Ini jawaban buat orang yang koar koar kesetaran Gender, Dengarkan baik-baik.
@tuuturu Жыл бұрын
Alhamdulillah bermanfaat gus baha. Semoga bisa diterapkan dan kita sebagai umat muslim tdk terjerumus kepada hal-hal yang terlihat revolusioner namun sebenarnya terdapat kebodohan yang besar jika dilihat dari sisi yang lain
@ymxina Жыл бұрын
Masya Allah, sehat2 selalu Ustadz dan tim media. Jazakumullah khair.
@okedokterid2 жыл бұрын
Dunia makin cerah oleh Gus Baha.... Terima kasih ilmunyaaa
Kesetaraan gender adalah saudara kandung dari HAM omong kosong karena pada dasarnya kalau membicarakan HAM masih banyak perempuan tertindas oleh hegemoni laki-laki. Tapi masalahnya, kenapa banyak yang alergi dengan isu dan aksi kesetaraan gender? Bahkan sikap antipati itu tidak hanya datang dari egoisme kaum laki-laki, tapi juga datang dari kaum perempuan sendiri. Beberapa bulan lalu kita dihebobkan dengan aksi "Indonesia Tanpa Feminis" yang mendemonstrasikan bahwa feminisme itu menyimpang secara kodrat perempuan. Saya tidak tau mereka itu paham tentang kesetaraan gender apa engga, yang penting ngegas dulu aja. Padahal yang diperjuangkan oleh kaum feminis, justru harkat perempuan itu sendiri untuk bisa bersaing secara adil dengan laki-laki. Ya emang sih feminisme di pentas sosial adalah hal baru dalam bentuk karikatural apalagi di Indonesia yang masih kental budaya Patriarkis. Ini ditambah parah dengan antipati dan egoisme kaum laki-laki kalo feminisme itu akan menghancurkan mereka sehingga banyak laki-laki beranggapan bahwa: 💧Tidak menghargai laki-laki 💧Berlaku kasar pada pasangan 💧Tidak mau mempunyai anak 💧Tidak mau lagi menyusui anak mereka 💧 Ingin membuktikan pada kaum laki-laki bahwa mereka tidak hanya hidup bebas dari ketergantungan, juga sekaligus sudah tidak membutuhkan laki-laki lagi baik secara finansial, keamanan bahkan dari sisi seksualitas. Singkatnya, pandangan negatif itulah yang menyebabkan feminisme menjadi sulit mendapat apresiasi yang proporsional dari masyarakat, apalagi untuk diterima sebagai sebuah model relasi kongkrit antara laki-laki dengan perempuan yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan itulah yang saya sebut dengan euforia feminisme. Yang ditangkap, baru ekses, baru malpraktek dari Filsafat Feminisme. *Padahal roh dari feminisme adalah kesataraan gender yang artinya adalah persamaan hak antara perempuan dengan laki-laki.* Bukan kesamaan gender. Rumusnya sangat sederhana, gender adalah kelamin maka untuk kelamin tidak ada pilihan. Itu sudah merupakan naturalnya seseorang sejak dilahirkan. Sebagai seorang laki-laki, saya tidak mungkin bisa menyusui seorang anak bukan? Sebagai seorang perempuan, kamu tidak akan pada tempatnya mengelak untuk menyusukan seorang bayi yang kamu lahirkan karena sistem tubuh kamu akan bekerja secara alami untuk terjadinya proses saling ketergantungan antara anda dengan bayi kamu sendiri. Ada jembatan kontak biologis yang tak bisa dibantah. Lebih kurang itu sebagai contoh bahwa gender adalah kodrat. Kodrat alamiah. Pada bagian itulah terjadi pembedaan antara laki-laki dengan perempuan. Sedangkan pada unsur-unsur biologis alamiah, tidak ada kategori gender. Tentang siapa yang akan mengasuh anak, mencuci piring, belanja bahan masakan dapur, mencari nafkah, bahkan pemimpin di suatu rumah tangga, bahkan negara, sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalah gender. Semua itu tidak mengenal jenis kelamin. Tapi hanya peduli pada kompetensi, kemauan dan kesempatan. Singkatnya, itu hanya soal budaya, kebiasaan dan soal norma sosial yang berkembang dalam suatu masyarakat yang kolektif. Bagi kalian yang mempunyai pasangan yang sedang membaca, *ini tidaklah mutlak!