Рет қаралды 3,651
Pada saat I Dewa Pemahyun alias Dalem Bekung memerintah di Gelgel antara tahun 1558-1580, pernah terjadi pemberontakan besar-besaran yang dilakukan oleh patih Gelgel yang bernama Rakryan Batanjeruk alias I Gusti Batanjeruk. Pemberontakan itu terjadi pada tahun 1556.
Niat I Gusti Batanjeruk merebut kekuasaan diketahui oleh penasihat raja yang bernama Dang Hyang Astapaka. Ia sudah menasihati Rakryan Batanjeruk agar tidak melakukan tindakan berbahaya itu.
Karena nasihatnya diabaikan, Dang Hyang Astapaka meninggalkan keraton menuju Budakeling. Rakryan Batanjeruk tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Namun, pemberontakan yang ia lakukan dapat ditumpas dan ia melarikan diri ke Desa Bungaya yang termasuk wilayah Karangasem. Di sana akhirnya ia dihabisi oleh pasukan Gelgel.
Semetara itu istri dan anak angkatnya yang bernama I Gusti Oka melarikan diri ke Desa Budakeling, Karangasem, tempat kediaman Dang Hyang Astapaka.
I Dewa Karangamla, penguasa Karangsem saat itu, tertarik pada kecantikan janda Rakryan Batanjeruk dan berniat memperistrinya. Oleh Dang Hyang Astapaka, istri Rakyan Batanjeruk disarankan mengajukan syarat agar kelak I Gusti Oka diangkat sebagai putra mahkota.