Рет қаралды 85,085
Incang incang Pedamaran - Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Mang dayat Episode
Sumatera Selatan menyimpan kekayaan seni budaya lokal yang beragam, meski pun menujukkan kecirian yang sama dengan daerah lain tetapi tetap memiliki ke istimewaan, paling tidak dari sisi bahasa yang dipakai dan irama atau tembang cara menyampaikan sastra tuNAtur tersebut. Dari puluhan suku yang berada di Sumatera Selatan, satu diantaranya adalah Pedamaran yang merupakan bagian dari suku Penesak dan bermarga Danau. Marga Danau merupakan salah satu suku selain suku Kayuagung, suku Bengkulah, suku Pegagan Ulu Suku I, suku Danau Teloko, suku Sirah Pulau Padang, suku Jejawi, suku Pampangan, suku Keman, suku Pangkalanlampan, dan suku Tulungselapan.
Saat ini, Pedamaran merupakan satu wilayah kecamatan yang berada di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Di dalam kecamatan Pedamaran terdiri dari 14 desa yaitu: Pedamaran 1, Pedamaran 2, Pedamaran 3, Pedamaran 4, Pedamaran 5, Pedamaran 6, Srinanti, Sukadamai, Sukaraja, Cinta Jaya, Burnai Timur, Menang Raya, Lebuh Rarak, Suka Pulih, dan Rangkui Jaya.
Sebagai bagian dari rumpun Melayu, orang Pedamaran juga menggunakan pantun sebagai media menyampaikan isi hati. Pantun di Pedamaran disebut incang-incang yang terdiri dari empat baris dalam satu bait, bersajak a-b, a-b, dua baris awal berupa sampiran sedangkan dua baris terakhir merupakan isi. Namun adakalanya, dalam satu bait incang-incang merupakan isi semua.
Tidak diketahui secara pasti, sejak kapan incang-incang ada pada masyarakat Pedamaran, namun menurut para tokoh masyarakat setempat, incang-incang telah ada sejak adanya masyarakat Pedamaran.
Dalam penyajiannya Incang-incang seringkali diawali dengan kata incang-incang, misalnya: incang-incang pelanduk/pelanduk bawah rebo/malam-malam tak tiduk/mikirkah tudung gulo (incang-incang peladuk/pelanduk di bawa rebo (tumpukan sampah kayu di sungai/malam-mlam tak tidur/mikirkan tudung gula (tutup stoples gula).
Ditinjau dari jenisnya, incang-incang dibagi 3 jenis, yakni: incang-incang pergaulan, incang-incang nyeding sukat (nasib malang), dan incang-incang tentang kehidupan dan keagamaan. Sedangkan rendai digunakan secara khusus oleh bujang gadis untuk saling sindir pada malam-malam menjelang hari perkawinan, misalnya pada acara ramah tamah atau acara ningkuk dan acara membuat dekorasi di rumah orang yang punya hajat.
Incang-incang pergaulan digunakan oleh muda-mudi atau bujang gadis untuk menyampaikan isi hatinya. Biasanya dipakai jika ada keramaian pesta pernikahan atau hajatan lain ketika berkumpulnya bujang dan gadis. Incang-incang kehidupan dan incang-incang agama
ditampilkan dalam acara-acara keagamaan atau diceritakan dalam acara-acara yang terbatas. Sesuai dengan jenisnya incang-incang berguna untuk menyampaikan isi hati, nasihat moral, dan pesan keagamaan.
Incang-incang disampaikan dengan cara ditembangkan, baik sendiri-sendiri maupun bersahut-sahutan antara dua orang atau lebih. Incang-incang pergaulan digunakan ketika bujang gadis berkumpul, sedangkan incang-incang nasehat dan agama disampaikan oleh orang tua atau tokoh kepada anak atau orang lain. Selain itu, incang-incang sering terdengar oleh ibu-ibu pada saat menganyam tikar purun, dan ketika mereka sedang menidurkan seorang bayi atau kegiatan “ndoy-ndot ading”.
KONDISI INCANG-INCANG
Incang-incang di Pedamaran saat ini masih berkembang. Rata-rata warga Pedamaran, baik yang tua maupun generasi mengetahui adanya sastra incang-incang. Hal ini, dikarenakan sastra tutur incang-incang mudah dipelajari dan ditampilkan.
REVITALISASI INCANG-INCANG
Sebagai bentuk seni budaya lokal yang menyimpan kearifan, incang-incang haruslah mendapat perhatian. Konten incang-incang yang terkadang menampilkan sindiran-sindiran yang jenaka, berpeuang dikembangkan sebagai media pertunjukan dan media komunikasi yang bersifat mendidik (edukatif).
Narasi By Vebri Al-Lintani
Video dibuat dalam rangka pengajuan Incang-incang sebagai WBTB ( Warisan budaya Tak Benda) Provinsi Sumatera Selatan
Info Kontak Mang Dayat
instagram mangdayat,palembang
/ mangdayat.palembang
Mang Dayat Adalah Channel asli wong Palembang yang pertama kali mengangkat Dakwah, Sejarag, budaya dan Pariwisata kota Palembang khususnya dan sumatera Umumnya dengan khas menggunakan bahasa lokal Palembang sehari-hari, namun dikarenakan bahasa Palembang mudah dimengerti dan mirip dengan bahasa indonesia maka tetap dapat dinikmati masayarakat se Indonesia
#palembang #wisatapalembang #sejarahpalembang #mangdayat #sumsel #sumateraselatan #sejarah #budaya #wisata #ulamapalembang #mangdayatpalembang #tempodulu #jamandulu #indonesia #sumatera #palembangnian #palembangbersejarah #sumsel #sumselnian #palembangberbudaya #infopalembang