Eiger Mountaineering - Discovering New Perspective

Exploring the unknown place,
Experiencing local living,
Conquering fears together,
And discovering new perspective.
We learned about how our lives are intertwined,
And how we affect one another,
The pictures that we take,
The destinations we uncover,
The insight that we garner,
are the most interesting things,
and will always be memorable.
===================================================
Jangan lupa LIKE, SHARE & SUBSCRIBE Eiger Adventure KZbin Channel!
===================================================
Like & follow juga Official Social Media EIGER di :
Facebook : / eigeradventure
Twitter : / eigeradventure
Instagram : / eigeradventure
Website : www.eigeradventure.com
#ExploreToShare
Music by Marcus Warner
Album: Liberation
iTunes:
itunes.apple.c....
Facebook:
/ marcuswarner. .
Twitter:
/ mkwarnermusic
KZbin:
/ mkwarner. .
Soundcloud: / marcuswarner
Bandcamp: marcuswarnermus...
Instagram: @marcus.warner
Official Website: marcuswarnermus...
Licensing:
[e-mail]

[@eigeradventurevideos]

PEMENANG FREE GIVEAWAY Eiger Mountaineering - Discovering New Perspective Carrier Rhinos 60L = @muhammadronyzakaria Carrier Lunaris 45L = @anggiabu Carrier Rhinos 45L = @yusufh575 Pemenang akan dihubungi oleh tim EIGER ADVENTURE melalui DM di Instagram. Notes : Untuk pengundian pemenang bisa dilihat di Instagram Story Highlight - Giveaway Terima kasih atas partisipasi Eigerian dalam giveaway kali ini, bagi yang belum menang jangan berkecil hati karena masih banyak giveaway yang akan diadakan selanjutnya, salam lestari!

[@muhammadhitya]

Bismillahirrahmanirrahim Dulu pada tgl 16 agustus 2016, untuk pertama kalinya mendaki gunung. Pada saat itu tidak tidak ada persiapan apapun untuk muncak gunung, dan gue kira naik gunung semudah yang gue bayangkan ternyata tidak. Dan saat itu gue belum tau apapun tentang tehnik naik gunung, dan akhirnya saat tiba di pos 1 gue muntah. Gue pikir gue ngk bakal menikmati puncak gunung tersebut tp pikiran gue salah besar, dan gue sampai puncak dgn tekat yg kuat dan dukungan teman gue. Dan saat tiba di puncak keindahannya tiada tara sembari mengibarkan bendera merah putih saat 17 agustus Sejak saat itu gue bertekat bakal belajar tehnik naik gunung, bakal menikmati puncak2 gunung yg ada di indonesia ini dan tidak akan menganggap remeh setiap naik gunung. #EksplorToShare @muhammadhitya

[@aldirialdirialdi5687]

Pengalaman yang paling berkesan adalah ketika kepala gua di endus2 sama babi di gunung Cikuray .sumpah itu pengalaman yang gk pernah gua lupain#ExploreToShare@aldi_rialdi

[@salmanal336]

Yang paling berkesan adalah sumbing. Dimana pendakian itu bukan untuk sendiri, tetapi ada titipan pesan salam ayah ummi saya diatas. Walaupun sempet g boleh mendaki. Dengan paksaan dan rayuan kpd mereka. Akhirnya memperbolehkan dan menitipkan itu untuk supaya bisa mendaki bareng. Ah entah kapan itu. Tetapi kuharap segera. Selesai menaklukkan sumbing, saya WA mereka bahwa saya sudah berhasil dan selamat. Ucapan syukur bertuliskan di layar HP saya dari mereka. Terima kasih untuk izinnya.

[@ucil1766]

Berpetualang ke alam itulah pengalaman yg sangat menyenangkan bagi saya tak ada yg bisa menandingi selama saya hidup sampe saat ini,mungkin petualang saya belum seberapa dengan petualng² yg lainnya tetapi ini lah petualangan saya yg diawali dari mt prau sampai mt Slamet yaitu daerah saya sendiri,saya bersukur d'tanah kelahiran saya ada gunung yaitu gunung Slamet allhamdulilah saya sudah mencapai puncak tertinggi mt Slamet bersama 3 sahabat saya,tetapi saya merasa ada yg kurang karna saya dari bawah 6 anak lalu saat sampai pos 9 teman saya yg 2 itu merasa kelelahan akhirnya saya mengambil keputusan 2 anak itu saya suruh untuk istirahat dan saya pun menginspirasi teman saya dengan kata ayok yg masih mempunyai mental dan impian sampe puncak mari kita bersama menuju puncak dengan besarnya impian kita akhirnya kita berempat bisa atau sampai di puncak gunung,d'tanah lahir kita sendiri yaitu mt.Slamet thanks for Allah #ExploreToShare @Chafidz_syukron

[@abangsan8359]

Semoga dapat dukungan dari @eigeradventure untuk perjalanan saya kedepannya 🙏

[@DanoJiwana]

Eiger adventure selalu memberikan inspirasi baru dalam berpetualang di negri yang luas Dan menakjubkan ini ,saya anak Indonesia saya cinta tanah air ini.

[@amelmelany8041]

Tanpa di gajipun juga pengen,nggak apa2 . Cukup di sponsori perlengkapan Eiger pun udah sangat senang banget . Kapan yah bisa kayak gini,ada yg sponsori,di setiap perjalanan aku berpetualang 😁

[@saepuloh475]

Tidak semudah itu fergusooo haha

[@zydanfahrey]

Pendakian paling berkesan bagi saya saat saya melakukan pendakian di Gunung Semeru pada 13/04/18. Ini adalah pendakian kedua saya dan sangat mengagumkan dalam hidup saya, bersama 24 orang dalam satu tim pendakian. Hari pertama kami langsung menuju kalimati tanpa camp di ranu kumbolo, hingga pukul 9 malam kami tiba di kalimati, mendirikan tenda di tengah malam dan kencangnya angin gunung sedikit menghambat proses pendirian tenda. Pukul 10 malam kami tertidur lelap hingga terbangun pukul 2. Rencana awal kami summit pukul 1, namun pukul 02.30 kami baru mulai berjalan dari kalimati menuju mahameru. kami tidak begitu yakin dengan waktu yg tersisa untuk sampai di puncak sesuai waktu yg disarankan saat briefing. langkah demi langkah membawa kami hingga sampai puncak Mahameru pukul 07.00 , sujud syukur untuk kali pertama menginjakkan kaki di titik tertinggi pulau jawa dengan keterbatasan waktu kami mampu membuktikan niat dan tekat bisa membawa kami kesana. #ExploreToShare @zydanfahrey

[@AdityaPratama-lk8kl]

16 Februari 2016, untuk pertama kalinya merasakan berjalan menanjak dengan beban Carrier di balik punggung. Diajak oleh teman untuk ikut mendaki salah satu gunung api teraktif di dunia, yaitu Gunung Merapi. Bermodal tekat dan peralatan mendaki apa adanya akhirnya saya memutuskan ikut dalam pendakian kali ini. Minimnya pengalaman dan pengetahuan tentang kegiatan di alam membuat saya banyak "blunder", mulai dari terlalu banyak pakaian ganti yang saya bawa, packing Carrier yang salah, sampai perbekalan yang minim. Pedakian dimulai dari basecamp Barameru, New Selo, Boyolali pada pukul 23.00. Ditengah perjalanan saya beberapa kali saya merasakan takut karena malam itu tidak ada rombongan lain yang mendaki gunung Merapi di hari kerja selain kami dan dua pendaki bule Jerman beserta Guidenya. Melewati hutan yang lebat, trek yang terus menanjak, udara dingin yang terus menusuk tubuh, akhirnya sebelum waktu subuh kami sampai di Pasar Bubrah yang benar-benar sepi dan tidak ada pendaki lain selain kami. Mendekati waktu subuh cuaca tidak bersahabat, angin bertiup kencang diiringi dengan turunnya air hujan, terpaksa kami mendirikan tenda yang hanya berkapasitas 4 orang, sedangkan kami ada 7 orang. Karena niat awal memang kami memang akan melakukan pendakian "tek-tok" atau tidak ngecamp, jadi tenda yang dibawa juga sekedarnya dan pada akhirnya kami semua masuk ke tenda yang sesak itu. Udara semakin dingin dan saya merasakan tubuh saya semakin menggigil seperti tertusuk-tusuk, ya saya terkena gejala hipotermia. Dengan cepat rekan-rekan memberikan pertolongan kepada saya sampai akhirnya suhu tubuh kembali normal. Pukul 05.30 angin dan hujan sudah berhenti, maka kami mulai summit menuju puncak Merapi yang legendaris itu. Dan akhirnya seorang pemula ini sampai dipuncak Gunung Merapi pada tanggal 17 Februari 2016 pukul 07.00. Memang benar pengalaman itu adalah guru terbaik. Dengan pengalaman dari mendaki Gunung Merapi ini membuat saya benar-benar penasaran dan ingin lebih tau apa saja yang harus dilakukan pra-pendakian, saat pendakian dan pasca-pendakian. Dan karena ini pula saya menjadi "candu" berkegiatan di alam khusus di gunung. Salam Lestari! #ExploreToShare | @adityapra6

[@andykawiratama3969]

👏👏

[@KasunNdeso]

Pendakin yang paling berkesan untuk saya adalah dimana saat saya mendaki bersama 2 rekan teman saya, dan kita gagal untuk mencapai puncak, karna kita sudah tidak kuat dengan cuaca disana. Alhasil kita memutuskan untuk turun daripada terkena serangan hipotermia untuk melanjutkannya. Ditambah satu rekan saya sedang sakit, yasudalah akhirnya kita memutuskan untuk pulang dan menyimpan dendam terhadap gunung itu hingga sekarang. Saya janji akan kembali lagi kesitu dan menggapai sang Puncak Gunung Gede - Pangranggo #ExploreToShare @DandyRizqiAkbari

[@sidiqkhoirudin7781]

Pendakian yang berkesan bagi saya adalah pada saat mendaki gunung penangungan pada tgl 22/Juni/2019, berdua dg belahan jiwa, awal kita mendaki sangat bersemangat, sambil canda tawa bersama. Pos 1 terlewati, pos 2 terlewati mendekati pos 3 barulah terdengar pertanyaan yang tidak asing bagi semua pendaki "masih jauh kah jalannya? Berapa lama lagi? Aku capek istirahat dulu". Disaat itulah terasa sekali keramah tamahan para pendaki lain yg saling menyapa, memberikan dukungan, memberikan motivasi dan semangat. Sebagai pemula Kami berdua dapat tumbuh semangat karena dukungan-dukungan tersebut. hingga kami sampai puncak bayangan dan mendirikan tenda, dan istihat. Pukul 03.00 mulai mendaki puncak untuk mencari sunrise bersama banyak pendaki. Kami semua saling memberikan semangat, saling membantu, memberikan cahaya lampu hingga sampai puncak. Sampai situlah saya mengerti, mendaki bukanlah ajang untuk gengsi, melainkan untuk sadar diri. mendaki bukanlah ajang untuk lomba lari, tetapi ajang untuk saling menjaga dan melindungi, mendaki bukan cuma rekreasi namun juga uji nyali. #ExploreToShare @sidiqkhoirudin

[@pakhadii]

mengawali pendakian dan penjelajahan gunung berselimut hutan pertama yang langsung berkesan sekaligus diawali oleh pesona pegunungan malabar di daerah bandung selatan , melewati vegetasi terjaga dengan dirimbuni pohon yang meneduhi setiap langkah perjalanan secara perlahan membangkitkan euforia yang menakjubkan seakan membasahi nalar dan pikiran bahwa alam sesungguhnya bisa menjadi kawan yang setia kawan , tak pernah disangka bahwa belakang rumah mempunyai pemandangan eksotis yang tak pernah tersirat dan terbayangkan sedikitpun . berbagai pengalaman dan wawasan , canda gurau disertai kerharmonisan menghiasi lika - liku perjalanan dari kaki ke kepala gunung seakan menjadi kisah tersendiri yang harus disampaikan suatu saat bahwa alam indonesia mempunyai keindahan yang sulit untuk ditandingi dan diduakan. #ExploreToShare @msuwandahadi

