Рет қаралды 1,179
vp: didit | reporter: Sulvi Sofiana
TRIBUNMATARAMAN.COM - Mahalnya harga kulit hewan untuk dijadikan wayang di tengah sepinya pesanan wayang membuat Juki Santoso, pengrajin wayang kulit dari Kediri berinovasi. Juki mulai mencoba mencari bahan baku alternatif untuk membuat wayang kulit.
Dari berbagai percobaan dan pengalaman, mulai dari bungkus rokok, bungkus obat nyamuk bakar, hingga kertas karton bekas, akhirnya Juki memantapkan hati untuk konsisten membuat wayang dari sak semen bekas.
“Saya sejak usia empat tahun sudah bikin wayang, karena kakek saya seniman dan pengrajin wayang juga. Jadi saya sudah mencoba berbagai jenis bahan sebagai gantinya bahan baku kulit yang mahal,”kenangnya.
Pria 44 tahun ini mengungkapkan untuk sebuah wayang sak semen, ia membutuhkan waktu tiga hingga 2 minggu. Tergantung dari ukuran dan karakter wayang.
Pasalnya, untuk membuat satu wayang ia membutuhkan 8 hingga 12 lembar sak semen yang direkatkan dengan lem kayu. Sementara itu, proses pengeringan lembaran yang di lem tersebut tidak boleh terkena cahaya matahari, hanya diangin-anginkan.
“Setelah kering sempurna baru dipahat dan diwarnai. Nah yang membuat saya beralih ke sak semen itu kalau dipahat lebih kuat dibandingkan dari bekas kertas bungkus rokok ataupun kertas karton. Jadi bentuknya bisa lebih stabil,”ungkapnya.
Juki mengungkapkan wayang-wayang buatannya tersebut tak hanya dipasarkan secara offline di setiap pagelaran wayang. Tetapi juga secara online mulai dari Rp 250 ribu. Bahkan pesanan terbesar yang ia terima juga berasal dari online yang mencapai Rp 2 juta satu wayang ukuran 1,5 meter.
“Peminatnya banyak, dalang-dalang local atau kolektor banyak yang pesan. Tapi yang pesan ya memang harus mengantre. Karena waktu pembuatan juga tak bisa cepat,”lanjutnya.
Meskipun sibuk melayani pesanan, Juki tetap tak melupakan bagian idealisnya. Yaitu meluangkan waktu untuk mengajari siapapun yang ingin membuat wayang. Tak terkecuali anak-anak di sekitar rumahnya hingga di tingkat universitas sebagai bentuk pelestarian budaya.
WEBSITE:
mataraman.tribunnews.com/
#TribunMataraman
#Mataraman
#Blitar
#Kediri
#Nganjuk
#Trenggalek
#Tulungagung
#inovasi
#saksemen
#semen
#wayang
#wayangkulit
#pengrajinwayangkulit