GBI KS - WBW - Aruna Wirjolukito - "2022 - 2024 Bijak Berinvestasi atau Kandas" - 06 April 2022

Syarat dan Ketentuan : GBI Kebon Sirih tidak bertanggung jawab secara hukum atas bagian tertentu dari isi materi ini. Tuhan Yesus memberkati.
______
Persembahan umum / syukur /perpuluhan :
- QR CODE :
WBW : bit.ly/wbwgbik...
IBADAH : bit.ly/ibadahr....
REKENING :
BCA Cabang Menteng
a/n GBI MNC Conference Hall (GBI Kebon Sirih)
735 006 0736
Persembahan Diakonia :
Bank Permata Cabang Intercon
a/n GBI JL. Kebon Sirih
070 110 9422
______
Alamat Gereja:
GBI Kebon Sirih
MNC Conference Hall
Inews Tower Lt.3
Jl. Kebon Sirih No. 17 -19
Jakarta Pusat 10340
INSTAGRAM : / gbikebonsir. .
FACEBOOK : / gbi.kebonsir.... .
#aruna​​​​​​​​​​​​​​​ #wirjolukito​​​​​​​​​​​​​​​ #arunawirjolukito​​​​​​​​​​​​​​​ #wednesdaybiblewisdom​​​​​​​​​​​​​​​ #wbw​​​​​​​​​​​​​​​ #wednesday​​​​​​​​​​​​​​​ #bible​​​​​​​​​​​​​​​ #wisdom​​​​​​​​​​​​​​​ #kingdomfamilies​​​​​​​​​​​​​​​ #dirumahaja​​​​​​​​​​​​​​​ #gbikebonsirih​​​​​​​​​​​​​​​ #khotbah​​​​​​​​​​​​​​​ #newnormal​​​​​​​​​​​​​​​ #firmantuhan​​​​​​​​​ #2022

[@juliansihite1289]

Teknologi betul tidak bisa dihindari, betul kita harus relevan sesuai perkembangan jaman, betul pakai hikmat dalam mengelola investasi Problem-nya banyak orang jaman now, menganggap blockchain = bitcoin, padahal blockchain != bitcoin I adore blockchain (technology), but not the coin (method), harus bisa bedakan hal basic ini dulu...

[@jayenbig5537]

Terima kasih atas pelajaran hari ini.. Tuhan Yesus memberkati..

[@LYJrb819]

Thanks Pak Aruna, GBU & fam

[@andyandy5447]

benar sesuai dengan kenyataan hidup sehari hari... pelajaran iman yang perlu di contoh meskipun tidak lah mudah

[@thelaga2737]

Maaf telat hadir pastor Aruna;pak Fino dan team...abis vaksin booster....GBU

[@bursaindonesia6741]

Syalom, sekedar usul. Mungkin dari video ini bisa dipecah sesuai topik. Karena saya melihat topik bijak berinvestasi ini masih bercampur dengan topik lainnya di luar hal investasi, agar topik spesifik bisa dipilih member.

[@ivantampubolon1375]

Skema ponzi berarti bisa menyesatkan dan memiskinkan, ya?..

[@uf...gemini2912]

Ini yg slalu jdi fkiran, uang...

[@sofiesugianto8700]

What do u mean hobby Tuhan Yesus Pak Fino? Sound weird

[@yosiafreddy8797]

Pendeta daniel hendrata dia jadi founder dna ouw...

[@eeqlu]

Aruna jgn suka Sesatin orang plz

[@helenaorno3591]

Sesat apanya.

[@juliansihite1289]

Alkitabiah kok sesat...? Yg sesat itu me-normalisasikan semua konteks "investasi" dan "cuan" dalam ranah stewardship

[@ernitansilianto2147]

Permisi, saya ada pertanyaan mengenai statement tidak mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain. Definisi ini menurut saya sedikit relatif ya, karena saya rasa hampir semua bidang usaha yang berkutat dengan "mencari keuntungan" itu pasti melibatkan "penderitaan orang lain". Hanya saja tingkat perngorbanan orang lainnya berbeda2, ada yang kecil ada yang besar. Contoh, ketika saya melakukan perdagangan jual beli barang bekas, saya membeli barang dengan harga sekian untuk dijual lagi ke pihak lain dengan harga yang tentunya lebih tinggi. Secara tidak langsung pihak yang membeli barang saya kemudian, entah dia juga pedagang atau end user sudah termasuk dalam definisi "dirugikan". Karena dia membeli di harga yang lebih dari harga yang saya dapatkan. Bahasa sederhananya, keuntungan saya = kerugian dia. Dan hal ini adalah sesuatu yang sangat lumrah di perdagangan. Uang berpindah, pihak 1 diuntungkan dan pihak lain dirugikan. Ini akan lebih jelas lagi kelihatan di pasar bursa. Ada pihak yang namanya bandar dan ada pihak lain yang namanya retail. Bandar sudah jelas goalnya akan meraih keuntungan dari pihak retail. Karena di pasar bursa, saat satu pihak posisinya menang alias untung, pasti ada pihak lain yang kalah alias rugi. Makanya uang berpindah dari tangan yang kalah ke tangan yang menang. Alias mendapatkan keuntungan di atas kerugian pihak lain. Ini pola yang sudah pasti terjadi dalam perdagangan. Sementara kalau kita berpikir untung boleh tapi jangan terlalu banyak, ini pun definisinya relatif. Banyak itu seberapa banyak, karena keuntungan sekian persen untuk retail itu beda dengan bandar. Bandar sudah jelas tidak akan mau keuntungan sedikit2, kalau tidak mana bisa jadi bandar. Contoh paling nyata nih, ada tokoh2 tertentu di dunia saham yang selalu "pom2" saham dimana kita yang pro sudah paham, kalau dia pom2 beli kita jual. Itu dia pom2 karena dia sudah beli dan mau jual. Jadi dia pom2 supaya orang2 beli barang dia. Jadi dia berhasil buang barang dia nah yang kena pom2 pada sangkut di harga pucuk makan barang dia. Ini kan cara dia sebaga bandar cari nafkah ya. Nah kalau kita menggunakan statement tidak boleh mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain, jadi apa anak Tuhan sebaiknya tidak jadi bandar? Atau tidak jadi pedagang. Karena saya rasa tidak mungkin ada perdagangan tanpa melibatkan penderitaan pihak lain. Hanya besar kecil kerugiannya saja yang berbeda. Kita belanja barang2 sehari2 saja sudah rugi kok, beli sayur di pasar saja sudah pasti rugi, karena kita membayar lebih pasti dari harga produksi dan distribusi sayur itu. Namanya kan penjualnnya mau cari untung juga, nah kita yang beli lah yang dirugikan. Hanya saja kalau di pasar kan harga relatif stabil. Sama juga seperti di supermarket. Alias mereka untung tapi tidak banyak. Beda kasus kalau kita berdagang yang lain seperti yang saya bilang tadi kalau di pasar modal. Semua mau untung sebersar2nya. Mana ada yang mau untung kecil2 di saham, crypto, atau forex? Nah keuntungan yang besar itu sudah bisa saya pastikan akan didapatkan di atas kerugian orang lain. Karena itu sebenarnya uang orang lain lain yang berpindah ke kita, alias yang kalah posisinya. Jadi bagaimana menurut WBW akan hal ini?