[@aep.s7458]

Eiger mah selalu harmonis, antara Fashions,Nature & Culture Best lahh 😎👍

[@eigeradventurevideos]

Terima Kasih, Salam Lestari

[@rozinrahmanhakim5166]

@@eigeradventurevideos Pengumumannya kapan dan dimana nih min? Hehehehe

[@andiridwanuloh9771]

Pendakian sangat berkesan ialah ketika kita kelelehan dan teman spendakian kita menunggu kita samapai kita pulih kembali #EksplorToShare @andiridwanuloh

[@fahminaka5943]

Wonderful Indonesia 🇮🇩

[@ريغاأنانداعرفانشا]

Setiap jiwa punya cerita yang tak terlupakan bahkan sulit untuk dipulakan cerita pendakian paling berkesan saya saat pendakian Argopuro bersama teman-teman badak yang selesai Hanya 2hari dan melanjutkan perjalanan ke kawah Ijen #ExploreToShare

[@naufalmahfuuzh5174]

Pendakian yg paling berkesan adalah pendakian yg pertama. Dimana saya baru merasakan bagaimana rasany mendaki, saat itu saya merasakan bagaimana susahny mendaki pertama kali dan banyak melewati rintangan. Setelah sampai puncak saya menikmati betapa indahnya pemandangan di atas sana.#ExploreToShare @naufal.mhzh

[@febri8134]

Pendakian berkesan saya adalah mendaki gunung sindoro sekitar tahun 2015 , saya mendaki dengan 3 teman saya , saya minta ijin ke bapak tapi bapak tidak mengijinkan bapak takut karena dulu peralatan mendaki saya masih jauh dari kata safety , tapi saya tetap ngeyel , saya pergi dengan perasaan kesal. Saya mendaki dan di pos 3 kekawatiran bapak terjadi , saya terkena gejala hipotermia. Teman saya panik karena itu pendakian pertama mereka , saya pun hanya diberi sarung dan memanfaatkan kompor sebagai penghangat , entah mengapa di pikiran saya saat itu hanya bapak , saya merasa bersalah karena kemarin ngeyel dan sedikit membentaknya . Alhamdulillah tubuh saya sudah mulai hangat lalu kami makan dan melanjutkan ke puncak , biasanya saya orang yang paling sulit diajak turun karena betah hehe , tapi dipendakian ini saya paling ingin pulang karena merasa bersalah kepada bapak. Kami turun dan sesampainya dirumah saya meminta maaf ke bapak , bapak memaafkan dan menasehati saya Setelah kejadian itu saya sadar bahwa ijin/restu orang tua adalah yang terpenting disetiap pendakian atau kegiatan lainya. #ExploreToShare @saputrq_

[@bagusoktavianto9598]

Pendakian paling berkesan eigerian #ExploreToShare

[@sulistyorini5148]

Pendakian pertama saya bagi saya sangat berkesan, pada 22/06/2019, gunung penanggungan, gunung tidak semengerikan yang anak manja bayangkan, logistik tidak seberat yang orang lemah pikirkan, keramah tamahan para pendaki, pemandangan yang luar biasa, satu lagi bonus, liat bintang pindah tempat saat dini hari pendakian menuju kepuncak #ExploreToShare @styoriniii

[@gilangilham245]

Pendakian paling berkesan saya adalah ketika mendaki Gunung Guntur pada tahun 2013 silam. Gunung Guntur merupakan gunung pertama yang saya daki, karena memang sebelumnya saya belum pernah mendaki gunung, melainkan hanya bukit-bukit kecil. Berbekal ilmu alam bebas yang ala kadarnya ; packing acak-acakan,saya berangkat dari Purwakarta dengan ditemani 2 saudara. Memulai pendakian pada pukul 3 sore, sampai di camp area sekitar pukul 10 malam. Sesampainya di puncak, saya benar-benar terpanah dengan keindahan indahan yang terhampar, yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Dari pendakian perdana ini banyak pelajaran yang dapat saya petik ; tentang sebuah persaudaraan, kebersamaan, dan persahabatan, dsb. Gunung Guntur sukses membuat saya 'ketagihan' untuk mendaki gunung kembali. Bahkan, saya bertekad untuk menjajaki berbagai puncak gunung di Indonesia ini. Dua tahun setelahnya, saya baru sadar & mengetahui bahwa "Seluruh wilayah Gunung Guntur masuk ke dalam kawasan Cagar Alam". Hal itu membuat saya reuwas dan menyesal karena telah memasuki kawasan yang tidak seharusnya dimasuki oleh sembarang orang seperti saya. Saya juga mengajak kepada teman-teman Eigerian semua agar tidak lagi mendaki Gunung Guntur. Masih banyak gunung-gunung lain yang bisa kalian daki. Karena sudah seharusnya kita sadar kawasan. #ExploreToShare || IG : @gilang7ilham

[@noorazmifachri3513]

Pendakian yang paling berkesan adalah pemdakian yang pertama. Pendakian ke Gunung Pulosari Pandeglang Banten. Memang bukan gunung yang tinggi dan tidak seindah gunung-gunung lain, tapi di gunung ini semuanya dimulai. Bagi gue, orang dengan berat badan 86kg dan tinggi 171cm yang jarang berolahraga, tentu yang namanya mendaki adalah suatu hal yang sangat melelahkan. Terlebih lagi, ternyata jalur pendakian Pulosari ini konsisten mendaki dari awal sampai puncak. Tidak ada yang namanya jalur landai kecuali di 2 pos yang tersedia. Beruntungnya, di setiap jalur pendakian tersedia banyak sekali warung-warung atau sekedar tempat duduk untuk beristirahat. Pendakian di mulai sehabis magrib yaitu pukul 18.30. Baru 15 menit mendaki, gue udah sangat kelelahan. Hasilnya, gue menghambat teman-teman lainnya. Pendakian yang seharusnya memakan waktu 2 jam 30 menit sampai di pos 2, menjadi molor beberapa jam karena seringnya berhenti. Yang menarik, di pos 1 yaitu air terjun. Kita break untuk makan bekal yang ada. Waktu itu sudah pukul 20.00. Bintang terlihat jelas dan sangat indah darisana. Mata gue termanjakan. Disana ga ada satupun teman gue yang merasa terbebani karena kehadiran gue, mereka memaklumi karena ini pendakian pertama gue. Bersenda gursu selama 1 jam, akhirnya kota kembali mendaki. Kali ini jalurnya lebih curam. Hujan ringan membuat Gue yang sangat kelelahan berkali-kali ingin menyerah dan berhenti untuk ngecamp di salah satu warung. Berkali-kali juga teman-teman gue menguatkan gue untuk terus maju. Akhirnya pada jam 22.30 kita sampai di pos 2, tempat kita akan mendirikan tenda dan besok paginya akan pergi ke puncak. Karena kurang persiapan, ternyata dari 2 tenda yang kita bawa, ada 1 tenda yang rusak dan tidak bisa berdiri. Alhadil 5 orsng yang lainnya mendirikan camp darurat di warung warga. Apesnya adalah saat itu terjadi badai hujan yang cukup bedar hal itu membuat 5 orang dari kita yang berada di luar tenda kedinginan. Akhirnya setiap 2 jam sekali kita bergantian untuk tidur dalam tenda. Pukul 4.00 pagi hari, badai berlalu. Pemandangan malam di atas gunung ini sangat-sangat indah. bintang terlihay sangat jrlas. Ingin mengabadikan gambar, tapi apalah daya, kamera tidak bisa mengambil gambar seindah yang mata kita lihat. Pagi harinya, kita dapst kabar jika tidak bisa muncak ksrena jalur sangat licin dan berbahaya. Akhirnya kita memutuskan unt7k santai dulu di camp sampai pukul 11.00. Jam 11.00 kita langsung turun gunung setelah merapihkan semuanya. Moral dari cerita ini adalah, teman yang benar-benar baik akan terlihat ketika kita mendaki dengannya. #ExploreToShare @Na_Fachri

[@siwiutami2399]

Pendakian pertama sangat sangat berkesan, Gn. Ungaran 9 Februari 2019. Yang pertama, bahkan selalu melekat dalam hati dan pikiran saya. Pertama kalinya mendaki, begitu sangat excited, bingung apa aja yang harus disiapin bahkan ditengah-tengah sibuknya kerja masih sempet untuk refreshing ke Gunung. Pertama kalinya bersama 13orang lainnya, dan senangnya kebersamaan yang bener-bener kerasa banget. Tidak ada sinyal membuat kita saling menghargai betapa indahnya kebersamaan dan satu sama lain. Ditengah-tengah perjalanan ada 1 teman yang sakit, hampir tidak mampu menyelesaikan pendakian. Karena tekat kebersamaan akhirnya ia mampu menyelesaikan misi pendakiannya. Banyak hal yang saya ambil dari pendakian pertama saya, kita tidak boleh egois dan selalu menjujung kebersamaan bersama teman. Waktu turunnya kita kehabisan air minum, jadi harus puasa minum sampai pos 2. Tapi, betapa baiknya orang-orang pendaki ia selalu mau berbagi dengan teman-temannya, padahal tidak saling kenal. Tidak akan ada pendakian-pendakian selanjutnya jika tidak ada pendakian pertama. Terimakasih teman-teman saya, Rama, Thoyib, Adi, Wawan, Alfa, Mumun, Kristan, Brigit, Ina, Tenri, Anin, Cindy, Vani kalian team hebat untuk pendakian pertama saya! #ExploreToShare Instagram : siwiutami

[@dikkyjm2287]

