Eps 380 | SEDERET KEJANGGALAN HUKUM DI INDONESIA. DEKONSTRUKSI

Sebenarnya isi video ini sudah lama ingin saya sampaikan tetapi entah bagaimana sering terhambat. Saya sudah membuat sebagian isinya dalm sebuah video tapi kurang memuaskan. Nah sekarang mumpung ada momentumnya, saya ingin jelaskan kritik saya atas hukum positif di Indonesia saat ini. Ide nya seagian besar sederhana dan hasil olah pikir pribadi jadi saya hanya cantumkan sedikit referensi.
silahkan kunjungi medsos saya vt.tiktok.com/... .... untuk donasi di channel ini bisa disalurkan melalui rekening berikut : saweria.co/don... no kontak profesional : 08971044343
#Herrywirawan
#hukuman

[@april2907]

Kalo menurut saya Pak Guru, salah satu penghambat berjalannya hukuman di Indonesia itu adalah HAM, seharusnya HAM lebih berpihak kepada korban daripada ke pelaku karena Pelaku sendiri mengabaikan hak asasi korbanya ketika melancarkan kejahatannya.

[@imamisfahani4249]

Menarik. bagaimana bisa kita membela hak asasi dari orang yang tidak menghargai hak asasi? jadi paradoks ya. Apakah perlindungan hak asasi juga diterapkan kepada orang yg tidak melindungi hak asasi orang lain? Kayaknya yg PRO sama HAM bisa jawab ini ehehe

[@misheyla783]

nah eta, tp kan pelakunya juga ceritanya seorang manusia, jadi ada HAMnya jg dia 😗

[@bebekayam2747]

Ham: babi Wkwkwkw

[@Assemilan]

Yang gue tunggu dari kasus Herry ini adalah debat LIVE antara KPAI vs Komnas HAM. Karena jenis hukuman apa yang paling tepat untuk Herry pasti seru.

[@misheyla783]

@@Assemilan iya ugha

[@alfiansarumaha]

saya kebetulan sudah 20 tahun jadi praktisi hukum. Dari pengamatan dan pengetahuan saya, hukuman pidana itu fungsinya cuma 2, yaitu 1. mencegah/menjerakan dan 2. memperbaiki. Begitu pula dengan hukuman mati. Jadi penderitaan pelaku itu bukan fungsi utama dari pemidanaan. Misal hukuman mati, tujuannya bukan untuk menyiksa si pelaku, itulah sebabnya hukuman mati itu dibuat dengan cara secepat dan seefektif mungkin, untuk menghindari si terpidana mati tersiksa sebelum ajalnya tiba. Lalu apa fungsi hukuman mati? sama seperti hukuman lainnya, yaitu mencegah supaya si pelaku tidak berbuat jahat lagi dan calon pelaku lain menjadi jera karena kejahatan yang sudah sedemikian keji tidak boleh terulang. Dan 2. ya untuk merestorasi keadilan di masyarakat, ya artinya kalau dengan lenyapnya si terpidana mati dari dunia ini bisa membuat keadaan kembali aman dan mengurangi ketakutan korban2nya. Lalu apa predator ini pantas dihukum mati? terlepas dari pasal pidana yang belum ada di hukum positif kita tentang pidana mati bagi pelaku kejahatan seksual, menurut saya apakah dengan hukuman penjara biasa akan memberikan fungsi pencegah/penjera dan restorasi tadi? Apakah dia tidak akan ulangi perbuatannya bahkan ketika dipenjara? Apakah dia tidak akan pernah bisa merasakan kesenangan di penjara atau tidak bisa mengintimidasi korban dari penjara? Apakah dari hidupnya dia bisa merestorasi keadaan, misalnya menjadi bapak atau suami yang baik bagi korban2nya? Jika jawabannya tidak, ya buat apa negara ini mengeluarkan biaya harian untuk menghidupinya di penjara?

[@anakkost5609]

@@tangadulan Di sell isosali sampe mati, dan dilarang berkumanikasi dengan siapapun..

[@akusendiri3393]

Bener, setuju bangat dgn pendapat anda

[@m.taufiq4705]

Nah

[@adia8329]

@Legally Blind ketika lah dengan hukum yang dijabarkan sampeyan ttg poin 2 fungsi h.pidana. bahwa kita tidak bisa menghukum lebih dari apa yang sudah di tetapkan oleh pengadilan. Mengutip lirik dari lagu Endank Soekamti: "Semoga Kau di Neraka"

[@siscosianturi5453]

kenyataannya org2 terpidana malah banyak yg nyengir2 merasa ga bersalah. Hukuman sosial berat lebih tepat untuk orang2 asusila

[@VladDAnger]

Jika pendekatannya sejarah, yaitu hukuman penjara itu untuk orang yang tidak bisa membayar denda dan hukuman itu sendiri adalah untuk membalas apa yang dia perbuat, maka hampir semua hukum di dunia tidak bisa menjangkaunya. Seperti orang yang membunuh 10 orang dengan sadis, jika dia juga dibunuh dengan sadis itu juga tidak akan setimpal karena dia masih hutang 9 kematian dengan sadis. Penjara juga saat ini sudah berubah alasannya, bukan lagi untuk orang yang tidak bisa membayar denda tapi hanya sekedar agar dia tidak bisa melakukannya lagi karena dipisahkan dari masyarakat. Masalah sistem penjara yang tidak melakukan pekerjaannya seperti pengawasan, merubah orang menjadi lebih baik, dan memberikan efek jera, itu masalah lain lagi. Sikaeee dihukum penjara, menurut saya masih relevan saja karena di penjara seharusnya dia tidak bisa menggunakan gadget lagi. Alih-alih menggunakan misalnya EMP chip yang mungkin mahal dan negara kita terlalu boros jika menggunakan teknologi itu. Maaf karena sudah dibilang contohnya tidak harus itu, tapi ini juga semisal juga. Atau contoh lain mungkin sekedar diawasi dan tidak boleh menggunakan medsos lagi juga membuat penegak hukum terlalu banyak pekerjaan untuk sekedar mengawasi pelaku exibitionist. Lagipula apa Siskaeee benar-benar merugikan? Pertama yang bisa menonton videonya hanya anggota Only-Fans dia dan yang beredar di Twitter itu antara cuma video promosi atau produk bajakan yang disebar orang lain. Saya rasa lebih banyak yang justru ingin menonton daripada yang merasa diresahkan. Bagi saya Siskaeee itu lebih sekelas dengan pecandu narkoba yang dia dan fans-nya harusnya direhab saja. Untuk hukuman mati kita lihat dulu tindak kejahatannya, mana yang lebih berat antara pemerkosaan dan pembunuhan. Mungkin semua setuju jika pemerkosaan itu lebih berat daripada pembunuhan. Terutama orang yang memperkosa begitu banyak korban dan menghancurkan masa depan mereka, jika dihukum mati itu terlalu ringan tapi tidak mungkin juga hukumannya diperkosa balik. Malah keenakan dia. Lalu apa yang lebih berat dari pemerkosaan dan pembunuhan? Yaitu pemerkosaan yang disertai dengan pembunuhan. Jika pemerkosa dan pembunuh sama-sama dijatuhi hukuman mati, pemerkosa akan membunuh korbannya juga agar lebih aman, toh hukumannya juga sama-sama mati. Atau mau lebih gore lagi seperti dipotong tititnya, ditusuk matanya, cabut lidahnya, mutilasi tubuhnya dengan silet tatra tipis-tipis. Apa yang akan terjadi? Jika saya seorang pemerkosa dan tahu hukumannya sekejam itu, saya tidak akan berhenti memperkosa tapi setiap kali saya memperkosa korban saya akan saya bunuh lalu masukkan ke sodium hydroxide yang dicampur air untuk menghilangkan bukti. Lalu andai saja saya tertangkap saya akan memecahkan kapsul kaca berisi sianida yang memang selalu saya simpan di bagian sela gigi. Akhir kata, masalah hukum memang terlalu rumit apalagi jika pendekatannya untuk mencari keadilan yang seadil-adilnya. Tuhan Yang Mahaadill saja masih sering dianggap tidak begitu adil bagi hamba-Nya. Hanya saja karena ini konteksnya hukum positif, memang seharusnya kita terutama para pakar untuk mendiskusikannya guna memperbaiki hukum kita agar lebih mendekati keadilan itu sendiri. Karena memang hukum kita sekarang terlalu jauh dari keadilan.

[@gurugembul]

baikp

[@ZHANGXAO]

Niat kali bg 👍

[@minopinxxd1315]

@@ZHANGXAO wkwk

[@anggadwiputra8280]

Njir niat mau perkosa orng sampe bersedia mati bawa kapsul sianida🗿 Kalo birahi tak terpenuhi kan masi ada lont e

[@dhestrahanif5270]

@@anggadwiputra8280 ini permasalahan yg lain pula. Udah masuk bab penyakit masyarakat yg menjamur.

[@nugrahaanimation748]

Hukuman yang cocok buat koruptor adalah 3 hal dilakukan sekaligus. 1)Penjara 2)Pemiskinan 3)doxing Jadi selain penjara, si koruptor tadi harus membayar ganti rugi negara, kalau bisa dengan bunga berkali lipat, sita asetnya, jika si koruptor meninggal, Utang ganti rugi dibebankan pada anak keturunannya. Kemudian doxing, bikin situs yang isinya daftar koruptor beserta nama istri, anak, dan nama partainya, juga lore kasusnya. Doxing ini penting untuk meperingatkan masyrakat bahaya potensi korupsi dari anak dan keturunannya. Dalam korupsi yang paling menikmati hasil korupsi justru keluarganya.

[@rdszerotohero1505]

Setuju gan

[@penikmatsotohangat]

akhirnya ada yg sepemikiran sama gw

[@TimotheeTrintignant]

Ga setuju kalo menyangkut anak Dan istri, kecuali mereka tahu Dan diam/menyembunyikan perbuatan suami/ayahnya. Ini sama aja kaya anak2 terduga simpatisan PKI jaman orba, serba dibatasi Dan dikucilkan. Padahal anak2nya ga Tau PKI itu apa, dll.