* Karena itulah dalam bahasa gender, beberapa frasa dibawah ini menjadi *haram jadam:* _"Kamu harus patuh pada saya, karena kamu perempuan”_ _"Kamu tidak boleh kuliah, karena sebagai perempuan, tugasmu hanya mengasuh anak-anak.”_ _"Hei ... bangsat! Jangan asal bicara kamu. Aku ini laki-laki. Pemimpin bagi kamu”_ Secara gamblang, itulah beberapa contoh sikap dan prilaku bias gender dalam kehidupan sehari-hari dalam relasi antara laki-laki dengan perempuan, antara suami dengan istri dan adat istiadat yang cenderung seksis dan patriarkis. Padahal, perkara siapa yang harus dipatuhi, itu bukan soal jenis kelamin, tapi justru soal kharisma dan jiwa kepemimpinan seseorang. Tidak peduli kompetensi itu bersarang pada seorang laki-laki atau perempuan. Begitu juga soal berprestasi dalam kehidupan rumah tangga. Tentang siapa yang boleh, tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin tapi soal siapa yang mampu dan punya minat. Lalu kesempatan sangat kondisif untuk itu. Karena itu kosa katanya akan menjadi: _“Jika memang kamu ingin kuliah kembali, itu bagus. Lagi pula kondisi finansial kita sudah mendukung. Soal anak-anak, saya bisa usahakan. Paling tidak, nanti kita cari pembantu. Yang penting, kamu terus maju!”_ Atau jika ingin menolaknya, maka dalam perspektif feminisme, bahasanya akan menjadi lebih kurang seperti ini: _"Saya pikir kamu tidak mungkin kuliah. Karena anak ini masih membutuhkan kasih sayangmu lebih dekat. Lagi pula dia belum berhenti menyusu. Dan dari segi ekonomi pun, kita belum sanggup. Tapi jika semua ini sudah mendukung, kenapa tidak”_ Jadi bukan dengan kalimat seperti ini: _“Kamu tidak boleh kuliah, karena kamu seorang istri (Perempuan). Tugasmu adalah untuk melayani suami dan anak-anak.”_ Penekanannya berbeda. Yang pertama murni karena alasan kompetensi, kemauan dan kesempatan (peluang). Sedang yang kedua, hanya berkutat soal jenis kelamin. Jika kamu antipati dengan feminis, maka Inilah yang diperjuangkan kaum feminis. Nah, memberi penyadaran akan persamaan hak antara laki-laki dan perempuan itulah visi kaum Feminis. *Bukan untuk menguasai kaum laki-laki. Bukan untuk melakukan dendam kelamin, Feminazi!*
@ArzanQomarrudyАй бұрын
Tpi bagi muslim juga harus di imani, bahwasanya Kodrat lelaki satu derajat lebih tinggi dibanding perempuan. Itu sudah di abadikan dlm Al Quran Surat Annisa: 34 Istilah kesetaraan gender dalam pandangan saya juga sebetulnya kurang tepat, harusnya bukan kesetaraan gender, melainkan keserasian gender. Sebab, Laki-laki dan wanita diciptakan untuk saling mengisi kehidupan di dunia ini agar bisa berjalan harmonis, saling menopang dan melengkapi. Ada batasan wilayah yang memang dipegang laki-laki, ada wilayah yang menjadi hak perempuan.
@ekakurniati1688Ай бұрын
@ArzanQomarrudy , siapa bilang? Firman Allah "laki-laki itu pakaian bagi perempuan dan perempuan pakaian bagi laki-laki". Jelas dan tegas.