Tepat di H+ 2 lebaran tahun 2019 kemaren saya dan teman-teman saya berkumpul disuatu tempat untuk melakuan pendakian gunung Welirang via Cangar. Sembari menunggu yang lain datang, kami 5 orang yang sudah berkumpul santai sambil minum kopi dengan candaan ala-ala kami. Pukul 11:00 teman kita sudah berkumpul semua, setelah itu kami cek peralatan dan logistik kami yg belum lengkap. Setelah kami cek ternyata cuma air putih saja yang kurang, dan ada 2 teman saya yang keluar untuk beli air putih ditoko. Setelah itu kami berdo'a untuk perjalanan menuju pos perijinan. Dengan candaan-candaan kita melengkapi perjalanan kami. Tak terasa perjalanan kita sudah sampai dipos perijinan, setelah registrasi kami langsung menuju ke parkiran motor yang agak lumayan jauh jaraknya dari pos perijinan. Setelah itu kami istirahat sejenak sambil persiapan, setelah semua sudah siap melakukan pendakian, kami berdo'a dan langsung mulai perjalanan. Trek pertama yang kita lewati adalah ladang dengan pemandangan yang sangat indah, ditengah perjalanan ada orang bertanaya "LEBARAN LEBARAN GINI KOK MUNCAK?" salah satu dari kita langsung menjawab "IYA PAK, BIAR GAK DITANYAIN MULU KAPAN NIKAN"😂 langsung kita semua tertawa terbahak-bahak. Setelah ± 2 jam kita melewati ladang, akhirnya kita mulai memasuki hutan, tidak jauh pos 1 sudah keliatan dan kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Tidak lama kami langsung beranjak menuju pos 2. Setelah 3 jam perjalanan kami sampai dipos 2, disitu kami langsung memasak mie instan dan makan bareng. Setelah ± setengah jam kami dipos 2 kami langsung cepat-cepat menuju lembah langkean untuk camp dan bermalam, ternyata waktu sampai dipos 3, salah satu teman kami ada yang sudah kedinginan dan sudah kelelahan, dengan jiwa korsa akhirnya kami memutuskan mendirikan tenda untuk bermalam dipos 3. Malam semakin larut akhirnya kami istirahat. Jam 3 ada salah satu teman kami yg sudah bangun lalu dia langsung memasak. Satu persatu teman teman mulai bangun dan membantu memasak untuk menyiapkan sarapan. Setelah sarapan tepat pukul 04:00 kami berdo'a untuk melakukan perjalanan kepuncak. Jam 07:00 kita sudah sampai di lembah langkean tetapi ada salah satu teman kita sudah tidak kuat dan hampir menyerah. Tetapi salah satu dari teman kita yang sudah berpengalaman terus menyemangati teman kita yang sudah tidak kuat tadi, ia bilang "AYO SEMANGAT, INILAH TANTANGAN GUNUNG YANG PUNYA KETINGHIAN 3000 MDPL LEBIH, HARUS BISA MENGALAHKAN EGO DIRINYA SENDIRI". Akhirnya pelan-pelan kita semua melanjutkan perjalanan untuk menuju puncak sambil menyemangati teman kita yang sudah tidak kuat tadi. Akhirnya dengan kekompakan dan jiwa korsa kami, tepat pukul 10:00 kita sampai puncak beriringan dengan lautan awan yang mulai datang dengan ke elokan pemandangan dari gunung gunung lain yang terlihat dari PUNCAK WELIRANG 3156 MDPL. Sampil beristirahat dan menikmati indahnya lautan awan kita semua berkumpul untuk bersyukur karena kita semua sudah bisa mengalahkan ego diri kita sendiri-sendiri demi kekompakan agar bisa sampai puncak bersama sama. Dari situlah sedikit cerita pengalaman paling berkesan dalam pendakian saya. #ExploreToshare @dikky.jm

[@pecelayamracer]

Nyumedang euy

[@trimurdoyo3054]

Eiger memang selalu juara, memberikan setiap warna di segala aktifitas ku... Semoga selalu dan semakin terdepan untuk Indonesia yang semakin berkembang. Salam dari anak Ngawi Jawa Timur yang selalu bangga menggunakan Eiger di setiap aktifitasnya.

[@khodadatazizi9733]

Pendakian Pertama di Gunung Penangungan 01-03-19 sore hari 4 orang baru berangkat dari rumah (Tuban) untuk menuju gunung penangungan ditengah perjalanan (Lamongan) kondisi sedang hujan lebat sehingga kita memutuskan untuk berhenti sejenak menunggu hujan redah beberapa jam kemudian kita lanjutkan perjalanan dan ditengah perjalanan (Jombang) hujan deras kembali turun lagi sehingga kita memutuskan kembali untuk berhenti dan beristirahat di kota Jombang. 02-03-19 pagi setelah sholat shubuh kita meneruskan perjalanan menuju pos pendakian tamiajeng. Setelah sampai dipos pendakian tamiajeng kita packing dan mendengarkan pengarahan dari pihak pengelola. Pukul 09:30 pendakian dimulai dari pos 1 sampai ke pos 4 perjalanan masih normal dengan kondisi masih cerah setibanya di pos 4 mau menuju ke Puncak bayangan kita lagi-lagi mendapatkan kondisi yang kurang bersahabat yaitu dengan kondisi hujan yang deras dengan kondisi hujan kita masih meneruskan perjalanan untuk menuju puncak bayangan sampai dipuncak bayangan kondisi cuaca sudah membaik tidak hujan lagi kita langsung membangun tenda dan beristirahat untuk summit besok pagi dimalam harinya kondisi cuaca hujan lagi 03-03-19 pukul 05:30 summit pun dimulai perjalanandari Puncak bayangan menuju ke Puncak pawitra ditempuh kurang lebih 1 jam. Pukul 08:00 kita turun kepuncak bayangan setelah sampai dipuncak bayangan kita packing untuk turun diperjalan turun kita disajikan lagi-lagi dengan kondisi cuaca yg kurang bersahabat yaitu dengan kondisi hujan yang deras dari Puncak bayangan sampai di daerah pohon pinus kita berhenti sejenak karena kondisi cuaca sudah membaiksetelah itu kita perjalanan menuju ke rumah Dari perjalanan pergi sampai pulang kembali sudah 3 kali tambal ban sepeda #ExploreToShare @_maskho_

[@yantisusanti2184]

Umumnya pengalaman mendaki gunung pertama adalah yang paling berkesan. Ini adalah pengalaman pertama saya mendaki gunung pada saat saya kelas 3 SMP. Gunung Puntang di Banjaran, Bandung, mungkin belum terlalu populer. Namun dari Puncak Mega, tampak jelas keindahan alam Bandung. Perjalanan saya kali ini bercerita tentang perjalanan saya ke Puncak Mega, Gunung Puntang di Banjaran. Puncak Mega adalah puncak tertinggi dari Gunung Puntang dengan ketinggian 2222/2223 mdpl. Untuk menuju ke Puncak Mega dibutuhkan waktu setidaknya 3-4 jam berjalan kaki. Awal pendakian sama seperti gunung pada umumnya, saya dan teman teman melewati perkebunan milik warga. Setelah itu mulai memasuki hutan yang masih rimbun dan asri. Dua jam berjalan di hutan, selanjutnya saya dan teman teman memasuki kawasan Batu Kereta dan menemui batas vegetasi hutan dengan pasir dan bebatuan. Jalur yang dilalui setelah Batu Kereta bisa dikatakan cukup ekstrim, dikarenakan jalur sangat sempit dan diapit jurang ratusan meter di kedua sisi. Menanjak di trek pasir dan bebatuan sekitar 45-60 menit, saya dan teman teman baru bisa sampai di Pos 1 yang biasa dipakai untuk mendirikan tenda. Jarak Pos 1 menuju puncak hanya 5 menit dengan jalan yang landai. #ExploreToShare @annisa83_

[@amelmelany8041]

Enak banget yah . berpetualang,jalan2 menikmati indahnya negeri ini dan di sponsori oleh Eiger 😘 Kapan yah bisa ngerasain kayak gini .hoby berpetualang dari aku kecil sampai dewasa saat ini .tapi nggak ada yg sponsori 😂😂😂

[@arsyadnaufal9995]

Pendakian paling berkesan yang pernah aku alimi adalah ketika mendaki gunung Slamet. Waktu itu aku bertiga berangkat dari rumah jam 10 pagi, karena kita baru pertama kali mendaki gunung Slamet kita sampai basecamp jam 8 malam. Itu karena kita kehujanan dan beberapa kali tersesat dijalan. Kita memutuskan untuk bermalam di basecamp, dikarenakan sudah malam. Kita mulai mendaki jam 7 pagi, kita juga mendaki bersama satu kenalan baru dari semarang. Itulah pertama kalinya kita bertemu dan sampai sekarang kita masih sering mendaki bersama, itupun jika tidak sedang sibuk. Dan menurutku itulah pengalaman yang sangat berkesan, karena dengan mendaki kita bisa mendapat kawan baru. #ExploreToShare

[@khororeo8661]

dulunya cm kerja dan kerja.. ..setelah tahu betapa luasnya negri ini ..cobalah keluar rumah mumpung msh ada waktu betapa indahnya alam indonesia

[@ShofiyahAzmi]

Pendakian yang paling berkesan saya yaitu pada tanggal 13 Juni 2019 ke Gunung cikuray yang berlokasi di garut, jawabarat. Saya melewati via Tapak Geurot . Saya bersama 10 teman saya mendaki bada' Ashar disitu saya memakai tas Eiger Appalachia 35L . Singkat cerita saya kelelahan sampai sampai teman saya membawakan tas saya karna kasia melihat saya kecapaean 😅 saya sampai dipost 3 bada' isya saya pasang tenda dan beristirahat untuk summit. Saya summit jam 3 subuh start dari post 3 sesampainya dipost 5 hujan embun disitu saya kedinginan . Singkat cerita saya dan teman teman saya sampai dpuncak jam 6 pagi saya berteduh karna masih hujan. Saya dan teman teman saya mengahangatkan tubuh dengan api unggun yang sangat kecil. Tidak lama dari situ saya kena gejala hipotermia itu pengalaman saya pertamakali dalam seumur hidup saya memuncak, tubuh saya menggigil seperti ditusuk tusuk. Alhamdulillah saya baik baik saja karna teman teman saya menolong saya dan pendaki lain nya pun. Saya dibawa ke tenda tukang jualan aksesoris . Saya di gantikan baju, diberi air hangat , di pakaikan 3 SleepingBag dan akhirnya saya menginap sehari lagi dipuncak . Keesokan harinya, dipagi hari tanggal 15 JUNI 2019 saya di sambut oleh Alam, pagi itu indahnya langit menghangatkan tubuhku, samudra awan yang begitu cantik seperti kapas kapas berterbangan. Rasa syukur ku kepada sang Ilahi tak terlupakan karna diberikan teman yang baik 💝 Salam Lestari #ExploreToShare ig: @Shofiyahhh_

[@elingpatitv6168]

Pendakian paling berkesan gue adalah ketika gue dan 2 temen gue mendaki gunung Papandayan, saat itu juga bersamaan ada acara family gathering PT ke Trans studio Bandung tapi kita malah pergi mendaki. Berangkat pun kita menumpang truk sayur yang ada di pasar selepas pulang kerja jam 2 pagi. Menggunakan truk sayur membuat nuansa berbeda saat diperjalanan, memandangi langit penuh bintang dan rembulan bersinar, serta hawa sangat dingin menusuk tulang akibat angin kencang diluar (benar-benar kita kedinginan berasa di puncak gunung). Kita juga sering berinteraksi dengan warga sekitar karena kita tidak tau jalan selepas turun dari truk. Pendakian kita sangat santai, sering bergurau, banyak istirahatnya. Mata gue tertegun melihat pesona hutan mati gunung Papandayan yang tak kalah histerisnya di tempat acara famgath itu. Rencananya kita mau ke puncak tapi temen gue yang sudah pernah ke sini lupa jalurnya, kita tetap maksa mencari jalur tapi yang kita temukan jalur yang sudah banyak ilalang setinggi dada dan becek berair juga padahal puncak sudah terlihat, yang akhirnya kita balik kanan menuju camp. Dan di camp, saat malam tiba rembulan bersinar bundar karena saat itu tanggal 15 pada bulan Jawa. Malam itu cukup ramai, kita sering mampir ke tenda pendaki lain sekadar ngobrol dan berkenalan, tapi ujungnya kita menemukan orang yang sesama tempat kita tinggal, kita malah disuruh makan bareng, sudah itu dibungkusin nasi pula, ah terimakasih. Malam itu kami saling bercengkrama di bawah Padang bulan dan hangatnya api unggun kecil. Saat perjalanan turun kita juga saling sapa sama pendaki lain, dan akhirnya pun kita dapat kenalan sama dua cewek orang Bandung, berjalan bersama sampai gerbang dan mengajak foto bareng *Orangnya geulis pisan euy..wkwkwkk*. #ExploreToShare @hnntyo

[@AzharAF]

