Рет қаралды 161,698
Ini Tips Merawat Kucing Persia Ala Dokter Rusmin
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kucing persia, kucing yang memiliki bulu tebal serta lembut ini memang disukai oleh banyak orang.
Tak sedikit yang tertarik untuk memeliharanya meski harganya mahal sekalipun.
Bentuk wajahnya yang bulat menambah lucu kucing berbulu lebat ini.
Hampir serupa dengan kucing anggora, nyatanya kucing persia berbeda dengan anggora. Kucing persia bahkan memiliki lebih dari satu jenis.
Nah, tahu kah kamu apa saja jenis kucing persia.
Menurut drh. H. Rusmin Ardhaliwa, M.S., dokter hewan di Banjarmasin ini menjelaskan jika kucing persia ada tiga jenis antara lain kucing persia medium, kucing persia peaknose, dan kucing persia flatnose.
Kucing persia flatnose cenderung memiliki hidung pesek namun mancung ke bagian bawah, kemudian kucing persia peaknose berhidung pesek rata, sedangkan kucing persia medium memiliki hidung tidak begitu mancung dan juga tidak terlalu pesek.
Ciri-ciri kucing persia adalah memiliki kepala relatif bulat, bulu panjang, kaki relatif pendek dan ekor mekar.
Berbeda dengan kucing anggora memiliki kepala relatif lonjong, bulu lebih lebat, berkaki lebih panjang dan ekor panjang dengan bulu tebal.
Dalam merawat kucing persia harus memperhatikan beberapa hal, apalagi saat si kucing baru saja melahirkan.
Bagi kucing persia yang sudah terampil ketika melahirkan anak-anaknya ia cenderung akan memotong plasenta sendiri lalu dimakan.
Namun, untuk kucing yang belum terampil maka memerlukan bantuan dari pemeliharanya.
"Kalau yang belum terampil wkatu lahir nanti berojol berjolo gabung jadi satu terus akhirnya terikat-ikat oleh plasenta sampai tidak bisa lepas. Nah, biasanya si pemilik nunggu-nunggu saja siapa tahu lepas sendiri. Kalau sudah bau busuk baru biasanya pemiliknya membawa ke klinik, " kata drh. H. Rusmin Ardhaliwa, M.S., Dokter Hewan, Minggu (9/8/2020).
Menurut drh. H. Rusmin, dokter hewan di Banjarmasin tepatnya di Jalan Upaya Km 5,5 Komplek Saka Agung 1 Jalur 2 Nomor 107 Banjarmasin, hal yang dibenarkan ialah apabila kucing sudah beranak sebaiknya langsung dibawa ke klinik atau jika pemelihara berani langsung saja lakukan pemotongan pada bagian yang dikatakan dokter berikut.
"Ambil 5-10 cm dari tali pusar kemudian ikat menggunakan benang lalu potong pada bagian sebelum benang itu. Lebih bagus lagi buat dua ikatan dan potong di antara dua ikatan itu, " jelas dokter.
Selain itu, untuk menjaga kebersihan induk kucing maka mandikan ibu kucing setelah 10 hari melahirkan dengan air hangat juga sabun.
Perlu diperhatikan, anak-anak kucing tidak perlu dimandikan ya karena masih kecil. Jika memang sangat perlu dibersihkan, maka cukup dilap perlahan dengan handuk yang dibasahi air hangat.
Berikan makanan yang cukup untuk si ibu kucing karena dalam keadaan menyusui anak-anaknya, sang ibu memerlukan banyak asupan gizi makanan. Seimbangi juga dengan air minumnya ya.
Untuk anak-anak kucing tidak perlu diberi makan, baru setelah 1-2 bulan berikan makanan kering khusus untuk anak dan ibu.
Hal ini perlu diterapkan agar anak-anak kucing dapat menyesuaikan hingga kemudian hari.
Akan tetapi, sebelum merubah pola makanan, makanan sang induk perlu dibiasakan terlebih dahulu agar tidak terjadi diare dan lain-lain.
"Ubah dulu secara perlahan, dari makanan induk yang biasa campur sedikit dengan makanan khusus unutk ibu dan anak kucing supaya tidak kaget takutnya nanti menimbulkan diare, " ucap dokter.
Pemberian vaksin juga sangat dianjurkan agar kucing tidak terserang virus berbahaya. Vaksin dapat diberikan ketika kucing berumur 3 bulan dan tentunya si kucing dalam keadaan sehat.
"Biasanya 2 bulan juga bisa tetapi masih rawan dan memberikan vaksin ke kucing harus dalam keadaan sehat jangan saat dia flu karena justru itu dapat menimbulkan penyakit, " tutur dr. H. Rusmin.
Dokter Rusmin juga membagikan tips-tips dalam merawat kucing di antaranya:
1. Berikan kandang yang lubangnya tidak terlalu longgar dan juga bersih, hal ini agar anak-anak kucing tidak keluar dari kandang saat tidak dalam pengawasan pemelihara.
2. Usahakan tidak memberikan makanan tambahan pada anak kucing karena akan berdampak pada hal-hal negatif seperti diare. Cukup berikan makanan yang banyak pada induk kucing, bisa juga diberi tambahan menu seperti ikan dan ayam yang sudah dimasak. Hal ini agar susu sang induk lebih banyak.
3. Perhatikan beraknya si induk jangan sampai membuat kotor pada anak-anaknya.
4. Berikan vaksin pada induk kucing agar anak-anaknya juga ikut kebal.
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)
#kucing #persia #kucingmelahirkan