Setelah saya mengikuti tausiah cenel yg disampaikan yg Mulya tuan yg guru Dr.luman hakim yg sangat detil,rasanya saya sangat paham dg atinya bismillah hirroh manirrohim. Terima kasih mohon maaf atas semua kekurangan saya.
@duaputrirachmatria27502 ай бұрын
Pembicaraan tentang dzikir, syariat, thariqah, dan hakikat mengajak kita untuk merenungkan pentingnya menemukan Tuhan dalam hidup. Kehilangan Tuhan berarti kehilangan segalanya, meskipun kita memiliki dunia. Melalui zikir dan munajat, kita diingatkan untuk selalu berhubungan dengan Allah, yang tidak pernah memutuskan kebajikan-Nya kepada kita. 01:00 Kehilangan Tuhan adalah kehilangan yang paling mendalam, karena meskipun seseorang memiliki segalanya, tanpa Tuhan, hidupnya tidak berarti. Kita sering kali lari dari-Nya, padahal Dia selalu ada. -Kehilangan Allah tidak hanya berarti kehilangan spiritual, tetapi juga kehilangan tujuan hidup yang sesungguhnya. Tanpa menemukan-Nya, kita tidak mendapatkan apa-apa meski menguasai dunia. -Dalam konteks ini, Tuhan tidak pernah hilang; justru manusia yang sering menjauh dari-Nya. Kesadaran akan keberadaan Tuhan sangat penting untuk mendapatkan kedamaian jiwa. -Imam Abu Bakar menjelaskan bahwa kerugian terbesar adalah kehilangan surga dan masuk neraka. Ini menunjukkan betapa pentingnya hubungan kita dengan Tuhan dalam kehidupan. 07:20 Kehilangan yang paling besar bagi manusia adalah kehilangan kesempatan mengenal dan bertemu dengan Allah. Ini lebih berat dibandingkan dengan kehilangan surga atau masuk neraka. -Pentingnya mengenal Allah dalam kehidupan manusia tidak bisa diabaikan. Menemukan Allah adalah tujuan utama yang harus dicapai oleh setiap individu. -Ilusi yang menghalangi manusia untuk dekat dengan Allah sering kali muncul dari imajinasi dan khayalan. Realitas hubungan dengan Allah tidak bisa dibatasi oleh apapun. -Kehampaan dalam pencarian kebahagiaan sering kali disebabkan oleh fokus pada hal-hal duniawi. Manusia harus memahami bahwa kebahagiaan sejati ada dalam pengenalan kepada Allah. 13:21 Kehidupan tidak dapat diprediksi, dan kebahagiaan sejati tidak hanya direncanakan tetapi harus disiapkan. Kita harus menggantungkan harapan hanya kepada Allah tanpa mengganti-Nya dengan apapun. -Manusia seringkali berusaha memprogram kebahagiaan mereka, tetapi hasilnya seringkali tidak seperti yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa rencana manusia tidak selalu sesuai kenyataan. -Menggantikan posisi Allah dalam hidup kita merupakan kerugian terbesar. Ketika kita mengalihkan harapan kepada yang lain, hidup kita menjadi hancur dan tidak berarti. -Pandangan hidup yang salah dapat mengakibatkan kita menjauh dari Allah. Kita sering kali berpikir bisa menunda pertemuan dengan-Nya, tetapi sebenarnya Dia selalu ada dalam hidup kita. 19:26 Pandangan utuh terhadap penciptaan Allah menuntut manusia untuk memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini memiliki peran penting. Ketika manusia terpisah dari-Nya, semua menjadi batil dan najis. -Kehadiran kotoran sebagai bagian penting dari penciptaan Allah menunjukkan bahwa segala sesuatu memiliki nilai. Tanpa kotoran, dunia akan penuh dengan masalah kesehatan. -Pemisahan antara Halal dan Haram terjadi ketika manusia menjauh dari Allah. Dalam keadaan ini, segala sesuatu menjadi terkotori oleh pandangan batil. -Istigfar sebagai cara untuk kembali kepada Allah sangat penting. Allah sangat gembira ketika hamba-Nya kembali, menandakan hubungan yang erat antara manusia dan Sang Pencipta. 