Рет қаралды 14,271
Renang lintas Selat Sunda berawal pada 4 November 1991. Pada ajang yang digelar untuk pertama kali itu, pemenangnya adalah Koptu (Mar) Sarkapi dan Koptu (Mar) Sumarno, dengan waktu tempuh 11 jam 5 menit 21 detik.
"Pada 1997 lomba renang lintas Selat Sunda dihentikan sementara karena situasi politik nasional, hingga terlaksana lagi pada 2001 dan 2007," kata Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir Letkol (Mar) Ali Sumbogo, Sabtu (3/3/2018).
Menurut dia, Selat Sunda memiliki lintasan lomba yang cukup menantang dan berbahaya. Kontur arus dan gelombang yang tidak menentu, serta gangguan binatang laut kerap kali menjadi batu sandungan para perenang dan pendayung untuk sampai di garis finish.
Pada penyelenggaraan lomba renang lintas Selat Sunda kedua di tahun 1992, dua perenang sempat hilang dan terpisah dari rombongan karena dihantam ombak dan arus yang kuat.
"Dua hari kemudian ditemukan terdampar di Pulau Sangiang dan diselamatkan oleh turis Jepang yang sedang melakukan penelitian," terang Ali.
Hal itu pun berulang pada lomba yang ke-7. Prada (Mar) Dedi, dari kesatuan Yonif-6 Marinir, sempat dinyatakan hilang karena tak sampai di garis finish pada waktu yang telah ditentukan, pukul 11.00 WIB.
Para (Mar) Dedi sampai ke garis finish setelah berenang 22 jam 5 menit. Waktu tempuh yang cukup lama itu ternyata disebabkan dia harus berjuang melepaskan diri dari pusaran air.
"Ia terlepas dari belitan pusaran air sehabis Maghrib. Ia berhasil menyentuh garis finish pukul 24.05 WIB," jelas Ali.