Рет қаралды 319,118
Duryudono Gugur, Dalang Ki Timbul Hadi Prayitno Disk 6
Ki Timbul termasuk dalang yang sangat fanatik dengan pergelaran pakem, bukan pergelaran kolaborasi dengan berbagai cabang seni. Dalang yang kerap disapa Ki Timbul memiliki tempat dihati rakyatnya, Ia dikenal sebagai dalang yang menetapi Dharma dan bersetia pada Pakem. Ia dikenal sebagai sosok dalang yang mampu membawakan lakon-lakon serius. Kecintaanya pada wayang membuatnya tak berpaling dari Pakem,
Tak segan Ki Timbul menolak permintaan untuk pentas dengan bintang tamu pelawak. "Mau nanggap dagelan atau nanggap wayang? Kalau nanggap dagelan, ya saya tidak mendalang," katanya suatu saat dalam perbincangan dengan Tribunnews.com. Saking fanatiknya dengan pakem pedalangan, Ki Timbul beberapa kali mengatakan lebih baik tidak pentas (berarti tidak mendapat bayaran) kalau diminta tampil bersama pelawak. "Nanti lama-kelamaan wayang hanya jadi pelengkap, padahal seharusnya wayanglah yang diutamakan, bukan pelawaknya," kata Ki Timbul .
Kecintaan Ki Timbul pada wayang melahirkan kreasi dalam menggelar lakon-lakon wayangnya. Ia ,tidak mau membeda-bedakan gaya solo maupun gaya yogyakarta. Karena manurut beliau keduanya baik dan memilki kelebihan. Beliau pernah belajar dari berbagai macam gaya , beliau pernah belajar pada Ki Gondo Margono, Ki bancak, Ki Hadi Kasmo, dan Ki Narto Sabdo para dalang senior Zaman itu.
Ki Timbul, telah memiliki segudang prestasi, mulai dari penghargaan dariPDI(Persatuan Dalang se-Indonesia), penghargaan dari Pemda Yogyakarta,dan banyak piagam dari berbagai Universitas. Meski sering diundang ke Istana Negara, maupun digedung-gedung instansi yang mewah, Ki Timbul tetap hidup sederhana dan merakyat. Bagi beliau diundang dimanapun sama saja. Hal ini pula yang membuat popularitasnya menjadi tinggi.
Sampai masa tuanya Ki Timbul tetap eksis mendalang dan mengajarkan ilmunya dengan menjadi dosen tamu di Institut Seni Yogyakarta dan menjadi guru dalang di Habiranda keraton Yogyakarta karena beliau juga merupakan abdi kraton sampai akhir hayatnya. Di Keraton Yogyakarta pun sampai saat ini beliau masih tercatat sebagai abdi dalem dengan gelar Mas Rio Cermo Menggolo.
Ki Dalang Timbul Hadi Prayitno, lahir di Desa Jenar, Bagelan, Purworejo pada tahun 1932. Darah seni mengalir dari keluarga terutama ayahnya yang juga seorang dalang setelah malang melintang menapaki darmanya di dunia pedalangan akhirnya Sang Maestro ini kembali menghadap kepada Sang Maha Dalang dengan tutup usia di umut 79 tahun pada Mei 2011. Ki Timbul Hadi Prayitno dimakamkan di Patalan, Jetis - Bantul.