Dasyat I love the way you teach, preach and even sing..thks bu Rita
@koeshendaryani3164 Жыл бұрын
Terimakasih bu Rita. Tuhan Yesus selalu berkati
@nurmatondanghutabarat8366 Жыл бұрын
Terimakasih bu Rita Wahyu untuk sharing firman yg sungguh menguatkan Iman percaya kami. Doa kami kiranya ibu Sehat dan panjang umur. Gbu 🙏❤
@genesisKMZWA8AWAA Жыл бұрын
Pengin perjalanan ke israel bersama Team ibu Rita Wahyu , ibu rita mengajarkan kekristenan dg damai. akan sangat banyak orang percaya jesus.
@mulyanatn959 Жыл бұрын
Trima Kasih Ibu Rita Wahyu ,TYM
@ishaksuhanda2026 Жыл бұрын
Terimakasih Bu renungan firman Tuhan nya sungguh sdh memberkati kami untuk tetap bertahan didalam Tuhan setia selalu selamanya...Gbu
@pastimenang3076 Жыл бұрын
Terima kasih Ibu Rita. Anugerah Tuhan kita Kristus Yesus menyertai Ibu & Keluarga. Amin
@fransiskapattipi1835 Жыл бұрын
Terima kasih Ibu Rita ,Tuhan Yesus senantiasa memberkati always 🕊️🕊️🕊️
@josaphat05 Жыл бұрын
Powerful message!
@magdalinaliem13 Жыл бұрын
Terima kasih bu Rita.. sharing yang menguatkan. Gbu.
@florenhulu3296 Жыл бұрын
Amin bu
@yesayamichael2687 Жыл бұрын
trima kasih 🙏 sharing nya, memberkati
@Mkleong1 Жыл бұрын
Shallom bu....mohon Bahas Doa Puasa Yg benar menurut Alkitab ..
@jackkota1659 Жыл бұрын
Amin, sangat memberkati saya.
@ominaomi128 Жыл бұрын
😃 suka pelayananmu ibu Rita....terimakasih....GBU😇
@mariamagda2177 Жыл бұрын
Terimakasih Ibu Rita, sangat memberkati🙏
@virgiyo Жыл бұрын
🙏
@jimymarathon446 Жыл бұрын
Shalom... Kutau Tuhan pasti buka jalan... GBU
@CLove754 Жыл бұрын
Pengkhotbah 3:1-13 1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. 2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; 3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; 4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; 5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; 6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; 7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; 8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. 9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? 10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. 11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. 12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. 13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. 💖✌️💝😇🙏🤳👏
@macemeqmacemeq1956 Жыл бұрын
AMEN 🙏Hallelujah JBU All (IMMANUEL 😇) Thanks
@omarnightwatchman2116 Жыл бұрын
Shalom bu Rita, Saya bukan ahli Alkitab atau teologi, bukan juga anak pendeta, tapi saya menyetujui bahwa hakekat dari iman adalah menghormati kedaulatan Allah diatas keinginan atau kepentingan manusia. Seperti yang ditunjukkan oleh beberapa tokoh Alkitab, yaitu Abraham ketika diminta Allah untuk mengorbankan Ishak. Juga Daniel & ketiga sahabatnya yang bersedia setor nyawa demi menghormati Allah. Dan juga so pasti Yesus, yaitu ketika malam terakhir berdoa di Taman Getsemani. Ijinkan saya melalui kesempatan ini untuk menyampaikan selamat kepada para bapak/ibu dan para bro/sis, yang baru saja menyadari dan kemudian mengakui bahwa hanya Yesus Kristus yang memperoleh otorisasi dari Allah untuk menjadi Juruselamat bagi SELURUH manusia ciptaan Allah (tanpa kecuali). Tentu anda semua saat ini sedang mengalami euforia seperti yang pernah dialami oleh Zakheus (Lukas 19), namun tetaplah berhati-hati dan waspada, karena iblis tentu tidak akan bersukacita melihat anda yang sudah mengambil langkah benar menuju Kerajaan Allah. Oleh karena itu iblis, yang melalui kejatuhan Adam & Hawa mendapatkan hak untuk tinggal berdampingan dengan manusia di bumi, bersama agen-agennya yang menggunakan kostum-kostum kekristenan akan “memerangi” anda (Wahyu 12:17) Karena itu saran saya adalah please segera mengatur waktu untuk dapat membaca Alkitab secara PRIBADI (=TANPA menggunakan buku-buku tafsir atau penuntun kristen), dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu, secara BERURUTAN (= tanpa “skip-skip”) sampai KHATAM (lebih dari 1x, lebih bagus), untuk menemukan seluas-luasnya dan seutuhnya keindahan Kerajaan Allah & Kebenaran-Nya (Matius 6:33), dengan pertolongan Roh Kudus. Yang kemudian hal ini akan menjadi pedoman atau kiblat Alkitabiah bagi kita semua didalam beraktifitas di alam KASIH KARUNIA ini secara BIJAKSANA (Matius 7:24), agar mabrur atau SELARAS dengan kehendak Allah (Matius 7:21), yang tidak pernah mengutamakan puja puji & persembahan (1 Samuel 15:22). Insya Allah dengan cara membaca Alkitab ini secara pribadi dan langsung, para bapak/ibu & para bro/sis akan memperoleh perisai dan pedoman yang otentik didalam menghadapi dan mengalahkan segala approach atau pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh iblis atau agen-agennya yang menggunakan “kostum-kostum” kekristenan (lengkap dengan segala puja pujinya) didalam menawarkan “nasehat atau petunjuk sesat”, yaitu keselamatan berdasarkan logika manusia yang tidak berkiblat kepada Firman, bahkan dengan berani mengabaikan Hak Prerogatif Allah. 😵ha?! TERLALU NEKAT. Tetaplah berpedoman atau berkiblat kepada Firman atau Alkitab, seperti yang dilakukan Yesus ketika menghadapi cobaan-cobaan iblis yang ingin menguji integritas-Nya dengan Allah (Matius 4: 1-10). Atau seperti yang dilakukan oleh Maria yang smart in God (Lukas 10:38-42) didalam menghadapi hiruk pikuk para ahli kristen yang sibuk dengan hal-hal yang kelihatan baik & ilmiah, tapi ternyata tidak Alkitabiah. Bisa jadi itu adalah salah satu strategi iblis yang cerdas itu, untuk mengalihkan fokus manusia dari hakekat Allah, Yesus dan Roh Kudus bagi manusia, kepada hal-hal yang ternyata réméh téméh tapi efektif untuk memancing dan membangkitkan emosi ego manusia yang bersandar kepada kedegilannya. >>>>>> Please untuk tidak melupakan saudara-saudara kita yang lain yang berasal dari 1 Allah Pencipta, yang saat ini belum berada pada 1 jalur keselamatan bersama kita. Sesuai dengan Alkitab, Allah adalah Pencipta segalanya dan salah satu kodratnya adalah maha mengetahui segala sesuatu yang terjadi sebelum terjadi, maka Karunia Keselamatan melalui pengorbanan Yesus sudah ditetapkan dan diaplikasikan secara gratis sejak manusia pertama belum ada di bumi ini. Dan karena semua manusia berasal dari satu Allah, maka Allah sebagai Bapa Sejati bagi semua manusia ciptaan-Nya tidak menginginkan kehilangan seorangpun dari anak-anaknya (Yesaya 49:15), sehingga semua manusia tanpa kecuali berhak atas Karunia Keselamatan itu (Yohanes 3:16). Dan Allah sendiri sudah mengaruniakan hak itu kepada semua manusia sejak sebelum manusia lahir. Dan Yesus sendiri yang keberadaanya bagi manusia adalah membawa dan berdasarkan amanat Allah, memberikan jaminan kepada semua manusia yang telah diberikan hak atau “ticket” Kasih Karunia Allah itu secara cuma-cuma atau gratis, bahwa mereka hanya akan bisa check-in dan boarding atau menjadi penumpang pesawat “AIR KINGDOM OF HEAVEN’ yang terbang menuju Kerajaan Surga, hanyalah mereka yang mematuhi terms & conditions-nya, yaitu KEHENDAK BAPA-NYA YANG DI SORGA (Matius 7:21), yang tertera pada lembaran “ticket” Kasih Karunia itu. Karena itu please, jangan menyalahartikan “ticket” Kasih Karunia Allah itu. Ketika itu diberikan kepada semua manusia adalah memang benar secara cuma-cuma/gratis & tanpa syarat, dan langsung diberikan tanpa diminta. Tetapi janganlah manusia mengabaikan “terms & conditions”-nya yang tertera pada “ticket” gratis tersebut. Dan please perhatikan bahwa “ticket” Kasih Karunia itu adalah kesempatan yang berbatas waktu untuk masuk Kerajaan Sorga.. Karena masa berlakunya tidaklah sama bagi setiap manusia (Lukas 13:6-9), maka berjaga-jagalah SELALU atau siap sedia senantiasa. Yesus tidak akan mengenal manusia-manusia krisbonek (kristen bondo nekat) yang datang kepada-Nya, yaitu mereka yang tidak melakukan kehendak Bapa-Nya, walaupun nama mereka ada dalam daftar nama yang sudah menerima & mengantongi “ticket” kasih karunia atau anugerah keselamatan itu (Matius 7:23) 🙏
@Adi_Candra-124 Жыл бұрын
Beth-ania.... House of the poor Bethany... House of successfull family
@qetshiadwalf8978 Жыл бұрын
Halelu-YAHWEH Eloheinu Melekh ha olam hu Yeshua ha Mashiakh Adonai Elsaddai!