[@nugrahaanimation748]

Belajar dari kasus soeh*rto. Suhartonya yang korupsi. Dia yang paling menderita, dilengserkan, akhir hayatnya sakit, ga ada dukungan ataupun suport dari rakyat supaya sembuh.. Yang paling bahagia dan menikmati hasilnya, ya keturunannya, anak - anaknya. Menurut gua dia koruptor yang sukses menjamin kekayaan bagi anak - anak nya yang tersayang. Karena bagi koruptor di indonesia "Harta memang tidak dibawa Mati, Tapi Harta Bisa diwariskan".

[@mafia.primogem7063]

Koruptor di Indonesia pemikirannya kaya teroris. Kalau teroris mereka rela bom bunuh diri demi tujuan kelompoknya. kalau koruptor di indonesia mereka korupsi demi kebahagiaan anak anak mereka atau partai mereka. Bagi koruptor "Gapapa ditangkap hidup menderita asalkan anak-anak nya terjamin kekayaannya." beda ga kaya di luar negeri, kalau diluar orang korupsi demi kesenangan pribadi.

[@nuresamandohe746]

Bahas soal ospek, LDK, dll di Indonesia dong pak guru

[@trycoba7804]

Itu sudah dibahas di eps 377 Minggu lalu... Baraya😑

[@_revive_1547]

@@trycoba7804 nike

[@trycoba7804]

@@_revive_1547 🤔Nike? Sepatu? Atau apa?

[@delifajar]

@@_revive_1547 Ardilla

[@michaelleaosaze7051]

@@trycoba7804 yang pendidikan behaviorisme itu?

[@regafelix655]

Hukum positif bukan lawan dari hukum tuhan. Positif bermakna "riil" berarti "ditetapkan" oleh negara sebagai yg berwenang menetapkan hukum, tp tidak serta merta harus berlawanan. Bisa jadi hukum positif adalah derivatif dari hukum Tuhan atau bisa jadi dari rasio manusia itu sendiri. Begitu filsafat hukumnya. Secara filsafat juga kematian bukan hanya "rasa sakit temporer" saja, tetapi ketiadaan eksistensial. Ada istilah manusia sbg "being towards death". Jadi yang dibunuh adalah eksistensi nya, ini menjadi semacam "pesan" kepada masyarakat bahwa jika kalian berbuat demikian maka kalian akan hilang eksistensinya. Maknanya bukan sekedar penderitaan / balas dendam bagi pelaku saja. Apakah ini efektif atau tidak? Ya belum tentu juga karena manusia juga ada yang mengidamkan kematian. Lalu jika pelaku diganjar hukuman siksa / seumur hidup apakah akan menghilangkan tindak kejahatan? Ya tidak juga, orang berbuat jahat banyak faktornya. Kejahatan adalah permasalahan sosiologis. Kematian itu cuma simbol pesan saja. Yang penting itu bangun kultur dunia nya dulu. Kalau ditarik ke filsafat hukum atau bahkan sampai ke eskatologis kehidupan setelah kematian ya muter2 aja. Susah ngebandinginnya juga

[@Rkap_Oz]

6:15 Ini kenapa dalam Islam jika seseorang telah divonis hukuman mati, ada beberapa pilihan yang dapat dipilih korban, keluarga korban, atau ahli waris korban 1. Hukuman tetap berjalan. 2. Hukuman diganti dengan denda yang teramat tinggi. Sampai benar-benar memiskinkan pelaku. 3. Memaafkan dan membebaskan terdakwa

[@DewaHuang]

Boleh tanya, utk point 3 misal saya pelaku menyogok dgn tanda kutip memaksa keluarga korban agar memaafkan bagaimana pak? Kita orang luar tidak tahu, hanya tahu korban memaafkan

[@meonkbatman9236]

@@DewaHuang Klo disogok, Ambil uang nya Lanjutkan Hukumannya. Kalau dipaksa Ya tinggal melapor 🗿

[@orangnegeriberflower455]

ketika terjadi kasus apa pun, orang itu tidak boleh hanya memikirkan hukuman, hukuman, hukuman... karena tidak semua orang itu bisa jadi penegak hukum 1. pencegahan 2. penelitian 3. fiksionalisasi 4. pembentukan modalitas sosial baru (sebagai bagian dari pencegahan) 5. bahkan komersialisasi.... (termasuk di antara buat konten yg menghasilkan adsense kyk Pak Gembul ini....) byk yg bisa dikulik...

[@muhammaddzainesyaiwaliarfa5398]

Nah ini cara berfikir yang benar tidak mengguanakan esmosi...

[@malaskomen9204]

Di eropa udah lebih mikir , gimana caranya melakukan pencegahan dibanding hukuman berat yg bisa di akali

[@Jumalan_Miekka]

Hukuman itu wajib diadakan supaya kita manusia tidak hidup seperti hewan.

[@mu_fa]

Saya paling setuju hukuman mati dan seumur hidup atau yang berat lainnya diganti kerja paksa, dan gajinya untuk operasional penjara, biar subsidi silang dengan pemerintah. Dan terpidana ringan / yang berpotensi keluar masih produktif, perlu dibekali ketrampilan khusus kerja agar saat keluar nggak kambuh.

[@Kurona17]

dikasih keterampilan khusus di penjara, pas keluar dari penjara makin jago kriminalnya

[@KusunokiSG47]

Anda menyimpulkan cara kerja Gulag di Rusia

[@faqihhermawan5316]

@@Kurona17 seenngaknya dia biar bisa jadi kuli lah bang,yg bisa kerja 24 jam nonstop.mayan buat nguli di kalimantan Yg mau dijadiin ibukota baru

[@fredericktimey4603]

Ide saudara baru saja di terapkan.. napi tersebut terhindar korupsi 12 tahun.. baru jalan 5 tahun.. dan napi kerja di cucian mobil/motor.. Ternyata napi nya kabur.. 🤣🤣🤣🤣

[@antonputro6901]

saya mencium bau-bau soviet(komunis) di sekitar sini!🤣🤣

[@bukanmotivasirohani]

Saya dri dulu selalu berpikir begini, dri pd menghukum penjara atau hukuman mati utk koruptor dan pidana pidana berat lainnya, knapa kita gk hukum deportasi aja dri Indonesia, dgn kata lain dilakukan pencopotan Warga Negara Indonesia terhadap terdakwa, sekaligus membuat terdakwa menjadi blacklist di negara negara lain. Dengan kata lain orng tersebut akan terusir dri Indonesia dan akan ditolak di negara negara lain juga. Bagaimana menurut yg lain?? Mari berdiskusi

[@jerobaru4161]

Terus tinggal nya di mana donk mas ?

[@bukanmotivasirohani]

@@jerobaru4161 ya loss, justru disitu hukumannya mas

[@billygustav9290]

Hukuman congkel mata dan lidah. Saya jadi ingat ketika Perang Bizantin-Bulgaria. Kaisar Bizantin, Basil II berhasil mengalahkan Bulgaria dan mencongkel mata semua tahanan. Mereka semua diikat tangannya dengan sebuah tali panjang dan disuruh berbaris pulang ke kerajaannya. Hanya satu orang yang tidak dicongkel matanya agar dia bisa menujukkan jalan pulang. Begitu sampai di kerajaannya, Tsar Bulgaria, Simeon terkejut. Akhirnya tewas karena terkejut melihat pasukannya pulang dengan cara yang memalukan.

[@abetandryan1209]

U mau gak yg hukum congkel matanya?itu pertanyaan nya..gak ad yg mau..dokter suntik kebiri kimia z gak mau nyalahin kode etik kedokteran .

[@opikrizal1096]

@@abetandryan1209 saya mau melakukannya

[@billygustav9290]

@@abetandryan1209 saya hanya bercerita kok, bukan ada tendensi mendukung atau tidak. Kalau mau seperti itu, mungkin Anda bisa berkontemplasi (menempatkan diri dengan imajinasi Anda) sebagai keluarga korban. Terima kasih.

[@tuyul1738]

Padahal dia ngk makan babi tp py sifat kaya babi

[@Rahhh._]

Ngeri banget jaman dulu

[@Rkap_Oz]

2:00 Opini pribadiku soal hukuman mati 1. Karena kita ngak mungkin menghukummya dengan mengeksekusi berkali-kali. Jadi biarkan Tuhan yang menghukummya dengan hukuman paling tepat. 2. Hukuman mati bertujuan menghentikan bertambahnya korban selama sistem penjara belum cukup aman. Seperti yang kita ketahui di negara2 yang sudah tidak menjalankan hukuman mati biasanya vonisnya tetap ada tapi hukuman di ganti menjadi seumur hidup dalam arti tidak bisa bebas lagi. Jadi seakan mati karena sudah tidak berada di masyarakat lagi. Masalah terjadi kalau penjahat ini kabur dari penjara, potensi korban bertambah. 3. Mencegah menjadi inspirasi dalam arti negatif. Mungkin dewasa ini kita bakal merasakan kalau banyak sekali kejahatan yanf lahir karena terinspirasi penjahat pada film, komik, dan media lainnya. Hukuman mati disini memang terlihat "tidak menghukum secara setimpal" karena eksekusi ya cuma bisa sekali aja. Tapi pengetahuan atas akhir dari kejahatan yang akan berujung ke hukuman mati lah yang akan membuat "penerus" dari tindakan kriminal ini akan berfikir berkali-kali saat akan melakukan kejahatannya.

[@musangriper607]

nonton dulu sampe abis

[@Rkap_Oz]

@@musangriper607 ada beberapa pendapat yanf sama dan berbeda pak

[@lupopou1154]

Poin 1 menurut gw jelas pendapat yang salah. Bedakan hukum dunia sama hukum setelah mati.

[@Reeine02]

@@Rkap_Oz nikah dulu sana biar mudeng sama penjelasan guru gembul. Asal main hukum aja.

[@riajuu5046]

Kalau penjara seumur hidup gantiin hukuman mati agak kurang berimbang ya menurutku. Kenapa negara perlu ngebiayain dia, ngasih makan, dsb kalau dia cuma duduk di penjara sambil nyaksikan mereka membusuk? Lbh baik kalau hukumab penjara seumur hidup, sekalian hukuman kerja paksa. Jd negara pun gk rugi, kita punya benefit dari tenaga mereka.

[@novalrifaf906]

Pak guru, mohon bahas pemikiran Machiavellian baik dari sudut pandang filosofis ataupun psikologis. Terimakasih dan sehat selalu Pak Guru.