@Women_Supporting_WomenАй бұрын
Love sekali dengan argumenmu kak @ekakurnia
@ekakurniati1688Ай бұрын
@@Women_Supporting_Women , Semangat ya mbak, belajar yang rajin selama masih ada kesempatan.
@muafa14994 ай бұрын
disini.. pada zaman ini.. bisa dilihat keimanan Kita slalu diuji oleh Allah dan manusia akan menerima apa yang mereka pilih
@trimariyanto922 жыл бұрын
Nah ini... Betul.. Biar gak dikit2 kesetaraan gender hanya krn terlihat pinter.. Apalagi yg lg rame rebutan warisan cowok cewek .. Gak ada pegangan agama dan maknanya bisa gak karuan
@zeefanda33382 жыл бұрын
Selalu kagum sama beliau,
@falulhakim2 жыл бұрын
Subhanalloh... ilmu..
@m.ainunnajib72802 жыл бұрын
Alhamdulillah luar biasa gus Baha'
@rijalbaareeklanaa83592 жыл бұрын
alkhamdulillaah asyhadu an laa ilaaha illallooh wa anna mukhammadarrosuulullooh alloohumma sholli ngalaa sayyidinaa mukhammad #semogakitasemuatambahberkahdanmanfaatuntukkebaikansemuanya aaaaamiin, yaa allooh yaa robbal ngaalamiin matur suwun lereng kelud blitar hadir
Bismillah... from kota kendal Alhamdulillah nderek ngaos gus..meski lewat youtube🙏. mugi ridho ugi berkah, tambah limu lan manfaat. aamiin yaa Allah
@winardisakti92082 жыл бұрын
Alhamdulillah..brebes hadir
@ariesanjaya1062 жыл бұрын
Alhamdulillah
@enyaonlytime60962 жыл бұрын
Kelakuan siapa tuh berangkat Jumat sambil rokok an pas mau masuk masjid rokok nya dimatiin ke tembok pagar.,... Wkwkwkwk
@zam12682 жыл бұрын
Sisa putungya d ambil lgi.pas hbis jumatan
@COFFETUBRUK2 жыл бұрын
Nikmat sekali.. 🤣
@ekakurniati16887 ай бұрын
Jenis kelamin tidak menentukan kedudukan sebagai seorang pemimpin dalam Al Qur'an. Enough said. Beberapa kata yang sering dipakai sebagai gender dalam Al Qur'an adalah Ar Rijal dan Adz Dzakar sebagai laki-laki, An Nisaa dan Al Untsa sebagai wanita. Tetapi apakah benar demikian yang dimaksud? Di sini saya akan coba membawa perspektif baru yang berbeda dari pemahaman tradisi di atas. Bahasa dalam Al Qur'an sangat detail, pemilihan katanya sangat menarik dan punya layer yang bisa kita gali. Pemahaman yang kaya ini sehingga bisa menghasilkan kekonsistenan makna pada seluruh surat. Berikut pengertian kata-kata itu berdasarkan pemahaman saya terhadap Al Qur'an : Ar Rijal adalah independen, aktif, mampu berdiri sendiri, berdaya. An Nisaa adalah dependen, pasif, bergantung pada yang lain, lemah. Adz Dzakar adalah hal positif, sempurna. Al Untsa adalah hal negatif, cacat. Kedua pasangan ini tidak menggambarkan jenis kelamin. Namun sifat keduanya sering berada pada jenis kelamin tertentu, terutama pada sistem patriarki, sistem yang menjadikan laki-laki sebagai pemimpin. Berbeda pada masyarakat matriarki di mana wanita di posisi kan sebagai Ar Rijal. AR RIJAL & AN NISAA Ar Rijal dan An Nisa adalah pasangan. Yang kuat berdaya dan berkuasa melindungi yang lemah. Yang aktif merawat yang pasif. Yang mampu berdiri sendiri dapat mengayomi yang butuh bantuan. Mereka berada dalam simbiosis mutualisme dimana Ar Rijal memiliki derajat lebih tinggi. Perspektif ini bisa melebar ke segala penjuru tanpa dibatasi oleh jenis kelamin. 🔸Suami yang bekerja adalah Ar Rijal, istri sebagai ibu rumah tangga adalah An Nisaa. 🔸Orang tua pencari nafkah adalah Ar Rijal, anak-anak yang dibiayai menjadi An Nisaa. 🔸Manager pemberi kerjaan adalah Ar Rijal, staf yang diberi kerjaan adalah An Nisaa. 🔸Pemilik perusahaan adalah Ar Rijal, si manajer tadi adalah An Nisaa. 