Рет қаралды 35,297
MARTAPURA - Maulid Nabi Muhammad Saw tahun 2020 di Pondok Pesantren Darussalam Martapura beda dari peringatan biasa. Selain dihadiri H Sahbirin Noor atau Paman Birin, gelaran acara juga dirangkai dengan Ijazah Hadits Musalsal oleh Pimpinan Ponpes Tahfidz Darussalam Tanjung Rema KH Wildan Salman.
Menariknya, Paman Birin juga mendapat ijazah musalsal tersebut dari Guru Wildan Salman. Ijazah itu bertujuan mengikat tali persaudaraan Paman Birin dengan dirinya, guru-guru lain, serta seluruh santri, dan mantan santri. Ikatan pertalian persaudaraan itu sifatnya sangat luhur yaitu dunia dan akhirat.
“Kita semua terikat pertalian saudara, pian yang hadiri saudara saya dunia akhirat, termasuk dengan Paman Birin adalah saudara kita dunia akhirat,” tegas Guru Wildan.
Wildan juga menutupkan, momen peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw salah satu usaha mencontohi yang telah dikatakan oleh baginda nabi. Ujar nabi, laysa khobar muayanah, yang namanya khobar bukan seperti kenyataan. Saat ini ada dua calon, yang satu sifatnya khobar dan yang satunya sudah kenyataan.
“Lebih baik kita memilih yang sudah kita rasakan dan bekerja nyata. Apalagi yang berbuat nyata itu saudara kita sendiri dari keluarga besar Pondok Pesantren Darussalam,” tambah Wildan lagi.
Pernyataan Guru Wildan rupanya punya dasar kuat. Bila merujuk garis keluarga yang diketahuinya, Paman Birin masih zuriat seorang pejuang yang lama melayani Darussalam. Beliau adalah Guru Tuha yaitu KH Abdul Qodir Hasan, pimpinan Darussalam periode 1940 - 1959 atau pemimpin Darussalam keempat.
Dijelaskan Guru Wildan, Paman Birin putera Abdussomad bin Ariffin. Sosok Ariffin inilah sepupu dengan Guru Tuha. Bila menelisik lagi darah ibunda Paman Birin adalah zuriat Datu Kelampaian yang tinggal di Kampung Keramat, Martapura. Sedangkan jalur ayahnya sampai ke Pangeran Diponegoro.
“Saya mengimbau pilih saudara kita sendiri,” tukasnya usai menghadiri Maulid Nabi di halaman pondok kemarin, (19/11) siang.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam Martapura KH Hasanuddin Badrudin mengajak umat lebih mencintai baginda Rasulullah. Belajar dan mengikuti teladan yang sudah pernah dicontohkan Rasulullah. Nabi Muhammad selayaknya jadi idola masyarakat muslim Kabupaten Banjar.
Sedangkan Bupati Banjar H Khalilurrahman mengatakan, Maulid Nabi bukan seremonial biasa. Baginda Rasul adalah pemberi syafaat kepada umatnya. Guru Khalil, sapaan Bupati Banjar bersyukur dan bangga, Darussalam masih bisa menyelenggarakan maulid di tengah pandemi. Semua berkat ketaatan menerapkan protokol kesehatan.(mam)