Eps 391 | MENGAPA KITA HARUS WASPADA PADA METRO TV DAN TVONE?

Saya mencantumkan merk bukan berarti krirtik sepenuhnya diarahkan pada mereka, tetapi pada semua pihak yang melakukan kesalahan yang sama dengan mereka. Bagaimanapun demi perbaikan kia memang harus berani mengoreksi diri. Semoga video ini tidak menyinggung pihak pihak yang disebutkan. Dan jikapun tersinggung semoga reaksinya diarahkan agar kita bisa menyikapinya dengan membangun dunia yang lebih baik
silahkan kunjungi medsos saya vt.tiktok.com/... .... untuk donasi di channel ini bisa disalurkan melalui rekening berikut : saweria.co/don... no kontak profesional : 08971044343
Lalu baraya saya dititipin obat herbal. Buat baraya yang mau diskon, klik link di bawah ini dncherbal.com/.... dan masukan kode : GuruGembul D&C Herbal oil. Adalah obat herbal, Perpaduan Habbatussauda Zaitun dan garlic yang memiliki segudang manfaat dan khasiat. Dari mulai penguatan imun tubuh sampai mengobati berbagai gejala penyakit. Cocok untuk kaum rebahan yang ingin tetap sehat

[@ridoibnuarsyad2566]

Pa guru, sudah sejak lama saya tidak memantau dua merek yang Anda sebutkan itu, bahkan dunia pertelevisian pada umumnya. Kenapa? Saya jengah!!! Mereka saat ini adalah pihak2 yang sangat fasih mengimplementasikan jargon "maju tak gentar membela yang bayar".

[@YOUKNOWlMHERE]

Entahlah saya sudah tidak punya TV

[@rohimrochein]

Sama dong bro

[@ojakbb7407]

Oh gitu ya, sy sdh 5 thn gk nonton tv

[@didikyulianto7897]

Saya pikir cuma saya yang sudah pensiun dari nonton tv(bahkan tidak punya tv), ternyata saya tidak sendirian.

[@AaBb-ny1nh]

Saya malah sudah mager nonton TV

[@renaldyhaen]

Secerdas apapun masyarakat, mereka tak akan bisa memilih berita yang bagus, jika semua pilihannya buruk. Orang tak akan menemukan emas dalam tumpukan sampah. Pada akhirnya tidak peduli adalah pilihan terbaik.

[@arilambertus6060]

Tidak seperti itu juga. Bahkan dlm hal buruk pun ada yg kadar keburukunnya lebih sedikit.

[@jordyf3360]

saya setuju dengan anda karena saya hanya nonton tv untuk siaran olah raga saja :-D

[@sr3821]

Selama masih ada orang-orang yang mengutamakan akal sehat dan berani mengemukakan pandangannya, kita masih punya sesuatu yang berharga untuk dibaca/ didengarkan/ ditonton.

[@jordyf3360]

@@sr3821 Tapi sepertinya... ngak akan anda dapatkan hal itu di siaran tv karena media itu ada yang pegang kontrol

[@hidupsepertiyuihirasawa3004]

@@arilambertus6060 kita adalah pemulung yang di paksa mengelolah sampah dan limbah untuk makan sehari hari karena hanya itu yang ada, karena kekecewaan banyak yang menyusuri tempat tempat kecil untuk mencari barang yang lebih baik, tapi kebanyakan tetap dapat sampah.

[@ubaidillahhamdani1638]

Media memang kejam. Pengalaman pribadi waktu magang di sebuah media, ada doktrin yg memang ditanamkan kpd para jurnalis untuk mengesampingkan perasaan pribadi dan rasa kemanusiaan.

[@Marrr00]

Waktu coki Pardede kena masalah narko, kasusnya ditayangkan terus secara detail 😂 di tvOne Tapi giliran Ardie Bakrie narko, sepi banget.. Juga kasus Lapindo dan bahasan kasus pengeroyokan thejak oleh Bobotoh beberapa tahun lalu, dimana seperti berat sebelah.. yg terakhir si yg agak kesel :v

[@sr3821]

Media sekarang isinya: 1. Berita yang condong ke salah satu pihak 2. Infotainment 3. Acara-acara nggak jelas (acara alay, sinetron azab, dsb) 4. Olahraga 5. Talk show berbobot (yang perlahan-lahan menghilang) 6. Hiburan bermutu (yang semakin lama semakin sedikit) Kayaknya mendingan browsing internet. Kalau mau lihat acara-acara bermutu, bisa pilih sendiri di KZbin.

[@mainhp845]

olahraga masih make sense untk d tonton

[@MsRiko99]

Ada kekeliruan yg dilakukan aktivis2 reformasi 98 dulu. Mereka aktivis reformasi sangat berkiblat ke amerika. Di amerika Pers dibebaskan sebebasnya. Disertai doktrin media adalah kontrol sosial dan kontrol pemerintah maka media tdk boleh dimonopoli pemerintah. Dari sini bermuncullah media2 jurnalisme baru salah satunya TV one, Metro tv dsb dann beragam surat kabar baik offline maupun online. Sayangnys ada satu yg luput dari perhatian para aktivis2 reformasi dulu. Bahwa media jurnalis swasta berdiri diatas organisasi bernama perusahaan dan perusahaan berdiri atas prinsip bisnis dan bisnis orientasinya adalah profit. Sehingga meminta lembaga bisnis sebagai kontrol sosial adalah tergolong "logical fallacy". Tdk bisa dan tdk akan pernah bisa. Apa yg dilakukan orba dgn media jurnalis di bawah negara sdh benar sebetulnya hanya perlu di tingkatkan independensinya. Berbeda dgn Amerika ABC di australia, BBC di inggris, DW di jerman semuanya adalah lembaga berita yg didanai negara tapi independen. Dgn mereka aman dari segi anggaran mereka bisa kerja professional sebagaimana seharusnya sesuai dgn nilai2 jurnalisme

[@squidward2553]

Kalau jeli melihat berita luar negeri media seperti ABC, BBC, CNN, DW, Al-Jazeera, CGTN, RT, TRT, i24news, dll tidaklah terlalu independen. Apalagi jika menyikapi suatu peristiwa yang berkaitan dengan konflik geopolitik, satu berita yang sama akan berbeda isinya tergantung framingnya mau diarahkan kemana.