🔸Pemimpin Negara adalah Ar Rijal, warga negara adalah An Nisaa. 🔸 Jika ada orang tuna netra dan orang tuna daksa berjalan di sebuah trotoar, mereka bisa berubah menjadi Ar Rijal dan An Nisa tergantung situasi. Si tuna netra sebagai Ar Rijal (pengatur) gerakan, si tuna daksa sebagai Ar Rijal (pengatur) arah. Mereka saling melengkapi. Perspektif ini membuat siapapun bisa berada pada sepatu berbeda tergantung situasi dan kondisinya saat itu. Al Qur'an memandang manusia dari sudut ini, kapabilitas terkait siapa yang layak jadi pemimpin. ADZ DZAKAR & AL UNTSA Kedua kata ini menunjukkan dua hal yang bertolak belakang, yaitu hal yang positif dan negatif, atau yang sempurna dan yang cacat. Kata ini tidak selamanya mengenai gender. Bentuk kelamin tidak menunjukkan keistimewaan manusia di hadapan Allah. Pada dasarnya kita adalah nasfin, jiwa, yang dalam bahasa Arabnya berjenis mu'anats, feminin. Namun ini tidak berarti kita semua manusia adalah wanita. Jenis kelamin bergantung pada alat kelamin yang ada di tubuh kita, jiwa kita (nafs) tetaplah feminin, artinya cacat tidak sempurna, karena jiwa tidak mampu berdiri sendiri, ia butuh tubuh agar sempurna. Dan ada yang mengatur jiwa kita, yaitu Allah, He is my Rabb, your Rabb. Dalam bahasa Arab apabila disebut dengan bentuk maskulin, maka hal itu merujuk juga pada bagian feminin. Misal disebut Mu'minin (maskulin), ini merujuk kepada orang beriman laki-laki dan juga ke orang beriman wanita. Jika disebut Shalihin (maskulin) maka ini berarti orang saleh laki-laki dan juga orang saleh wanita. Lalu apa bedanya antara Mu'minin dan Mu'minat? Shalihin dan shalihat? Menurut pandangan saya (yang bisa salah), maskulin dan feminin pada golongan manusia akan merujuk pada sifat 4 kata di atas..Mu'minin menandakan tingkat keimanan yang lebih matang. Sedangkan mu'minat menandakan tingkat keimanan yang masih pemula. Ada level expert dan beginner. Shalihin menandakan ia orang yang kebermanfaatannya sudah sering diimplementasi, shalihat merujuk kepada orang yang level kebermanfaatannya lebih rendah, tergolong masih newbie. Seorang Ar Rijal yang shaleh akan disebut dengan shalihin. Ia sudah independen dan auranya positif. Sedangkat seorang An Nisa yang shaleh akan disebut dengan shalihat, karena ia sedang mencoba menjadi manusia yang bermanfaat. Dengan demikian ayat tentang "Laki-laki itu pemimpin Wanita" (An Nisa 4:34) dapat kita bedah berdasarkan pemahaman di atas. الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ ۚ فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ ۚ وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ ۖ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيرًا Ar Rijal itu adalah pelindung bagi An Nisaa, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (Ar Rijal) atas sebahagian yang lain (An Nisaa) , dan karena mereka (Ar Rijal) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka shaalihat, patuh memelihara saat tak diawasi, sebagaimana mereka dipelihara Allah. Dan mereka (An Nisaa) yang kamu (Ar Rijal) khawatirkan membangkang/kurang-ajar/melawan balik, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari zona nyaman mereka, dan tegaslah kepada mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. Ayat di atas tidak berbicara soal suami istri saja, tapi universal seperti pada contoh-contoh yang sudah kita lihat sebelumnya. 🩸 Orang tua dapat menghukum anak yang kurang ajar, awalnya nasihati, masih bebal maka buat ia tak berada pada zona nyaman nya lagi, Masih bebal juga, bersikap tegas sesuai rule of thumb yang berlaku di keluarga. 