Рет қаралды 24,845
#indonesia #malaysia #bahasaindonesia
=========================================
Untuk promosi, kerjasama dan penggunaan dengan tujuan komersial, silahkan hubungi kontak berikut:
Instagram : rezky.anadra
whatsapp : bit.ly/3rm3ijt
=========================================
Hola guys..
Kali ini gw pengen ngajak kalian buat bahas suatu topik yang lumayan seru dan asik. Topiknya adalah India meminta ampun sama Indonesia karena serangan yang dilancarkan oleh Indonesia ke India. Apa sebenarnya yang terjadi?
India saat ini memang tengah kewalahan. Betapa tidak serangan bertubi tubi yang dilakukan oleh suatu kelompok asal Indonesia kepada objek objek vital India, membuat India menjadi kalang kabur, kewalahan, hingga memohon untuk menghentikan serangan sporadic tersebut.
Baru-baru ini, kelompok peretas atau hacker yang mengatasnamakan diri sebagai Hacktivist Indonesia mengaku akan melakukan serangan terhadap 12.000 website India buntut dari pernyataan kontroversial Pendeta Hindu India, Yati Narsinghanad Giri, yang sudah menghina Islam. Pada 15 April misalnya, mereka mengabarkan sudah membobol sistem keamanan Icici Bank - perusahaan jasa keuangan terbesar kedua di India. Tapi, tidak diketahui berapa banyak pengguna yang terpengaruh dari serangan siber itu.
Serangan juga mempengaruhi website Government Primary School Ramthali, CMR University, Voter Portal, Passbook hingga Dealer of Ford.
Hal-hal yang dilakukan hacker Indonesia ini ternyata membuat kelompok hacker India memohon ampun agar serangan sistem IT ke negaranya dihentikan. "Note for Indonesian hacker, stop targeting Indian Sites," tulis mereka di saluran Telegram Anonymous India, seperti dikutip VIVA Tekno, Selasa, 18 April 2023.
Tidak hanya itu, kelompok hacker tersebut juga mengancam akan membocorkan data pribadi sebuah universitas di Medan, Sumatera Utara. "Soon we post some critical data of Medan Universities," kata mereka, seraya ingin membalas.
Kelompok itu mengklaim bahwa mereka berhasil mendapatkan data pribadi berupa KTP, transkrip nilai S1, Kartu Keluarga, transkrip nilai S2 hingga ijazah S2.
Meski begitu belum diketahui berapa banyak yang terpengaruh dan apakah data yang mereka tebar benar-benar valid. Sementara di saluran Telegram, kelompok hacker Indonesia lainnya, Ganosec Team, menulis bahwa itu hanya Google Dork. "Terrible as a child just learning dorking data anonymous India," tulis Ganosec Team. Google Dork adalah metode penggunaan mesin pencari Google untuk mendapatkan informasi sensitif yang tidak ada di internet.
Bukan hanya itu saja. Pendeta Hindu India, Yati Narsinghanad Giri juga mendukung ide untuk membunuh dua juta umat Islam serta memusnahkan agama Islam beserta umatnya dari muka Bumi. "Tujuan kami bukan hanya untuk mengambilalih Afghanistan tapi juga untuk menaklukkan Mekah," kata dia dalam video tersebut, yang mengklaim Kabah dibangun di atas sebuah Kuil Hindu. Yati Narsinghanand Giri meminta umat Hindu untuk mengangkat senjata dan berjuang untuk keberadaan mereka di sana. Ia juga menyebut Sumur Zamzam yang terletak di Mekah adalah sungai Dewa Mahadev, yang merupakan dewa terbesar dalam agama Hindu.
India memang merupakan salah satu negara yang tengah dilanda islamophobia akut. Sebelum kasus pendeta hindu ini mengemuka, India juga tengah menjadi sorotan dunia karena penghinaannya kepada nabi Muhammad. Indonesia juga mengecam keras India. Pernyataan tegas juga disampaikan Kementerian Luar Negeri RI melalui twitternya."Indonesia mengutuk keras pernyataan yang merendahkan Nabi Muhammad SAW oleh dua politisi India. Sebelumnya, kecaman terhadap India muncul pernyataan menghina Islam dari anggota partai penguasa, Bharatiya Janata (BJP). Dua juru bicara BJP disebut telah mengolok-olok Al-Quran dan Nabi Muhammad SAW.
Mengutip Sputnik News, dalam sebuah debat di media Times Now, Nupur Sharma menyamakan Al-Quran dengan "bumi itu datar". Nabi Muhammad pun dihina karena menikahi Aisyah, saat beliau masih muda belia.
Hal itu menimbulkan kemarahan negara-negara mayoritas Muslim terutama Arab. Mereka menyebut "islamofobia" tengah melanda India.
Hal sama juga dilakukan Qatar. Bahkan negara itu juga menuntut India meminta maaf atas komentar tersebut ketika Wakil Presiden India Venkaiah Naidu datang mengunjungi negara itu untuk meningkatkan perdagangan.
Kuwait pun bereaksi. Di media sosial bahkan aksi boikot produk India juga telah disuarakan.
"Pakistan sekali lagi menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera mengetahui situasi Islamofobia yang menyedihkan di India," kata tetangga India itu.
Sebenarnya, di dalam negeri, pernyataan jubir BJP juga menimbulkan polemik. Sebuah organisasi pendidikan dan budaya Islam, Raza Academy, sempat melaporkannya ke polisi dengan tuntutan penghinaan.
Laporan senada juga dilakukan partai nasionalis India, Tipu Sultan (TPS).
Nah buat kalian yang tertarik dengan konten ini, langsung aja tonton videonya sampai habis ya.
Enjoy-