@omarnightwatchman2116 Жыл бұрын
2 of 3 Contoh kasus lain mengenai jaminan KASIH KARUNIA akan menjadi expired atau invalid atau tidak berlaku lagi, kalau tidak ditindaklanjuti dengan KEPATUHAN secara simultan atau berbarengan, dapat kita lihat didalam Yohanes 5. Didalam Yohanes 5, ada seorang yang sudah menderita sakit selama 38 tahun. Status orang itu ketika Yesus sendiri datang menghampirinya adalah miskin secara jasmani, secara sosial dan secara rohani (sama sekali tidak mengenal Yesus) jadi “poor totally”. Ketika kemudian Yesus mengampuni dosanya, membebaskannya dari penyakit dan kemudian memulihkan fisiknya adalah ‘pure totally’ atau murni karena KASIH KARUNIA. Setelah Yesus memberikan Kasih Karunia-Nya, Yesus mengingatkan kepadanya suatu jaminan bahwa KASIH KARUNIA yang sudah diterimanya tidak akan membuatnya imun atau kebal dari akibat yang lebih buruk dari sebelumnya, kalau orang tersebut berbuat dosa lagi atau tidak mematuhi protokol keselamantan (Yohanes 5:14) Dosa adalah pelanggaran protokol keselamatan, yaitu Hukum Allah (1 Yohanes 3:4). Hukum Allah adalah Hukum Kasih, yang didalamnya bergantung seluruh hukum Allah yang disampaikan melalui Musa (yang kemudian dikenal sebagai Taurat) dan yang disampaikan Allah melalui para nabi lainnya (Matius 22:37-40) Berdasarkan itu semua, marilah kita bersama seluruh anggota komunitas kita melakukan Firman Allah yang sudah disampaikan kepada kita, agar tidak terjangkit sindrom kebodohan yang implikasinya bisa lebih dahsyat dari yang Yesus katakan didalam Yohanes 5:14 ================ Selain dari Kejadian 2:3, juga dari Kejadian 2:17 terlihat manusia - manusia kristen saat ini mengulangi kesalahan Adam & Hawa. Makna dari ketidakpatuhan Adam & Hawa adalah merusak kekudusan & kehormatan Allah yang sudah dikaruniakan kepada mereka ketika Allah menjadikan mereka sesuai gambar & rupa-Nya (Kejadian 1:26) Implikasi dari ketidakpatuhan Adam & Hawa adalah: 1. Merusak diri mereka sendiri, bumi & isinya yang sudah diciptakan Allah dengan sungguh amat baik (Kejadian 1:31) 2. Memberikan hak kepada iblis untuk hidup berdampingan dengan manusia di bumi. 3. Yang sudah diciptakan Allah dengan sungguh amat baik, justru menjadi bumerang bagi-Nya, ketika Allah harus mengabulkan permohonan Yesus untuk menjadi penebus manusia (Yohanes 3:16) Hampir semua manusia kristen sudah membaca dan mengetahui itu semua, tapi faktanya justru kebodohan mereka lebih parah daripada Adam & Hawa, sehingga kebodohan yang akut itu telah membuat manusia - manusia kristen itu jadi lebih kejam daripada para ahli Taurat dan orang-orang Parisi yang telah menyalibkan Yesus. Dengan santainya mereka menjadikan penyaliban Yesus di Golgota sebagai legitimasi bagi mereka untuk mengeliminasi Firman Allah didalam Imamat 11, sehingga mereka bebas untuk menjadi manusia pemakan segala..wow. Hakekat dari Imamat 11 yang tertulis didalam ayat 44 & 45, yaitu Kekudusan Allah, adalah sama dengan Kejadian 2:17. Karena iblis yang hidup berdampingan dengan manusia adalah sangat cerdas, maka strateginya yang sudah terbukti berhasil di Taman Eden, digunakan lagi agar manusia-manusia kristen yang lebih suka bersandar kepada akalnya sendiri gagal fokus kepada hakekat itu, sehingga mereka lebih fokus untuk membahas/mendiskusikan secara ilmiah akan item-item yang dilarang dalam Imamat 11 dari segi kesehatan tubuh. Sehingga dari situ timbulah bermacam-macam pendapat yang intinya mengatakan Imamat 11 sudah expired atau sudah digenapi oleh salib Golgota (melihat “kecerdasan” manusia-manusia kristen yang kejam ini tentu iblis tertawa terpingkal-terpingkal). Kelihatannya mereka lupa apa yang menjadi issue ketika Allah memberikan perintah dalam Kejadian 2:17, yaitu KEPATUHAN TANPA SYARAT, bukanlah karena buahnya beracun atau akan merusak kesehatan, karena sudah ada garansi mengenai hal itu dalam Kejadian 1:31. Adam & Hawa