HABIT HACK : Cara benar membentuk kebiasaan (bukan 21 hari!)

Para motivator sering mengutip pernyataan "Perlu 21 hari untuk mengubah kebiasaan." Pernyataan itu muncul dari seorang dokter bedah plastik bernama dr. Maxwell Maltz yang ternyata cuma mitos.
Pernah gak kamu merasa sulit mengubah kebiasaan walaupun udah niat? Membentuk kebiasaan baru dan mengatasi kecanduan secara tepat ada caranya, sekedar tekad baja saja gak cukup.
Di video ini kamu akan belajar metode dari para ahli yang terbukti untuk membantu kamu membentuk kebiasaan baru yang positif sekaligus mengatasi kebiasaan jelek atau kecanduan dengan 3 langkah yang telah terbukti : pemicu, rutinitas dan reward.
Lo bisa menangin hidup lo!
Kalo lo belum tau kenapa lo selama ini gagal mulu hilangin kebiasaan jelek lo, nonton video di link di bawah sebelum nonton video kali ini.
• Ini alasan kenapa lo G...
Biar lo gak salah pilih reward, nonton video di bawah ini :
• STOP "INSTANT GRATIFIC...

[@ahmadfawzim4195]

padahal bagus tapi kok sepi.... terus ngonten bang

[@GenMillenial]

Siaap. Thanks buat supportnya 🙏

[@zayinmaulana5527]

Orang kita lebih suka konten jj

[@nazwaalzaujia3081]

Karna Konten kyk gini tu buat bukan sembarang orang bro ,sehat sehat tross bang admin 👍

[@user-xx6jl3xl3w]

Orang yang Berkualitas hanya sedkit.

[@user-zv4wk8mh4w]

suka karena ada hasil pemelitian, hasil eksperimen yg nyata jadi bukti ilmiahnya juga dapet

[@yusuf.joestar]

rajin rajin upload ya kak, ini bermanfaat banget buat semua orang dan semoga KZbin nya rame

[@ichsan4547]

Habit bersama Quran

[@ihsanulhadi1955]

selama nonton video motivasi tentang membangun kebiasaan ini yang paling masuk akal sih, karena mencantumkan penelitian yang relevant dengan hasil dan kemungkinan2 cons yang terjadi seperti tidak apabila tidak tercapai sekali rutinitas tersebut tidak mungkin mengulang dari awal hanya perlu meneruskan tanpa melihat ke belakang dengan meningkatkan kualitas rutinitas tersebut jus go ahead

[@Rintasendu]

Makasi lo kak aku akhir² ini bingung ngatur waktu serasa malas trus 😭 akhir nya dapat solusi😭

[@aiherawati1885]

Baru tau ada konten seperti ini, bagus banget dan bermanfaat sekali 👍👍👍

[@sofiahsuppy]

Keren

[@Fa_Zulfikar]

Makasih ilmu yang bermanfaatnya kak

[@Farah-wt9vf]

Terimakasih🙏😊😊

[@puspitawening2458]

Iya minn, moga terus semangat untuk upload yaaa , baguss content nyaaa, bantu bgttt

[@halo546]

makasih udah buat konten berkualitas

[@yusaknugroho3360]

Konten yg sangat sangat bagus sekali. Keep on going mas. Stay healthy...

[@halo546]

Bagus sekali

[@regakanasta-lo3yr]

mantappp👍

[@syafiqtara2598]

Bagus bang. Semoga berkembang lagi.

[@ahmadbinjahur]

Mantap

[@linuurihi9839]

Bagusss bgtt woyyy 😭😭😭

[@jannahkurnia7789]

keren

[@khairulshaari4779]

Baru jumpa

[@didinrosidin7551]

Thanks min, semangatt berkarya dan sukses selalu

[@GenMillenial]

sama2, terima kasih sudah nonton

[@rimamariza8135]

Kaya logat Bali/Malaysia

[@iccankkasih8633]

Rajin rajin upload min

[@GenMillenial]

Sipp diusahakan bisa seminggu sekali minimal. Support terus ya 🙏

[@AlbyAjaz]

@@GenMillenial nanti dapat reward subscriber 😊

[@molansuki6688]

Gw support sampai subs nya banyak bang

[@GenMillenial]

Thanks ya

[@molansuki6688]

@@GenMillenial sama" kak ditunggu konten selanjutnya 🥰🥰

[@sayandaroperation]

Min.. tolong sebutkan apa saja macam-macam reward itu? Kalau reward nya Mabar sama teman boleh gak?

[@GenMillenial]