🩸Pemilik perusahaan dapat berikan surat peringatan kepada karyawan yang lalai. Tapi sebelumnya nasihati dulu, panggil dan ajak diskusi. Bila mengulangi kesalahan yang sama, pindah tugaskan ke tempat lain. Dan jika masih berantakan juga, berilah surat peringatan sebagai teguran terakhir. 🩸Dosen memberikan nilai buruk kepada mahasiswa yang mencontek berulang kali, bahkan bisa membuat di DO. 🩸Kapten kesebelasan berhak menasihati rekan setimnya. Bila tidak kooperatif saat pertandingan, ia bisa minta manajer mengganti pemain itu dengan pemain cadangan. Kalau masih ngeyel juga, berikan denda karena tidak disiplin. Masih bebal juga, usulkan ke pelatih/manajer/owner agar pemain itu dijual. Namun bila si An Nisaa sadar, tak perlu lah kita sebagai Ar Rijal mencari-cari kesalahan. Ar Rijal tugasnya melindungi An Nisaa. LABORATORIUM Akan tidak lengkap apabila pemahaman di atas tidak kita uji pemahaman ini pada ayat-ayat Al Qur'an yang lain. Oleh karena itu, saya tuliskan beberapa ayat terkait 4 kata yang selama ini kita sangka hanya terkait jenis kelamin. ⭐Apabila kamu memutuskan hubungan dengan An Nisaa, lalu mereka mendekati akhir masa temponya, maka pertahankanlah mereka dengan cara yang baik, atau lepaskanlah mereka dengan cara yang baik. Janganlah kamu pertahankan mereka untuk menyusahkannya, itu melewati batas. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah permainan, dan ingatlah nikmat Allah padamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepadamu yaitu Al Kitab dan Al Hikmah. Allah memberi instruksi kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu. Dan bertakwalah kepada Allah serta ketahuilah bahwasanya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Baqarah 2:231) Ayat di atas tidak hanya berbicara perceraian, tetapi bisa juga diimplementasikan untuk kontrak kerja antara Pengusaha dan Pekerjanya. Pemutusan perjanjian atas suatu kesepakatan dapat merujuk ke ayat ini. ⭐Allah mengetahui apa yang dibawa oleh Al Untsa, dan ikatan/hubungan yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.(Ar Rad 13:8) Ayat ini awalnya terdengar tentang kehamilan. Dengan pemahaman lebih luas bisa kita tarik kesimpulan bahwa hal kecil yang tak digubris saja Allah tahu. Manusia melihat pada kecacatan, tapi Allah mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada di diri mereka. Dia mengetahui apa yang manusia tak ketahui. ⭐Dan mereka klaim Allah penyebab keturunan yang lemah/cacat (Al Banati). Maha Suci Allah, sedang untuk mereka klaim sendiri apa yang mereka sukai. Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar buruk (Al Untsa - anak yang cacat), hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (An Nahl 16:57-59) Kisah yang selama ini kita terima adalah, masyarakat jahiliyah mengubur hidup-hidup anak wanita. Karena anak wanita dianggap sebagai kehinaan kala itu. Secara logis, masyarakat yang berpikir demikian akan segera punah, karena tak ada satupun keluarga yang mau mengasuh anak perempuan, maka tak akan ada ibu-ibu yang bisa melahirkan generasi penerus. Dengan sudut pandang baru ini, kita bisa menerima dan memahami bahwa bayi yang lahir cacat menjadi aib bagi keluarga. Aib itu mereka salahkan penyebabnya adalah Allah. Tapi ketika mereka mendapat anak yang lahir normal sempurna, ganteng atau cantik, mereka klaim "Siapa dulu bapaknya".