Pendakian paling berkesan menurut saya ya waktu pendakian pertama di gunung Cikuray, Jawa Barat 😁 saat itu ngedaki malam hari mulai jam 8 malam, dengan ditemani dua sepupu dan satu paman yang lumayan udah berumur, dua sepupu mah aman aman aja tapi si paman yang lumayan jadi tantangan tambahan, karena keinginan dia untuk muncak itu kuat tapi kemampuannya terbatas. Di tambah lagi ditengah perjalanan ada satu sepupu yang kakinya terkilir, so saya akhirnya membawa double carrier 65 liter didepan dan belakang badan saya sampai shelter 3. Setelah beristirahat di shelter 3 selama 2 jam saya menanyakan kelanjutan pendakian, namun si paman mengatakan kasian sama sepupu saya yg kakinya terkilir (sepupu sedang tidur), lumayan sih awalnya kecewa karena masa pendakian pertama saya cuman sampe shelter 3 😁 tapi akhirnya saya memutuskan untuk melakukan pendakian sendiri yg dimulai pada jam 3 dini hari hanya dengan bermodalkan senter dan carrier yang berisikan sedikit makanan dan minuman karena harus di tinggalkan untuk kedua sepupu dan paman saya, ya walaupun itu benar benar berat tapi saya yakin bahwa untuk mendapatkan sesuatu ya harus di uji dengan perjuangan yang berat, karna di dunia ini ga ada yg instan.. Mie instan aja harus di rebus dulu 😁 sekian cerita saya semoga aja bisa menang give away, karena belum pernah menang give away 😁 oh ya saya belum punya carrier, waktu itu sewa di tmpt penyewaan 😂 Ig: @azhar_aaf #ExploreToShare

[@muhammadrizaldiwally607]

Pendakian paling berkesan saya saat di Dieng prau , saya salut kepada keramahan orang sana , saat saya berkendara pada tengah malam dan waktu itu saya kehabisan bahan bakar lalu waktu itu penjual bensin pada tutup , saya menghabisi sebuah toko sarung tangan karena saya ingin mengejar sunrise saya terus menutun motor sampe ketemu penjual bensin , lalu ada bapak" menghampiri dan meminjamkan motor untuk saya , betapa ramah sekali warga sana😊 #ExploreToShare

[@hanachu69]

Masa muda dulu sering petualang..tetapi sekarang tidak cuma bisa teringat kembali kenangan indah..jika pulang endonesya akan sering mampir ke tokoh Eiger..👍

[@rawleschanell1003]

Pendakian paling berkesan saya waktu tahun baru 2019 kemarin berkesan sekali sekaligus bangga dalam waktu 7 hari bisa menginjakan 4 puncak gunung Merbabu, Lawu, Prau, Pangrango Allhamdulilah lancar tidak ada kendala sama sekali. Kesuksesan pendakian ku itu sebagian karna produk produk eiger yang memang benar benar memberikan kenyamanan di saat di pakai mendaki. Harga pas barang berkualitas terima kasih Eiger. #ExploreToShare #EigerTropicalAdventure

[@emjemaknun9439]

#ExploreToShare Di setiap gunung memiliki cerita masing masing, di setiap waktu pendakian memiliki pengalaman masing masing, salah satu gunung di jawa telah mengingatkanku akan satu hal, kepuasan yang sejati bukan lah puncak atau pun pemandangan indah, namun pulang kerumah dengan anggota yang lengkap dan bertemu dengan kehangatan keluarga. #ExploreToShare @mj_maknun

[@fuadali8883]

Pendakian pertama dan paling berkesan adalah ketika mendaki gunung guntur, ketika turun dari puncak bayangan saya kepeleset jatuh dan terguling dan saya hampir saja menerjang batu kali berukuran besar tapi saya selamat dari kecelakaan itu karena saya memegang rumput yang sangat kuat untuk memberhentikan saya. Sekarang saya baru memakai Carrier Equator track 65 L. Semoga saya bisa memakai produk-produk Eiger untuk safety diri saya dan kelompok saya. Sukses terus Eiger Adventure.

[@fuadali8883]

#ExploreToShare @fuad.ali10

[@fikrimujtahidhaikalhamzah9052]

Traveling, disponsori, digaji. Udah sihh impian semua travelers

[@mochamadilhamismayadi8344]

Pendakian yang berkesan setalah lelah di bayar dengan keindahan alam Indonesia sangant seru. Tapi pendakian yang paling berkesan saat pulang pendakian mebawa cerita baru.. #ExploreToShare @gepe_ilham

[@adimulyadi4765]

Di tunggu😁

[@ilhamdsg2362]

Pengalaman pendakian berkesan saya di gunung Tambora via Pancasila . Saya mendapatkan pengalaman luar biasa karena saya menempuh perjalanan darat yang dimana saya bertemu banyak dari berbagai watak dan kepribadian. Dari situ saya baru sadar ternyata produk Eiger untuk tropical adventure cocok untuk pegunungan Indonesia. Terus berkarya Eiger tembus pasar internasional #ExploreToShare @ilhamyog_

[@LifeStyleSyaiful_]

Durasi yang cukup menceritakan, bertapa kerenya Indonesia. #salameigerian

[@eigeradventurevideos]

Mantap, Salam Lestari

[@anggapramuudya3176]

Pendakian mengesankan untuk saya adalah ketika mendaki Gunung Guntur, pada saat setelah Ujian Nasional SMA. Pendakian itu pula menjadi pendakian pertama saya. Pendakian pertama ini penuh makna karena saya memilih berbeda dari teman-teman di SMA. Saat yang lain memilih untuk pergi coret-coretan seragam, saya lebih memilih mendaki. Mendaki puncak Guntur sangat berat, sama seperti kehidupan setelah SMA. Saya tau setelah SMA hidup baru saja dimulai, seperti mendaki sebelum mencapai puncak kita perlu melewati bnyak rintangan yg beragam dengan kesulitan masing-masing. #ExploreToShare @anggapramuudya

[@rakatanz1813]

SUMEDANG Hadirrrr...

[@eigeradventurevideos]

Mantap, Salam Lestari

[@azazanikris1804]

Eiger itu bren indonesia terbaik, indonesia itu negara dengan keindahan alam yang terbaik, tapi karena alam terbaik medannya pun gak main main. Ingin menjelajahi ingin mendokumentasikan keindahan alam dengan sesuatu yang dipercaya kualitasnya. Terimakasih eiger telah hadir untuk turut membuat cerita indah selama perjalanan ❤️

[@johannhartono1092]

Pertama kali kenal Eiger pas mau beli topi buat pertama kali muncak di Gunung Lawu bareng papa , habis itu ada beli tas selempang, jaket hujan ama sepatu trekking buat Rinjani. Sekarang kuliah di Taiwan, jarang naik gunung tapi masih pake tas selempang ama topinya. Jaket dipake buat musim dingin doang sih xD

[@AktorSawit772]

Eiger brand adventure yang yang berkualitas banyak di gemari oleh kalangan pegiat alam,sehingga setiap pendakian punya kesan tersendiri di setiap tempat dan dengan orang yang berbeda selalu memiliki kesan tersendiri

[@reddyseptian]

Terimakasih Eiger telah membuat video ini apalagi Sumedang dijadikan tempat shootingnya 🤗, salam lestari 🙏☘️

[@ademariyan5669]

Pendakian saya yang paling berkesan adalah saat pendakian pertama saya ke gunung dempo 3159 Mdpl sumatera selatan, pendakian tersebut bersama 8 teman saya, kami melakukan pendakian via tugu rimau, pendakian kami mulai pukul 12 siang, awal start trek yang kami lewati sudah terjal banyak tanjakan yang kami lewati, setelah berjalan hampir 4 jam kami sampai di pos 1 disana kami beristirahat sebentar, Setelah itu kami lanjutkan perjalanan menuju pos 2, ditengah perjalanan menuju pos 2 kami kehujan dan sampai pos 2 pun tetap hujan, kami tiba di pos 2 sekitar pukul 8 malam, karena kami semua sudah kedinginan dan kecapekan, kami memutuskan untuk beristirahat sambil makan malam, kami di pos 2 cukup lama dan pukul 10 malam kami memutuskan untuk berjalan lagi karena untuk ngecamp di pos 2 tidak memungkinkan karena dataran yang sangat sedikit dan itupun dalam posisi hujan. kami melanjutkan menuju pelataran, dimana itu adalah tempat yang digunakan untuk ngecamp yang tepat, kami tiba pukul 4 subuh di pelataran dan kami langsung mendirikan tenda dan tidur. Perjalanan yang seharusnya bisa ditempuh selama 8 jam itu kami menempuhnya selama 16 jam. Kami bangaun pukul 8 dan sarapan terlebih dahulu sebelum menuju puncak, setelah sarapan kami menuji puncak dan dipuncak kami menikmati kawah danau yang airnya berwarna tosca, dimana warna air danaunya bisa berubah, dan warna tosca tersebut sangat jarang dijumpai bisa dibilang hanya pendaki yang beruntung yang bisa menikmati warna tosca tersebut. Itu adalah pengalaman pendakian saya yang menurut saya paling berkesan, dan bulan 8 nanti berencana untuk kembali ke gunung dempo, gunung bikin candu #ExploreToShare ll IG: admsaputr

[@edresefnd3444]

Agustus 2016 adalah pendakian berkesanku saat naik Gunung Lawu, saya naik gunung hanya berdua saja. Kami melakukan pendakian pukul 10 malam diwaktu yg tepat saat bulan purnama yg bersinar terang. Kami mendapatkan view yg begitu indah disetiap perjalanan, dimulai dari bertemu burung jalak, dapat sunrise dan juga awan tebal yg begitu mempesona. Alhamdulillah sangat bersyukur bisa menikmati ciptaan-Nya. 😍🙏 #ExploreToShare Ig: @id.dres

[@RifkyFebGunawanABTv]

Pada tahun 2014 adalah tahun dimana saya memberanikan diri untuk mendaki ke Gunung Guntur dan itupun sekaligus awal petualangan saya di alam bebas, alias pendakian pertama saya. Tepatnya pada saat musim kamarau 2014, saya pergi bersama teman-teman kelas, untuk menuju puncak G.Guntur Garut Jawa Barat. Selama perjalan menuju puncak hanya cucuran keringat beserta rasa takjub yg saya rasakan. Karena itulah hal pertama diri ini berada di tengah belantara hutan. Singkat waktu; sesampai di puncak lidah ini mendadak kelu dibuatnya. Hatipun bergetar, seraya mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yg telah menciptakan seluruh alam semesta. Bagi saya itulah pendakian berkesan saya, yaitu pendakian pada saat ke Gunung Guntur Garut Jawa Barat. Karena selain pendakian pertama saya, banyak hal dan juga pelajaran yg sebelumnya belum pernah saya dapatkan entah dirumah maupun di sekolah. Pelajaran tersebut hanya benar-benar saya dapatkan selama menyusuri hutan, hidup berhari-hari di alam bebas, hingga saat saya berdiri di puncak Gunung untuk memandangi apa-apa yang ada di sekeliling. Sungguh pengalaman yang berkesan bagi saya pribadi, Terimakasih waktu, Terimakasih Gunung dan pastinya Terimakasih Tuhan telah mengizinkan saya untuk menyaksikan karya-karyaMu yang agung. #ExploreToShare @rifkyfebgunawan

[@sasmitawahyadyatmika5992]

ARGOPURO, gunung dengan trek terpanjang di pulau Jawa katanya. Gunung pertama ku di tahun 2016. Dengan logistik yang lengkap untuk enam hari, masuk ke dalam carrier Eiger Wanderlust 75L milikku. Fun fact, carrier nya dari tahun 2014 dan masih kuat sampe 2019. Jalur yang cukup landai namun sangat panjang, kulalui tiap pos dengan tujuh kawanku. Istirahat dua malam di Cikasur, ditemani dengan suara burung merak dan terangnya bima sakti (milky way). Berlari-lari di padang sabana yang luas, seluas mata memandang. Berfoto di tiga puncak yaitu Puncak Rengganis (2.980mdpl), Puncak Arca/Hyang (puncak semu), dan Puncak Argopuro (3.088mdpl). Lalu singgah di sebuah danau bernama Taman Hidup. #ExploreToShare @__startsomewhere

