Hari itu ku mengingat hari ini Saat tebak yakinku ini pasti terjadi Hari dimana tanah, langit, juga samudra, dan kabut pagi menyaksikanku Merekalah saksi Menyaksikan ku mati Akulah tanah Akulah langit Akulah samudra Akulah ibumu Diberatnya pagi itu seberat rinduku Didinginnya pagi itu ku pangku lagi kau, anakku Jika saja menjadi tiada adalah satu-satunya cara Menggapai sadarnya Mengais harapnya Mengelus tangisnya dan sesalnya Saat ku tiada jadilah ku ada Di dalam pejamnya Samudra Debu tanah Langit luas Kabut pagi Kau anakku (ibu) Kau anakku (ibu) Kau anakku (ibu) Jejak kakiku belum sampai yang tertuju Gemilang sejarahku hanyalah menara debu Di tanah indah yang kau tuju menyangkut pijakmu Di batu pancang capaimu bertuliskan namamu Jika saja menjadi tiada adalah satu-satunya cara Menggapai sadarnya Mengais harapnya Mengelus tangisnya dan sesalnya Saat ku tiada jadilah ku ada Di dalam pejamnya Samudra Debu tanah Langit luas Kabut pagi Kau anakku (ibu) Kau anakku (ibu) Kupilih tiada 'tuk menjadi ada Kupilih binasa 'tuk jadi niscaya Ibu (kau anakku) Ibu (kau anakku) Ibu (kau anakku) Ibu Hari itu kan jadi saksi Batinmu dan aku kan hidup kembali
@isaacsylas99572 жыл бұрын
Band yang underrated namun ngena di telingaku
@RickyFernando-ux5yy7 ай бұрын
Tenang di surga bu🥲
@Creator_Randomm Жыл бұрын
Itu penonton yang di depan kok kaya Sandios Pendhoza 😁