[@saladinproject]

Saya banyak belajar dari channel ini, tapi untuk video kali ini, saya pikir Pak Guru lebih banyak logical fallacy nya, termasuk soal pemberantasan narkoba. Polisi udah tau kali caranya, cuma pas di lapangan banyak "sandungan" nya. Lanjutkan Pak Guru!!!

[@sulaimansihombing1159]

Saya lebih setuju dikebiri setidaknya dia tidak berpotensi melakukan pencabulan LG. Dan sepanjang sisa hidupnya dia bs bertobat

[@potatoman5742]

Masalahnya argumen yg guru gembul sampaikan tetap tidak berlaku di Indonesia, kenapa? karena apapun hukumannya, tetap akan di suap, di korupsi.... Jadi masalahnya bukan di hukumannya tetapi pelaksana hukumnya.

[@fuadhamdani]

Satu lagi yg penting sopan pas masuk sidang lepas sendal jalan menunduk sungkem dan mengakaui kesalahan pasti di kssih keringanan bebas bersayarat

[@andifebriheirizaman6389]

@@fuadhamdani nyinggung sapa tuh?

[@hendruandarta9972]

@@fuadhamdani jgn salah di belakang sblm sidang si hakim nya udah di tepuk dngan lembaran gambar pahlawan,MK nya kalau mau hdp damai dan sejahtera + kebal hukum hrs jadi orang kaya

[@seiryugamingproject8385]

@@hendruandarta9972 rakyat biasa sepatutnya menghormati pahlawan walau hanya di lembaran kertas 🤣

[@genaalva7598]

Hukuman mati memang tidak menyiksa si pelaku tapi efek jera nya sangat luar biasa, buktinya hukuman mati buat koruptor di China, dan cocoknya memang untuk kejahatan yg merugikan orang dalam skala besar seperti korupsi dan pengedar narkoba besa atau, teroris mungkin

[@samalampachanel2011]

Penjara itu bukan hanya tempat untuk menghukum, tapi juga tempat untuk melindungi penjahat. Misalnya kasus pemerkosaan kemarin. Jika seandainya pelaku di hukum katakanlah cabut lidah, congkel mata, dlsb. Lalu setelah itu di lepaskan. Ya tinggal tunggu aja massa yg datang dari keluarga atau masyarakat yg akan membunuhnya.

[@shodikinchannel2648]

Ll

[@shodikinchannel2648]

Lllpllplllllllllllllllllllllllllll

[@shodikinchannel2648]

Lllllll

[@shodikinchannel2648]

Llllll

[@shodikinchannel2648]

Lllllll

[@sandryhidayat362]

Seharusnya akar masalah itu yang harus dicari dan dimusnahkan, menghukum bukan solusi permanen, menghilangkan akar masalah utama itulah solusi yang paling benar

[@gurugembul]

mntap

[@rayyan7559]

Nice

[@d3wi_r4tih]

Akar masalah yg sebabkan orang tsb bertindak buruk ya pak???

[@addicz2]

Akar masalah. Berat sekali. Sangat sensitif.

[@budimansyah8952]

Salah pak, sedangkan ada hukuman saja kejahatan gk habis, apalagi gk ada hukuman.

[@sultanaditia3985]

"Hukum seberat apapun tetap terlalu ringan bagi pelaku pemerkosaan" ~ Saya Sendiri

[@RatnaWati-oc9nt]

kamu keren adittia

[@muhammadarif-oc1mf]

yang tersakiti bukan hanya korban tetapi keluarga korban juga tersakiti karena si korban juga bisa kena gangguan mental

[@hanversy]

Selamat anda debut di album screenshot HP saya😂

[@moria2532]

Pembahasan yang menarik pak guru. Menurut hemat saya, sebagaimana mestinya keadilan itu harus dijungjung setinggi mungkin, tindakan yang harus dilakukan oleh para pengadil nanti adalah hukuman terberat sebagaimana dakwaan terhadap terdakwa, yaitu pasal pasal 81 ayat 1 dan 3 JO pasal 26 .D undang undang Republik Indonesia nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak JO pasal 65 ayat 1 KUHP. Sebagaimana disebutakan tadi hukuman terberat adalah hukuman mati, penjara seumur hidup atau yang bisa kita ketahui yaitu hukuman kebiri menggunakan metode cairan kimia. Selanjutnya apa? Ya tinggal lihat saja para penengak keadilan bekerja, melihat dan berharap, hukum kembali ditegakan seadil adilnya.. nuhun 🙇‍♂️

[@nasurusensei]

Kalau menurut saya hukuman paling ringan atau seminimal mungkin ya seluruh harta benda kekayaan pelaku dibagikan kepada korban sampai tak tersisa sedikitpun, masalah ekonomi korban setidaknya sudah dipertanggungjawabkan pelaku, tapi ya kalau bisa harusnya lebih parah sih hukumannya

[@tuyul1738]

Padahal tdk makan babi tp sifatnya melebihi babi

[@elenthd4542]

Harta kekayaannya dia saja hasil dari minta minta dengan proposal ke pihak lain,jadi hukumannya gk guna

[@tuyul1738]

@@elenthd4542 makanya mas tugas ulama mengajarkan dan memberhentikan mereka yang ngemis atas nama agama

[@KakThoriq]

Pak Guru bahas tentang kurikulum baru dong pak guru, dan pendidikan di Indonesia lagi

[@simaris9278]

Sepertinya soal kurikulum sudah dibahas, di memperbandingkan dengan sangat jelas pendidikan di sekolah Islam dan pendidikan di sekolah Kristen.

[@syamsiahwahid3526]

@@simaris9278 yg baru kayaknya ada deh,

[@Firmansyah-td7ov]

ada yg baru?

[@imamsafii4696]

Paling guru gembul bakal bilang kurikulum kita masih gak relevan dengan kebutuhan masyarakat di dunia kerja. Makanya pendidikan negeri ini tertinggal dari negara-negara lain.

[@mudjajatunmudjajatun924]

Uplah

[@gerald209]

HUKUM=UANG di NKRI..Klo hukum benar" ditegakkan negara pasti negara ini aman dan tindakan kriminal dan korupsi berkurang,tapi masih lebih byk mencintai uang

[@brotutor9507]

kenapa ya padahal jurusan hukum sangat favorit di perguruan tinggi Indonesia, namun hukum Indonesia sejauh ini masih jomplang dari kata keadilan, apakah lulusan dari Fakultas Hukum malah jadi pengusaha ya 😄

[@robi_0]

Perlu biaya

[@Kaptens]

Menurut saya sistem hukuman paling bagus itu Social Credit yg telah diterapkan di China Jika sosial credit nya rendah akan dipersulit melakukan bisnis dan perjalanan, internet nya diperlambat, dll Tapi kelemahannya hilangnya privasi

[@penggunayoutube7657]

Jadi keinget meme jhong xina

[@dyspoGG]

Pak, coba bahas kenapa iklan lowongan pekerjaan di Indonesia diskriminatif banget? Kayak misal, usia maksimal 21tahun, berpenampilan menarik, berat badan dan tinggi badan ideal dll. Bukannya itu udh nyalahin regulasi ya?

[@12_fardhanrasya78]

Tergantung pekerjaan apa itu mah

[@queback284]

HUkumannya paling tepat kulitin, jangan ampe mati, celupin ke kolam perasan jeruk ma cuka + garam

[@alvirosy]

Boleh tuh

[@onisuryaman408]

Hukum picis itu namanya. Ini salah satu hukuman paling "kejam" dan menyakitkan. Orang yang dihukum seperti ini dulu diikat di simpang jalan. Di sampingnya diberi pisau kecil dan jeruk atau cuka. Setiap orang yang lewat harus menorehkan luka pada badan terpidana lalu melumurinya dengan jeruk atau cuka.

[@antonputro6901]

Abis itu dipanggang di atas bara api trus dilumuri kecap. Jadi kuliner baru, narapidana panggang 🤣

[@agussasongko1336]

Di hukum seumur hidup saja, Manusia biadab yg menggunakan kedok agama demi mengumbar libidonya.

[@shadowcapital]

Assalaamu'alaikum. Jenis hukumannya, yaitu penjara, dan durasinya, 15. - 20 tahun, saya rasa sudah tepat. Kalau dia berkelakuan baik, sudah betul-betul menyadari kesesatannya, 10 tahun dia sudah boleh keluar. 10 tahun itu lama, Baraya. Belum lagi hukuman-hukuman lain seperti sanksi sosial, kehilangan nama baik, kariernya hancur. Belum lagi perlakuan buruk dari sesama narapidana. Para narapidana itu terkenal sangat benci pada perbuatan perkosaan, sehingga sering menyiksa pelakunya dengan cara mereka sendiri, yang di luar batasan hukum negara yang resmi. Ancaman hukuman yang ada sudah cukup memberi rasa takut kepada para calon pelaku kejahatan yang sama. Rata-rata manusia Indonesia takut kok pada polisi dan penjara. Kondisi seperti ini baik, karena toh tujuan semua sistem yang telah dibuat untuk menciptakan 'order'.

[@hardieldorado8509]

Ketimbang hukuman mati saya lebih setuju hukuman paling berat itu "diperbudak"

[@PENJUALKUOTAINTERNETUNLIMITED]

Pak guru, serius nanya. Tolong dibahas: 1. Apakah dosa turunan itu ada? Kalau tidak ada, kenapa nenek moyang cicak yang berbuat dosa (katanya) tapi cicit-cicit cicak juga ikut kena getahnya harus dibunuh dan diburu sama para muslim? Tolong dijawab, karena ini sangat meresahkan para penyayang binatang. Masa hewan yang tidak tau apa-apa malah disarankan di gaplok sekali pukul ampe mati pake sandal? Kemana perginya kasih sayang ke sesama makhluk hidup di kasus ini? Apakah terjadi kesalahpahaman disini? 2. Ada begitu banyak cara mendapatkan ribuan rumah dan istana di surga (puasa, baca al ikhlas, sholat dhuha, baca doa saat ke pasar, dll). Pertanyaan saya, buat apa rumah sebanyak itu di surga? Apakah badan kita lebih dari 1 di surga? Ataukah di surga kita bisa jual beli rumah? Kan gak make sense punya rumah sampai ribuan di surga sementara badan cuma 1, bidadari 72. Buat apa rumah-rumah sebanyak itu dibangun lalu dibiarkan kosong? Sebenarnya ada banyak pertanyaan model begini, cuma baru 2 yang ingat. Yang lain menyusul. Btw, saya muslim sejati.