[@ilhamakbarputra5501]

Arjuno 23 April 2019 adalah pendakian paling berkesan bagi saya. Yang membuat pendakian itu berkesan bukan karena puncak atau cerita perjalanannya, tapi karena di pendakian ini saya berhasil menaklukan ego untuk summit ke puncak. Ya, yang awalnya kami berencana untuk double summit arjuno-welirang, akhirnya kami gagalkan semuanya, karena memang kondisi cuaca, mental, dan waktu yang tiba tiba tidak mendukung. Bisa saja kami tetap kekeuh dengan pendirian untuk double summit kala itu, tapi sepertinya jika dijabani, saya pribadi gak tau mau jadi apa saya hari ini. Mental yang tiba-tiba tidak sehat yang membuat saya memutuskan untuk mengagalkan puncak arjuno, dan sesaat setelah saya memutuskan untuk mengagalkan puncak, kami “disapa” oleh “teman-teman” yang ada disekitar. Belum lagi kejadian kesasar masuk jalur air dimana tempat salah seorang korban arjuno yang hilang beberapa saat lalu ditemukan. Hahaha Saya bersyukur, karena saat itu saya mengambil keputusan yang benar. Memang betul adanya bahwa mendaki bukan lagi tentang menaklukan puncak, tapi lebih dari itu, tentang bagaimana kita bisa menaklukan ego. Terimakasih. #Exploretoshare - @ilhamapp

[@idrisqsaputra4820]

Selama ini pendakian perdana Saya ke Gn. Ciremai lah yang paling berkesan. Kenapa berkesan? Karena disitulah Saya mulai mendaki. Karena pendakian perdana, Saya sangat bersemangat untuk bersiap-siap. Saya memulainya dengan mencari tahu trek yang ingin Saya lewati, mencari tahu bagaimana cara bertahan hidup di Alam Bebas dan mencari tahu Alat apa saja yang dibutuhkan saat mendaki. Hari pendakianpun tiba. Hari itu cukup cerah, tidak ada tanda hujan. Saya bersyukur karena cuaca sedang bersahabat dengan Saya. Banyak sekali rintangan yang Saya lewati, terutama rasa Sabar dan rasa Ego. Dipendakian pertama, Saya berpendapat bahwa setiap pendaki tidak ada yang Pemula atau Senior. Karena kita bisa menilai Pemula atau Senior nya itu dari masing-masing sikap mereka. Mereka memiliki sikap layaknya Pemula atau memiliki sikap layaknya Senior. Pendakian perdana tersebut sangat ber-arti buat Saya. Karena Saya dapat belajar tentang banyak hal, yaitu menumbuhkan rasa Sabar, menghilangkan rasa Ego dan masih banyak lainnya. Karena pendakian tersebut, Saya jadi lebih ingin tahu tentang Alam Bebas dan bagaimana cara menyikapi Alam dengan baik. Terimakasih Gn. Ciremai, karena kau, Aku telah melangkah sejauh ini. #ExploreToShare IG : idris.sptr

[@linalestari7488]

Paling berkesan dalam hidup ku selama ini ada mengenal dunia pendakian dan pastinya perjalanan yang paling berkesan saat pertama kali naik gunung naik ke gunung Ciremai via Palutungan dari mulai izin ke mamah buat pergi ke gunung siapin alat alat meskipun cuman diem dan ngikutin aja apa yang di suruh sama temenku aja di ceritain di gunung begini begitu antusias banget waktu itu dan besoknya berangkat dari rumah motoran ada adegan ban motor bocor jadi temen yang lain ikut nunggu juga seru ketawa ketawa padahal lagi keadaan susah setelah kelar lanjutin perjalanan dan sampe di basecamp kami urus tiket perizinan dan mulai naik ngeliat sapi langsung jadi di jalur Palutungan ngelewatin peternakan dan kebon warga itu seger banget selama perjalanan seru cape panas dingin semuanya berasa nah kita sampe di pos pasanggrahan dan buka tenda di situ makan makan nyanyi nyanyi ngobrol curhat dan semuanya berasa jujur banget saling membantu ah semua itu memang seperti yg di ceritain tapi itu real sampai malem tiba dingin banget ada babi hutan yg ngendua ngendua tenda sampai dinihari tiba di tengah dingin kita mulai mendaki kepuncak dari jam 3 sampe jam 6 pagi dan semua itu perjuangan kebayar sama indahnya alam di atas dan akhirnya perjalanan berikutnya ada #ExploreToShare Ig: linaael_

[@putratoba1667]

Pendakian pertama saya itu pada waktu masih duduk dibangku sekolah SMK, Dan pasti nya bukan sendirian ada beberapa orang teman,waktu pertama2 emng capek belum sampe puncak jg udah kerasa capek nya gmana,dan bawa bekal se ada nya. Dan perjalan untuk kepuncak hrus dilanjut kan dimana waktu itu kami berangkat mlm hari ,dan nyampe di puncak capek nya udah kebayar dengan ke indahan alam yng menajubkan Dan yang harus kita jaga kelestarian nya. Dulu waktu skolah masih sering ikut pendakian gunung,tapi sekarang udah kerja di perantauan ngga pernah lg tapi pengen lagi sihh tapi susah atur jadwal dan cari teman,mudah2 masih dikasih lg ksempatan untuk mengeksplore alam. Terimah kasih sahabat eiger. #ExploreToShare @coco siboro

[@dekisoegi]

Welcome to our lovely town; Sumedang 😍

[@eigeradventurevideos]

Mantap, Salam Lestari

[@galangsetyonugroho]

pendakian saya yang paling mengesankan adalah ketika saya mendaki di gunung sindoro. waktu itu saya mendaki sebelas orang. awalnya kita berjalan bersama, tetapi ketika di tengah-tengah perjalanan temen saya ada yang merasa sakit dan akhirnya tidak kuat. parahnya teman-teman saya yang di depan tidak ingin menunggu teman saya yang sakit itu tadi. pada akhirnya saya pun menemani teman saya itu tadi dan ditemani oleh satu orang teman saya lagi. itu sangat berlangsung lama, sampai-sampai perjalanan ini memakan waktu yang sangat lama. saya salut dengan teman saya karena ia tidak mau menyerah, karena ia masih kuat untuk melanjutkan nya walaupun tubuh ia sedang sakit. akhirnya kita tiba di sunrise camp dan istirahat disana. pagi hari saat hendak summit teman saya merasa sakit lagi, tetapi semangatnya untuk summit sangat besar. akhirnya ia memutuskan untuk summit. hal sepele seperti kemarin terjadi lagi, teman saya itu mulai lemas dan teman saya yang lain meninggalkannya untuk mengejar puncak. teman saya terus melakukan summit walaupun dengan beberapa langkah berjalan dan berhenti beberapa menit. tak lama akhirnya saya dan teman saya sampai di puncak. rasa bangga dan haru saya rasakan di puncak gunung sindoro. setelah beberapa menit di puncak untuk istirahat dan foto", kami langsung bergegas turun dan sampailah di sunrise camp tempat kami mendirikan tenda. disana kami istirahat sejenak untuk melanjutlan perjalan turun ke basecamp. sesampainya di basecamp, saya sempat berfikir bahwa mendaki bukan hanya tentang siapa cepat sampi ke puncak namun siapa yang dapat menjaga kebersamaan dan keselamatan satu tim untuk menuju puncak. #ExploreToShare @galangsn_

[@jajangnurjaman6801]

Ciremai 3.078 mdlp merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat. Ciremai pun punya kesan tersendiri bagi saya saat melakukan pendakian lewat jalur Apuy. Singkat cerita saya dan seorang kawan berangkat dari Garut dan bergabung dengan kawan yang ada di Tasik. Perjalanan kami melaju menggunakan sepeda motor. Diperjalanan menuju basecame Apuy motor saya ketika berhenti menunggu mobil lewat dari atas sialnya saya berhenti dipinggir parit kami menyebutnya 'Galengan' yang tertutup semak-semak, sontak saya tersungkruk ke parit tersebut yang lumayan cukup dalam. Kawan saya pun yang niatnya ingin menolong saya yang terjatuh malah sama ikut-ikutan jatuh, tawa pun tidak bisa tertahankan sampe sampe kawan saya meneteskan air mata. Sungguh pengalaman pendakian yang berkesan bagi saya sendiri ditambah sampai puncak alam pun sangat bersahabat. #ExploreToShare @jajang25_

[@authenticlibra_]

Pendakian gunung sumbing, pendakian paling tinggi nan alami, penuh tantangan karena tidak adanya sumber air. Dan dengan menggunakan Eiger Dino 75L beban yang diangkat terasa lebih ringan. Thanks for Eiger #ExploreToShare

[@adyutaindraadyatma8277]

this is why i chose eiger as my journey partner, beacuse they strive for quality.

[@eigeradventurevideos]

Mantap, Salam Lestari

[@ahmadfauzillah2594]

Pendakian paling berkesan saya yaitu mendaki gunung ciremai jalur palutungan (21 -23 September 2018). Saya berangkat bersama rombongan dari bandung berjumlah 8 orang. Sebelum berangkat ke kuningan (kabupaten jalur pendakian palutungan), sejujurnya kondisi badan saya sedang kurang baik, tapi saya mencoba untuk mengontrol dan menjaga kondisi badan supaya tidak makin parah. Pada saat mendaki, kondisi badan sangat tidak mendukung, butuh usaha dan kontrol lebih dari pendakian biasanya. Saya berusaha untuk melanjutkan pendakian, karena saya merasa masih sanggup. Pendakian ini yang membuat saya berkesan adalah 3 kali saya harus terbaring dipinggi jalur untuk memulihkan stamina, berusaha mengontrol dan menjaga kondisi badan, tidak memaksakan tapi tetap melanjutkan secara perlahan dengan berbagai cara dan strategi pendakian yang saya terapkan sendiri, memang perjalanan memakan waktu makin lama, tapi sangat bangga dan berkesan ketika mampu mengontrol diri dan menyelesaikan pendakian sampai puncak dengan selamat. Pada intinya, pada saat pendakian yang paling penting adalah kesalamatan, jadi sebisa mungkin kita memahami kesanggupan kondisi badan kita, kalau benar-benar sudah tidak sanggup jangan dilanjutkan, ambil keputusan untuk beristirahat atau kembali ke basecamp. #ExploreToShare @zillah96

[@gustipamungkas6383]