[@MsRiko99]

@@squidward2553 setiap org cenderung memposisikan pandangan politiknya sendiri. Sehingga ketika media memberitakan sesuatu khususnya persoalan politik pasti akan selalu disebut tdk independen karena entah terlalu kekanan atau kekiri. Independen disini bermakna lepas dari kepentingan tertentu dan bekerja objektif sesuai nilai2 jurnalisme. Informasi disampaikan apa adanya sesuai kenyataan tdk peduli apakah kekanan atau kekiri

[@kenzieshaquille3433]

"Orang-orang menginginkan berita yang liar dan picisan dan Berita seperti itu laris" Tuan Krab

[@Ixaanityy]

Ah yes,another Mr.Krabs reference

[@bilidanmaku]

Spongebob mengsatirkan media pers

[@commonhooman2885]

media pers di AS juga pada suka bikin berita picisan. Apalagi ada kaitannya sama Trump & Elon

[@BlackCrust]

Wartawan : "Apa inspirasimu untuk membuat berita?" Mr. Krabs : "UANG!!" 🗿

[@kimjongun1860]

Apapun yg viral akan dibaritakan berhari" di TVone, utk menutupi kesalahan"bos dan para ownernya..mmg paling parah memihaknya..😂

[@nephyputera8054]

Begitupun metrotv

[@tiny_elephant_]

@@nephyputera8054 Metro, tv 1, kompos

[@nephyputera8054]

@@tiny_elephant_ haha iya bener...Chanel ga netral

[@ExcitingAnthem]

@@tiny_elephant_ Apa lagi kompas yang mengklaim channel "independen terperaya"

[@ExcitingAnthem]

@@nephyputera8054 Termasuk kompas yang mengklaim saluran "independen terperaya

[@indrahikmawan]

4:04 ngak ada yg jawab? Sy jawab SBY lbh bagus krn media seluruhnya saat itu "oposisi". Fungsi media berjalan sbgmana mestinya. Ketika media tidak lgi oposisi maka penilaian kita sudah dimanipulasi.

[@kurosakiichigo3145]

Waktu si nenek lampir redbull masih suka mewek nangis guling2 di depan kamera wkwkwkwk..

[@nirwan2094]

Omong kosong!! Media sekarang demi kantong taak demi negara!

[@viralmedsoss]

Paling menyebalkan tahun 2010. Publik sedang menunggu-nunggu Gayus buka mulut dan dipastikan Gayus bakal buka mulut, tapi langsung perhatian publik teralihkan oleh berita video Ariel. Tipi wan saat itu memberitakan 24 jam selama berminggu-minggu berita Ariel. Suatu berita yang harusnya jadi ranah infotainment tapi diberitakan secara terus menerus 24 jam selama berminggu-minggu oleh stasiun berita non infotainment.

[@kucingbuas3334]

Templatenya masih sama sampai sekarang pula ya

[@yoviealamsyah4843]

Pak Guru, terima kasih sebelumnya sudah mengangkat isu ini. Sebagai penggemar siaran berita dari masa kecil, saya benar" merasa media jurnalistik Indonesia makin lama makin berkiblat ke Paman Sam, cuma mengejar uang dan rating. Awalnya sih bukan memang dari kedua merk yang Pak Guru sebutkan itu... Namun dari grupnya Pak HT dengan Sindonya yang kesohor. Dan betapa terang"annya berita bekingan maupun advertorial terselubung yang disajikan di media elektronik. Pun dengan bad news yang berkeliaran dengan sensor yang "alakadar"nya. Sindo pun sekarang didominasi berita kriminal. Belum lagi intro acara beritanya yang bersaing dengan jedak jeduk sound system tetangga - begitu menggelegar.

[@nursolikin3180]

Seandainya, keduanya jelas menyatakan afiliasi politiknya tidak masalah. Tapi jargon netral yang mereka gaungkan itu yang memuakkan.

[@boredprimate]

saya sependapat dengan apa yg disampaikan di video ini. menurut saya pribadi justru sebenarnya dengan kemajuan teknologi seperti sekarang setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mencari tahu kebenaran suatu informasi yg dibaca / ditonton, sekarang tergantung dari tingkat kecerdasan mental dan nalar masing2 untuk bisa melakukan cross - check, menyaring dan memilih serta memilah informasi.

[@bambangdharmawan9298]

Pada akhirnya kecerdasan,refrensi yang benar,wawasan luas dan kedalaman masing-masing pribadi yang akan menentukan pola sikap untuk menarik kesimpulan.Tapi sayangnya masyarakat tidak sejauh itu.

[@RachmadaniFAG]

@@bambangdharmawan9298 masyarakat itu yang penting ada orang yang jadi penggembala mereka dan pasti cenderung percaya mentah-mentah.

[@pikpeter2400]

Selalu membuka pikiran chanel pak guru gembul. Singkat, padat, tepat, akurat. Cara penyampaiannya bikin awam mudah mengerti. Selama ini pers/media telah berperan besar merubah perilaku atau pola hidup juga pola pikir masyarakat

[@bagaskararikopangestu6627]

Kasus seperti ini, bahkan ada bikin suami istri bercerai karena perbedaan politik. Akhirnya memang masyarakat yang jadi korbannya. Lalu, ketika kita memberitahu soal ini, dibilang "sok tahu kamu, lebay kamu". Yah begitulah memang lingkaran setan yang tiada akhirnya

[@gurugembul]

miris

[@danangjadoel4326]

@Tovarisch Oreki ya karena media kita emang gt byk jualan, Contoh sederhana "seorang perempuan berjilbab mengendarai mobil sport di tengah kota.. " Media kita biasanya ada embel2 agama

[@badbeater666-y5w]

Propaganda politik adalah konsumsi harian masyarakat Indo jaman skrng... kalau pers nggak bahas politik, ya mana mungkin bisa cuan 😂😂 Itulah kenapa berita" Indo selalu memuakkan.. hnya membuat pikiran kita menjadi semakin kerdil

[@kadrunnazareth5913]

@@danangjadoel4326 karna jualan agama paling laku. Apalagi kalau Islam. Istri ustad pake moge ke mall itu terus di goreng.

[@rammaychannel]

*Jualan agama di indonesia laris manis. Ga ada yg ngalahin pangsa pasar 200jt orang yg pengen masok sorga.*

[@arwahgentayangan3704]

Sampai skrang acara yang bagus dan saya yakin lebih objektif itu mata najwa gak berpihak sama siapapun...klw podcast sih condong sama om dedy

[@achmadmachfuddin6878]

Saya sudah 3 tahun tidak pernah menonton TV. Alesan nya kenapa? Karena Enzo Ferrari pernah diwawancarai. Dia ditanya "kenapa Ferrari tidak pernah ber iklan di televisi?" Dia menjawab "karena penonton televisi tidak mampu membeli Ferrari".

[@ena1735]

apakah dengan tidak menonton tv anda sudah bisa membeli Ferrari?

[@irfanngacengan4948]

Cerdas

[@ahmadjauhari5569]

@@ena1735 cerdas! 👍👍👍👍

[@ahmadjauhari5569]

😛😛😛😛😛😛😛

[@maschepot1981]

Pemilik Ferrari juga punya televisi mas bro,jadi point nya apa??

[@retnaningratri3401]

Saya tidak nonton tv, saya milih apa yang ingin saya tonton di youtube. Apa yg saya suka jarang ditayangkan di stasiun televisi yg ada. Saya lulusan jurusan komunikasi waktu kuliah, dan saya jenuh dengan gaya pemberitaan yang repetitif tapi ga dalam. Di pembicaraan talk show dan feature, gaya narasi dan diksi host di tv sering menggiring opini jadi saya muak.