[@kadekardi7795]

Menarik

[@repairmen7323]

bismilla bantu jawab: 1. kisah cicak yg meniup api itu pada tahapan kepercayaan,, sebagai seorang muslim sejati jika itu kisah shohih kita harus percaya dengan itu., sedangkan dari sisi akalnya, cicak itu tidak membawa manfaat kepada manusia secara langsung, kotoran cicak pun berbahaya bagi manusia., analoginya bisa disamakan dengan nyamuk, apakah para penyayang hewan ini ketika digigit nyamuk mereka tidak membunuhnya? apakah para penyayang hewan ini ketika ada lalat hinggap di makanan mreka tidak mengusirnya karena alasan sayang? kalau iya berati bodoh, kalau ngga ya apa bedanya dengan membunuh cicak?

[@ributsudarsono6999]

saya bantu jawab gan, untuk nomor 1 saya kurang tahu, untuk pertanyaan nomor dua itu saran saya lebih baik gak usah ditanyakan deh, soalnya kan itu bersifat Ghoib. seingat saya ini pernah dibahas/disinggung di salah satu video GurGem, kalo gak salah begini inti yang saya tangkap, di surga itu nikmatnya dikatakan nabi, tidak terhingga , untuk orang yang sudah mengerti cukup dijelaskan tidak terhingga pun sudah cukup tetapi untuk orang-orang awam yang belum mengerti ajaran nabi dengan baik di katakanlah seperti yang anda maksudkan agar mereka mau mengikuti ajaran nabi... (koreksi jika salah)

[@repairmen7323]

pertanyaan kedua., pada dasarnya nafsu manusia itu tidak ada batasnya., Allah membatasi nafsu manusia di dunia ini dengan agama Islam, dan menjanjikan hal" yg lebih di surga supaya orang beriman itu tentram hatinya ketika di dunia melihat org kaya dengan ribuan pasangan sex nya dan ribuan rumah mewahnya padahal dia tidak beriman

[@PENJUALKUOTAINTERNETUNLIMITED]

@@repairmen7323 Cicak makan nyamuk, itu jelas manfaat cicak. Semua makhluk hidup juga berbahaya dan punya manfaat masing-masing. Tai manusia bahkan lebih beracun dari tai cicak. Sedangkan nyamuk dibunuh karena manfaatnya hampir tidak ada dibandingkan bahayanya. Justru cicak itu berperan besar dalam membasmi nyamuk demam berdarah. Analoginya, kalau buyut Anda PKI, apakah Anda juga harus dibunuh? Mau gak Anda seperti itu, diburu dan dibunuh tanpa punya kesalahan apa-apa?

[@iyankwarloen]

Pak guru psikopat 🤣🤣🤣 ga mau si HW mengalami penderitaan yg singkat 😄 tp saya suka argumennya 🤣

[@JBM_Ohfisial]

Betul mas.

[@pencariilmu2991]

awalnya aneh aja nolak hukuman mati. tapi ternyata lebih greget

[@azrielr1587]

kbnyakan org indonesia jiwa psikopatnya muncul pas ngeroyokin maling. apalagi kl predator kaya begini kwkwkwkwkwkwk

[@adii8838]

ternyata pendapat pak guru sama seperti pendapat saya juga.dan selama 30 tahun saya pikir tentang hukum yang harus di beri pada orang yang sudah buat kesalahan sangat besar.

[@curugbatugedecamp465]

Kesimpulan dari guru gembul hukuman mati untuk pelaku pemerkosaan Dasar nya adalah untuk menghilangkan kegentingan di tengah2 masyarakat Menghilangkan trauma terhadap publik terutama untuk kaum hawa

[@afifhasibuan454]

Kalau menurut saya lebih tepat dirajam Alasan pertama, karena hukuman rajam itu gratis tidak keluar biaya Alasan kedua , hukuman rajam lebih menyiksa dari pada hukuman mati dengan ditembak atau dipenggal karena terpidana tidak langsung mati Melainkan merasakan sakit beberapa saat (setidaknya lebih lama daripada hukuman dengan cara seperti diatas) Pertanyaan pertama (Lalu bagaimana dengan keluarga pelaku mereka akan merasa kehilangan) lalu solusinya apa? Masak kita hukum juga keluarganya itu malah lebih tidak adil lagi Pertanyaan kedua (hukuman rajam kan sakitnya tidak lama sedangkan rasa sakit korban bertahun-tahun) lalu terdakwa mau kita apakan? Disiksa? Kalau disiksa pertama kita harus kasi makan terdakwa kalau tidak diakan mati dalam beberapa hari sehingga kita tidak bisa lanjut menyiksanya dan kalau kita kasi makan artinya akan keluar biaya belum lagi kemungkinan infeksi pada tubuh terdakwa akibat penyiksaan yang bisa membuat dia mati lebih cepat dari pada yang kita harapkan Pertanyaan ketiga (bagaimana kalau kita menyuntikkan cairan yang bisa menimbulkan rasa sakit yang luar bisa) untuk membuat cairan itu membutuhkan biaya Belum lagi kemungkinan korban akan bunuh diri ditengah masa penyiksaan karena tidak tahan Kesimpulan nya memang tidak ada hukuman yang pasti adil makanya ada yang namanya akhirat disana baru bisa ditegakkan hukuman yang seadil adilnya memang akhirat bisa kita ukur tapi solusi terbaik untuk masalah ini ya cuma akhirat

[@dickynurahman2.057]

Hukuman rajam itu dilempari batu sampe mati ya? Dengan cara si terpidana di kubur dari bawah kaki sampai setengah badan atau lehernya trus dilempari batu

[@afifhasibuan454]

@@dickynurahman2.057 bisa dibilang begitu

[@unimenjayatextile1478]

Pak gugem tolong betulkan bila saya salah. Soal hukuman mati, gak langsung dijatuhkan ketika hakim mengetok palu. Ada jeda waktu, krn menurut hukum yang berlaku. Pengadilan yg memutuskan kapan itu terjadi. Semacam menghitung mundur hukuman mati kapan terjadi. Bisa besok, bisa tahun depan, bisa 20 tahun lgi. Jadi 3 hari sblm hukuman itu dieksekusi baru dipublikasikan. Sisanya sih pelaku dipenjara sambil menghitung hari kapan eksekusinya dilakukan.

[@gurugembul]

benar baraya

[@KimJongun-zs9pv]

Dari sisi lain pak guru jika para koruptor triliun an atau penjahat kelamin atau kriminal begal yg bejad nya luar biasa gk dihukum mati kerugian rakyat malah makin banyak dibidang ekonomi sbb 1. Lapas penjara akan penuh 2.para koruptor punya fasilitas mewah klo mereka nyogok oknum 3.ketika sudah bebas pelaku bisa berulah bukan berubah menjadi lebih malah lebih buruk 4.makin banyak manusia di Indonesia yg gk berguna dan jadi beban bahkan meresahkan masyarakat 5.sama seperti 1234 trus digabungkan

[@endicool1156]

Koruptor kan maling. Potong aj kedua tangannya & sita seluruh aset kekayaannya. Pemerkosa ya eksekusi aj kelaminnya. Penderitaan nya akan sampai sisa hidup

[@RachmadaniFAG]

Kalau saya lebih menyetujui hukuman mati terhadap terdakwa yang memberikan ancaman terhadap keamanan dan hak hidup masyarakat, seperti genosida dan korupsi dalam konteks bencana alam dan lain sebagainya. Namun untuk korupsi biasa HK pidana korupsi di Indonesia secara materil perlu ditambah sanksi2 tertentu. Pingin banget ada kerja paksa kayak gulag dan sejenisnya 😂.

[@musangriper607]

nonton dulu sampe abis

[@muhammadansyari731]

18:01 hukuman ini sih sdh pas ya, supaya pelaku gak berulah lagi + gak meresahkan Tapi kalo hukuman nya seperti 18:01 ini mk pelaksanaan nya perlu dirahasiakan. Kalo sampai ketahuan sama uncle Sam wah sudah yasalam🤣

[@onisuryaman408]

Khusus untuk koruptor, aku lebih setuju dengan pemiskinan. Bukan hanya pengembalian hasil korupsi, tetapi perampasan aset pribadi mereka sebagai hukuman, bila perlu sampai garis keturunan di bawah dan di samping (anak dan saudara kandung). Hukuman ini lebih menakutkan bagi seorang koruptor, dan juga membuat supaya keluarga terdekat mewanti-wanti seorang calon koruptor supaya tidak melakukan korupsi karena juga bsia bertampak pada mereka.

[@bennyirawan5086]

Allah swt mengatakan..jangan melampaui batas..allah swt telah menunjukan kita cara menghukum.tapi kita sendiri yang selalu berdebat dan berargumentasi tanpa ujung(hasil yang selalu dipertentangkan di kemudian hari).akhirnya kita sendiri yang riweh..

[@ladusing1371]

jika dilihat dari perspektif sains,, fungsi otak adalah untuk bepikir bertahan hidup dan dan hasrat reproduksi, apa yg dilakukan Herry Wirawan, adalah wajar mengunakan kekuasaannya sehingga bisa mengintervensi mahluk yg lebih lemah darinya..

[@sorg0849]

3:30 man of culture

[@samd3731]

Hukuman juga harus memperhatikan efek psikologis, contoh kalau napi dipenjara apa ketika bebas dia tidak akan mengulangi perbuatannya atau malah lebih gila lagi karena selama dipenjara hasratnya ditekan? Apa selama penjara napi tobat atau malah memperdalam ilmunya agar dapat melakukan kejahatan berikutnya tanpa ketahuan dengan belajar ke napi yg lebih senior? Kalau penjara hanya menjadi tempat pelatihan penjahat sehingga mencetak penjahat yg lebih berbahaya bagaimana?

[@trycoba7804]

Wahhh... Kok tidak kepikiran yah, Lo tau darimana tuh?! Jangan² Lo 😱

[@samd3731]

@@trycoba7804 soalnya banyak kasus pencuri masuk penjara setelah keluar penjara malah semakin jago, di film juga banyak dideskripsikan kalau narapidana keluar penjara yg pertama kali dia lakukan adalah pergi ke pelacuran untuk memuaskan nafsunya

[@junsuryo8859]

@@trycoba7804 Napi?

