EPISTEMOLOGI - Haryatmoko

Rekaman Kuliah 10 Maret 2012 di Salman ITB.
Kuliah Pa Haryatmoko mengenai Epistemologi.
:::
Dibandingkan sains dan ilmu teknik, ilmu sosial sangat kaya dengan teori dan konsep. Bukan saja itu, konsep dan teori tersebut seringkali bersilang sengkarut atau saling bertolak belakang. Untuk itu, mereka yang menekuni studi ilmu-ilmu sosial memerlukan peta permasalahan dan kompas filosofis dalam menerabas belantara konsep dan teori di bidang ini.
Perkuliahan ini tidak bermaksud membuat suatu sintesa tentang ilmu-ilmu pengetahuan sosial; tidak pula berambisi menggunakan sudut pandang normatif suatu filsafat ilmu pengetahuan; serta tidak dimaksudkan untuk memberi landasan normatif bagaimana seharusnya ilmu-ilmu sosial itu.
Namun tujuan matakuliah ini lebih analitis: mencoba memahami kerangka berpikir, bekerjanya ilmu pengetahuan sosial, metodenya, praandaian dasarnya dan teori-teori berbagai ilmu sosial dengan implikasinya.
PEMBICARA
Dr. HARYATMOKO, S.J.
(dosen Pascasarjana Universitas Indonesia dan Universitas Sanata Dharma)
Haryatmoko lulus dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara pada tahun 1984. Sambil menyelesaikan program studi Licenciat Teologi di Brussels, Belgia (1985-1988, 1990), ia belajar ilmu-ilmu sosial di Institut d'Etudes Sociales, Paris (1988-1989). Ia menyelesaikan D.E.A. (Diplome d'Etudes Approfondies) dan Doktor dalam Bidang Antropologi dan Sejarah Agama-agama di Universitas Sorbonne-Paris IV (1996). Ia juga menyelesaikan Doktor dalam bidang Etika Politik Moral (Moral Sosial) di Institut Catholique de Paris, Perancis.
Sejak tahun 1997, ia mengajar di Pascasarjana Filsafat dan Cultural Studies, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia dan di program Pascasarjana Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta. Ia pengajar tetap di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selain itu, ia mengajar di program Pascasarjana Filsafat UGM dan program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyaka

[@cushs9811]

jadi terasa enteng karena setiap kali ada penyegaran otak dari anekdot atau contoh2 yg lucu 😂😂😂 ilmunya dapat, awet mudanya pun juga dapet 😂😂😂

[@ParjoAliva]

kebangun jam 3 pagi. ternyata ga sadar tv masi nyala malah nonton ini. wkwkwk. gw mimpi lagi di seminar jadinya

[@mayakangsinebar9660]

Terima kasih untuk jadi vitamin dalam mutrisi otak saya

[@atomyjuliandra1121]

Auto Subscribed 😃

[@FarasArtland]

Sekarang saya mengerti mengapa teman saya yang dari Switzerland bilang saya punya banyak peluang kalau tinggal disana. Setelah saya bilang bahwa saya punya 4 judul cerita dari imajinasi saya yang saya akan tulis setelah cerita fictionku "Asbun dan Nawas" selesai. Ternyata menulis itu lebih sulit dari pada pikiran (pantas mereka sangat menghargai penulis) karena semiotikanya atau pilihan kata. Semiotika merupakan cabang Lingustics, belajar ini di UBSI waktu semester 4 dan di UT semester 3 gt.

[@petalove464]

Gak nyambung mas mas, hanya perkara nulis cerpen doang, merasa layak tinggal di swiss

[@galihprakasiwi2069]

@@petalove464 dia bilang banyak peluang bukan layak tinggal di swiss. astaga..

[@elinglanwaspodo5085]

​@@petalove464Indon tolol kebiasaan, dikit2 bilang ga nyambung, dasar SDM rendah, kok bisa sih channel ini nongol di beranda Lo tolol

[@ArifulinNuha-wq3be]

Terimakasih

[@bafada6366]

terima kasih

[@benyaminbaduk6745]

Thz Rm

[@pierrejackobs]

Wagus Tenan

[@muhadi_007]

Izin ikut menimbah ilmu Pak 🙏

[@ridwanmaulana7]

Terima kasih.

[@eddywwo]

Bagus ! Enak didengar dg contoh²nya.

[@ytfr4147]

Asik banget kalau gini kelasnya😂👍👍

[@bumbuonline9539]

Bermanfaat

[@gustav77]

Terimakasih