Рет қаралды 1,111
Drama Gong adalah sebuah bentuk seni pertunjukan Bali yang masih relatif muda usianya, diciptakan sekitar tahun 1966 oleh Anak Agung Gede Raka Payadnya dari desa Abianbase, Gianyar. Seni ini memadukan unsur-unsur drama modern dengan unsur-unsur kesenian tradisional Bali, seperti gamelan Gong Kebyar. Nama Drama Gong diberikan karena dalam pementasannya, setiap gerak pemain serta peralihan suasana dramatik diiringi oleh gamelan Gong Kebyar.
Drama Gong biasanya menampilkan lakon-lakon yang bersumber pada cerita-cerita romantis, seperti cerita Panji Malat, cerita Sampik Ingtai, dan kisah sejenis lainnya. Para pemain mengenakan busana tradisional Bali, sesuai dengan tingkat status sosial dari peran yang dibawakan, dan setiap gerak pemain diiringi dengan perubahan irama gamelan Gong Kebyar.
Puncak kepopuleran Drama Gong adalah pada masa 1970-an, dengan sedikitnya delapan sekaa atau kelompok Drama Gong di Bali. Namun, sejak tahun 1990-an, kepopuleran Drama Gong mulai meredup, dan saat ini hanya ada sekitar enam kelompok Drama Gong yang masih aktif
Sekarang, Drama Gong masih dipertahankan oleh beberapa sekaa, seperti Drama Gong Bintang Bali Timur_*, *_Drama Gong Duta Budaya Bali_*, dan *_Drama Gong Dewan Kesenian ². Meskipun popularitasnya menurun, Drama Gong masih merupakan bagian penting dari seni dan budaya Bali