[@trycoba7804]

@@samd3731 Hmmm, masuk akal juga yah...👍

[@trycoba7804]

@@junsuryo8859 🤫...

[@panjiakbarul5684]

klo bisa di taruh di area pekerjaan yang bersifat keras dan terisolir tp bisa mendatangkan pemasukan untuk negara, misal stamping besi baja, pengeboran lepas laut, pertambangan bawah tanah, dan klo sudah tidak produktif bisa dijadikan tester kadar lahar gunung berapi, tumbal projek bumn supaya semakin kokoh tak tertandingi,

[@panjiakbarul5684]

nanti negara juga yang mengakomodir biaya hidup korban

[@dodohinganaday9318]

Terima kasih sudah melontarkan bahas diskusi yg menarik, Kang Guru Gembul👍🏻👍🏻 kira2 ada hukum yg dirancang untuk mencegah kejahatan atau nggak ya? Atau, bisa nggak ya hukum dibuat untuk mengarah ke sana? Soalnya selama ini hukum memang mengatur (mengizinkan, melarang), mengancam (supaya jangan sampai melanggar) dan memberi sanksi (kalau sudah melanggar). Tapi toh tetap saja tidak bisa mencegah terjadinya kejahatan

[@gurugembul]

kejahatan tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. tetapi tanpa hukuman kejahatan akan menjadi hal yang sepenuhnya terjadi

[@hudandardiriasfaq9828]

Klo menurut saya hukuman mata dibalas mata itu lebih adil, sederhana, cepat dan biaya ringan. Adil karena itu balasan setimpal dari perbuatan pelaku. Sederhana karena tidak perlu mengira2 berapa denda/masa hukuman yg layak. Cepat karena tidak perlu menunggu lama untuk masa hukuman. Biaya ringan karena tidak perlu membebani keuangan negara. Dan itu bisa menakut2i masyarakat sehingga tidak mencontoh perbuatan serupa. Jadi bukannya merugikan negara, namun justru malah menguntungkan karena angka kejahatan akan berkurang

[@Jumalan_Miekka]

Hukuman untuk koruptor = dimiskinkan, seluruh aset dan hartanya disita untuk pajak negara, agar sisa hidupnya menggelandang di jalan. Hukuman untuk Penganiaya = dianiaya gantian sampe beberapa waktu tertentu. Hukuman untuk pencuri/maling/jambret dan sejenisnya = ya paling cocok potong tangan Hukuman untuk Predator Seks = Kebiri permanent.

[@malaskomen9204]

👌👍hukuman yg disesuaikan jenis kejahatannya

[@CW-db4xp]

kalau untuk jambret,maling,pencuri hukum potong tangan masih ada aturannya

[@galihx1998]

Saya sangat tidak setuju dengan hukuman untuk penganiayaan dan pencurian yang disebutkan, karena dua konteks kriminal tersebut kadang terjadi dimasyarakat karena tuntutan tertentu.

[@Jumalan_Miekka]

@@galihx1998 tentu semua ketuk palu berdasarkan hasil fakta persidangan

[@xyns5800]

Ahh jangan potong tangan bro,potong semua jari nya aja

[@Rkap_Oz]

14:36 Efek jera, pak. Ini seperti penyalahgunaan narkoba, kenapa ada yang dipenjara agar menimbulkan efek jera secara psikologis. Lalu akan ada "hukuman" rehabilitasi. Sebenarnya saya usul untuk kejahatan semacam ini agar pelaku setelah bebas diwajibkan "mengganti" biaya rehabilitasi dengan melakukan kerja sosial yang sesuai. Misalnya di wajibkan jadi pembicara untuk menceritakan bagaimana awalnya terjebak dan prosesnya untuk pulih dan sembuh ke khalayak umum dan orang2 yang sedang di rehabilitasi serta populasi berisiko dengan waktu yang disesuaikan dengan durasi rehabilitasinya.

[@mrtampan9665]

Mantap guru. Dihukum mati malah masuk Isekai,disana bukannya tersiksa yg ada malah bisa memuaskan nafsu genre haremnya.

[@pepesan1765]

Menurut saya sih, 1. Daripada hukuman mati Berlakukan lagi hukuman kerja paksa... Lumayan negara dapet Tenaga Buruh gratis... Kerjanya dari jam 6 pagi sampai 9 malam... Negara dengan masyarakat sesantai Indonesia emang lagi perlu tenaga kuda liar nan binal yang bisa di cambukin buat ngerjain kerjaaan2 paling berat dan palimg kotor di negara ini... 2. Untuk pelaku korupsi dan penggelapan uang, selain di miskinkan denhan penyitaan asset, harus ada juga Pencabutan Hak2 sosial dan politik... yah nantinya gaji dia di batasi misalnya yang seharusnya gaji 5jt untuk posisi A jadi cuman 300rb perbulan di posisi tersebut... Selama masa hukuman... Kalo berobat ke rumah sakit ga bisa pake layanan selain layanan ekonomi... Trus ga bisa kredit motor, rumah , mobil... Ga bisa buka rekening bank, ga bisa nginep di hotel bintang, ga boleh naik pesawat terbang. Dia bahkan ga bisa pesan apapun pake gojek...Dia bakalan merasakan seluruh dunia membenci dia. Setelah hukumannya selesai dia pasti menjadi manusia yang paling bersyukur dengan hal hal kecil... Kalo manusia udah terpuruk begini pasti mereka lari keTuhan dan bertobat. 3. Untuk pencabulan, seharusnya ada cap yang bakalan melekat selamanya kepada dia setelah dia menerima hukuman... Misalnya di KTP nya ada kode khusus... Trus nanti juga dia di pasangin bodycam dan gps tracking kayak polisi2 di amerika, yang harus di pakai setiap waktu dan harus laporan ke pada polisi setiap hari di sepanjang hidupnya... Trus ada system yang menyebarkan pemberitahuan notifikasi, setiap kali dia memasuki area publik. misalnya setiap dia masuk mall bakalan ada notifikasi otomatis ke semua pengunjung mall bahwa ada pelaku pencabulan yang sedang mendekat berikut foto wajahnya, jadi publik bakalan tau siapa dan dimana orang yang berpotensi menjadi ancaman. Buat dia merasa di jauhin oleh seluruh dunia, menjadi mahluk paling kesepian di bumi ini. Ini juga harus berlaku untuk pelaku penipuan, Hanya beda rentang lamanya..

[@nobodyjustme7481]

Hallo Pak guru Gembul, apa kabar? Gak terasa ya komen terakhir saya tahun 2019, waktu itu subscribernya masi dibawah seribu, dan saya kasi sedikit saran (semoga dirasakan bermanfaat). Sekarang, udah nembus 258ribu subs. Waowww, selamat ya..!!! Semoga cepat nembus 500k ya, biar dapat silver button. Kalo udah dapat silver button jangan lupa give away atau sedekah. God bless you. 🙏🏻

[@jaehee_id3165]

Pertanyaan saya. Kenapa kita menerapkan hukum MANUSIA buat menghukum organisme HINA seperti yg kemudian kita sebut sebagai herry wirawan ini? 🤔🤔🤔 Saya bingung karena menurut pemahaman akal sehat manusia, hukuman manusia harusnya hanya berlaku bagi manusia. Ya ga? 🤔🤔 Tapi mungkin keterpaksaan ya. Soalnya seandainya pun kita punya hukum untuk mengatur kotoran hewan rasanya hukum itu masih terlalu amat sangat mulia sekali buat herry wirawan ini

[@shinkansenxpress4602]

...sebab keberadaanny juga merupakan 'ijin' dan 'kuasa' Nya🙏, justru mnurut saya, trlepas dari sberapa brukny perilaku org tsb, msih ad hikmah pembelajaran yg sharusny bisa kita petik, ktimbang kita berfikiran yg buruk2, yg mana dgn dmikian kita tdklah jauh brbeda dgn dy🙏

[@quidalesmana4300]

Izin berargumentasi guru. Saya kurang setuju dengan adanya hukuman mati guru, karena pertimbangan nya adalah bahwa setiap manusia memiliki kesempatan untuk dimaafkan dan bertaubat atas apa yang telah dilakukan. Apalagi kemudian ketika merujuk pada ketentuan hukum bahwa hak hidup adalah hak yang tidak dapat di di hilangkan dengan alasan apapun. Terkadang parameter moral tidak dapat menjadi tolak ukur menentukan hukuman mati 🙏🙏🙏

[@ukaku1103]

Maaf kalau anak mu menjadi salah satu korban yg di hamili apa masih berpikir untuk memaafkan si pelaku?

[@ukaku1103]

Walaupun semisal si pelaku bertaubat dan menyesali perbuatanya? Terus nasib korban dan anak hasil hubungan itu gimana? Gimana jadinya jika sudah besar nanti anak2 tersebut tau kalau dia itu anak hasil maaf pemerkosaan?

[@danuegamuhammad6865]

Menurut saya kalau pola pikirnya seperti itu, justru menciderai rasa keadilan buat pihak yang dirugikan, misalnya keluarga korban. Kalau memang tidak dihukum mati, lebih baik hukumanya yang memberikan manfaat untuk keluarga korban? misalnya dia jadi punya kewajiban untuk setor duit/tenaga/ apapun untuk pihak korbanya?

[@palakrajeh3820]

Bacot gampang, kalo yang dikenthu itu ibu atau saudara perempuanmu gimana? 😄

[@majeromajero7330]

Ok gosah dimatikan. Cukup amputasi burungnya.