@ekakurniati16887 ай бұрын
⭐Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri (Nafsin-feminin), dan dari padanya Allah menciptakan pasangannya (jasad); dan dari pada keduanya Allah memperbanyak dari keduanya Ar Rijal (Independen) yang banyak dan An Nisaa (dependen). Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan Nya kamu saling meminta, dan hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (An Nisaa 4:1) Ayat ini awalnya dianggap sebagai awal mula manusia dari Adam, dengan penjelasan ini kita bisa mengetahui bahwa setiap diri kita berasal dari 1 jiwa. Kemudian diberikan pasangan berupa tubuh, Dan dari kombinasi itu banyak manusia yang bisa berdiri sendiri. Tapi ada juga yang membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, Allah menyuruh kita agar menciptakan hubungan sosial yang baik. Ar Rijal membantu An Nisaa dan juga kebalikannya. Ayat ini diakhiri dengan pernyataan bahwa Allah selalu menjaga dan mengawasi menandakan bahwa ayat-ayat berikutnya pada surat ini terkait dengan penjagaan dan pengawasan dari Allah. Sebuah pernyataan bahwa hubungan sosial lintas manusia perlu aturan-aturan agar kehidupan harmonis bisa terwujud. Al Qur'an for Life.
@rizkiyusfi55792 жыл бұрын
Alhamdulillah, hadis Gus 🤲
@ekakurniati16886 ай бұрын
Al-Qur’an secara jelas menyatakan bahwa perempuan dan laki-laki diciptakan melalui substansi yang sama yang disebut sebagai nafs wahidatin (Ruh yang Tunggal) (Qur’an 4:1). Ini berarti bahwa Al-Qur’an tidak mendukung narasi penciptaan Adam-Hawa yang menyatakan bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Narasi tersebut dapat ditemui di dalam hadith (yang terpengaruhi oleh narasi penciptaan manusia dari tradisi Kristen dan Yahudi) namun tidak dapat ditemui dalam al-Qur’an. Dengan demikian, jelas dalam al-Qur’an bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kewajiban moralitas yang sama dan hak yang sama (al-Qur’an 4:32). Dalam konsep pernikahan pun al-Qur’an menyatakan bahwa perempuan adalah pakaian untuk laki-laki, dan laki-laki adalah pakaian untuk perempuan (al-Qur’an 2:187). Jadi jelas bahwa dalam al-Qur’an, perempuan dan laki-laki memiliki derajat yang sama di hadapan Allah SWT. Hadith merupakan hal yang lain lagi. Hadith, tidak seperti al-Qur’an, merupakan cerminan dari masyarakat dan sistem nilai yang mereka anut di saat itu. Maka lebih sulit untuk menemukan hadith yang dapat dikatakan sebagai dalil untuk ‘kesetaraan gender’. Namun, bagaimanapun juga, sejarah hidup Nabi Muhammad merupakan cerminan penghormatan terhadap perempuan yang sangat tinggi. Ambil contoh soal persetujuan perempuan dalam pernikahan, ada sebuah narasi hadith yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad menyetujui permintaaan cerai seorang perempuan yang dinikahkan oleh orang tuanya dengan seorang laki-laki tanpa