menjadi tidak mematuhi Firman oleh karena mereka sendiri membuka peluang bagi iblis (melalui ular) untuk mempresentasikan second opinion yang justru false information atau penjelasan sesat mengenai konsekuensi yang akan mereka alami kalau memakan buah larangan itu, sehingga Hawa memakannya dan juga memberikan kepada Adam yang kemudian memakannya (Kejadian 3:1-6). Andaikan Adam & Hawa bersikap seperti Abraham yang langsung patuh kepada Firman Allah ketika memerintahkannya untuk mengorbankan anak yang dikasihinya yaitu Ishak, maka saat ini kita semua sedang berada di Taman Eden. Dari segi waktu yang ada di Alkitab saya tidak mengetahui berapa lama Ayub harus menderita ketika Allah mengijinkan iblis dalam sekejap memusnahkan segala miliknya dan membuat fisiknya menderita (menurut tulisan dalam salah satu literatur Islam adalah 18 tahun). Apa yang dialami Abraham dalam Kejadian 22 tentu tidak lebih ringan walaupun waktu efektif yang harus dilaluinya yaitu “hanya” 3 hari, sejak Allah memberikan perintah sampai Abraham sudah siap untuk mengorbankan Ishak yang sudah dalam keadaan terikat. Jeda waktu 3 hari itu tentu memberikan peluang terjadinya pertempuran seru yang berimbang dalam batinnya, antara memilih untuk patuh kepada Allah yang artinya mempertahankan kehormatan Allah vs akal manusianya yang berlandaskan kepada kenyataan bahwa Ishak adalah anak yang dikasihinya dan lebih dari itu, yaitu Ishak adalah anak yang dijanjikan dan diberikan oleh Allah sendiri melalui kuasa-Nya. Terlihat Abraham disini tidak ingin mengulangi kesalahan sebelumnya, yaitu ketika mendengarkan opini dan kemudian menuruti rekomendasi istrinya untuk mendapatkan keturunan melalui Hagar sehingga lahirlah Ismail. Karena itu kemudian, setelah memutuskan untuk memilih kepatuhan tanpa syarat kepada Allah yang memerintahkan untuk mengorbankan Ishak, Abraham melakukan strategi “silent operation” atau operasi senyap alias tidak melakukan chatting dengan siapapun mengenai “obedience mission to God” yang harus diselesaikannya. Pohon Pengetahuan Baik & Jahat bisa jadi sudah hanyut terhapus oleh air bah di jaman Nuh, tapi makna figuratifnya yaitu memilih mendengarkan & melakukan Firman Allah tentu masih ada sampai sekarang & selamanya. Dikatakan sampai “selamanya” karena salah satu kodrat Allah adalah mengasihi manusia yang berdosa dan juga membenci dosa yang dilakukan manusia yang degil atau dablek. Seandainya Adam & Hawa memilih untuk patuh kepada perintah Allah adalah karena fokus hanya kepada menghormati Allah, bukan karena takut dengan konsekuensinya kalau melanggar, maka saat ini kita sedang berada di Taman Eden. Ketika manusia menghormati Allah, pada hakekatnya bukan karena Allah membutuhkan kehormatan itu untuk diri-Nya, karena Allah sendiri sudah memiliki itu dalam salah satu kodrat-Nya yaitu Maha Terhormat. Sehingga sebenarnya ketika manusia menghormati Allah, manusia sedang menghormati dirinya sendiri yg sudah dikaruniakan Kehormatan Allah ketika Allah menciptakan manusia menurut gambar & rupanya (Kejadian 1:26). Yang kemudian karena sudah “corrupt” atau rusak oleh dosa, dipulihkan kembali melalui kematian Yesus. Tapi please note dan ingat-ingat bahwa Kasih Karunia yang memulihkan itu, tidak akan membuat manusia yang sudah menerima-Nya itu akan imun atau kebal terhadap akibat yang lebih buruk lagi, kalau manusia itu tidak lagi menghormati dirinya yang sudah dipulihkan ( Yoh 5:14) Ketika manusia hanya takut kepada konsekuensi kalau melanggar perintah Allah, maka itu adalah kesempatan bagi iblis untuk memberikan false information atau informasi sesat sebagai “obat pereda rasa takut” manusia kepada konsekuensi, sehingga akhirnya manusia mengabaikan perintah Allah, ketika rasa takutnya sudah tidak ada. Salah satu spesialisasi iblis adalah ahli meredakan rasa takut manusia terhadap konsekuensi kalau melanggar perintah Allah.