21 april 2019 merupakan hal terburuk yang pernah saya alami, disitulah saya mendaki untuk yang pertama kali ke gunung merbabu dengan ketinggian 3143mdpl. Saya bersama dengan kawan kawan dari Bogor ingin meng iyakan niat karena itu adalah impian kami sedari dulu, mendaki bersama. Sejak saat itu saya dan kawan kawan bersiap siap berangkat dari citayam menggunakan kereta api menuju solo namun naas kereta yang saya ingin naiki sudah berangkat atau bisa disebut ketinggalan, karena jalan yang terlalu padat hingga kamu telat menuju stasiun pasar senen. Disitu harapan kami semua sirna dengan berjalanya kereta yang meninggalkan kami semua, jam demi jam berlalu dan sampailah pada satu titik kita harus tetap kesana walaupun ada jalur lain yaitu dengan menaiki bus ujar kawan saya, akhirnya saya dan kawan kawan pun pergi menuju terminal dan menaiki bus. Sesampainya di terminal saya dan kawan kawan mendapat hal apes lagi yaitu diboongin dengan calo bus tersebut dengan harga yang lumayan tinggi, namun apalah daya kami semua hanya mengelus dada sambil mengatakan sabar ya. Bus mengantarkan kami kearah gunung merbabu yang terletak di boyolali, sesampainya disana kami sudah dijemput oleh teman supir calo tersebut dengan ber iming-iming bisa mengantarkan kami sampai basecamp jalur pendakian via gancik selo, nego nego nego akhirnya kami pun mrndapat harga lumayan dari sang supir tersebut. Sesampainya disana kami siap bergegas istirahat dan keesokan harinya mulai pendakian, wajah wajah kami pun bangga bisa sampai disini. Saya dan kawan kawan pun memulai pendakian dengan harapan semua selamat dan sampai kepuncak gunung tersebut pastinya, kami jalan perlahan dari basecamp menuju pos simaksi untuk registrasi jikalau kami kenapa kenapa, jam 9 kamipun mulai jalan naik menyusuri hutan hingga sampai kami di pos 1 pukul 10:30, semangat masih membara didada beristirahat sejenak minum dan lanjut naik lagi menuju pos 2. Kami jalan perlahan dan memastikan semua baik baik saja, dan sampailah kami di pos 2 pukul 11:30. Minum dan makan cemilan ciki terasa sangat nikmat disini karena tidak sepura pura dikota, kami pun bergegas jalan dan menuju pos 3. Namun naas jalur dari pos 2 menuju pos 3 lumayan menguras energi saya yang menggunakan sepatu kebesaran pun terpeleset dan jatuh. Alhamdulillah tidak kenapa kenapa ujar saya kepada kawan didepan, jalur makin naik dan membuat saya harus berhenti sejenak karena kaki saya terserang yang namanya kram otot betis dan paha sebelah kanan. Saya hanya bisa diam dan memandang 2 kawan saya yang menemani saya, dan saya mulai berkata kepada kawan saya "maaf ya karena saya perjalanan kalian terhambat. "Tidak apa apa kita disini bersama sama untuk mengejar impian yang sama yaitu puncak, kita berangkat bareng pulang juga harus bareng" ujar kawan saya, saya pun berkata "saya masih bisa berjalan tetapi pelan pelan saja" dan teman saya pun berkata "yaudah gapapa yang penting kamu sehat dan tidak kenapa kenapa" ucapnya. Akhirnya kami pun melanjutkan perjalanan hingga pos 3 dan tiba pada pukul 14:15, kabut menerpa kulit, langit pun sudah tidak memancarkan cahayanya lagi, suara gemuruh datang dari baliknya awan diatas sana dan saya pun hanya bisa berdoa sambil memandangi jalur yang begitu curam "yaalah jangan engaku turunkan hujan, keadaan saya seperti ini ditambah dengan jalur yang curam, membuat mental saya mental" dengan berbisik hati sambil menatap kawan kawan. sayapun memberanikan diri untuk jalan duluan dari pos 3 menuju pos 4(sabana 1) jalur yang begitu curam ditambah dengan desiran angin kabut membuat saya banyak berhenti apalagi dengan keadaan kaki saya yang masih cidera. Kawan saya satu persatu membalap saya dan ada kawan saya yang selalu men support menyemangati saya dan membuat saya senang dan muncul niat agar bisa sampai puncak. Kami banyak berhenti karena saya jalan sangan pelan, pasti Taulah sakitnya betis kram dan paha. Satu persatu kami lalui perlahan tapi pasti kami singgahi dan sampailah kami di pos 4(sabana 1) pada pukul 16:10, kami bergegas buru buru mendirikan tenda, tidak lama kami baru mendirikan tenda hujan pun datang membuat kami dingin sejenak saya berfikir "bagaimana jika hujan ini turun pas di jalur tadi?" Ah sudahlah saya berfokus kepada tenda agar cepat jadi. 15 menit kami bikin tenda akhirnya semua aman dan siap siap untuk masak, ahh ini hal yang paling saya tunggu tunggu sedari tadi masak masak hehe. Kompor kami nyalakan dan mulai kami masak untuk makan. 2 jam kami masak sungguh tidak percaya ini makanan kedua ter-enak setelah nasi goreng buatan ema dirumah, lauknya terbilang mewah nasi yang dihiasi ayam+mie goreng+sop sayur+sambel terasi+kerupuk ahh sungguh tidak mungkin makan seenak ini ditempat seperti ini, setelah makan dan tidak terasa cakrawala pun sudah gelap dan hanya ada cahaya cahaya bilang yang gemerlap diatas sana, kami pun ngopi, ngeteh dan minum susu untuk menghangatkan tubuh. Sambil bercengkrama dengan kawan kawan ditambah alunan musik ikhsan skuter - bingung, wahh ini obrolan yang sangat seru walaupun tidak jelas arahnya kemana wkwk. Jam sudah menunjukan pukul 21:00 dan kamipun tidur untuk memulai perjalanan kembali untuk besok summits, tidak terasa subuh pun berkomandang dari hp kawan saya dan semua bergegas untuk bangun, kami pun sarapan dengan memakan indomie rebus untuk menghangatkan badan dan minum teh, melihat langit diluar sana sudah memancarkan merahnya tata surya kami pun keluar untuk selpi selpi maklum di kota tidak ada pemandangan sebagus ini hehe, jam sudah menunjukan pukul 06:15 dan itu tandanya kami pun segera naik keatas untuk mengejar impian kami.perjalan kami dahulukan dengan doa, langkah demi langkah pun kami lalui dan tibalah kami di pos 5(sabana 2) pukul 07:30, dingin menerpa tubuh. Ingin rasanya saya balik lagi ketenda dan masuk kedalam sb untuk menghangatkan badan tapi apalah daya sudah sejauh ini melangkah masa mundur hanya dengan dingin seperti ini, kami banyak berhenti karena kaki saya yang belum begitu terlalu sembuh. Satu persatu kami lalui jam demi jam kami jalani dan tibalah disatu titik yaitu puncak gunung merbabu pada pukul 09:00. Disitu saya sedih, haru, senang, bahagia semua campur aduk menjadi satu. Dan saya memeluk kawan saya semua membentuk lingkarang dan bilang "TERIMA KASIH KAWAN SUDAH MEMBAWA SAYA SEJAUH INI DAN MENSUPPORT SAYA AGAR SEMANGAT SAYA MUCUL LAGI" kawan saya menangis mendengar ucapan saya yang seperti itu dan bilang "kita ini teman, dan tetap teman satu kenapa kenapa yang lain tidak boleh egois". TAMAT. Semoga kalian semua terhibur dengan pengalaman berkesan pendakian saya, jangan pernah tinggalkan sampah dimana pun. Karena bumi ini kalau bukan kita yang menjaga siapa lagi?- Salam lestar. #ExploreToShare @gstpmngks_

[@Baldi.Exe-e4]

Keren bang sangat menginspirasi 🤩🤩

[@ilhamsopiancahyadi3227]

Ada kesan di setiap gunung yang membubung tinggi ketika saat di daki, dan alam Sumedang adalah alamku dan alam mu yang harus kita jaga, . Salam lestari. #EkploreToShare @yangiyangg

[@suarasajak4626]

Mendaki paling berkesan adalah dimana saat kalian tak meninggalkan SAMPAH di saat mendaki. Mendaki bukan soal keindahan alam yg TUHAN berikan kepada kita. Nanum mendaki harus mengerti & mencintai alam di sekitar kita. Jangan sampai keindah alam yg di berikan kita lalu kau kotori dengan sampah2 bersekaran & tulisan2 di bebatuan yg menurut ku tak ada artinya. Mari lestarikan alam ini untuk anak cucu kita semua. Mari kita beri pengarahan bagi pendaki pemula agar tak membuang sampah sembarangan dan mencoret2 bebatuan yg tersusun alami itu. Budayakan membawa kantong sampah di saat mendaki agar sampah2 plastik bisa di kumpulkan. Salam lestari alam ku. #ExploreToShare @hery_bothak05

[@isyarifai5683]

Terbaeklahh.

[@SpearoNekat]

😍😍😍😍

[@muhammadluthfi2021]

eiger brand paling mantep, cocok, simple, pen bat di sponsorin ama eiger❤️

[@SundariMyozil]

Pendakian paling berkesan : "Pendakian Seribu Bintang" ya Seribu Bintang aku menyebutnya. Dini hari pukul 02.00 pagi pendakian ini dimulai. Saat suhu dibawah 10° dan matahari belum nampak. Saat rasa dingin menusuk tulang dan mata masih ingin terpejam, tapi kaki ini sangat ingin melangkah. Aku yang takut gelap, teman-teman yang berjalan menanjak dengan cepat, tidak menyurutkan niat untuk sampai dipuncak. Kenapa? Karna seribu bintang itu setia menemani. -Ijen, 2019 #EksploreToShare @sundarimega16

[@nailarahmah7320]

Salam Lestari. “Pendakian Paling Berkesan” Pendakian ini memang bukan pendakian pertama. Tapi menurut saya memang benar-benar memberikan makna. Tadabbur alam, persahabatan, keteguhan, semangat yang memang membara telah bersemayam. Pendakian gunung yg memang memberikan makna terlalu banyak dan terlalu berharga, saya rasa di Gunung Pundhak. Iya tepat sekali, gunung yang terletak di Pacet Mojokerto dengan ketinggian 1585 mdpl. Ahh susah untuk dijelaskan saat perjalanan ke puncak gunungnya sampai tepat tiba di puncak gunungnya dengan orang-orang yang menurut saya bukan seperti teman lagi bahkan nampak seperti keluarga baru untuk saya. Saat kami tiba di loket pembayaran untuk masuk ke gunungnya banyak sekali pendaki yang sudah berkumpul disana. Kami datang tepat pukul 01.00 dini hari, sebelum kami mendaki ke puncak gunung pundhak tak lupa saling berkenalan dan bercengkrama dengan pendaki lain. Menurut saya, cara seperti itu sangat penting sekali dilakukan oleh layaknya pendaki. Karena dengan seperti itu, kita berhasil mendapatkan teman yang satu hobi dengan kita dan menambah pengetahuan tentang kesan pengalaman-pengalaman yang di alami oleh pendaki lain. Setelah itu, kami berangkat bersama dengan pendaki lain tapi sebelum kami melakukan perjalan tak lupa kami berdo’a sesuai kepercayaan masing-masing dan semoga diberikan kelancaran sampai kembali ke kampung halaman. Kami memulai mendaki dan memang benar. Meskipun hanya berapa mdpl saja tapi jalur tracking yang kita lalui bukan sembarangan. Jalur tracking yang memang benar-benar cenderung landai. Hanya sesekali ada jalur yang cukup curam, itupun ketika menuju puncak. Pastilah kita beristirahat sebentar mengembalikan energi kita ketika di tengah-tengah jalan setapak jalur pendakian. Ada beberapa pos di sepanjang jalur tracking yang harus dilalui. Jika berjalan secara pasti maka estimasi perjalanan hingga menuju puncak gunung kurang lebih sekitar 2,5 jam. Tapi berhubung kami terlalu banyak beristirahat yaa jangan ditanya kalau berapa jam perjalanan kita baru sampai di puncaknya. Dan hamdallah setelah melewati jalur tracking dan kami sempat tersesat, akhirnya kami sampai juga di puncak gunung pundhak. Dan subhanallah sekali, gunung pundhak memang menyuguhkan pemandangan alam hutan vegetasi yang masih asri. Kami langsung bergegas membangun tenda dan beristirahat sebentar setalah itu langsung menikmati indahnya ciptaan sang maha kuasa. Banyak pengalaman ketika di puncak gunung pundhak, memang tidak terlalu tinggi tapi semua gunung sebenarnya sama saja hanya saja bagaimana kita bisa mensyukuri indahnya ciptaan Tuhan dan kita bisa merawat menjaga gunung tersebut. O iya ada sedikit kata-kata yang ingin aku sampaikan, mungkin kecil manfaatnya tapi berharap langsung mengena di hati, hehe. “Jangan gampang sepaneng biar segar naik gunung”. Sekian, Jangan lupa tetap semangat dan semoga bahagia selalu. Jangan pernah menyesal dan selalu bersyukur untuk menikmati indahnya ciptaan Tuhan. MT. Pundhak 1585 mdpl, my trip main nang gunung. -Salam Lestari- #ExploreToShare @nailarahm_