persetujuannya. Perempuan ini lalu mengadu kepada Nabi soal pernikahannya, dan Nabi menyetujui perceraiannya dengan laki-laki tersebut. Ini berarti bahwa konsep ‘consent’ dalam bentuknya yang awal sudah diterapkan oleh Nabi dalam praktek keislamannya. Nabi juga terkenal mendukung istri-istrinya untuk menjadi perempuan kuat yang memiliki peran publik. Selepas Nabi meninggal, untuk beberapa waktu, Aisyah dan Ummu Salamah, dua istri Nabi yang paling cerdas, berperan menjadi pemimpin masyarakat, imam solat di masjid, dan tempat bertanya soal Hukum Islam bagi masyarakat mereka. Walaupun kita harus berhati-hati dalam menggunakan konsep ‘kesetaraan gender’ karena ini konsep modern dan tidak ada pada zaman Nabi, namun praktik kehidupan Nabi terbukti menjunjung tinggi kemanusiaan perempuan seutuhnya. 👆🏻Copas jawaban Lailatul Fitriyah atas pertanyaan: *Apakah terdapat dalil mengenai kesetaraan gender dalam Al-Qur'an dan hadits yang shahih?*
@COFFETUBRUK2 жыл бұрын
Hadir
@_bagaimanajika2 жыл бұрын
Kendal nderek ngaos Gus
@LishaHaryputrie2 жыл бұрын
Nderek ngaos Gus ❤
@nurfuad56142 жыл бұрын
Terteg pucakwangi hadir gus
@yuniantohariyadi50842 жыл бұрын
Jozzz tenan... Jember Hadir
@senenggakudumewah71432 жыл бұрын
Nderek ngaos gus
@najibahmadainun3562 жыл бұрын
lelaki dapat dua tapi lelaki jg bertanggung jawab atas org tua dimasa tua.
@acim57592 жыл бұрын
Canga'an genteng banyuwangi hadir gus
@jimmycemanichannel42872 жыл бұрын
Bekasi hadir
@saintrider89262 жыл бұрын
4:39
@onielvictor70517 ай бұрын
Kalau Islam udah mengajarkan kita untuk menghargai hak hak wanita dan menghormati wanita ngapain lagi kita mengikuti pemahaman feminisme yang selalu menentang aturan agama
@ekakurniati16884 ай бұрын
Karena penganutnya tidak menjalankan perintah agama sehingga dibutuhkan perjuangan kesetaraan gender melalui feminisme.
@endraski2 жыл бұрын
Bagaimana dgn konsep bagi rata? Anak 2, lelaki dan perempuan, maka mendapat 50:50 ?
@riotz3702 жыл бұрын
Secara fitrah laki² sebagai suami memiliki kewajiban menafkahi keluarga, hal ini dijelaskan dalam ayat al Quran الرجال قوامون على النساء. Sedangkan wanita tidak memiliki kewajban untuk menanggung beban ekonomi keluarga, jadi semua harta yg dimiliki seorang wanita termasuk harta warisan itu semua menjadi hak miliknya. Berbeda dengan laki² yg harus membagi hartanya untuk nafkah keluarga.
@sorimayori4472 жыл бұрын
Kalo mau seperti itu solusinya dibagi sebelum orangtuanya meninggal
@maharatullughoh2 жыл бұрын
Biasanya dari pada ruwet mbagi warisan, ada orang tua yg membagi hartanya saat masih hidup. Yg seperti in dinamakan harta hibah bukan warisan maka karena disebut hibah pembagiannya terserah yg ngasih.
@emilprima12942 жыл бұрын
Konsep utama islam itu bukan equality (kesetaraan) tapi equity (keadilan).. keadilan bisa beda bisa sama tergantung konteksnya..
