bismillah, sedikit rangkuman, mohon ditambahkan kekurangannya Keutaman sedekah di dunia: Orang yang bersedakah hartanya akan ditambah, sedekah tidak mengurangi harta Orang yang bersedakah akan mendapatkan husnul khotimah Sedakah akan menghalangi bencana, kesulitan (mencegah dari bala) Orang yang bersedekah akan bahagia Sedekah bisa menyembuhkan penyakit Keutaman sedekah di akhirat: Akan menjadi amal sholeh yg menemani di alam barzakh Sedekahnya akan menjadi naungan di hari kiamat Akan menghalangi dari neraka jahanam Dengan sedekah membuat syurga semakin tinggi
@Meilu-l9l27 күн бұрын
Amin 🙏
@miftahassunnah205329 күн бұрын
Suatu saat nanti kita semua akan bertemu malaikat maut
@asy639428 күн бұрын
Benar.. akan datang waktu itu..
@kkusno6818 күн бұрын
😢
@mzaini3012 күн бұрын
Pasti
@devisetiawati528112 күн бұрын
😢😢😢😮😮
@anggadaramawan1234520 күн бұрын
Semoga semua muslimin muslimah khusnul khotimah
@Aqidahsalaf15 күн бұрын
Baarakallahu fiik… saya lagi futur.. doakan saya semoga selalu istiqomah
@idausman19717 сағат бұрын
Subhannallah
@renyramadhanibersholawat51222 күн бұрын
Allhamdulillah
@SELLA-sn6xj29 күн бұрын
wa alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh ustadz. hadir menyimak kajian nya. semoga ustadz firanda, para santri, para jamaah yang sedang menyimak kajian dan all crew ufa sehat selalu dan selalu dalam lindungan Allah swt. aamiin. 😊
@massdarmo157028 күн бұрын
Barakallah ilmunya ustadz firanda, semoga Alloh menjaga Anda di dunia dan di akhirat. Aamiin
@Aqidahsalaf15 күн бұрын
Baarakallahu fiik.. terkesan dgn penutup ustadz.. “tdk ada tanya jawab, krn sdh mau iqomat”✅
@serpihan_hasanah29 күн бұрын
Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diperlakukan baik, lalu ia mengatakan kepada pelakunya, ‘Jazakallahu khairan (artinya: Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)’, maka sungguh ia telah sangat menyanjungnya.” (HR. Tirmidzi. Ia berkata bahwa hadits ini hasan sahih) [HR. Tirmidzi, no. 2035 dan An-Nasai dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, 180; juga dari jalur Ibnu As-Sunni dalam ‘Amal Al-Yaum wa Al-Lailah, no. 275; Ath-Thabrani dalam Ash-Shaghir, 2:148. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilaly mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih, perawinya tsiqqah).