@omarnightwatchman2116 Жыл бұрын
3 of 3 Saat ini di Kerajaan Surga sudah sedang sangat berdukacita, karena dari hari ke hari makin banyak manusia-manusia kristen yang degil beribadah kepada Tuhan dengan berkiblat kepada akalnya sendiri, sehingga mereka terkena sindrom kebodohan tersebut. Bahkan lebih akut daripada yang dialami raja Saul. Sehingga tentu fakta itu membuat iblis saat ini sudah sedang bersukacita, karena ayat kesukaan iblis yaitu Matius 7:23, pada akhir zaman nanti akan digenapi dengan limpahnya oleh manusia-manusia kristen yang terkena sindorm tersebut. Kedegilan manusia-manusia kristen itu tidak disia-siakan oleh iblis. Agen-agennya dengan menggu-nakan kostum domba, kostum gembala yang baik dan kostum orang Samaria yang baik hati dan kostum-kostum lainnya, akan datang kepada mereka dengan ajaran-ajaran berdasarkan ayat-ayat Alkitab yang dicomot sebagian-sebagian kemudian diplintir sedemikian rupa, sehingga lebih enak terdengar ditelinga mereka. Dan untuk lebih melegitimasi citra mereka, maka agen-agen iblis tersebut akan menunjukkan kemampuan melakukan magic atau perbuatan-perbuatan ajaib, dan bahkan memberikan kemampuan kepada manusia-manusia kristen yang terkena sindrom kebodohan itu untuk melakukan magic juga (Matius 24:24), sehingga mereka mampu juga untuk menjerat manusia-manusia kristen lainnya yang juga degil atau dablek. Bahkan kalau bisa menjerat manusia-manusia Kristen yang bijaksana juga. Memang kreatif iblis itu dan sangat pandai sekali untuk berpikir secara logis. Oleh karena itu untuk lebih menyuburkan kedegilan pada manusia-manusia kristen, maka iblis memperluas cakupan penawarannya yang ada didalam Matius 4:9. Yaitu, tanpa diketahui oleh manusia-manusia kristen yang sedang mengalami sindrom kebodohan, iblis akan menjadi sponsor atau juru “berkat” atas segala kebutuhan hidup mereka, sehingga ketika mereka melihat semua “berkat” itu, mereka akan meyakini bahwa semua “berkat” itu berasal dari Tuhan, yang dengan sendirinya menjadi legitimasi bagi mereka, bahwa pola ibadah mereka sudah benar. Padahal semua itu berasal dari iblis, karena iblis juga memberi “berkat” dengan limpahnya bagi manusia-manusia kristen yang giat tulus beribadah hanya kepada Tuhan, tapi berkiblat kepada akal mereka sendiri, bukan berkiblat kepada Firman atau Alkitab. Oleh karena mereka tidak menyadari bahwa itu semua adalah rekayasa iblis, maka mereka akan terkejut, dan langsung mengajukan banding, ketika pada akhir zaman mereka datang kepada Yesus dengan penuh sukacita dan percaya diri, namun Yesus menjawab dengan penuh kesedihan tapi tegas: “…AKU TIDAK PERNAH MENGENAL KAMU! ENYAHLAH DARI PADA-KU…." (Matius 7:23) Tentulah Yesus tidak mengenal mereka, karena mereka yang seharusnya memahami Kasih Karunia Allah menurut Firman, tapi mereka lebih suka memahami-Nya menurut kecerdasan atau akal mereka sendiri sehingga mereka gagal untuk menghargai-Nya. Sesuai dengan Yohanes 3:16, semua manusia (tanpa kecuali) adalah sangat istimewa bagi Allah, karena Allah sendiri yang menciptakannya. Dan Allah sebagai Bapa Sejati tidak menginginkan kehilangan seorangpun dari anak-anaknya (Yesaya 49:15). Karena itu hakekat Kasih Karunia Allah yang adalah memberikan kesempatan kepada semua manusia untuk masuk kedalam Kerajaan Surga, sudah diberlakukannya bagi semua manusia (sebelum mereka lahir & tanpa kecuali). Dan Yesus memberikan jaminan kepada semua manusia yang telah diberikan “ticket” Kasih Karunia Allah itu secara cuma-cuma atau gratis, bahwa mereka hanya akan bisa check-in dan boarding atau menjadi penumpang pesawat “AIR KINGDOM OF HEAVEN’ yang terbang menuju Kerajaan Surga, hanyalah mereka yang mematuhi terms & conditions-nya, yaitu KEHENDAK BAPA-NYA YANG DI SORGA (Matius 