[@kikymuhammad289]

Metro TV dan TVOne itu memang sudah lama jadi benalu dalam kebebasan pers kita.

[@Yessir470]

Klo masy nya cerdas juga ga bakal kemakan berita. Faktanya masy indo itu pemikirannya gini: "Klo saya ga suka beritanya , maka berita tsb adl bohong. Jika saya suka beritanya, maka itu adl kebenaran."

[@ilhamnovitra581]

Guru tolong bahas sejarah keluarga2 terkaya di dunia dan seberapa kuatnya pengaruh mereka terhadap dunia untuk sekarang ini

[@ayi3455]

awas pak guru, nanti dilaporkan oleh Metro TV dan TVOne suruh minta maaf....!!

[@junigavis4632]

Guru gembul be like : saya kabur dulu 😂

[@rifalpakekf]

Internet dan media sosial memberikan 2 hal yang belum pernah diberikan oleh teknologi2 sebelumnya, yaitu: informasi yang tidak terbatas dan ruang publik yang bisa diakses siapapun yang punya alatnya tanpa peduli strata sosial, tingkat intelektual, usia, Suku, Agama, Ras, dan golongan Sayangnya ketersediaan dua hal ini tidak dibarengi dengan matangnya pola pikir masyarakat yang mengaksesnya sehingga banyak hal-hal yang cenderung barbar dan tidak layak dipertontonkan didalamnya Ditambah lagi perusahaan yang menjadi produsen internet dan sosmed merupakan pebisnis yang tujuan utamanya mencari keuntungan, sehingga mereka tidak perduli kondisi didalamnya selama banyak orang yang akses sosial media mereka berarti banyak cuan masuk ke kantongnya tanpa peduli orang yang menggunakan aplikasi mereka kerjanya maki-makian di kolom komentar dan saling menghujat

[@babebuyu1021]

Kayanya ini orangnya TV one atau Metro....

[@ruskantotejo3567]

Flower country

[@nettion8715]

Pola pikir yg matang menurut anda bagaimana?

[@rifalpakekf]

@@nettion8715 kalau menurut saya pribadi bisa menerima perbedaan, dengan tidak mendahulukan emosi dibanding logika. berdebat boleh asal jangan sampai memaki dan menyerang pribadi bukan point yang di sampaikan. dan diujungnya sepakat untuk 'agree to disagree'

[@resturagilpamungkas353]

900M lebih untuk perbaikan citra kepolisian? itu bisa buat bikin SKCK gratis bagi seluruh rakyat Indonesia, sampai yg belum lahir

[@green_wolf]

Media salah satu alat untuk memperbaiki citra

[@ramaduniu7443]

Tv 2024 yang memihak capres-cawapres 1.metro TV anies 2 tvone prabowo 3.kompas TV anies 4.inews ganjar 5.beritasatu belum diketahui

[@gurugembul]

wih

[@satriadk]

Pas banget saya habis nonton film Shock and Awe tadi sore, film yg menceritakan kisah nyata. Bahwa media besar di Amerika Serikat menggiring opini publik untuk mendukung rencana Presiden Bush saat itu untuk menginvasi Iraq, dengan alasan Iraq memiliki senjata pemusnah masal. Namun ada satu surat kabar yg menentangnya dengan jurnalis yg secara independen mencari dan menyebarluaskan informasi bahwa langkah yg diambil pemerintah adalah salah. Pada akhirnya Amerika memang benar2 menginvansi Iraq, korban dari kedua pihak berjatuhan. Namun tidak ada satupun senjata pemusnah massal ditemukan. Salah satu media yg mendukung pemerintah yaitu The New York Times meminta maaf secara terbuka kepada pembacanya.

[@mzaini30]

Uii

[@byunbaekhyun2283]

NYT emang sukanya menjilat pemerintah US,mending baca berita Vice yang lebih independent.

[@babebuyu1021]

USA sebagai negara demokrasi yg menjadikan suara rakyat sebagai puncak dari pengambilan keputusan, bahkan keputusan berperang pun harus melalui persetujuan rakyat di parlemen, mamun para pemimpin bisa memanipulasi pikiran rakyat dengan suguhan media.......

[@dedikpurwanto9842]

@@byunbaekhyun2283 Iya...tapi vice itu agenda nya cenderung ke "kiri", jadi ga benar² netral. Tapi bila di banding semua media mainstream disana...vice jauh mendingan lah dr sisi bobot jurnalistik, substansi yg diangkat & penyampaian nya.

[@ichsanbudifebryanto7239]

Tidak ada media yang netral

[@yasasminov1959]

pak, apakah pers juga bertanggung jawab atas minimnya/rendahnya kualitas tayangan tayangan ? seperti sinetron, acara musik, acara hiburan dan lain sebagainya ? juga pertanyaan selanjutnya, apakah pers bisa mengubah pola pikir masyarakat sekarang yang semakin terpolarisasi ? dan apakah pers bisa saja menaikan pola pikir masyarakat terhadap sinetron dan tayangan lainnya ? konsekuensinya kan rating dari pers tersebut.

[@habielhusainalbeniz9331]

Acara tv kita target audiencenya generasi tua yang konservatif sih makannya isinya gitu-gitu aja

[@tayomaru]

Lembaga penyiarannya bro. Karena lembaga penyiaran belum tentu perusahaan pers. Nah, lembaga penyiaran adalah pengguna frekuensi. Dan frekuensi adalah milik publik. Jadi secara teori, lembaga penyiaran tidak boleh melayani kepentingan pemiliknya. Dia harus melayani kepentingan publik. Termasuk menyajikan tayangan berkualitas dan mendidik.

[@irwansyahmr1466]

Paling gak klo lu nonton tayangan hiburan gak berarasa kayak barbar kayak sekarang...azab politikasi..wkwkwk ini sinetronnya bagus broo tonton aza

[@anasjambi6542]

Kan ada KPI (komisi penyiaran Indonesia) yg bertanggung jawab atas tayangan di tv kita boleh saja protes lewat lembaga itu dgn tayangan TDK edukatif utk masyakat pertanyaan besarnya lembaga lpi itu itu punya taring tau TDK atau lembaga itu cuma punya stempel doang

[@heriwidodo6224]

Menurut kami KPI harus menindak ato mencabut ijin penyiaran nya,,,,biar ada efek untuk penayangan2 di kemudian hari yg lebih baik dan mendidik

[@mariasyarif884]

Walaupun saya udah jarang nonton tv, tp jika terpaksa harus memilih antara Metrotv dan tvOne, saya lebih prefer ke Metrotv, karna TVone terlalu mencolok keberpihakannya. Sementara metroTV masih punya acara 2 yg mencerdaskan dan menginspirasi seperti I'am posible nya Merry Riana dan kick Andy. Kita juga bisa tau apa saja yang dilakukan pemerintah lewat presiden's corner. Ada hotroom, susi cek ombak dll, terkait agama jg ga kalah sama tvOne, mulai dari khazanah Islam, Sirah Nabawiyah sampai dakwah on the spot.

