Рет қаралды 226
Kinerja ekonomi Bali tidak terlepas dari perkembangan kinerja pariwisata. Namun Pandemi COVID-19 menyebabkan sektor pariwisata menjadi lumpuh seiring dengan pembatasan mobilitas orang. Kunjungan wisatawan ke Bali bahkan menurun hingga 83% sehingga Provinsi Bali sempat mengalami kontraksi ekonomi paling parah di Indonesia dengan tingkat penurunan PDRB hampir 10%.
Berkaca pada pengalaman selama pandemi, dibutuhkan diversifikasi dan penguatan sektor lain di Provinsi Bali di luar sektor pariwisata. Pengembangan dan transformasi sektor pertanian dan kemaritiman, dan pemanfaatan lahan dan air yang berkelanjutkan, merupakan beberapa opsi diversifikasi perekonomian Bali ke depannya. Dalam seminar FKP ini, empat penelitian terkini tentang transformasi perekonomian Provinsi Bali akan dipaparkan oleh akademisi dari Universitas Udayana dan statistisi dari BPS Provinsi Bali dan Kota Denpasar. Abstrak lengkap setiap penelitian dapat dilihat di www.fkpindones...
Pembicara:
1. Ni Nyoman Jegeg Puspadewi (BPS Provinsi Bali): Potensi pertanian Provinsi Bali: menuju pertanian berkelanjutan
2. Anugerah Surya Pramana (BPS Kota Denpasar): Transformasi ekonomi Bali menuju Blue Economy
3. I Wayan Sukadana (FEB Universitas Udayana): Tourism boom and agrarian inequality in Bali: socioeconomic impacts and policy responses
4. Amrita Nugraheni Saraswaty (FEB Universitas Udayana): The dynamics of Balinese identity on water security
Copyright ANU Indonesia Project 2024