[@Anggidesk]

Yth terhormat Guru Gembul.. Saya punya teman org Medan, Batak Toba. Beragama Kristen. Dia berkisah begini... Dulu sekitar thn 90an ke belakang, keluarganya dan tetangga kiri kanannya depan belakang akan saling mengirim kue natal atau kue lebaran. Hal itu berlanjut sampai skrg, KECUALI, tetangga depan dan samping kiri. Sekarang ttangga belakang (suku Aceh) dan tetangga kanan (org Jawa) masih saling kirim kue natal dan lebaran, jg saling mengunjungi. Tapi sdh lama sejak masuk thn 2000an, tetangga depan (Batak Mandailing) dan tetangga kiri (jg Batak Mandailing) tdk mau lg saling menerima/mengirim kue natal dan lebaran. Itu disebabkan karena awal thn 2000an, saat keluarga teman saya kirim kue Natal, kue langsung dibuang oleh tetangga yg Mandailing. Ini membuat keluarga teman dekat kaget luar biasa. Sejak itu keluarga teman saya tdk lg kirim kue Natal ke tetangga Mandailing. Tp dgn tetangga Aceh dan Jawa masih. Guru Gembul, kenapa bisa spt itu?? Saya kurang paham pula sifat2 suku2 di Indonesia sehingga saya gagal paham akan sikap tetangga teman saya. Bisakah Guru Gembul menjelaskan secara historis, etnis, antropologis, dll? Sebelumnya terima kasih Guru... Semoga selalu sehat!🙏🙏🙏🙏

[@kevinsutanto9509]

Pak guru bahas dong tentang polusi udara di Indonesia

[@alvirosy]

Up

[@hidayatsupriatna753]

Bagusnya hukuman mati pada koruptor tegas spt Cina masa Zhu Rongji dari 1998-2003 berani babat mati koruptor klas atas dan dimiskinkan keluarganya tak kenal ampun dg taruhan nyawanya sendiri begitupun dg Deng Xiaoping sekarang makanya Cina bisa pesat kemajuannya.

[@ulinrzs9223]

Pak guru bahas dong kasus penggantian nama provinsi -Jawa Barat- menjadi *provinsi Pasundan* yg digagalkan🙏

[@muhammaddzainesyaiwaliarfa5398]

Up

[@Jumalan_Miekka]

Luas lingkup pasundan itu lebih kecil dari Provinsi jawa barat sekarang, Ingat pantura Jawa Barat itu sukunya sudah beda dengan bandung.

[@ulinrzs9223]

@@Jumalan_MiekkaYa paling ga diganti jadi provinsi Pajajaran atau Provinsi Tarumanagara

[@Jumalan_Miekka]

@@ulinrzs9223 Kalau mau dipaksain jadi Provinsi Pasundan auto brontak Cirebon dan Indramayu 😅

[@aangkahar2185]

@@Jumalan_Miekka berontak cirebon indramayu tukar tempat aja orang cirebon indramayu pindah ke cilacap orang cilacap sebagian brebes juga ada orang sunda tukar tempat lah.

[@punkgaming6666]

Selalu ada ilmu dan pengetahuan,pandangan yg masuk akal logika sih penjelasan pak guru,seharusnya Chanel gini yg harus berjuta2 sub dan view

[@tapioka8905]

Jadi nostalgia jaman kuliah dengar pembahasan ini

[@asafa1651]

Guru gembul ga suka di puji walaupun sy ingin sekali memuji nya. Karena wawasan ide pemikiran sprti ini sy yakin jarang ada pada orang lain

[@harjunasurya5385]

Ya puji aja. Walaupun tidak ingin pujian, tetapi membuktikan kalau video pak guru itu berkualitas dan menarik penonton baru untuk menyimak video ini

[@estuard9830]

Ternyata pak Gembul ketika menghadapi masalah ini juga bakal jadi psikopet wkwk

[@penghalangwahabi7690]

Wkwkw iya saya kurang tertarik membahas masalah hukum Lebih tertarik dengan istana harem dan gore serta jiwa sikopet yg timbul dari pak GG ketika membahas yg ginian Nanti juga ketika ada peristiwa baru hal2 kayak gini akan tenggelan dan dilupakan Seperti itukan baraya

[@patrickkun7287]

saran saya hukuman pada pelaku pencabulan mending potong aja masa depannya dan jangan di bius

[@urip_zukoharjo]

Izin bahas ekonomi dan lingkungan dong, apakah mungkin pertumbuhan ekonomi bisa diikuti dgn perbaikan lingkungan?

[@harigunawan8889]

Up up, bahasan keren. Opini saya sih nggak deh (untuk sektor produksi), tapi kalo untuk sektor pariwisata, hal ini harus segera dipertimbangkan, karena kota2 wisata contoh bali/jogja selalu mendulang pemasukan daerah dari sektor wisata, tapi seperti effortless dalam menyelamatkan lingkungan

[@ilhamwidhi16]

saya adalah org yg percaya bahwa segimanapun manusia membuat sebuah hukum..tetap tidak akan menjadikan keadilan di suatu kaum atau negara..karena fakta nya hukum yg paling manjur untuk membuat keadilan dan kesejahteraan di suatu negara adalah menggunakan hukum tuhan atau hukum secara syareat agama..contoh kecil nya..ketika di arab saudi hukuman bagi org yg mencuri adalah di potong jari atau tangan nya..ketika org2 di sana pergi sholat berjamaah toko2 mereka di biarkan terbuka tanpa ada yg menunggu..karena mereka tau begitu sedikitnya tingkat pencurian di sana karena maling pun mikir lagi kalo jari nya harus hilang..

[@naseah8115]

Harus hukuman mati, bukan masalah penderitaan sebagai pembalas perbuatan. Tapi membuat warning bagi calon pelaku kejahatan berikutnya. Hukuman mati adalah keharusan !!! Untuk penjahat kemanusiaan !!! "BERLAKUKAN HUKUMAN MATI ADALAH HARUS" .PRINSIP HUKUM KUNO ADALAH YANG TERBAIK.

[@budimansyah8952]

Saya setuju hukuman mati ada pak,ada kasus yang harus di selesaikan dengan itu, contoh nya terhadap dalang( otaknya)teroris dan separatis,jika di biarkan hidup di penjara, pendukung nya pasti minta di bebaskan dengan menebar teror, ancaman kepada masyarakat ujung nya . seperti kasus Osama bin Laden,kalo di Indonesia kaya di Papua beberapa tahun lalu, pemimpin separatis nya di tangkap,itu jelas orang nya berbahaya di biarkan hidup. berpikir seperti kasihan terhadap anak-anaknya pelaku kalau di hukum mati, jangan berpikir seperti itu pak, justru kita berpikir dampak yang di timbulkan para pelaku kejahatan,para pelaku kejahatan berat dan besar itu pasti tau akibat nya,para pelaku kejahatan itu orang pemberani,kalau gk berani gk mungkin di lakukan.justru negara habiskan duit untuk pelaku yang Memang layak di hukum mati, jika tidak di hukum mati, bayangkan penjara seumur hidup di penjara, negara juga yang nanggung.

[@muhammaddzainesyaiwaliarfa5398]

Pak guru saya ingin bertanya, 1. Jika dilihat dari segala sisi, Bisakah perempuan memperkosa laki-laki 2. Kalau dilihat dari KUHP lama, yang dimaksud pemerkosaan adalah laki-laki yang memaksa perempuan hubungan intim atau sejenisnya, nah berarti perempuan boleh dong memaksa laki-laki berhubungan intim atau sejenisnya 3. Kenapa masalah kejahatan seksual kita selalu melihat jenis kelaminnya, kenapa gak liat agama, aliran, ras atau ukuran sepatunya? Tapi giliran terorisme yang dilihat agamanya 4.bagaimana membedakan antara kasus benar diperkosa dengan orang berhubungan suka sama suka tetapi menuduh bahwasanya dia diperkosa 5. Kenapa pada kasus perkosaan masyarakat langsung percaya tanpa check& recheck?

[@bangabduh8412]

Saya pernah lihat di berita, di suatu daerah di jawa timur ada janda dipenjara karena memperkosa pemuda bang. Coba cek di google.

[@muhammaddzainesyaiwaliarfa5398]

@@bangabduh8412 Sebenernya memaang ada, tetapi kita tidak tahu apakah benar atau suka sma suka apalagi korbannya cowok. Ibaratkan membedakan sate marangi kulit asli dengan kulit sepatu

[@jerapahputih]

Saya ingin menjawab nomor 3. Ya karena namanya adalah "Kejahatan Seksual". Arti "seks" atau "sex" kan jenis kelamin, jadi ya wajar kalau ngelihatnya dari jenis kelamin. Kalau kenapa teroris dilihat dari agamanya. Menurut saya, lebih tepatnya para teroris dilihat dari identitasnya bukan agamanya. Apakah Islam teroris? Tidak (Kecuali anda bertanya ke negara islamophobic, mereka akan mengatakan Islam itu teroris) Apakah ISIS teroris? Iya Hanya saja identitas yang dipakai teroris selalu merunjuk ke-Islam contohnya ISIS.

[@sr3821]

Bantu jawab: 1. Secara teknis bisa, misalnya perempuan dewasa berhubungan seks dengan remaja laki-laki di bawah 17 tahun. Secara hukum, si laki-laki belum dianggap dewasa, jadi dipandang belum dapat memberikan persetujuan. 2. Mungkin kawan-kawan ahli hukum yang lebih tahu 3. Teroris itu beragam latar belakangnya. Tahun 1980-an sampai 1990-an ada teroris-teroris berlatar belakang ideologi komunisme. Kebetulan sekarang ini yang marak adalah teroris dengan ideologi Islamisme (yang menghalalkan darah orang yang tidak segolongan dengan mereka dengan dalih agama). Jadi, persoalannya bukan agama Islam itu semata, tapi pandangan mereka yang menggunakan label Islam. 4. Ada mekanisme visum yang ditangani oleh profesional (misalnya dokter). 5. Itu karena gadgetnya sudah pintar, tapi pemiliknya masih belum pintar 😁

[@djarotslamet]

Jawaban No.1 (bisa, tapi susah dan jarang terjadi) Dilihat dari segala sisi 🤔, oke,...dilihat dari sisi pengertian perkosa, cara perkosa dan peralatan perkosa aja ya Bwooss, - Pengertian Perkosa = Pemaksaan (umumnya dalam pengertian hubungan sex) - Cara Perkosa = Memaksakan bertemunya alat kelamin pria (titid) dengan kelamin wanita (m*m*k). Dimulai dengan gesekan, penusukan dan pengencrotan. - Peralatan perkosa = Dilihat dari bentuknya, "titid" berbentuk silinder, panjang dengan ujung tumpul (mirip terong). Sedangkan "m*m*k berbentuk lubang, dengan diameter tertentu, yang jelas ukurannya cukup untuk dilewati kepala bayi, apalagi cuma dimasuki terong. Dari bentuknya saja sudah bisa disimpulkan, mana yg bisa ditusuk dan mana yang buat menusuk. Masalahnya "titid" itu gak setiap saat bisa dalam kondisi seperti terong (kaku dan keras) yang bisa dipakai buat menusuk. Lebih sering "titid" itu dalam kondisi seperti terong layu yang ditaruh diatas buah salak. Lha apa lagi ketika dalam kondisi panik, terpaksa, terintimidasi, gak mood, dll,...sudah pasti "titid" nya akan mengkerut mirip bakal buah terong diatas bakal buah salak, jadi gak mungkin bisa dipakai untuk menusuk dan memaksakan pengencrotan. Gimana Boss? Bisa disimpulkan dan dipahami penjelasan saya yang sangat membagongkan ini? 😁

[@hudandardiriasfaq9828]

Hukuman mati mungkin bukan hukuman paling menyakitkan, tapi hukuman paling menakutkan. Itu bisa membuat efek jera dan memberikan perasaan adil kepada korban.

