Рет қаралды 92
HARI RAYA HATI YESUS YANG MAHA KUDUS
Jumat, 7 juni 2024
Hari ini kita umat Katolik merayakan Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus. Perayaan ini ditetapkan oleh Paus Pius IX pada tahun 1856. Setiap tahun kita melaksanakannya setiap Jumat ke-3 setelah Hari Raya Pentakosta. Jauh, sebelum penetapan perayaan liturgi ini, sudah muncul dan berkembang devosi kepada Hari Yesus Yang Maha Kudus sejak abad ke-7. Devosi ini semakin tersebar luas setelah penglihatan-penglihatan yang diterima oleh St. Maria Margaretha Alacoque (1647 - 1690).
Hati yang dimaksud di sini bukanlah salah satu organ tubuh manusia yang bertugas menguraikan lemak. Tetapi, hati di sini adalah salah satu instansi rohani manusia yang bertugas untuk menimbang-nimbang segala perkara dalam hidup manusia dan menyimpulkan apa yang menjadi suara hatinya. Tentu, hati ini "bekerja" dengan melibatkan akal budi, perasaan, insting dan segala yang ada dalam diri manusia. Di dalam dan dari hatilah, cinta kasih manusia berkembang dan memancar keluar. Demikianlah hati manusoa. Hati Tuhan Yesus pada hakikatnya sama dengan Hati Allah sendiri. Bagaimana atau seperti apa Hati Yesus Yang Maha Kudus itu digambarkan dalam kutipan-kutipan Kitab Suci yang dibacakan dalam perayaan ini.
Bacaan I diambil dari Kitab Hosea 11 : 1.3-4.8c-9. Dalam Kitab Hosea diceritakan bahwa Allah memerintahkan supaya Hosea menikahi Gomer, seorang perempuan tuna susila (Hosea 1:2-9). Pernikaham itu menegaskan bahwa cinta Allah tetap kekal dan tanpa batas. Meskipun berulang kali, manusia melawan Allah, meninggalkan-Nya dan jatuh ke dalam dosa, seperti yang dilakukan oleh Bangsa Israel, Allah tetap mencintai dengan penuh kesetiaan.
Cinta kasih Allah mencapai puncak dan kepenuhannya dalam diri Tuhan Yesus yang mau mengurbankan diri-Nya demi keselamatan umat manusia. Kasih itulah yang telah memanggil Paulus untuk mewartakan kasih penebusan dari Allah kepada bangsa-bangsa di luar Bangsa Yahudi. Paulus mengajak mereka untuk menyelami kasih Allah yang melampaui semua pengetahuan (Efesus 3:8-12. 14-19l).
Kepenuhan kasih Allah dalam pengurbanan diri Tuhan Yesus di kayu salib digambarkan dalam Injil Yohanes 19:31-37. Bukan penderitaan Tuhan Yesus yang berdarah-darah itu yang menyebabkan keselamatan manusia melainkan kesetiaan-Nya sampai mati untuk mewartakan jalan keselamatan. Allah tidak menghendaki kehancuran manusia akibat dosa melainkan keselamatannya yang sudah diperjuangkan oleh Sang Putera Allah.
Kita telah ditebus oleh lenderiyaan Tuhan Yesus. Selayaknya kita hidup pantas sesuai dengan martabat kita yang telah Dia pulihkan. kepantasan hidup kita itu ditunjukkan dengan hidup dalam cinta kasih Allah yang memampukan kita untuk mengasihi sesama. Hal ini bisa diwujudkan dalam perilaku kita sehari-hari.
Beruntung dalam Bahasa Indonesia ada banyak ungkapan yang menggunakan kata "hati" yang berarti positif. Di antaranya, hati-hati, rendah hati, murah hati, tulus hati. Tapi, ada juga yang berarti negatif yaitu tinggi hati dan iri hati. Yang positif hendaknya kita lakukan dengan sepenuh hati dan yang negatif harus kita hindari.
Melaksanakan hal tersebut kiranya menjadi jalan sederhana untuk sampai pada Hati Yesus Yang Maha Kudus.
Amin
AYDP
#mylvly#