7:21), yang tertera pada lembaran “ticket” Kasih Karunia itu. Yesus tidak akan mengenal manusia yang datang kepada-Nya, tapi tidak melakukan kehendak Bapa-Nya, walaupun nama mereka ada dalam daftar nama yang sudah menerima & mengantongi “ticket” kasih karunia atau anugerah keselamatan itu (Matius 7:23) Dengan kata lain untuk masuk kedalam Kerajaan Sorga adalah hanya 2 hal yang diperlukan, dan kedua-duanya harus terpenuhi semua (tidak bisa hanya salah satu), yaitu: SUDAH MENERIMA KASIH KARUNIA ALLAH & MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH YANG TELAH MELEKAT PADA KASIH KARUNIA ITU (Yohanes 5:14). But please note..sudah terbukti bahwa ke 2 hal tersebut merupakan kebencian bagi iblis (Wahyu 12:17) Oleh karena itu WASPADALAH karena agen-agen iblis membagikan juga tiket anugerah keselamatan “special edition”, gratis juga, bahkan disertai banyak gift/souvenir-nya… tapi tujuannya langsung tanpa transit ke lautan api (Wahyu 20:15-11). Dikatakan “special edition” oleh karena keselamatan ini adalah berdasarkan akal manusia atau dalam bahasa Jawa gaul “sakarepmu bro”, jadi tidak berkiblat kepada FIRMAN. Oleh karena itu marilah semua manusia menggunakan karunia kebebasannya untuk memilih, dengan memilih menjadi BIJAKSANA ALKITABIAH, bukan memilih untuk menjadi bodoh, yang akhirnya binasa karena tertimpa oleh reruntuhan yang dibangun dengan hati yang degil (Matius 7:24-26).🙏🙏
@lesung4548 Жыл бұрын
Walaupun seribu bahasa bahkan bahasa malaikat sekalipun kalau kata kata kalian tdk mudah dimengerti bagaimana orang akan tahu apa yg kalian bicarakan blaa blaa1kor14:9
@BenYohim Жыл бұрын
Tapi kok orang lain dapet enaknya terus menerus...ak yg apes muluuu😭😭😭
@budiyono4021 Жыл бұрын
Enak secara duniawi emang benar, sehingga lupa diri. Contoh: menggadaikan Bangunan Kantor Pemda oleh Bupati Meranti 100 milyar. Enak betul si Mohammad Adil ... makmur.
@chandysartono5404 Жыл бұрын
Ojo dibanding bandingke😅
@omarnightwatchman2116 Жыл бұрын
1 of 3 🙏Shalom, Semangat Paskah Kalvari. Just if… seandainya Adam & Hawa melakukan sama seperti yang dilakukan Daniel & ke 3 sahabatnya, pasti saat ini kita sedang berada di Taman Eden. Daniel & ke 3 sahabatnya hidup dalam kesuksesan & kemewahan kerajaan besar, tapi tetap memilih mempertahankan integritasnya kepada Allah daripada harus tunduk atau berkompromi kepada keinginan atau perintah raja & manusia-manusia sekelilingnya, yang dapat merusak keutuhan integritas mereka kepada Allah. Walaupun atas pilihan itu mereka harus kehilangan segalanya, bahkan menyetorkan nyawanya juga.. (Daniel: 3 & 6) Saya yakin setiap kali manusia - manusia kristen mengulang kembali kisah penyaliban Yesus (yang disertai penghinaan & penyiksaan diluar batas kemanusiaan) mulai dari Getsemani sampai di Golgota, hal itu sama saja membangkitkan kembali rasa pedih luka abadi di hati Allah ketika harus mengabulkan permohonan Yesus untuk menjadi tebusan bagi manusia ciptaan-Nya yang akan jatuh kedalam dosa, dan kemudian Allah sendiri menyaksikan secara langsung peristiwa itu di tempat kejadian peristiwa (tkpi) saat Yesus sedang menjalaninya dari awal sampai selesai. (jadi ternyata ketetapan Yesus akan menjadi tebusan dosa, sudah ada sebelum alam semesta ini beserta isinya diciptakan Allah) Tapi ternyata yang lebih menyakitkan lagi bagi Allah adalah ketika menyaksikan manusia-manusia kristen menjadikan kematian Yesus di Golgota sebagai legitimasi bagi mereka untuk menginjak-injak dan mengeliminasi Firman Allah. Kenyataan ini juga menjadi kesedihan yang luar bisa bagi Allah dan seluruh penghuni Kerajaan Surga, karena mereka - mereka itu (yang sebenarnya sudah diselamatkan oleh Kasih Karunia), akan menggenapi ayat kesukaan iblis, yaitu Matius 7:21-23 Karena