Reward itu bisa apa aja, bisa juga yang non-fisik sebenarnya kayak "sense of accomplishment" kalau kita habis melakukan sebuah pekerjaan sulit atau perasaan bangga, senang, accomplished yang muncul habis baca buku positif. Tapi karena perasaan itu bukan sesuatu yang benar2 "fun" bagi sebagian orang, disarankan buat milih "Primitive Reward" yang lebih asik, yaitu reward yang terbukti dinikmati manusia sejak zaman purbakala sebelum teknologi berkembang seperti makan, main, bersosialisasi, atau lakukan hobi (basket dll). Kalau mabar dalam konteks buat membangun habit sebenarnya bisa, tapi kalau disarankan jangan sering2 berhubung itu bisa menaikkan toleransi dopamine kita dengan cepat tanpa kita sadari dan membuat kita kecanduan. Kalo memang sedang kecanduan game, jangan pakai itu lagi sebagai rewardnya. Tipsnya : gak mesti pakai reward yang sama kok setiap kali kamu lakukan rutinitasnya. Reward boleh diganti, yang gak boleh itu pemicu dan rutinitasnya, biar otak gak bingung. Reward itu fungsinya hanya buat memancing/memicu otak merasa senang buat melakukan rutinitas itu, jadi selama rewardnya bisa membuat otak merasa termotivasi buat terus melakukan rutinitas itu ya gak masalah kalaupun rewardnya berbeda-beda. Kalau memang mau mabar, bisa diselipkan misalnya dalam 10x reward hanya 1x saja mabar, sisanya cari reward yang lain dan mesti sering2 jaga2 dan cek diri sendiri juga jangan sampai kita kecanduan tanpa sadar dan bikin kita jadi overdose dan malas. Kalau aku pribadi dulu jg senang game, nonton etc, tapi sekarang udah beralih ke berusaha membangun hobi bersifat kreasi dan hanya konsumsi seminimal mungkin. Bisa cek video kita tentang hobi buat referensi, barangkali bisa memotivasi buat ngembangin hobi baru bersifat "kreasi" yang bisa jadi pilihan reward

[@NitnutArts]

Kerennn penyampaian nya 👍👍👍

[@davidj11]

Bang gue udah subscribe, izin tanya bang, gimana kalo misalkan reward jangka pendek ini udh gak kita dapetin lagi bang setelah kita berhasil mencapai target jangka pendek? Apakah kedepannya kita bakalan gagal mencapai target jangka panjangnya dikarenakan reward jangka pendeknya sudah tidak didapatkan lagi? Semoga dapet pencerahannya bang, terima kasih

[@GenMillenial]

Maksudnya reward jangka pendek itu reward yang kamu tetapkan setiap kali melakukan rutinitasnya, dan kamu merasa reward jangka pendeknya udah gak "rewarding" atau gak terlihat menarik lagi. Begitu? Kalau begitu bisa diganti reward jangka pendeknya. Reward boleh diganti2, yang gak boleh itu pemicunya biar otak kita gak bingung. Reward itu intinya hanya buat memancing otak merasa senang dan termotivasi melakukan rutinitas tersebut, jadi selama reward itu bisa memicu otak merasa senang melakukannya, reward apapun gak jadi masalah. Asal hati2 aja memilih reward jangan sampai jadi overdosis dopamine dan jadi malas

[@davidj11]

@@GenMillenial ok bang thankyou

[@ahmadfawzim4195]

bingung mau komen di video mana yang berkaitan. bang kalau boleh tanya? aku mau tanya tentang orang yang punya masalah psikolgi berupa suka punya fantasy sendiri. contohnya ngomong sendiri, tapi, ngomong sendirinya tu membantu dia dalam membangun karakter dirinya saat mendapatkan masalah. misalnya pas dia dihadapkan masalah dan dia seorang pemimpin. karena efek fantasinya dia mendapatkan seperti bisikan (seperti ada teman didalam dirinya) atau dorong dalam dirinya sehingga segala sesuatu bisa dihadapinya karena bisikan tersebut. apakah bahaya jika diteruskan kalau kondisinya begini? mungkin ini timbul dari lingkungannya, yang dimana dia sering mendapati dirinya sendiri. namun dia memiliki sifat ambivert yang bisa menyembangkan sosialnya. sorry bang oanjang betul 😅😅😅

[@GenMillenial]

Wah sebenarnya kita gak punya disiplin ilmu di bidang psikologi. Admin bantu jawab menurut pengetahuan admin yang terbatas ya. Fantasi temanmu apa sudah mengganggu aktivitas sosial sehari-hari? Apa dia bisa membedakan fantasi dan kenyataan? Takutnya bisa mengarah ke Schizophrenia (boleh coba googling kalo belum pernah dengar. Singkatnya, itu gangguan mental di mana gejalanya itu sering berhalusinasi atau mendengar suara-suara tertentu sampai gak bisa membedakan realita dan fantasi). Admin gak tau apa temanmu itu termasuk gejala Schizophrenia atau tidak. Kalau dari ceritamu sepertinya belum sampai tahap itu. Untuk mendiagnosa temanmu dengan tepat dan mendapatkan penanganan yang tepat sebenarnya perlu bantuan psikiater resmi, sebaiknya kalau sudah mengganggu aktivitas sehari-hari segera cari psikiater di kotamu.

[@ahmadfawzim4195]

@@GenMillenial belum menggangu kehidupan sehari-hari sepertinya... Makasih banyak bang.

[@GenMillenial]

@@ahmadfawzim4195 Sama2, kalau datang langsung ke psikiater dinilai terlalu "menyeramkan", untuk langkah awal boleh coba konsultasi pakai aplikasi buat nanya ke psikiaternya misalnya HaloDoc atau sejenisnya yang bisa langsung chating sama dokternya. Buat konsultasi saja apakah perlu penanganan atau tidak.

[@apriabodhisiwolo6749]

Pemicu : buka laptop rutinitas : belajar buat peta semalam 1 jam Rewed : makan enak

[@lehan3240]

Sorry ya bang cuma subscribe tapi ga share wkwkwk

[@bararasya]

taro sourcenya dong bang, atomic habit mungkin ya kan

[@angelicasiska3822]

kzbin.info/www/bejne/nIGmd4akg9OYlbs hayo siapa yang pernah kesini dan siapa yang belum pernah ke sini