[@gilangdirgaramadan8511]

Eigerian salam lestari dari bogor

[@SiIcalChannel]

Karena yg baru sampai Puncak, Gunung Guntur yaa yg berksan di Guntur, karena pertama kali bisa sampai puncak, dan pertama kali melihat samudera awan dan juga melihat sunrise dari Puncak, pokonya mantaappsss bangett dehh #ExploreToShare @fn_20_fn

[@ajengsalsaheru6535]

💕rindu, tapi gak berani mengungkapkan💕

[@nujamilhaytalarfa5503]

Setiap mendaki gunung adalah momen yang berkesan. Salah satu yang paling mengesankan yaitu pendakian gunung Merbabu pada bulan April yang lalu. Kami bersepuluh ( 2 perempuan dan 8 laki-laki ) mendaki via jalur Selo pada pagi hari. Dimulai dari track menuju pos 2 yang membuat saya ingin menangis karena rintangan yang cukup berat. Waktu itu kami diserang hujan yang sangat deras disertai angin kencang membuat kami hampir kehilangan arah. Kami sempat berhenti sejenak di track posisi tanjakan terjal, tapi jika terlalu lama berhenti bahaya resiko terjungkal karena menahan beban carrier dan pijakannya juga nggak rata. Hujan deras terus mengguyur kami sampai menusuk mata saat itu hanya saya dan 9teman saya yang ada di track itu. Terpaksa kami semua sepakat harus tetap melanjutkan perjalanan yang cukup mengerikan. Bagaimana tidak, tanjakan yang kami lewati itu sangat licin dan sebelah kanan jurang. Ini jalur nanjak terparah (mungkin karena hujan) selain pengalaman saya waktu nanjak gunung Salak yang tracknya juga terjal. Sampai akhirnya kami tiba di pos 2 ada pendopo yang sudah disinggahi beberapa pendaki untuk berteduh. Kurang lebih setengah jam kami berteduh, cuaca mendukung hanya saja gerimis kecil dan waktu sudah sore sekitar jam 3 lalu kami bergegas untuk ngecamp di pos 3. Singkat cerita, setelah hujan alhamdulillah cuaca bagus sampai milkyway menampakkan keindahannya. Ketika saya turun dari puncak di tengah perjalanan tiba tiba saya haid dan membuat saya buru-buru untuk sampai tenda. Saya, om T dan om A tim pertama yang tiba duluan teman saya yang perempuan belakangan bersama yang lain. Setibanya di area camp pos 3 saya langsung bertanya kepada tetangga sekitar tenda saya, udah keliling ke 3 tenda yang ada pendaki perempuannya tapi sayangnya nggak ada yang bawa pembalut. Akhirnya saya nanya sama tenda sebelahnya yang isinya laki-laki semua. Sebenernya saya malu dan mikir kayaknya gak mungkin ada, tapi apa salahnya saya coba tanya sekalian. “Maaf mas, disini ada yang bawa...” “Ohiya mba ada apa?” “Hmm nggak jadi deh mas hehehe” “mba butuh ini ya?” Timpal mas-mas yang satunya sambil ngasih pembalut. “Lah kok ada mas?” “Iya kita prepare aja hehehe nih bawa mba” Maklum waktu itu hari biasa jadi lumayan sepi hanya ada beberapa tenda. Itulah momen yang membuat saya terkesan, dengan kekuatan doa dan tetap berpikir positif saya tidak mudah menyerah. Bersyukur saya bisa mendaki gunung Merbabu dengan selamat. #ExploreToShare | instagram: nharfa

[@darmantastevanus2483]

Pendakian yang paling berkesan saya adalah saat saya mendaki menuju puncak Deleng Barus yang terletak di Tongkoh,Sibolangit,tanah karo sumatera utara. Deleng dalam bahasa Karo artinya adalah gunung.pendakian menuju Deleng Barus ini berlangsung selama 7 hari yang beranggotakan 4 org laki-laki.sebelum menggapai puncak Barus(1909 mdpl) kami lebih dulu menggapai puncak Deleng takur-takur. Selama pendakian yg berlangsung 7 hari itu terdapat banyak ilmu yg saya dapatkan dari teman teman saya,salah satunya ilmu navigasi darat.perjalanan ini paling berkesan jg karena pada saat jadwal saya memasak,rupanya yg saya masak tidak cukup enak untuk dinikmati, tapi ya mau bagaimana lg namanya di hutan harus makan supaya ada tenaga kembali,walaupun rasanya tidak begitu enak heheh apalagi perjalanan masih panjang.mungkin sekian dari saya,terima kasih.Salam lestari!! #ExploreToShare @darmantastevanus

[@ramdanimugnisyabana1636]

Pendakian pertama saya adalah Gunung Papandayan, Garut. (2018). Kenapa kesana? Karena berbagai referensi untuk pendaki pemula seperti saya, disarankan mencoba track gn. Papandayan yang tidak begitu sulit dan keindahan yang didapat sungguh sangat berkesan. Ketika awal sampe ke gerbang masuk pun saya sudah disuguhi keindahan alam yang luar biasa, bedanya gn. Papandayan dg gunung lainnya bagi saya adalah keindahan yg sudah ditawarkan sejak mulai kita mendaki yg artinya memberi semangat dari awal menaiki gunung tersebut sampai selesai, dan banyak spot foto yg sangat menakjubkan, mulai dari hutan mati, hamparan tanaman "abadi" hingga hamparan dinding batu yg sangat indah. Pokoknya tidak akan terlupakan semangat dari awal naik hingga kembali turun. Terimakasih Tuhan engkau telah menciptakan alam yang semestinya kita jaga. #ExploreToShare @ramdanisy

[@totoandrigunawan9746]

Di penghujung tahun 2018, ini salah satu mimpi kecil saya untuk melakukan perjalanan seorang diri mencari ilmu serta pengalaman baru buat hidup saya, yaitu pergi pendakian ke gunung semeru. Dimulai dengan perjalanan saya dari jakarta menuju kota malang pada tanggal 27 Desember 2018, dari sinilah perjalanan saya dimulai. Pedakian dimulai, disana saya bertemu dengan beberapa orang yang sebelumnya belum saya kenal, selama perjalanan dari ranupani menuju ranu kumbolo saya berjalan bersama mereka, dan ternyata merekapun sebelumnya belum saling kenal dan berasal dari daerah yang berbeda, entah ini memang kebetulan atau memang sudah skenario dari semesta kita pun akhirnya menjadi satu kelompok. Selama kita berjalan kita pun banyak bercerita, tak terasa haripun mulai gelap, lelahpun tak terasa karena keasyikan kita mengobrol dan ternyata didepan sudah terlihat banyak sorot lampu senter yang menyala dan saya pikir itu adalah ranu kumbolo tempat camp pertama kelompok kami, dan memang benar cahaya lampu senter itu bersal dari cahaya senter pendaki yg sudah tiba di ranu kumbolo. Keesokan harinya saya sengaja pasang alarm jam 4 pagi dengan tujuan biar bisa terbangun untuk menyaksikan suasana pagi ranu kumbolo, disini saya sangat takjub melihat kecantikan dari danau yg sangat populer bagi para pendaki yaitu ranu kumbolo, dimana yang biasanya saya hanya bisa melihat dari foto dan video ranu kumbolo, akhirnya di pagi itu saya bisa melihat dengan potret mata saya sendiri woww.. Teriknya matahari mulai terasa, dan kelompok kamipun setelah berkemas, memulai perjalan kembali menuju kalimati, tepat kedua sebelum menuju puncak mahameru. Dengan melewati tanjakan cinta, oro-oro ombo, pos cemoro kandang, dan pos jambangan sebelum samapi di kalimati. Dari pos jambangan sudah tampak gagahnya gunung semeru dengan ditutupi kabut-kabut tipis pada waktu itu, tak sabar rasanya ingin segera menginjakan kaki di puncak mahameru. Setibanya di kalimati, puncak mahameru terasa begitu sangat dekat untuk dicapai, tapi pemikiran saya salah besar karena dari sinilah dari kaliamati pendakian yang sesungguhnya menuju ke puncaknya para dewa puncak mahameru. Setelah memasak dan beristirahat, waktu menujukan pukul 23.00 dan kelomlok kami dega sangat siap untuk memulai pendakian ke puncak mahameru, dengan rintikan hujan sedang dan sedikit kabut sayapun memulai pendakian bersama kelompok pendaki lain, sebenarnya pada saat itu sedikit tidak disarankan buat mencapai puncak karena kabut yang semakin tebal, tapi saya termasuk dan pendaki-pendaki lain yakin bahwa kabut perlahan-lahan akan pergi, dan bersyukur setelah samapai di arcopodo batas vegetasi kabutpun perlahan-lahan mulai hilang. Tetapi lain halnya dengan kodisi tubuh saya yang mulai menggigil kedinginan serta cadangan air yang mulai habis, sayapun menyuruh agar teman saya melanjutkan pendakian saja menuju puncak dan saya akan kembali turun menuju kalimati, tapi teman saya tidak mau dan mau ikut turun dengan saya, ahhh saya pikir ini adalah mimpi mereka buat mencapai puncak mahameru puncaknya para dewa puncak tertinggi di pulau jawa, masa gara-gara saya mimpi mereka yg tinggal di depan mata hilang begitu saja, akhirnya sayapun tidak mau membuat mereka kecawa dan sayapun kembali ikut berjalan, tetapi tubuh saya tampaknya senakin lemah dan saya pikir saya pikir saya pikir saya tidak boleh memaksakan diri, meskipun tidak mau membuat mereka kecewa tapi sayapun harus memikirkan kondisi tubuh saya sendiri, sayapun kembali bilang sepertinya saya tidak bisa melanjutkan perjalanan saya akan tunggu disini, dan jika kondisi saya memabaik saya akan susul kalian ucap saya dengan sangat meyakinkan mereka untuk terus berjalan, dan rekan saya berdua melanjutkan pendakian sedangkan saya dan teman saya memutuskan berhenti beristirahat, tetapi dengan beristirahat dan diam tubuhpun merasa bertambah dingin dan menggigil, yang akhirnya saya dan teman saya turun tidak melanjutkan pendakian menuju puncak. Saya sangat ingat kata teman saya, "jangan memaksakan diri buat ke puncak, toh puncak mahameru sampai kapunpun nggk bakal pindah pasti diem disitu, inget keluarga kita nungguin di rumah" ,ucapan itu sangat menampar perasaan saya yang tiap kali mendaki harus dan kudu mencapai puncaknya, untuk menjadi seorang pendaki bukan dijalanai dengan keegoisan diri tetapi kita jalani dengan keikhalsan hati dengan meperhatikan sekitar kita yang paling penting perhatikan diri kita sendiri. Perjalan ini menjadi salah satu pendakian yang sangat berkesan menurut saya, dan dengan tujuan awal saya melakukan perjalan kali ini untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman baru akhirnya saya dapatkan dengan begitu banyak bonusnya.#ExploreToShare @totoandrii98

[@Isep_Sopiandi]

Setiap pendakian selalu ada cerita baru, teman baru dan kenangan baru. Meski kita berulang kali mendaki pada gunung yang sama, hal-hal yang baru selalu muncul tanpa dapat diprediksi. #ExploreToShare