[@selviyuliana6022]

Yg paling di ingat dr tv one adalah 2 kali pilpres menayangkan sujud syukur sama konferensi pers penganiayaan Ratna Sarumpaet 😂

[@ramlifelu]

Saya milih indosiar

[@muhammadsaidashrafarifki1036]

Aku milih NET.

[@melodica5407]

Tandanya elu cebong Kalo elu netral, pasti milihnya kompas

[@mariasyarif884]

@@melodica5407 emang ada pilihan kompas disitu mbang? Kan gw blg seandainya terpaksa harus memilih diantara dua stasiun TV tsb. Satu lg nih ya, seperti yg dikatakan guru gembul, ga da yg namanya netral, yg ada itu objektif. Kalau lw nuduh gw Cebong berarti lw org yg subjektif, bukan objektif.

[@emperorfx985]

Mantab pak guru. Kasihan org2 yg msh fanatik. Hati2 pak guru, nanti disomasi sama bakrie & metro loh 😅

[@MrCipoy]

Di seluruh dunia, media itu berpihak, bahkan di amerika media itu semuanya "takes side", so apa yang bisa menjadikan media di Indonesia bisa netral ? Karena kebanyakan pemilik media itu juga praktisi politik praktis, jadi mulai sekarang pilah pilih berita, kalo nonton berita bukan Cari informasi tapi buat Cari hiburan.

[@earwicker8821]

Setuju, semua yang berkomentar di sini juga umumnya berkubu atau tidak netral. Mungkin hanya guru gembul aja yang netral. 😄

[@melodica5407]

Kompas netral

[@MrCipoy]

@@melodica5407 hahahhahahhahhaa, media itu alat politik, buat propaganda, buat pencitraan, sekaligus buat character assassination, Mana Ada yang netral, yang netral itu cuma minyak rem 😂

[@kadrunnazareth5913]

Bener

[@badoger1]

sy nonton tv cuma nonton sepakbola aja

[@nozenstudios]

Saya kemarin bikin video soal freedom of the pers. Daripada masyarakat tercerahkan, mereka malah terpolarisasi. Karena tidak ada demokratisasi ide. Eh, malah diapus yutub wkwk. Trims baraya. Sudah mewakilkan.

[@bilidanmaku]

Tolong reupload atau upload di Google Drive dong, penasaran mau nonton juga

[@indraluqmantaufiq]

Mungkin fenomena yang Anda sebutkan bisa dibilang fenomena filter bubble yang pada gilirannya menyaring para penonton/pemirsa terkotak-kotakkan, terkelompok-kelompokkan hanya pada apa yang dilihat/didengar dari media yang dikonsumsi.

[@tayonfriends3534]

"Metrotipu" & "TipuOne" , duo-duonya dikuasai cukong dan dipolitisir pihak tertentu padahal media Pioneer di Indonesia.

[@sr3821]

Kalau Boss sudah pro kanan, perusahaannya harus ke kanan. Kalau Boss pro kiri, perusahaannya harus ke kiri. Lihat saja Boss-nya ke arah mana. 😁

[@lenianurannisa7910]

"tipu one"ingin menggiring masyarakat indonesia buat menjadi rusuh,memecah belah. tipi provokator memang beda

[@deruniteryofrepublikenindo7338]

Yang paling parah itu tvOne, bukannya gw pendukung siapa pun bro, tapi emang faktanya tvOne itu lebih parah

[@nalen7320]

Faktanya acara ILC tvOne paling banyak dibenci oleh lawan Oposisi. Why? Kan acaranya hilang, sedangkan acara lawan Oposisi tidak hilang, malah dirawat. Ya karena sedang berkuasa. Logikanya yg sedang Berkuasa tentu punya lebih power daripada oposisi utk melakukan propaganda.

[@sr3821]

@@nalen7320 Lihat dulu yang punya stasiun TV siapa dan punya kepentingan apa. Kalau yang punya kubu oposisi atau ingin melindungi kepentingannya dari penguasa, dia akan ambil sikap kontra. Demikian juga sebaliknya.

[@susiloraharjo2525]

Jangan di banding bandingkan... Semua baik pada zaman nya...

[@bayunasution6595]

Ketidakpercayaan pada media juga menguntungkan bapak, karena mereka/kita jadi ngumpul dsini

[@rei_459]

apakah bisa disimpulkan kedua calon presiden gagal menjadi pemimpin bahkan sebelum pemilu dimulai?

[@muslim_itu_tolol_sekali]

Selamat buat guru gembul dapat endorsean lagi !!! semoga makin lancar karir youtuber nya

[@wiki4001]

Iri bilang bos🤣🤣

[@30sindhusr28]

Awas kang bakso

[@rj-um6ee]

Rasis

[@muslim_itu_tolol_sekali]

@@wiki4001 GUA BILANG SELAMAT KOK ... KALAU IRI MAH GUA BILANG

[@muslim_itu_tolol_sekali]

@@30sindhusr28 KIJANG 1 KIJANG 2 DITERIMA GANTI

[@dedikpurwanto9842]

Teringat sebuah kanal berita yg bernama Aljazeera. Paling getol & terlihat kredibel memuat dan menyampaikan berita konflik sosial politik di negara timur tengah....tapi membisu ketika Qatar dikritik habis²an di sosmed karena buruk nya perlakuan pemerintah kepada buruh migran hingga dianggap sebagai "perbudakan di dunia modern". Dan ketika Qatar mulai menjalin kerjasama dgn Israel tapi di lain sisi juga mendukung palestina...kira2, Aljazeera memilih meliput yg mana?

[@andrirasyid83]

Jadi ingat jaman dulu ni pak guru... Masa SD itu bacaannya Bobo, masa SMP keatas itu kalau bikin tugas sekolah referensinya Kompas, Tempo, Prisma. Semuanya seimbang dan netral isinya, misalnya Bobo isinya seimbang antara pendidikan dan hiburan. Kompas tempo prisma itu isinya netral tidak memihak. Tapi sial bagi tempo ketika memuat berita pembelian kapal perang bekas dari Jerman dimana ada dugaan korupsi yg melibatkan bj habibie, kena deh dilarang terbit beberapa lama. Prisma juga isunya pernah dicubit pemerintah setelah memuat hasil penelitian tentang sosial ekonomi di ntt. Kalo Kompas dicubit karena berita tentang petrus, peristiwa tanjung priok, talangsari, tapi setau saya belum pernah dilarang terbit sih. Cmiiw. Jadi jaman dulu itu (maksudnya sebelum Reformasi) pers itu netral dan tidak memihak. Justru pemerintah yg tidak netral dalam arti pers tidak boleh merugikan pemerintah. Kalo sekarang, yang tidak netral kan masyarakatnya. Misalnya Bobo saya lihat tetap seimbang antara pendidikan dan hiburan, malah jadi kurang laku karena anak saya (dan temen temennya) lebih suka hiburan nya ketimbang pendidikannya jadi jarang baca bobo. Tempo jelas suara oposisi lebih diberi tempat, dugaan saya demi kelangsungan hidupnya. Prisma kena disrupsi media online. Kalau Kompas saya lihat tetap seimbang dan netral isinya, dan tidak kena disrupsi karena adaptasinya ke media online dan tv. Jadi semuanya sekarang ini sulit untuk ideal sebagaimana pers seharusnya, karena masyarakat konsumen kan sudah terkotak-kotak, segmented begitu. Cmiiw...