ternyata pada hakekatnya manusia-manusia kristen saat ini adalah jauh lebih tegar tengkuk atau degil atau dablek daripada orang-orang Yahudi yang sudah dibawa keluar oleh Allah dengan perantaraan Musa, dari penjajahan dan perbudakan yang dilakukan oleh Firaun. Bahkan manusia-manusia kristen tersebut berani mengabaikan hak prerogatif Allah dan bersikap lebih kejam daripada orang-orang Parisi dan para ahli Taurat yang sudah menyalibkan Yesus. Salah satu implikasi fatal ketika Adam & Hawa memilih untuk tidak mematuhi perintah Allah dalam Kejadian 2:17, adalah memberikan kesempatan kepada iblis untuk mendapatkan kartu izin tinggal bersama manusia di kavling bumi ini. Dan kesempatan ini so pasti tidak disia-siakan oleh iblis untuk mempersubur kedegilan manusia - manusia kristen yang lebih memilih untuk patuh berkiblat kepada akal manusia. Seandainya Adam & Hawa tidak jatuh kedalam dosa tentu kita semua saat ini sedang ada di Taman Eden. Selain daripada itu, Alkitab kita yang tebal saat ini, bisa jadi hanya terdiri dari 2 pasal, yaitu Kejadian 1 & 2. Kalau Kejadian pasal 2 kita gunakan sebagai alat untuk melakukan penelitian cepat terhadap realita kehidupan manusia-manusia Kristen saat ini yang sudah menerima dan hidup didalam alam KASIH KARUNIA, akan terlihat bahwa sebagian besar dari mereka saat ini sedang dikuasai oleh sindrom kebodohan akibat membiarkan hati yang degil menuntun hidup mereka. Dari Kejadian 2:3 terlihat ketegaran tengkuk atau kedegilan kebanyakan manusia-manusia kristen saat ini, sehingga tanpa mereka sadari kedegilan mereka telah mengundang sindrom kebodohan untuk menguasai mereka, yang pada akhirnya akan membahayakan jiwa mereka sendiri, kalau tidak segera diberikan pertolongan, karena kedegilan adalah sama dengan penyembahan berhala (1 Samuel 15:23) Kejadian 2:3 adalah sebuah pernyataan yang sangat otentik dan jelas mengenai HAK PREROGATIF ALLAH sebagai ALLAH PENCIPTA untuk memberkati dan menguduskan hari ke 7 yaitu sabat. Dan juga didalam Markus 2:28 (KJV) Yesus mengatakan “…the Son of man is Lord also of the sabbath”(KJV) . Selain daripada itu didalam Keluaran 20:8-11 dan Imamat 23:3 Allah memberikan navigasi atau petunjuk 5W+1H (What, Who, Why, When, Where + How) sehingga manusia tidak akan tersesat untuk memahami makna sabat dan bagaimana harus menguduskannya demi kebaikan manusia itu sendiri. WHAT - apa yang diperintahkan: Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat WHO - siapa yang harus melaksanakan: engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang…. WHY - kenapa hari ketujuh: Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari ketujuh dan menguduskannya. WHEN - kapan harus dilakukan: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu.. WHERE - dimana harus dilaksanakan: ……… di tempat kediamanmu.. HOW - bagaimana cara melaksanakan: ....jangan melakukan sesuatu pekerjaan Sehingga berdasarkan ayat-ayat yang sangat otentik & jelas itu, A-TAS DA-SAR A-PA kemudian MA-NU-SIA - MA-NU-SIA yang dalam pengakuan imannya ME-NGA-KU Yesus adalah JU-RU-SE-LA-MAT-NYA, sangat BE-RA-NI ME-NGA-BAI-KAN Hak Prerogatif Allah sebagai Allah Pencipta ??!! Apalagi, sebagaimana disampaikan bapak kardinal Ignatius Suharyo, kitab Keluaran adalah bacaan wajib, sehingga tentulah ini menjadi suatu anomali yang berbahaya ketika manusia-manusia yang mengaku percaya kepada Allah Bapa Yang Maha Kuasa tapi mengabaikan Hak Prerogatif Allah. Bahkan bukan hanya itu, ketika berulang-ulang mereka sedang mengucapkan “…Dikuduskanlah nama-Mu..” dalam doa yang diajarkan Yesus (Matius 6:9-13), mereka sedang beribadah menurut akal mereka sendiri, yaitu mengabaikan Hak Prerogatif Allah. Tentulah bukan suatu kesalahan bagi mereka untuk beribadah pada