26:14 Kebajikan dan anugerah Allah tidak pernah terputus, meskipun manusia sering kali merasa terputus dari harapan. Ketika kita berdoa, itu adalah bentuk pengakuan akan anugerah yang selalu ada. -Manusia sering kali berharap pada situasi dan kondisi, bukan kepada Allah. Hal ini menunjukkan kurangnya pengakuan akan anugerah yang selalu diberikan oleh Allah. -Doa yang tulus dan penuh harapan seharusnya membawa kebahagiaan. Husnudzan kepada Allah saat berdoa sangat penting untuk menjaga keyakinan kita. -Keindahan dalam berdoa dan bermunajat kepada Allah harusnya dipenuhi dengan kelembutan dan kedekatan. Ini menciptakan pengalaman spiritual yang mendalam dan bermakna. 32:50 Doa yang tulus dan indah dapat membawa kebahagiaan luar biasa dan membuat Allah mendengarkan hamba-Nya. Keikhlasan dan tawakal dalam doa membuat hubungan dengan Allah semakin dekat dan harmonis. -Hamba yang tidak memaksa dalam doa akan mendapatkan lebih dari yang diminta. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sikap tawakal dalam berdoa kepada Allah. -Kesopanan dan keikhlasan saat beribadah sangat penting. Ketika berdoa, hamba harus merasa diawasi oleh Allah dan memantulkan hati yang santun. -Pakaian keagungan dan kharisma seorang wali menunjukkan hubungan yang erat dengan Allah. Mereka merasa lemah dan sangat bergantung pada-Nya dalam setiap aspek kehidupan. 39:17 Nabi Ibrahim menunjukkan bahwa dalam menghadapi cobaan, kita harus tetap teguh dan tidak lari dari kenyataan hidup. Dia merasakan kenikmatan yang luar biasa meskipun di tengah api pembakaran. -Kehidupan Nabi Ibrahim di tengah cobaan memberikan pelajaran bahwa tantangan adalah bagian dari takdir yang harus dihadapi dengan keberanian. Keberanian ini membawa pada kedekatan dengan Allah. -Dalam tasawuf, cobaan dipandang sebagai cara untuk memahami jalaliah dan jamaliah Allah. Hikmah di balik cobaan menjadikan kita lebih bersyukur dan mendekatkan diri kepada Allah. -Para wali Allah melihat cobaan sebagai kesempatan untuk meraih kehormatan dan karamah. Mereka tidak lari dari tantangan, melainkan menghadapinya dengan iman yang kuat. 46:12 Kemuliaan Allah dapat dirasakan ketika manusia berzikir serta mengingat-Nya. Hal ini menunjukkan hubungan yang intim antara makhluk dan penciptanya dalam kesadaran spiritual. -Zikir merupakan sebuah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan merasakan kemuliaan-Nya. Ini menjadi penting dalam kehidupan spiritual setiap individu. -Perasaan zikir yang benar adalah saat kita menyadari bahwa segala sesuatu adalah akibat dari ingatan Allah kepada kita. Ini menunjukkan sifat Allah yang abadi. -Zikir dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan, mulai dari zikir syariat hingga zikir hakikah. Setiap tingkatan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan dengan Allah. 52:28 Allah selalu mengingat makhluk-Nya sebelum mereka mengingat-Nya, menunjukkan sifat-Nya yang Maha Mengingat. Kita seharusnya memposisikan Allah sebagai penyebab segala kebajikan, bukan sebagai akibat dari ibadah kita. -Kita sering merasa malas beribadah karena salah memposisikan Allah dalam hidup kita. Menyadari Allah sebagai penyebab dapat meningkatkan semangat beribadah kita. -Zikir yang tulus dan terhormat seharusnya menjadi tujuan kita. Berzikir dengan penuh kesadaran dapat mendekatkan kita kepada Allah. -Husnud Zan atau berbaik sangka kepada Allah adalah hal yang penting. Keyakinan positif terhadap Allah akan membantu kita terhindar dari prasangka negatif.