[@kaptenhiu5623]

Media terkotak2 ini karena internet. TV dan media massa tradisional harus bersaing dengan internet. Cara bersaing nya harus pakai berita mesum, sensasional, dan konspirasi karena di internet juga berita2 semacam ini yang laku. Beda dengan jaman reformasi awal dulu, media massa masih belum mengenal internet sehingga masih netral. Jika di tahun 2000, majalah Tempo menampilkan foto cewek seksi misalnya, pasti sudah dihina dan ditinggalkan, kalau sekarang malah tambah laris.

[@dimasprasetyo6480]

Sama saja metro tv juga gk netral Dn itu terbukti pas pemilu Gara2 ini lah ( tv2 gk netral ) Membuat saya hampir2 tdk pernah nonton tv lagi ...

[@oholaoholiba6467]

org miskin tdk pynya sponsor krn pemerintah tdk urusan

[@byunbaekhyun2283]

Media Indonesia yang masih bisa dipercaya cuma Kompas,itupun ga sepenuhnya.

[@riekhacellkaliayu4766]

@@dimasprasetyo6480 justru kalo gak di imbangi berita TV, semakin berbahaya. Karna berita yg di cari di HP hanya yg sesuai keinginan nya Bukan yg obyektif.

[@R.S.R.15]

Sangat sepakat Mbah guru.... TV udah sy taroh di gudang. FB, IG dan sejenisnya udh sy hapus... Tinggal utube aja untuk dengarin sholawat pengantar tidur...

[@redja6052]

FB biang kerok perpecahan menurut saya

[@h4ndym4n]

Pernyataan pak Tifatul dulu ada benarnya, hanya kurang lengkap makanya jadi bahan bully. Coba saja waktu itu ngomong "buat apa internet cepat, kalau kualitas media massa kita tidak diperhatikan" maka itu akan menjadi sangat relevan dengan kondisi sekarang.

[@jordyf3360]

Kontrol media itu bukan hanya di sini, itu terjadi di seluruh dunia bro... selama orang masih mencintai duit (harta, kekayaan)... itulah yang terjadi dimanapaun. Kitanya yang mesti cerdas dan mengedukasi orang lain agar tidak gampang percaya2 saja.

[@nagawahyudi]

LU PIKIR INTERNET CEPAT CUMA buat nonton filem berita sinetron??

[@tsj663]

apakah kegunaan internet hny utk.berita media saja?

[@h4ndym4n]

@@tsj663 Gw cuma bisa jawab, kalau internet nyala sudah pasti berita media masuk. Soal kegunaan itu beragam tergantung individu.

[@melodica5407]

Jilat terus aja 😄

[@elsamuel2604]

Udah jarang banget nonton tv bahkan baca berita politik pun udah gak tertarik, hasilnya? Hidup makin indah 😅

[@shodikinbb678]

Hukum di Indonesia lebih "mengamankan " (membuat nyaman pelaku) dan menindas/mengintimidasi korban. Apalagi kalau pelakunya pejabat daerah atau negara

[@ZARILZRX]

Paguru Apa Arti Kata Yg Di Beranda YT Paguru itu yG. "JIKA SESEORANG HANYA INGIN TAHU APA YG IA TAHU,MAKA HATINYA AKAN BEKU" tolong paguru di jelaskan artinya !!!!!

[@RachmadaniFAG]

Jangan kan masyarakat, pejabat aja kalau ga sesuai dengan apa yang diinginkan pasti bilang nya ga adil. Jadi belajar legowo dulu sebelum menilai sesuatu dan apakah tuntutan nya pantas serta memiliki manfaat.

[@nalen7320]

Makanya diperlukan media oposisi (contoh tvOne, dan media oposisi lain) utk membongkar hal buruk dari pelaku pejabat negara dan daerah (koalisi yg berkuasa saat ini) tersebut yang itu tidak ada/selalu coba ditutup di Metrotv dan KompasTV. Dimana Metrotv dan KompasTV hanya mampu membongkar hal buruk dari oposisi yg tidak pernah dibongkar/diberitakan oleh tvOne dan media Oposisi lain.

[@afrizalcaniago5396]

Nonton DUNIA DALAM BERITA aja di TVRI..kayak kita dulu waktu kecil

[@kucing_oyen6839]

Tv one dulu bukannya lativi yaa? Yg suka Ada pelem2 birunya (or abu2 mungkin?!)

[@nurulanwar1928]

Yg ada smekdon

[@meilan9086]

Iya betuuull 👍

[@ivannoviana2096]

Betul! Selalu selalu saya pantengin tuh lativi tiap lewat tengah malam dulu wikwikwik

[@lhunt1371]

Yang ada pemburu hantu 👻

[@Malikabaniabasiyah]

Bukan hanya metro tv & tv one tapi semua stasiun tv adalah milik para konglomerat. Jadi berita tergantung konglomerat. Mereka akan back up politisi yg bisa diatur

[@lazisnumwcnukanigaran1787]

Termasuk kompas tvdan I News TV

[@abdulrozaq3989]

Prediksi saya tahun 2024 atau menjelang 2024 peta kubu-kubuan akan berubah setelah surya paloh mendukung anis basweda, mungkin petanga tv one bersama metro tv VS kompas tv, I News TV. Kecuali nasdem gak jd dukung anis

[@y.bintang.h2179]

Sayang, surat kabar cetak sulit ditemukan saat ini. Padahal di Jepang negara maju, masyarakatnya senang baca koran. Media online sekarang kebanyakan kejar pengunjung, beritanya tidak berbobot.

[@alfiyangantazz8529]

paling mantap sih pas dulu tv one masih berbasis oposisi dimana chanelnya urut TVONE, KOMPAS, METROTV = oposisi, netral, pro pemerintah. Tiga Chanel isinya debat Mulu😂

[@kaiwanub2115]

Alhamdulilah pak guru dapet iklan. Semoga segera give away. Saya kaos satu y pak guru hehe.