[@TheDragwar]

pak, bahas dong soal daging laboratorium, gimana kira kira kehalalannya? mengingat, kemungkinan di masa depan daging laboratorium ini akan menggantikan daging potong.

[@adilyricist1388]

Kalau daging lab nya babi pak guru mau makan. Pernah dijawab di podcast hehehe

[@malaskomen9204]

Kenapa daging lab ditanya haram apa gak?? Emang tujuan dr babi diharamkan itu apa Bukankah sejarah babi di haramkan karna nabi merasa jijik liat babi suka sembarangan makan sampe tai pun dimakan Bahkan hewan cukup jorok dan sering makan tai pun ada yaitu lele tapi tidqk diharamkan, karna lele gk pernah ada sejarahnya di arab Kalo alasan kesehatan diharamkan Nyatanya banyak pemakan babi dan lele hidupnya sehat2 ajh

[@harigunawan8889]

@@malaskomen9204 yo bener banget ini, lele (dan ikan pada umumnya) pada dasarnya mirip babi cuman versi di air. Jaman bocah kalo boker di kali, yg makan tainya ga cuman lele, tapi nila, wader juga ikut makan

[@DewaHuang]

Jangankan daging lab Vegetarian tp bawa nama babi saja tidak ada yg berani makan, dan tidak bisa dpt sertifikasi halal

[@komarchucky3456]

Kalau menurut saya, kita harusnya dalam memandang hendaknya perspektif kita memprioritaskan dampak yang terjadi pada korban, apakah korban mendapatkan hak dan memperoleh keadilan.

[@dewawahyu6414]

Tapi kenyataannya pak guru, hukuman “bervariasi” itulah yang sering dianggap melanggar HAM. Sehingga nanti pasti akan ditentang oleh para akitivis HAM.

[@anonymouslady8280]

HAM buat korbannya jarang Ada yg mikirin kayaknya...cuma HAM buat sipelaku

[@doddyi3133]

@@anonymouslady8280 alasan HAM dan toleransi membuat hukum gampang dijual beli Mending hukuman Islam khilafah

[@ridhosaputra9117]

@@doddyi3133 kalo hukum islam khilafah itu gimana?

[@doddyi3133]

@@ridhosaputra9117 yg tegas lah Klo kasus kayak gtu minimal penjara seumur hidup /dikebiri

[@ridhosaputra9117]

@@doddyi3133 di penjara malah bikin rugi karena di kasih makan

[@SebatasAsumsi]

Mending para kriminal di lempar ke gulag! Jadiin mereka buruh tani atau buruh industri. Kan lumayan tuh, dampaknya jg pasti positive. Baik untuk negara jg masyarakat secara luas bahkan untuk para kriminal itu sendiri. Sekarang gini.. Mau mereka dihukum kurungan,mati,atau coli sampe mati! Kita2 tetep aja kasi makan mereka, menunjang kehidupan2 mereka lewat pajak. mereka2 yg jelas udh merugikan kita. Semestinya kan kebalikanya. Gak usah hukuman macem2 deh, cukup satu itu aja. Lempar mereka ke camp kerja paksa!

[@hamdyyusuf]

perihal hukuman mati saya juga tidak setuju dengan adanya hukuman mati kepada para pelaku dikarenakan memang hukuman mati tidak memberikan solusi dari masalah ini, menurut saya lebih baik kita berfokus pada upaya perlindungan korban dibandingkan dengan memberikan hukuman semacam itu kepada pelaku, dan saya sendiri sebenarnya lebih menyarankan kepada upaya restorative justice dimana pelaku dihukum dengan wajib menafkahi seluruh perempuan yang sudah ia cabuli serta anak yang telah lahir dan dia tidak boleh bertemu dengan korban dan anak dari korban seumur hidupnya, serta penyberluasan nama baik dia agar semua orang tau bahwa dia pernah menjadi pelaku cabul sehingga ketika namanya sudah buruk biarkan hukuman sosial yang menghukumnya karena sebetulnya dengan hukuman masyarakat bisa menjadi lebih kejam dibandingkan hukuman legal itu sendiri. Saya lebih setuju agar masyarakat lah yang memantau tingkah laku dia agar tidak berbuat hal serupa lagi.

[@m.taufiq4705]

Iya tapi kebiri dulu. Baru setuju saya

[@trisetyotrisetyo7900]

Pelaku wajib menafkahi korban seumur hidup??,, Terus si pelaku dapat duit buat nafkahi dari mana??

[@hamdyyusuf]

@@trisetyotrisetyo7900 justru disitu hukumannya pelaku harus mau bertanggung jawab klo mau nama baiknya kembali, yaaa tentu aja engga mudah karena namanya juga hukuman

[@trisetyotrisetyo7900]

@@hamdyyusuf terus kalau pelaku tidak mampu memenuhi hukuman nya "memberi nafkah korban"...?

[@hamdyyusuf]

@@trisetyotrisetyo7900 yaaa seumur hidupnya akan tidak mendapat kepercayaan lagi, coba saja lihat sebagian besar komentar di yt ini sebagian besar orang disini ingin mengcungkil mata dan menyiksa pelaku, jika dia tidak berubah dan bertanggung jawab atas perbuatannya, kemungkinan besar dia akan diteror habis2an oleh masyarakat

[@bilidanmaku]

Imo dari sudut pandang ku sendiri entah kenapa melihat penjara di Indonesia itu seperti melihat surga, bila dibandingkan dengan penjara luar negeri terutama yang dicerminkan di kartun Spongebob, penjara versi Spongebob yang ada tahanannya malah disuruh kerja, di Indo malah tahanannya dimanjakan dengan berbagai fasilitas *mohon koreksi jika ada yang salah dari sudut pandang saya

[@onisuryaman408]

Saya mau membela hukuman mati (dalam hal ini saya bermain sebagai devil's advocate). Kelebihan (dan kekurangan) dari hukuman mati adalah finalitasnya. Hukum ini tidak bisa dianulir. Hukum penjara atau denda masih bisa diganti rugi. Hukuman mati tidak bisa dianulir dan tidak boleh membuka celah bila salah menghukum, karena akibatnya fatal. Lalu saya ingin melihat sisi hukuman bukan hanya sebagai tempat rehabilitasi krimimal (makanya disebut lembaga pemasyarakatan), atau tempat menghukum (mata ganti mata) dalam arti memulihkan rasa keadilan masyarakat yang tersakiti oleh tindakan kriminalnya. Hukum juga harus dilihat sebagai tempat karantina, yaitu memisahkan seorang pelaku kejahatan (di dalam penjara misalnya) supaya ia tidak lagi menjadi ancaman. Dalam sisi ketiga inilah (seperti yang dikatakan oleh gurugembul) kita bisa membela hukuman mati, yaitu sebagai cara untuk menghilangkan potensi kejahatan secara permanen. Seorang teroris, pemerkosa, dan perampok kambuhan, atau pembunuh berantai, predator seksual, misalnya, bisa dihukum mati untuk melindungi masyarakat.

[@pencariilmu2991]

cungkil mata juga final bro. potong tangan kaki butakan mata tulikan kuping cabut lidah semua juga final.

[@tuyul1738]

Padahal tdk makan babi tp kok kaya babi

[@bilidanmaku]

@@pencariilmu2991 dan akan menjadi sangat fatal apabila sampai salah menghakimi, karena hukuman tersebut keputusannya bersifat final, sebab sampai sekarang belum ada cara untuk memperbaiki kembali kondisi kecacatan tubuh tersebut

[@onisuryaman408]

@@bilidanmaku Nanti kalau ada metaverse bisa jadi tempat hukuman juga kali ya

[@bilidanmaku]

@@onisuryaman408 bisa aja

[@ferioanime]

Di jadiin kerja paksa tanpa upah buat pembangunan proyek penerintah, Dah capek bangun infrastructure, plus juga pasti d bully pekerja lain

[@averageboxingenjoyer968]

Pak guru, coba bahas filosofi gigachad, sigma male, beta, alpha dong 🙏 Terima kasih sebelumnya

[@mudjajatunmudjajatun924]

Kenapa gak infinite aja sekalian?

[@bintangsatrianugraha]

Sigma alpha beta itu tidak benar adanya. Bisa dilihat di youtube Adam ruins everything

[@averageboxingenjoyer968]

@@bintangsatrianugraha aku kurang sependapat, raja. Tapi saya menghargai opinimu

[@sungaibaras3018]

Yg di bandung itu kebetulan aja yg di beritakan.. Masih banyak lagi yg di kampung2 yg belum di beritakan di media masa

[@muhammaddzainesyaiwaliarfa5398]

Hukuman penjara sudah terlalu kuno, seharusnya hukuman yg bagus itu dibuang. Jadi setiap pelaku kejahatan akan dicabut kewarganegaraannya, dibuang ke luar negeri dan dipakaikan chip sehingga tidak bisa masuk ke dalam negeri hingga waktu yg ditentukan. Dan tempat pembuangannya tergantung tingkat kejahatannya juga, kalau tingkat kejahatanya rendah akan dibuang ke tempat kemungkinan hidupnya besar misalkan pasar, perumahan, perkebunan,pertanian, dll. Kalau tingkat kejahatannya besar maka akan dibuang ke tempat kemungkinan hidupnya kecil misalnya gurun pasir, hutan rimba, pulau kecil ditengah samudera, antartika kalu perlu dibuang ke balik antartika.

[@awiz_channel]

Terus negara mana mau nampung narapidana di negaranya? Kecuali kita punya tanah jajahan kayak Inggris gitu yg sekarang jadi Australia. Dikira antartika gak ada negara yg megang?

