Рет қаралды 34
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) terus mengembangkan penanaman padi varietas Biosalin di lahan sawah payau. Jika beberapa waktu yang lalu telah dilakukan penanaman padi Biosalin 1 dan 2 dengan sistem Tapin (Tanam Pindah), kali ini penanaman Biosalin dengan model Tabela (Tanam Benih Langsung).
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu secara langsung melihat proses penanaman Biosalin dengan model Tabela di Kawasan Pesisir Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jumat (9/8).
Dirinya menyebut, sistem Tabela memiliki banyak kelebihan, salah satunya efisiensi waktu dan tenaga pekerja. "Jadi, yang pertama dulu penanaman dengan semai, baru setelah berumur 20 hari bisa pindah tanam. Tapi untuk yang Tabela (Tanam Benih Langsung) itu akan bisa mempersingkat waktu dan efisiensi waktu dan tenaga," ujar Mbak Ita.
Menurutnya, di sistem Tabela ini, petani tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk melakukan semai dan pindah tanam seperti pada Biosalin 1 dan 2 sebelumnya. Tak hanya melakukan penanaman padi Biosalin sistem Tabela, Mbak Ita juga melakukan pemupukan terhadap padi Biosalin 1 dan 2 yang telah ditanam dengan Sistem Tapin.
Mbak Ita pun berharap pengembangan dan uji coba penanaman padi varietas Biosalin di sawah payau ini bisa berhasil. "Mudah-mudahan nanti 80 hari ke depan sudah menghasilkan atau sudah panen. Hal ini untuk optimalisasi lahan pesisir," imbuhnya. Seperti diketahui, lanjut Mbak Ita, di Kota Semarang banyak terdapat sawah payau, khususnya di wilayah kecamatan Tugu.
Tak sampai di situ, Mbak Ita juga berencana menerapkan hasil riset padi Biosalin ini di lahan pesisir sejumlah kecamatan di Ibu Kota Jawa Tengah.
--------------------------------------------------
FOLLOW US:
Instagram:
/ suaramerdeka.network
/ suaramerdekacom
KZbin: www.youtube.com/ @SuaraMerdekaTV
TikTok:
/ suaramerdeka.network
/ suaramerdekacom_
CONTACT US FOR FUTURE
suaramerdeka.networks@gmail.com