[@wismayadiinyoman1308]

Justru sebaliknya menurut saya dijaman bapak Jokowi kita melihat sosok pemimpin sigap dan sangatlah cerdas,sepak terjangnya yg tak terduga oleh lawan politiknya. isu buruk dibalas dengan klarifikasi yg baik disetiap media pemberitaan. Lawannya main isu agama beliau pun angkat wakil dari tokoh agama. Di media internet banyak menjelekan pemerintahan beliaupun pastinya membentuk tim untuk klarifikasi. Itu semua adalah langkah pencegahan yg tepat. Kriminalisasi Ulama banyak digoreng goreng sampai kering tidak akan bisa menjatuhkan Jokowi.

[@rubyyanto9881]

Penangkapan dan pembiaran atas perselisihan rakyatnya

[@SasoeAgito]

satir amat 🙈🙉🙊

[@BintangInspiration]

Banyak berita penting utk diketahui masyarakat tapi gak tayang di TV, apa krn wartawannya yg tdk meliput atau TVnya yg tdk menyiarkan???🤔🤔🙏🙏

[@kuliserabutan-xm9dr]

Jaman orba saya suka nonton TVRI (aneka ria safari, kamera ria, film akhir pekan, dunia dalam berita, dll). Bahkan rela nunggu seminggu sekali 😁

[@aasaliyah1647]

Dalam hal apapun indonesia paling mudah melakukn hal yg minus....termasuk dlm dunia informasi ...rakyat terbelah oleh dua media ini sampai saat ini...semoga di ind ada yg seperti aljazira

[@biawakbiawak4431]

Saya rasa ini semua terjadi bukan se meta2 karna media TV sprti metro atau tv one tetapi disini yg paling krusial adalah peran media sosial,dari media sosial hingga sampai ke TV,jadi disini pengaru besarnya kemajuan teknologi dalam bidang media sosial,wajar dahulu semua tertutup dan ngak banyak ngaruh karna media dulu hanya sbtas tv dan koran doang hinga ngak trllu dampak buruk trhadap rakyat,,beda sekaranggg orang semua pegang hp setiap sat;disat itu jga orang sllu membaca berita baik yg pasti maupun hoax..

[@tatangsuryana8499]

Dan 2014 saya termakan berita TV ONE dan berhasil membenci METRO TV. Dan d taun 2015 saya sadar ternyata saya salah nonton berita. Dan sekarang saya sadar kini ISI TV CUMA SAMPAHHHH..

[@fdllimrn]

Yg paling baik dalam pemberitaan saat ini hanyalah TVRI dan Kompas TV (kalo ad yg suka berita yg lebih mendalam)

[@valllmertens4162]

Yg paling baik tapi g banyak yg tertarik

[@prasaja7819]

CNBC indonesia mantul.. lebih banyak membeberkan data dan fakta daripada

[@hidupsepertiyuihirasawa3004]

@@prasaja7819 gua si memang sangat berharap dengan CNBC soalnya mereka itu agensi luar negri yang sangat mapan, jadi CNBC Indonesia kemungkinan bakal netral di pemilu nanti dan gak menyusahkan penonton itu jika tidak ada yang mau di suap, kan tahu Indonesia itu orangnya korupnya cukup luar biasa dan pemilu nanti CNBC Indonesia bakal banyak sekali tawaran duit, politisi mencoba melakukan hal yang sama ke CNBC, tapi karena CNBC mapan jadi agak lega lah. Kemungkinan besar alasan CNBC membuat cabang di Indonesia mungkin karena mereka melihat peluang yang seperti di sampai kan pak Guru gempul tentang kiamat pers, dan terbukti CNBC Indonesia beritanya cukup banyak di minati karena kita percaya, soalnya CNBC Indonesia benar benar keliahatan bangat nyari sample beritanya sampai ke konten kreator seperti obrolan panas pun mereka pantau, cuma layaknya Indonesia judul dari CNBC Indonesia juga rada rada aneh.

[@fdllimrn]

@@seasonproductionstv sebenarnya beberapa berita yang saya liat di CNN kadang bikin menggiring opini publik. Sama dengan yg ada di pusat (AS)

[@fdllimrn]

@@hidupsepertiyuihirasawa3004 kalo CNBC sebenarnya 11-12 dgn CNN walaupun beda pemiliknya dari pusat (CNBC dari Comcast lewat NBCUniversal, sedangkan CNN dari Warner), berita yang ditampilkan ada juga beberapa yg menggiring opini publik, salah satunya mengenai "pendapatan PNS". Cuman benar apa yg kita' sampaikan, selain karena ia mapan, CNBC memang dianggap baik karena beritanya memang lebih fokus pada bisnis dan ekonomi, kalo cnn semuanya dibahas

[@ayoomain2264]

Dulu waktu kecil di suruh nontonyaberita karna banyak manfaatnya, dan itu nyata. Daripada nonton kartun yg sama sekali ga ada manfaatnya bahkan buruk untuk anak2 kata orang tua dulu, dan saat ini saya lebih seneng anak saya nonton kartun dan berimajinasi sperti aku dulu. Dari pada nonton berita di TV aplgi pembunuhan, dan direka ulang pula,

[@klementine303]

Berasa kembali jadi mahasiswa komunikasi dan ngambil mata kuliah etika jurnalistik, yang mana 10tahun terakhir tema nya masih sama tapi solusi nya masih belum bisa diaplikasikan sampai hari ini 😆😅

[@dickynurahman2.057]

APA GUNANYA TV DIGITAL, KALAU ISI ACARANYA MASIH SAMA YANG SANGAT CRINGE DAN MEMBOSANKAN

[@ena1735]

sudah tidak asing jika yang nama nya pers ini tidak independen.. bahkan utk kepentingan nya sendiri bisa di utamakan terlebih dahulu.. dan hal ini sudah menjadi fenomena di seluruh dunia .. semua polarisasi terjadi di awali oleh pers terlebih dahulu.. sehingga membuat independensi pers menjadi bias.. Pers menjadi pilar ke-4 dalam demokrasi.. sudah menjadi usang jika kita tidak mencari pilar ke 5 .. teknologi blockchain sebenarnya bisa menghilangkan polarisasi karena sistem nya yang tidak terpusat sehingga sangat sulit untuk di manipulasi .. dan semoga teknologi blockchain bisa cepat berkembang di indonesia..

[@pratamaadi1710]

Bagaimana anda menyalahkan semuanya pada pers menunjukkan bahwa anda kurang paham bagaimana pers bekerja.

[@kaptenhiu5623]

tidak nyambung ea.... independensi pers disambungkan dengan bitcoin ??? huh??!

[@nofriewahyudi4412]

Hahahaha

[@ena1735]

@@pratamaadi1710 apakah anda sudah lebih pintar dari saya dan pak guru?

[@ena1735]

@@kaptenhiu5623 anda kudet ... hehehe .. silahkan cari info web 3.0

[@donidoni8084]

bukanlah 2014, titik kulminasi TV one itu melejit waktu ada Jakarta Lowyer Club thn 2007 yg kini berganti nama jd ILC.