[@iyowolfy5691]

pendakian yg berkesan adalah pendakian pertama saya di bukit di jamur, kecamatan bengkayang, disitu saya belajar bertahan hidup, bekerja sama dan berbagi #ExploreToShare @iyowolfy

[@ikawulandari4958]

Pendakian yang paling berkesan dan baru pertama bagi saya adalah ketika saya mendaki gunung penanggunggan, dan saat itu saya masih umur 16 tahun meskipun lelah, tapi saya tetap menikmatinya dan bersyukur atas karunia Tuhan. Dan dari situ juga saya menemukan jari diri saya dan mampu melawan ego saya. #ExploreToShare @viviayusafira

[@ekosetyawan778]

Cerita besar melalui langkah kecil! Dengan carrier 35 ltr dari eiger yang menyetia di punggung @e_stywn

[@arfawailpersada317]

Pendakian pertama menyisakan kesan yang begitu indah, membuat aku ingin pergi lagi dan lagi, jujur saja sebelum tau memang lah aneh mendaki, tapi saya di ajak kakak saya untuk merasakan alam, iyaa awal nya cape, menanjak, menukik, menurun, tapi setelah sampai puncak entah kenapa rasa yg saya rasa pas saat naik, hilang seketika, desiran angin puncak yg menghanyutkan nya, mentari menarik perhatian nya, jujur saja, pemandangan langit sore ketika di gunung tak akan bisa di bedakan,. Dan yang membuat saya balik lagi kegunung, adalah embun di pagi hari, mau berkabut atau tidak tapi yg pasti embun pagi hari di gunung sangatlah beda dengan di kota #ExploreToShare

[@syaidmaulana8147]

Salam dari merauke

[@ainafairuz4052]

Pendakian paling berkesan Waktu itu muncak ke Manglayang, iya pendek ya tapi aku make Eiger Ergo Spino 75+15 wkwkwk. Tapi gila banget, kita mulai ngedaki jam 5 sore, esensinya dapet banget, waktu itu gak semua bawa senter. Jadi cuman cahaya seadanya, jalanan gak keliatan sama sekali. 11 orang waktu itu, bener-bener kompak banget, kita beberapa kali gantian keram 😂😂,, terus beberapa banyak yang jatoh dan kita terus sama-sama saling nyemangatin. Selama ngedaki ada 2 rombongan yang lewatin, kita waktu itu terbilang santai banget. Sampe-sampe tiba jam 9 malem, dan itu bener-bener perjalanan luar biasa, kayak orang buta tapi aku suka banget. Lewati malam, sekitar abis dzuhur kita pulang, dan apa aku pribadi dan temen-temen tercengang dong, wkwk jalanan yang dilalui tadi malem itu gila ekstrim banget.wkwk sampe pas pulang itu banyak yang jatoh2an, termasuk aku. Itulah senangnya ngedaki malem2 😂😂😍 #ExploreToShare

[@Tyomaaans]

Pengalaman paling berkesan saya waktu pertama kali pergi untuk mendaki gunung yaitu gunung semeru, banyak sekali pertanyaan di otak saya seperti apakah gunung itu? Atau ada hal apa saja yang bisa saya jumpai di gunung? Banyak sekali peetanyaan mulai dari rasa takut sampai rasa ingin tak sabar untuk segera pergi ke semeru. Dan hasilnya saya bisa berdiri d atap pulau jawa dan saya mulai mencintai gunung gunung lainnya di indonesia. #ExploreToShare/IG : Dipta.pf

[@revialilujik2044]

Kalau menurut gue yang paling berkesan dalam sebuah pendakian gunung adalah proses dan pengaruhnya. - kebersamaan dengan rekan pendakian, disana tidak memungkinkan bermain gadget kebersamaan, komunikasi langsung merupakan momen yang sangat sosial disini. - pengenalan terhadap rekan - rekan pendakian jauh lebih intim. Disana, karakter setiap orang pasti akan terlihat. - dan pastinya... Pendakian bukanlah bagaimana kita menaklukkan sebuah gunung, melainkan bagaimana kita menaklukkan diri kita sendiri, ego kita sendiri, batas yang ada dalam diri kita sendiri. - last but not lenst. Adalah bagaimana kita dapat mengenal lebih dekat dengan alam. ( bukan yang nyanyi mbah dukun ya ). Lebih menghargai alam dan bukan sekedar menikmatinya. - Jangan tinggalkan apapun kecuali jejak - Jangan bunuh apapun kecuali waktu - Jangan ambil apapun kecuali foto. #ExploreToShare #eigermountaineering #discoveringnewperspective #eigeradeventure #eigerindonesia #cintaiproduklokal #iloveyouindonesia

[@bapekkatumbiri]

Sumedang😭♥️♥️♥️

[@bagongrider4250]

Pendakian paling berkesan yaitu waktu gw, teman2 dan keluarga bareng mendaki gunung sibayak di tanah karo, sumatera utara. Memang tingginya ga seberapa, cuma sensasi pendakiannya gokill.. seru banget, krn sebagian besar dr kita cuma pengen naik dan bukan hobby mendaki gunung. Ditambah cuaca yg dingin kya kulkas krn habis subuh, dan di seberang gunung tetangga lg aktif2nya yaiut gunung sinabung. Ga jarang kita sering berhenti menunggu hilangnya kabut asap spy trek pendakian bisa keliatan. Sampe setengah jalan kita udah rada lega krn ada beberapa pendaki lainnya yg nge camp disana(jd ada teman utk dimintain tolong), setelah istirahat beberapa menit kita lanjutkan naik dan akhirnya tiba di titik tertinggi di gunung ini. Sungguh pengalaman luar biasa.. kami bisa naik dan turun dengan selamat. #ExploreToShare @bagongrider

[@anwarnasrullah507]

Waktu SMA kelas 3 aku dan teman2ku mendaki sebuah bukit yang tdk jauh dr tempat tinggal kita, tetapi akses untuk sampai ke puncak bukit sangat sulit di lalui, jalan yang rusak dan susah untuk dilewati sepeda motor. Kita berangkat sore waktu itu, dan ditengah perjalanan hujan deras datang, padahal sebelum berangkat cuaca sangat sangat cerah dan sangat mendukung, tetapi mskipun hujan kita tetap lanjutkan perjalanan dengan memakai mantel untuk sampai ke atas. Dan setelah kita sampai di atas hujan mulai reda dan masih sedikit gerimis. Kita mendirikan tenda disana, menyalakan api unggun yang kecil sekedar untuk menghangatkan diri, ketika malam mulai tiba sungguh indah pemandangan disana. Kita canda tawa disana, makan bekal seadanya tetapi KEKELUARGAAN tercipta disana. Pengalaman pertama mendaki yang luar biasa. #ExploreToShare Akun instagram: anwar_nasrullah507 Lokasi bukit desa Majalangu, Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah.

[@andidzaki1341]

Bismillah, pendakian paling berkesan saya sewaktu nanjak d gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan,pada tanggal 17 Agustus dan melaksanakan upacara bendera d puncak ,awalnya gak abis pikir gitu bisa mencapai puncak gunung yg menjadi icon Sulawesi Selatan, perjalanan cukup seru d mna sy yg awalnya anak rumahan bisa gabung d alam,dan merasakan kenikmatan yang luar biasa yg tdk pernah sy rasakan sebelumnya d mna itu pun pendakian pertama sya,eheheh😁yahh dy merasakan dingin yg sangat dingin,blum nyampe puncak udah tinggi aja suhunya, masak masak gak bisa tenang ,d gangguin ama angin 😅 minum langsung dari sungai 😁 pokoknya perjalanan yg sangat berkesan buat sy #ExploreToShare

[@lukmannulhakim6191]

Sumedang

[@timurbanafsha2682]

Tentunya pendakian berkesan adalah pendakian pertama. Gunung bulusaraung menjadi destinasi pertama sebagai orang yang awam akan pendakian. Banyak pengalaman, cerita dan kesan. Banyak mengenal karakter orang, belajar apa itu solidaritas kebersamaan, mengetahui bahwa puncak bukanlah yg utama tp proses untuk mencapainya. Bagiku pendakian pertama bukan sekedar perjalanan tapi itu lebih kepada pendidikan karakter. #ExploreToShare @fyanarfandi

[@bilahadi4172]

Ya Allah

[@spinsuriadiwangsa8323]

Mantul Sumedang

[@sapayaaini9833]

I wanna make it bigstory with eiger 💕

[@rifqiahmad1111]

Pendakian yang sangat berkesan bagi saya adalah pendakian pertama saya pada September 2015, dan gunung pertama yang saya sentuh puncaknya ialah Gunung Guntur yang berada di Garut Jawa barat. Dimana saya dapat banyak pelajaran yang saya dapatkan, bahwa mendaki gunung adalah salah satu contoh perumpamaan hidup,. Saya banyak belajar bagaimana sampai ke satu titik keindahan yang Tuhan ciptakan dengan perjuangan yang tidak sepele. Dari mulai mempersiapkan peralatan, perbekalan,, fisikmental yang siap. Yang mungkin sama hal nya seperti kita menjalani hidup ini.

[@muhammadzainalmuttaqien418]

Brand impian kebanyakan orang

[@radhipahri9832]

Jadi, pengalaman pendakian berkesan saya yaitu awalnya pada saat SMP kelas 3 di G. Bawakaraeng. Yang dimana menjadi pendakian kedua saya dalam semasa hidup. Pada saat itu saya dan tim mendaki pada setelah shalat magrib dan sampai pada pos 5 di jam 12 malam. Saya sempat mau menyerah karena melihat jalur pendakian dari pos 5 ke puncak sangatlah amat berat, Namun dengan motivasi agar bisa membagi cerita ke semua teman-teman SMP yang notabene belum sama skali mengenal dengan mendaki, saya dapat bercerita dan memotivasi kepada mereka agar tak menyianyiakan keindahan Alam yang telah diciptakan dengan tuhan dengan menjelajahi dan menjaganya. Itulah pengalaman menarik saya eigerian dimana pun kalian berada. Salam Lestari #ExploreToShare @radhizulakhsari

[@eko3815]

Bukan sekedar brand tapi juga kualitas!Berangkat dari situ proses nabung yang lebih lagi untuk bisa pakai lebih banyak product dari eiger.... @hachi_mrls

[@aditiafiery3861]

hal yg paling berkesan, menyaksikan fajar silih berganti dengan senja, mengiringi pejalanan saat Mendaki. @aditsembiring_ #ExploreToShare

[@leviewardana5939]

Kakak admin, kalo boleh ada lowongan Videographer di eiger saya berminat banget.. Siap kirim cv dan portofolio..hehe

[@miftahulirsyadi1859]

Pendakian paling berkesan saya yaitu tersesat saat mendaki Gunung Tandikek di Sumatera Barat. Gunung tandikek masih belum banyak didaki oleh orang, pacet nya pun masih banyak di jalur tersebut. Saya mendaki bersama tiga orang teman kuliah. Di awal perjalanan l, kami masih merasa di jalur yang benar. Lama kelamaan kami merasa heran dengan jalur yang kami lewati, tanah yang awalnya keras menjadi lunak seperti jarang di lewati orang, tanjakan semakin curam, jalur yang semakin tidak jelas dan banyak hewan yang berkeliaran. Kami seperti di bawa berputar-putar di tengah hutan selama beberapa jam. Karena sudah yakin tersesat, kami memutuskan untuk kembali. Alhamdulillah kami kembali menemukan jalur yang sebenarnya. Kami masih semangat untuk melanjutkan sampai ke puncak, walaupun lelah berjam-jam tersesat di hutan. Setiba di puncak kami sangat bersyukur karena masih di beri kekuatan untuk sampai kesana. #ExploreToShare