumi}. Keteraturan menghasilkan konsistensi yang bisa uji di setiap kondisi. Konsistensi akan memproduksi kesimpulan2, teorema2 dan hukum2 sains.

[@dosenfilsafat5539]

Jika ada, pesan buku yang satunya, "Pengantar Filsafat Islam" karya beliau?!

[@yusufyanuri5538]

Gus Ulil kaosnya bagus, belinya dimana ya?

[@bl4ck_wing_parrot_165]

"KAU ADALAH AKU YANG LAIN" #TajalliTools

[@muhammadfannialfarisi2726]

I guess the debate isn't about science and religion. It's about materialism and idealism.

[@irfanjuliansyah4373]

Okee

[@dosenfilsafat5539]

Min, pesan bukunya...

[@jam-johanandimiq3015]

Barakallah..

[@umimufarikhah5818]

Bukankah itu termasuk tajalli Gus? Pernyataan dr Stapen Hawking tadi

[@delasoul9650]

Menurut pengamatan saya yang awam mungkin kebanyakan yg being Atheism dr kalangan ilmu sosial dan humaniora terutama dibidang filsafat, karena banyak orang yg mulai meragukan doktrin agama melalui filsafat dan melihat "sosok" Tuhan sebagai makhluk Antromorphik yang egois yang menciptakan alam semesta secara absurd dan menggerakkan kehidupan layaknya permainan wayang, klo saya lebih suka pendapat para scientist yg berbanding terbalik tentang konsep adanya alam semesta dan proses penciptaan dan siapa yg menciptakan, Elon Musk pun pernah bilang kalau Alam semesta ini sebuah grand design karena dengan segala keteraturannya Alam semesta ini diberikan Hukum alam dan karunia Chaos.

[@nurarifah2886]

kenapa ya video nya gak bisa di download?

[@multazamaryaandaru3404]

Bisa kok diaku

[@gwebangetforever]

Tuhan maha pemurah, tetapi semesta kreasiNya itu MAHAL. Tanpa inisiatif untuk riset mandiri, terancam meleset dalam memahami sang semesta. Text book? Itu jauh dari mencukupi untuk dijadikan bekal, sebab politik sudah terlalu surplus dan meluber kemana-mana -- termasuk ke institusi pendidikan. #JustSaying

[@zourahumaira]

Minat

[@PenerbitMizan135]

silakan kunjungi mizanpublishing.com/sains-dan-agama/ untuk informasi pemesanan.

[@warsonohadisubroto4203]

Pusing, direpotkan oleh ekstremisme agama, mengeluh tambah dipusingkan oleh ekstremisme sains. Lha itu ekstremisme sains, sebenermya jawaban untuk menghantam ekstremisme agama. Jadi, mustinya didukung aja. Nggak apa. Ada risiko memang agama ikut tergerus. Ya nggak apa. Udah lebih tua, Katolisisme digerus Galileo dan kawan-kawan, masih ada tuh sampai sekarang. Takut 200 tahun atau 2.000 tahun lagi Islam dan agama Ibrahimi lain tergerus sampai fondasinya seperti paganisme Romawi dan Yunani? Siapa masih menyembah Zeus? Siapa masih percaya palu Thor mencipta petir? Kenapa takut? Bukankah palu Thor masih jadi tema yang seru diangkat blockbuster dan ditonton milyaran orang lewat The Avengers. Nggak hilang tuh 'Tuhan' dari masa lalu walaupun sudah pensiun sebagai Tuhan. Cuma dia mengisi relung hati (sebenernya sebuah kapling berbasis listrik-kimiawi di otak) dengan cara yang berbeda. Dipensiunkan sebagai Tuhan oleh manusia terjadi pada Thor. Dialihtugaskan jadi karakter fiksi nan memukau dan memberi harapan lewat media lain, kenapa tidak? Kalau itu terjadi pada Allah, apa pula yang perlu ditangisi.

[@faridmuslim9319]

Lalat memang cuma akan kumpul dengan sesamanya...

[@muhammadindra9540]

Kenapa harus lalat? Apakah tidak ada bahasa lain?

[@agungben3885]

elo kotoran yg akan kumpul dengan tai

[@khotobtokai5637]

Elu org bodoh sampah peradaban

[@vraztovo5520]

Apakah kamu kecoak 😁🤔

[@roviriyadi705]

Xiiiiaaahiyun... Liberaliyun..... Pekaiyun.... lagi berkuasa tapi Insya Allah gakan lama....

[@khotobtokai5637]

Org yg kurang cerdas ga ush ikut komen....diam nya org bodoh akan menyelamatkan banyak org

[@rohmatfadilahrohmatfadilah3760]

Mas ulil emang cerdas.....maklumlah .....wong NU....

[@syamsuarbasyariah8799]

ABI MEULABOH

[@shahrimanjamalullaylchanne2301]

P

[@pasukanberaniparty8985]

Haidar kok konservatif begitu yaa?

[@khotobtokai5637]

Maksusnya gmna bro..?

[@atlonadonara9894]

Scientis secara prinsip bertolak belakang dengan dengan agama.. trlalu dungu kalo hal yang bertolak belakang berusaha dikait2kan

[@azmihakam]

Menurut saya bukan dikait kaitkan sih tapi memang kedua diskursus tersebut punya peran yang berbeda, walaupun dalam beberapa aspek punya keterkaitan. Pak haidar sering kritik ilmuan(gadungan) Harun Yahya loh, yang dulu video dan bukunya2 banyak digandrungi kalangan kanan Islam sebagai justifikasi kebenaran islam lewat ilmu2 cocokloginya.

[@atlonadonara9894]

Para ahli penemu scientis itu Ateis dan tidak mengaitkan Tuhan dalam penelitian dan di lakukan dengan pemikiran yang logis dan bisa dibuktikan.. Agama selalu mengait2kan setelah diteliti oleh scientis yang Ateis

[@harda001]

Ingat quotes abert enstiein"tuhan tidak pernah bermain dadu"