[@muhamadsolehmuhamadsoleh4922]

Rakyat sudah jijik & muak dg kedua stasiun TV tsb sejak GNPF MUI & 212 di bela habis2an kedua TV tsb !!☝️😎

[@Footballindo666]

Saya golput, tdk nonton metrotv Dan tdk nonton TV one. Klo nonton TV lebih baik nonton bola, Kalaupun berita lebih pilih netTV, detik news, narasi.

[@reezekun2999]

Jujur aj dulu rada anti SBY, tp pas milih Jokowi dan menang baru sadar jaman SBY itu jauh lebih enak, i've never been so wrong in my entire life.

[@alimahfud8116]

Iya enak karena di nina bobokan dengan subsidi 🤣🤣

[@reezekun2999]

@@alimahfud8116 bener, berarti kan enak

[@kurosakiichigo3145]

@@reezekun2999 Dulu kritik soal blt,sekarang apa bedanya dengan bansos? Itupun masih di embat juga wkwkwkwk..

[@reezekun2999]

Kebayang klo jaman skrg Wayang Kampung Sebelah kritik Jokowi apa ga dilaporin.

[@kurosakiichigo3145]

@@reezekun2999 Era reformasi sekarang tu justru ORLA VS ORBA BERSATU wkwkwk..

[@joshuaigho5856]

Pak Guru, reformasi itu bukan orde, tapi cuma masa di mana Orde Baru berakhir.

[@chepotkelana5778]

Ketika jmn suharto TVRI slalu memberitakan keberhasilan pembangunan, tdk ada pembelahan di masyarakat, skrng pembelahan masyarakat terjadi Krn ada ruang baik itu di stasiun tv maupun medsos untuk kelompok tertentu yg tidak suka dengan pemerintah sehingga terjadi kebencian yg TDK wajar. Yg benci sama pemerintah di pelihara sbg market begitupun sebaliknya...di group2 medsos pun seperti itu. Krn Cuan Cuan n cuan...mungkin ini sebuah proses perjalanan pendewasaan bangsa ini yg hrs dilewati dan nanti ketika di satu masa ini akan berakhir krn terseleksi oleh kondisi dimana masyarakat sdh jenuh dng kondisi seperti ini....

[@odangsagala8816]

BELANDA BILANG: INDONESIA BELUM CUKUP /BELUM WAKTUNYA UNTUK MERDEKA" DAN TERNYATA SUDAH 70 TH PROKLAMASI BANGSA INDONESIA SECARA MENTAL BELUM BISA MEMERDEKAKAN DIRINYA SENDIRI. MENTALNYA MASIH REBAHAN. BAGAIMANA CARANYA "BERPROSTITUSI ONLINE" ....... WKWKWK.....

[@eternity1532]

Semoga guru gembul masuk rewind 2022 👍🏻😂

[@rizkyxxh_]

Ahaha ngakak

[@irfanhidayat2076]

Dan moga tahun ini bisa sejuta subscriber, terus bisa dikenal di skena yutuber gede Indonesia.

[@muhammadsaidashrafarifki1036]

Kalau Chandra Liow mau

[@deenkdoong]

sebelum era Media Indonesia ( Kelompok Jokowi ) vs Viva Group ( Kelompok Prabowo ), Viva Group sudah berseteru duluan sama MNC Media, waktu itu kasus Dualisme PSSI Versinya Djohar Arifin ( Indonesian Premier League ) sama KPSI atau PSSI versinya La Nyalla cs. ( Indonesia Super League ).

[@pedulilingkunganhidupsukab5208]

betul itu fungsi sosial controlnya nyaris hilang akhirnya lagi2 publik jua yang harus berjibaku melawan ketidak adilan

[@willdancuy9375]

metro tv logonya ada elang. gw pantangin terus2an kira bakal ada kartun. ternyata berita semua.

[@gsyarifahmad4689]

saya ingat sekali dulu di sctv acara paling ditunggu-tunggu oleh saya pribadi yaitu buser, pada masa itu cuma acara buser yg menayangkan secara gamblang proses penangkapan pelaku kejahatan. dan saya juga masih ingat dimana salah satu episode ketika seorang penjahat sudah ditangkap dan diborgol tetapi kakinya ditembak didepan kamera dan itu ditayangkan di televisi.

[@SOKTAUBOLATV]

jangan lupa yang ada bang napinya itu wkwk

[@muhammadyusup6170]

@@SOKTAUBOLATV tapi di rcti, emg legend acara itu

[@bagus3913]

Maaf bisa di katakan semua media besar baik cetak elektronik maupun online gak netral termasuk k0mp4s grup..., Klo kita perhatikan kebiasanya selalu menyudutkan satu pihak dan cenderung menutupi keburukan pihak yg lain

[@solehnakir8810]

sebenarnya ada sih media2 yang mencoba independen seperti narasi asumsi atau remote tv yang real menjadi watchdog tapi apa berita mereka laku secara masyarakat kita suka berita2 yang bombastis jujur gw agak ngeri ini kalau kejadian lagi di pilpres 2024 moga aja media kan sadar dan mulai berbenah

[@dreiladream341]

Ga bisa

[@SOKTAUBOLATV]

mereka maju tapi cenderung lambat pergerakannya, beda sama berita provokatif. kemarin saya lihat yang lebih menarik lagi, ada sebuah channel yang isinya cuman berita meninggal artis dan isinya bohong semua, banyak dislikenya, banyak hujatan di komentar tapi saya lihat2 penontonnya banyak dan ada iklannya wkwkwk

[@oholaoholiba6467]

mereka jg tdk independen, buktinya demo buruh disensor dgn kreatifitas yg bahkan tdk terasa scr signifikan

[@byunbaekhyun2283]

Narasi lumayan laku kok, subscribers nya ada lebih dari 500k.

[@upto_u510]

Saya lahir di jaman ORBA dan masa remaja saya bnyk dihabiskn dijaman itu, kerasa betul mmg perbedaan nya saat ini. Cuma independensi nya dr 2 merek tv itu "dihancurkan" oleh owner kedua brand itu dibidang politik , sangat disayangkan memang, sepanjang yg saya ikuti saat itu TV one memulai perang "'propaganda" politik itu, lalu Metro TV ambil posisi juga. Jadilah ke 2 media itu tidak netral.

[@aangzs927]

menurut saya tv one cuman siaran adu domba antara kubu oposisi sama pemerintahan ... aib² penjabat rakyat yg menonton jadi pda tau ... kalo jaman pa sby lebih baik beliou tidak berambisi untuk infrastuktur .. jaman sby beliu lebih peduli sama jual beli masyarakat untuk ekonomi naik jadi 7% dari presiden² sbelum nya ga sanggup buat naikin ekonomi nyampe 7%

[@bcdefghijklmnoprstuvwxyz]

Pak guru mohon rekomendasinya.. dimana harusnya mesyarakat Indonesia bisa dapat berita yang bisa dipercaya dan bermutu bukan berita yang hanya untuk kampanye dan ditungganggi kepentingan politik ? TVRI kah ?

