Aku sering nyanyii lagu ini di bbrp rmh yg pernah kami kontrak utk kami tinggal. Saya nyanyii lagu Rohani ini dari thn 2010 yg diupload org"lain sebelumnya di utube kala sy masih asing dg lagu rohani ini tp karna empathy yg saya alami terlalu berat dan menganggu vitalitas saya seringkali saya melupakan keterasingan dg lagu ini yg sering sy dengar melalui headset karena sy biasa dg itu dlm penggunaan. Tp entah knpa sberapa aja kecil- sedangnya volume saya nyanyi dg penyembaha (krn alat-alat utk soundsystem bukanlah kebutuhan sehari- hari utk seorang ibu-rmhtangga maka sy ga pernah perlu utk memiliki satupun daripdnya), itu terdengar sampai keluar rmh setelah bbrp hari kemudian dikomentari hingga pd wkt yg sama sekalipun. Pdhl sy ga pernah mengharapkan adanya pro dan kontra sebab hal itu bukanlah hal yg lazim seharusnya. Bhkn sering kali orang suka membawa perkara yg mengkaitkan dg icon dan tubuh manusia utk dibawa kpd saya. Saat itulah saya menggalami pembully-an di mana- mana bhkn dibuat kesan sbg TPA entah itu mobil yg pernah sy kendarai hingga dari halaman rmh yg sy tinggal kembali ke halaman rmh yg sama. Namun saya msh tetap menyanyikan lagu itu bukan karena saya liar (sy ga mau lepas dari suami saya sendiri pdhl ngga ada yg respect jg dg ini kecuali pembaruan suami sy sendiri, dan hamba Tuhan di gereja, jg keluarga kmi) selama ini melainkan saya hanya ga mau menggambil kesempatan dari masalah orang lain bilamana saya mau melayani maupun membantu orang lain. Orang- orang Kristen yg rajin bergereja tau soal ini kemana jemaatnya mau dibawa utk setiap yg menyanyikan lagu rohani ini. Orang- orang yg tau bergereja tau apa mksd yg dikandung dari lagu ini, utk dinyanyikan org sakit kh atau org sehat/hamba Tuhan(?) dan terlebih ditujukkan kpd Tuhan yg seharusnya. Bhkn sekalipun umat-Nya seorang Perempuan (sehat) menyanyikan lagu ini, juga ingin mengundang Roh Tuhan Yesus utk memeriksa bhw dirinya di dalam hidupnya tidak menyimpan ilah- ilah/kenajisan selama menjalankan ibadah sehari-hari atau merusak hidup orang lain melalui pelayanan. Sayangnya selama pembully-an yg saya alami itu selama 1 decade saya tidak memiliki kesempatan utk menjelaskan karena saya perlu belajar menghormati kebebasan orang memeluk agamanya, apalagi pembullian ini thdp saya telah dikatakan sbg perbedaan agama. Permasalahan sebenarnya bukanlah di saya sebab saya setuju dengan itu sebab uga bukan baru sekarang atau kemaren mengingat apa yg saya rasakan sungguh amat melelahkan di hati dan mentalitas saya. Dear beloved in Christ Jesus Lord ..saya menjadi lupa akan keterasingan diri dg lagu ini ketika empathy saya sudah begitu berat hingga menganggu vitalitas hidup saya membuat saya menyaksikan kuasa Tuhan di hidup saya. Saya bersyukur ada di tengah- tengah komunitas Kristen yg bergereja yang kita sendiri tidak pernah diperkenalkan/memperkenalkan/dipertanyakan dg Istilah 'ícon' utk seseorang (privilege) di dalam. Kita tau bhw ''icon'' itu hanyalah dibuat untuk diri sendiri/sepihaknya. Tapi Yesus bagi kita tidaklah cukup sbg icon. Sebab Itu kurang bagi Allah, kurang bagi Tuhan kalau DIRINYA tidak menjadi sama dengan pribadi masing-masing drpd umat gereja-Nya seperti yg telah dijanjikan-Nya lebih dari ribuan tahun yg lalu. Bagi Tuhan Allah adalah kurang untuk menjadi ''ícon'' sebab Yesus yang telah dijanjikan-Nya itu (utk menjadi sama dg umat gereja-Nya di dlm setiap perkara atau Panutan termasuk sbg Imam) datang bukan dari dunia ini begitu juga dengan Kerajaan-Nya. Maka demikian tidak ada alasan apapun untuk umat gereja-Nya dibuat gereja atau komunitasnya menjadi ilah/icon. Bukankah ilah/icon sekalipun yang menciptakannya adalah musuh drpd Allah?? Lalu mengapa banyak orang membawa perkara yg menjadi kesukaannya itu (icon) utk dipertimbangkan saya di setiap saya menantikan (berharap akan kehadiran) Tuhan