[@muhammaddzainesyaiwaliarfa5398]

@@awiz_channel makanya harus ada kerjasama internasional multilateral.

[@moh.khusnul569]

@@awiz_channel antartika itu hanya dindink tinggi yang sangat lebwar :D

[@alifarifakhrozi8705]

Mahal dan tidak menguntungkan 💸💰

[@jerapahputih]

Traveling via hukuman

[@adheabdhi9960]

Hukuman sosial harus juga di pertimbangkan,agar menjadi hukuman yg berat..misal para pelaku tk usah di blur mukanya,namanya di jelaskan jangan pakai inisial.

[@shinkansenxpress4602]

mungkin akan 'lebih adil' jika soal hukuman menjadi hak mutlak dari pihak korban, terlepas dari persoalan apapun, sebab dalam kaidah tindakan/kejadian/peristiwanya, memang hanya melibatkan paling banyak 3 pihak, pelaku, korban, dan mungkin ada tambahan saksi... dalam peristiwa demikian, jelas pelaku merampas hak korbannya, apapun itu kita tidak tau pasti, jadi 'lebih adil' jika saat pemberian hukuman, diberlakukan konteks serupa, terserah pihak korban, pelakunya mau diapakan... toh walau kasusnya serupa, belum tentu dampak yang dirasakannya juga sama. dalam hal ini pihak pengadilan dan yang berwenang lainnya, murni memainkan peran sebagai sarana pembuktian, bukan untuk pemberi hukuman. sebab, walau tanpa didampingi sekalipun, manusia tetap punya kesadaran tertentu di dalam dirinya, jadi walaupun pihak korban, tidak juga semata mata asal memberi hukuman, mereka pastinya juga akan berfikir dampaknya, dan lebih jauhnya, bisa timbul introspeksi diri yang mendalam antara kedua belah pihak 🙏

[@gurugembul]

menarik sekali

[@shinkansenxpress4602]

@@gurugembul cepat sekali balasnya pak😳 rasa2nya saya baru tekan send aj😅🙏, btw, mkasih (mgkin baru smpt ucapin skrg) atas persepsi2 lain dari tiap2 sajian videony, jadi menambah cakupan sudut pandang😇🙏

[@tuyul1738]

Tidak makan babi tp kok ada sifat kaya babi

[@shinkansenxpress4602]

@@tuyul1738 mohon maaf🙏... saya ga paham maksudny

[@Vanvfx.]

@@tuyul1738 kenapa mas? Sehat?

[@widodoakrom3938]

Mohon maaf saya kali ini tidak setuju dgn pendapat guru gembul, hukuman mati cocok buat masyarakat indonesia yg overpopulation demi menghilangkan orang2 jahat di bumi pertiwi

[@hamdaniaja2605]

Menurutku aku setuju dia di hukum mati, tapi apalah daya jika hak azasi manusia sudah berbicara, ya sudah lah.

[@damianace7083]

Tidak perlu vonis berat, jika penempatan sel bagi dia tepat, bisa dipastikan akan MATI di dalam sel.

[@kevinsutanto9509]

Pak guru bahas dong tentang teknologi lagi

[@ivankonev1806]

Ini saya suka , coba bahas dong Dimana Harun masikun sekarang dan kemana tidak pernah ketangkap???

[@frioday2446]

Setelah tercerahkan, saya baru terfikirkan untuk KORUPTOR cocoknya hukuman seumur hidup

[@ambardewi4627]

15:30 ttg kreatifitas hukuman , saya rasa ide yg menarik. Mgkn di masa depan.. Mahasiswa hukum dan psikologi dan teknologi bisa bersatu membentuk jurusan Indonesian Punishment Creator

[@hadiatmitamsari8512]

Menimbang dan akibat perbuatan, orang ini sangat lah berbahaya. Moral dan ahklak nya. Benar benar sakit , dan ini sudah melewati batas2 penalaran kita. Kita ngk bisa berkomentar di tanah hukum. Tapi coba bayangkan kalau korban adalah anak2 kita , baru bisa merasakan sakit dan sedih nya. Saya setuju kurungin seumur hidup.

[@Moge86]

Cuma usul, misal konteksnya memberi hukuman yang beratnya lebih dari hukuman mati.. ini: semua organ2 dalam tubuh yang tidak vital, di ambil, di masak dan orang yg terhukum tadi di suruh makan..

[@Rkap_Oz]

5:00 Karena itu hukuman mati "rutin" dan "dipertahankan" pada negara yang memang bisa menghidupi keluarga yang ditinggalkan. Contohnya Amerika dan Rusia. Bahkan disana kalau seseorang ditahan, akan mendapatkan gaji sehingga jika bebas punya modal untuk menjalani hidup kembali di masyarakat.

[@gurugembul]

makasih tambahannya

[@Rkap_Oz]

@@gurugembul Sama2 pak

[@Rkap_Oz]

@@gurugembul usul pak. Coba colab sama Channel Ray Restu Fauzi, Beliau dulu lebih aktif di Channel Ray Buat Trailer. Akhir2 ini beliau punya segmen baru, live streaming bedah buku agama biasanya malam2. Kecocokan pak guru dan beliau Sama2 dari etnis yang sama, lalu siapa tahu pak guru bisa dibuatin trailernya. Hehe

[@candrabudiwinata7185]

Jika menurut saya hukuman mati itu haruslah hukuman siksa sampai mati dan di pertontonkan di publik terbatas dengan sensor2 ala TV.. jika terdapat kasus pemerkosaan di bawah umur di tentukan, jika 1x melakukan maka hukum penjara 8 - 10 tahun dan 2 tahun kerja bakti setelah keluar penjara. Jika di lakukan 2 x dalam kurun waktu 1 tahun, maka penjara 15 tahun tanpa bebas bersyarat dan 5 tahun kerja bakti. Jika di lakukan lebih dari 2x dalam kurun waktu 1 tahun makan di berikan penjara 25 tahun dan hukuman kebiri operasi dan proses operasinya di perlihatkan ke publik dengan sensor.. Jika di lakukan lebih dari 2x dalam kurun waktu 1 tahun dan ada korban yg sampai meninggal makan di berikan hukuman min penjara seumur hidup dan kebiri operasi yg di tunjukkan ke publik dengan sensor dan maksimal hukuman mati dengan penyiksaan terlebih dahulu. Kenapa hukuman yg lebih dari 2x dalam kurun 1 tahun mendapatkan hukuman yg sangat berat? Karena itu bukan khilaf lagi tetapi psykopat. Apakah melanggar HAM?? Buat saya melindungi HAM korban dan rakyat biasa lebih penting dari HAM pelaku kriminal.

[@aangkahar2185]

dirajam dong disiksa sampai mati nanti dibilang kadrun gimana

[@IrfanMaulana-rn7ov]

Pendidikan moral sejak dini itu kunci dari semua ini ,karna pintar dalam akademis tanpa adanya moral itu lebih bahaya

[@reasky74]

Hukuman yg paling sakit adalah hukuman yg membuat pelakunya memohon untuk mati

[@KusunokiSG47]

Pak Guru dari cerita Siskaeee itu solusinya mengemulasikan kemungkinan suatu cerita dari series "Black Mirror"

[@dedifirmansyah2575]

Pak Guru berfikir bahwa rasa sakit terpidana mati itu hanya pada saat proses eksekusi saja, sehingga rasa sakit yg dideritanya hanya beberapa detik saja. Mari kita mencoba merasakan, saat hakim mengetuk palu vonis mati pada kita. Saat itu pula penderitaan dimulai. Jika eksekusi mati itu akan dilaksanakan 3 bulan lagi, selama 3 bulan itu dia menderita Pak.

[@gurugembul]

secara psikologis hanya akan bertahan 2-3 hari setelah itu pasrah. dan akan deg degan lagi menuju hari H. rian jombang membuktikan itu

[@dedifirmansyah2575]

Ya, berarti bukan beberapa detik ya Pak. Hehe..

[@muhammaddzainesyaiwaliarfa5398]

@@gurugembul pak guru tahu dari mana rian jombang degdegan ketika hari H, memangnya rian jombangnya cerita ke pak guru?

[@chyaarry5486]

@@dedifirmansyah2575 tetap gk sepadan sama korban yang trauma seumur hidup

[@sutriadikurniawan4097]

@@dedifirmansyah2575 pikiran lu terlalu subjektif bro, engga ada yang menjamin dia emang bener bener menderita, klo misal dia adalah pikopat yang suka membunug yang akan dieksekusi 3 bulan lagi, gua ragu sih selama menunggu dia bakal tersiksa selama 3 bulan. lu cuma dari perasaan intuisi lu aja. ya kalo misal dia emang bener bener menderita seperti yang lu bilang apaan tetep gk adil lah, menderita cuma 3 bulan sedangkan keluarga korban harus menderita selama hidupnya. mikir jernih lagi

[@toriqonmustakim4867]

Pak guru gembul , saya lebih ke keluarga Korban , tadi guru bilang hukuman mati salah sasaran , dan korbannya anak2 tersangka , tapi bagaimana anak2 pemakai narkoba yang orang tuanya mati dan meninggalkan anak ???? Mohon direspon

[@gembulgembul583]

Musuh kita sekarang adalah aktifis HAM,yg dgn getolnya membela pelaku,tanpa memikirkan korban2 yg berjatuhan..

[@Egaliter156]

Utk terpidana seksual jangan dimutilasi / potong anggota tubuh inderanya tapi dipasung aja sambil disetelkan film biru dalam jarak pandang yg ideal berikut suara2nya, kasih istirahat buat mkn & buang air saja. Tidurnya tetap dalam posisi dipasung, kan tetap bisa menyandar kekiri-kanan belakang, bisa istirahat, tidak pegal misal harus selalu dalam posisi berdiri tegak.

[@wahidinway7554]

Kali ini saya terganggu sama pendapat guru Tp saya nanti komen lain kali kalo udah punya argumen kuat buat ketidaksetujuan pendapat guru ini

[@frostcahaya4463]

Pa guru,siapakah yg membuat hukum,rajam,pancung,gantung,atau potong tangan pertama kali?

[@fledgingphoenix1954]

Kalau basis hukumannya adalah penderitaan pelaku, maka dengan sangat sederhana kita bisa menyimpulkan bahwa hukuman terberat yg manusia bisa berikan ada hukuman bakar hidup² 😅