@noyyzie12262 жыл бұрын
@@riotz370 dari sini makin yakin bahwa Islam itu agama yang benar-benar terkonstruksi dalam segala aspek. Sebagai contoh dikonteks video ini kan laki-laki yang mendapat hasil hak waris lebih banyak ketimbang perempuan, seperti yang kamu jelaskan tadi bahwa laki-laki itu pemimpin dalam konteks (rumah tangga) laki-laki juga memiliki tanggung jawab wajib dalam menafkahi keluarganya. Namun di sisi lain perempuan juga mendapatkan keadilan nya dimana perempuan tidak di wajibkan dalam mencari nafkah, mereka sebatas membantu, itupun jika mau dan gk boleh ada paksaan dari sang laki-laki (suami) menurutku itu udah cukup fair. Realitanya juga kalau laki-laki bener, ketika dia dapet rejeki pasti dikasih ke keluarganya salah satu yang utama yakni kepada istri. Jadi apa yang mesti diperebutkan.
@andreashendra27692 жыл бұрын
Kalau perempuan dapat warisan yang sama banyak, misal tanah, perempuan tinggal ikut suaminya, saudaranya laki laki harus bangun rumah dan tinggal juga sama istrinya, saudara perempuan kalau mau jual tanah masih bisa, kalau yang saudara laki laki berat kalau mau jual tanahnya
@gelaskaca49862 жыл бұрын
💖💖💖💖💖
@NegeriParaBegundal2 жыл бұрын
Liat Gus Baha aja sampe datangin orang untuk protes. Paham kan sampe sini kalo hukum Islam tetap harus di tegakkan. Jadi jangan salah kan FPI kalo keras sama rezim yg bobrok
@imamdarwissaputra6322 жыл бұрын
Simak lagi om
@imamdarwissaputra6322 жыл бұрын
Ngaji ilmu mantik om
@NegeriParaBegundal2 жыл бұрын
@@imamdarwissaputra632 emangnya para Habib di FPI gak ngaji ilmu mantik, santri NU semua itu.
@bramsatria792 жыл бұрын
Ya boleh2 aja...protes dgn cara dan jalur berbeda...gitu aja koq repot...yg penting Amar ma'ruf nahi munkar...spt dawuh e gus Baha..ttg lugu/ummiy nya Islam...
@NegeriParaBegundal2 жыл бұрын
@@bramsatria79 Yaa emang boleh itu menurut kita tp menurut lainnya yg gampang tergoreng media pemfitnah jadi ikutan memfitnah
@pollandball70822 жыл бұрын
Mayoritas muslim ya mayoritas saja jangan ge'er sok jadi percontohan umat Islam seluruh dunia Memang betul Gus baha', karena Indonesia ini rata-rata Islam KTP, yg liberal juga banyak
@KELAGGNERT Жыл бұрын
Chanel ini milik Gus Baha'?
@ahmadsofyan48222 жыл бұрын
Cewe juga berhak meroko dan mabok2an
@rosegabriel7813 Жыл бұрын
Ya… zaman memang sudah berubah, Gus. Ya perempuan sama laki ya sama. Harus adil jangan membeda-bedakan laki-laki dan perempuan. Jangan cari-cari alasan buat pembenaran suatu ketidak adilan. Emang zaman sekarang cuma laki-laki aja yang menafkahi perempuan? Banyak juga laki-laki yang dinafkahi perempuan. Jangan juga menutup mata terhadap perubahan jaman. Jangan terlalu alergi sama kesetaraan gender, jangan tutup mata sama perempuan yang bisa kasi nafkah keluarganya. Pandangan ini tuh berawal dari anggapan bahwa perempuan itu ngga bisa apa2 jadi harus dipelihara sama laki-laki. Rapopo yo diprotes hehehe…😊
@wahyuk2561 Жыл бұрын
langsung dikasih contoh suka ngebantah
@wahyuk2561 Жыл бұрын
yang tidak adil nya dibagian mana ayo sebut aja
@wahyuk2561 Жыл бұрын
yang ga adil nya dibagian mana mbk?
@rosegabriel7813 Жыл бұрын
@@wahyuk2561 Lha sampeyan kenapa kebakaran jenggot gitu? Sampeyan ini kalo seandainya mahasiswa, ini tipe yang males googling ama mengamati sekeliling, maunya disuapin😂