hari apapun, tapi first things first, yaitu lakukan dahulu apa yang dikehendaki oleh Allah. ============================= KEUTAMAAN bagi Allah adalah KEPATUHAN, yaitu mendengarkan dan melakukan Firman Allah. Dan bagi Allah adalah suatu KEBODOHAN, apabila manusia-manusia yang sudah menerima KASIH KARUNIA berpikir bahwa mereka akan imun atau kebal terhadap konsekuensi ketika mereka memilih KETIDAKPATUHAN (Matius 7:26). Sedangkan KEBIJAKSANAAN, adalah istilah yang dikaitkan oleh Yesus kepada manusia-manusia Kristen yang memilih KEPATUHAN (Matius 7:24-25) sebagai dasar yang kokoh untuk membangun segala aktifitas kehidupannya di alam KASIH KARUNIA ini, sebelum manusia-manusia Kristen itu pulang ke Rumah Bapa Surgawi (Yohanes 14:2). Raja Saul adalah raja yang dipilih oleh Allah sendiri. Namun ketika kemudian Saul tidak memberikan kepatuhannya kepada Allah, maka Allah menolaknya. Didalam 1 Samuel 13:13 dinyatakan bahwa raja Saul adalah bodoh ketika melakukan ritual persembahan kepada Allah tanpa mematuhi protokol yang ada didalam Firman Tuhan. Karena keutamaan bagi Allah adalah kepatuhan, daripada menerima segala persembahan yang berdasarkan kedegilan (1 Samuel 15:22). Kedegilan adalah sama seperti penyembahan berhala (1 Samuel 15:23) Segala persembahan yang manusia berikan kepada Allah bukanlah hal yang istimewa bagi Allah, karena itu semua berasal dari Allah juga dan Allah dapat memperolehnya setiap waktu. Yang tidak Allah miliki adalah sikap manusia yang mau memilih untuk mendengarkan dan mematuhi FIRMAN-NYA. Sehingga itu menjadi persembahan yang sangat istimewa bagi Allah ketika manusia melakukannya, bahkan menjadi kebanggaan bagi-Nya dihadapan ciptaan-Nya yang lain (Ayub 1:8 & Ayub 2:3) Dalam kisah Ayub tersebut, kalau dilihat sepintas, sepertinya Allah terprovokasi oleh asumsi iblis, sehingga kemudian menguji Ayub. Tapi sebenarnya tentu tidak, karena Allah maha mengetahui dan sudah mengetahui bahwa Ayub akan tetap setia kepada Allah. Sehingga dalam hal ini Allah justru sedang “ngeprank” iblis dan kemudian mempermalukannya ketika terbukti bahwa sangatlah tidak benar asumsi-asumsi iblis tentang kenapa Ayub memilih setia dan tetap setia kepada Allah. Kebebasan memilih adalah salah satu talenta atau hak istimewa yang Allah karuniakan kepada manusia & malaikat-malaikat-Nya. Dan itu akan menjadi sangat istimewa bagi Allah dan manusia itu sendiri ketika manusia mengembalikan kepada Allah dalam bentuk mendengarkan & melakukan Firman-Nya (Matius 25:14-23). Istri Lot adalah contoh kasus lainnya mengenai kebodohan yang berakibat fatal . Kita semua mengetahui dari Kejadian 18 ketika Allah berkenan menceritakan kepada Abraham mengenai keputusan-Nya untuk membinasakan Sodom & Gomora beserta seluruh penduduknya yang sudah sangat berdosa. Mengetahui hal itu, karena ada keponakannya yaitu Lot beserta keluarganya yang tinggal didalam kota Sodom, maka dengan kerendahan hati & smart Abraham berusaha bernegosiasi dengan Allah agar Allah membatalkan keputusannya. Akhir dari proses negosiasi tersebut dicapai deal atau kesepakatan, yaitu Allah tidak akan mem-binasakan kota-kota itu kalau didalamnya didapati 10 orang benar. Kemudian Kejadian 19 menunjukkan, karena angka 10 tidak terpenuhi, maka Allah membinasakan kota-kota itu beserta penduduknya. Namun karena Allah menghargai hubungan-Nya dengan Abraham , maka sebelum Sodom dibinasakan, Allah berkenan melalui 2 malaikat-Nya untuk menarik Lot beserta keluarganya keluar dari Sodom (Kejadian 19:29). Tapi sayang sekali bagi istri Lot yang juga sudah menerima KASIH KARUNIA KESELAMATAN dari Allah, membinasakan dirinya sendiri oleh karena tidak memilih untuk mematuhi perintah yang disampaikan oleh 2 malaikat Allah (Kejadian 19:17,26)