[@ivannoviana2096]

Sebelum Metrotv dan tv one yang menjadi tv yang identik dengan berita! Dulu saya selalu mantengin SCTV untuk untuk nonton berita

[@kadrunnazareth5913]

Gua viva

[@badbeater666-y5w]

Dan jaman skrng orang" lebih suka mengkonsumsi politik dan propaganda ketimbang hal" bersifat pengetahuan... itulah knp Tiviwan dan Metrotivi menjadi salah saluran TV lokal paling bnyk dilihat oleh masyarakat umum yang notabene sudah tercuci otak menjadi 2 kubu itu.

[@SOKTAUBOLATV]

alhamdulillah nenek saya masih setia dengan RCTI dan SCTV apalagi nonton andien dan aldebaran

[@Ryohgantz]

Semenjak kericuhan kegilaan kekacauan pemilu yg menghasilkan dua kubu saling berseteru, saya memutuskan utk menjual tv saya wkwk demi menyelamatkan pikiran saya dari fanatik terhadap seseorang dan membenci seseorang yg lain

[@om.gembul]

bahas hal sensitif begini apalagi nyebut nama org, instansi atau lembaga lebih baik pake timer om, karena skrg banyak bedebah yg suka mengadu domba di negeri ini, plus mental org2 kita sekarang lembek..dikit2 lapor..dikit2 lapor.

[@mastrirepair3062]

Ujung2nya duitttt…. Ke idealisan bisa runtuh dengan duittt…. “Duit sesa’at memang lebih nikmat, selanjutnya terserah gw!!😂” Kebanyakan makan mie instan jadi semuanya serba mau instan.🤣

[@teye.locality]

Gw paling geli liat judul2 berita online, skrng jamannya media yg memprovokasi massa.

[@ciptaan_ayah_ibu]

sebenernya pers sekarang udh agak netral, cuma sebagian netizennya masih seenaknya (toh gak bakal diciduk juga, klopun diciduk tinggal mintamaaf/klarifikasi dan buat surat pernyataan) walau pak prabowo&sandi sudah merapat, yg anti pemerintah bakal selalu ada, walaupun gak berkarya apa2 buat negara.. akhirnya dimanfaatkan youtuber yg pro/anti mendulang rejeki dan mempertahankannya karena "LAKU"

[@yoasimbungpergianto4995]

Bagaimana kalo calonnya lebih dari 2? Kaya tahun 2004 dan 2009?

[@Almabruri.]

Berita wajib Global TV, MNC TV, RCTI MNC Grup Sedekah

[@widibgr185]

Pers sekarang kehilangan ruh nya. Mereka membela yg bayar .bahkan saya berkesimpulan bahwa media massa terutama tv ikut andil merusak kehidupan bangsa terutama di zaman rejim sekarang. Ingat pada saat pemilu 2019 ?

[@fadjarmulyawan1937]

Views bukan news , setuju pak guru 👍

[@imbloskimboard]

Tak seperti penguasa kebanyakan yang begitu ambisi mengincar kursi kekuasaan, Umar justru menangis ketika tahta dianugerahkan kepadanya. Meski Umar bukan berasal dari trah Bani Umayyah, keadilan dan kearifannya selama menjabat gubernur telah membuat Khalifah Sulaiman terkesan. Maka di akhir hayatnya, Sulaiman dalam surat wasiatnya memilih Umar bin Abdul Aziz sebagai penggantinya.

[@SpaceOdyssey-uk4ww]

ditambah lagi dengan rendahnya minat literasi di negara kita. jadi tidak hanya media yg membuat pola pikir masyarakat menjadi buruk, tetapi memang masyarakat yg illiterate juga membutuhkan media yg buruk juga.

[@farhanbz4040]

Menurut pak gembul, media mana saat ini yang terbilang netral?

[@hendrikpansilayuda9255]

Karena tuhan manusia adalah uang...dan syukur alhamdulillah udah lama ga nonton tv berita karena isinya memang propaganda semua...lebih banyak denger music aja pak guru agar hati selalu riang...😄😄😄

[@Kopisusuijo]

Tapi kan mereka udah masuk media yang anti mainstream. Mereka bisa saja lebih "liar" dalam memberitakan sesuatu yg mereka tidak bisa lakukan di media mainstream

[@kadrunnazareth5913]

Pak kalau ngomong titik koma jangan di tinggal ya. Karna saya kurang paham

[@naufalikhlasksatria9228]

Keren nih orang

[@elvyelios8051]

Semakin yakin bahwa Indonesia dijalankan oleh orang-orang yang memang tidak profesional dan terpercaya

[@ndartokhelm2145]

Yusuf martak direktur lapindo yg jadi ketua GNPF Aburizal bakri pemilik tvOne sekaligus lapindo. Mereka benci Jokowi karena dituntut untuk membayar ganti rugi atas rakyat yang terdampak. Padahal SBY sudah memutihkan kesalahan mereka.

[@deruniteryofrepublikenindo7338]

Media yang netral itu menurut gw kompas tv, TVRI, CNN dah itu aja kalo ada tambahan, tambahkan saja

[@andrirasyid83]

@@deruniteryofrepublikenindo7338 saya rasa cuma Kompas deh, offline dan online.

[@levaiy6953]

Mana ada yg netral 🤣

[@judehabibie1661]

@@seasonproductionstv Klo SCTV, Indosiar sm O Channel gmn ? 😐

[@lispropertisyariah8390]

GAk pernah nonton tv , udah 5 th .... 😁

[@achmadfaturrahman839]

Dalam jurnalistik: berita buruk adalah berita yg baik.

[@Sovetskaze]

Akibat masyarakat Indonesia kebanyakan blm siap menerima perkembangan teknologi

[@zenzen4493]

Klo versi saya yg salah & kurang dewasa adalah masyarakat kita & di tambah tdk ada edukasi dari pemerintah. Apakah ini revolusi mental ? Nyatanya meskipun 01 & 02 sudah 1 kabinet tetap ada kegaduhan di masyarakat. Masyarakat : netizen, pers, politisi, tokoh masyarakat/agama, penegak hukum, rakyat jelata.

[@wachidinsudirohusodho2490]

Ga ada lagi media yg yg non partisan, TV ONE sdh kelewatan dlm menyuarakan oposan!! Metro TV sdh jd corong pemerintah !!! Sy pilih nonton Rajawali tv,,, full film2 klasik !!!

[@naufalikhlasksatria9228]

Saya spacetoon

[@satriapininggir1886]

Pak guru.... Pemilu 1955 itu masing2 partai punya media massa (koran). Jd sejarah media massa kembali berputar pd masa 55. Media massa pasti dikuasai kapitalis dan politisi. KZbin jg milik kapitalis. Ingat sistem algoritma