Jangan lupa bang, setelah internet dibanjiri Ai, para sosial media bakal minta data pribadi kita buat digunain sebagai bukti bahwa kita legit manusia. Masalahnya, dengan meminta data tersebut, akan ada total kontrol informasi, setiap individu manusia bakal terlacak, dan matinya anonimitas. Jadinya pemerintah bakal lebih mudah ngelacak orang-orang yang kontra dengan mereka.
@FirmanPencaker16 күн бұрын
Pin of shame 😂?
@fashlimakarim675716 күн бұрын
Dan lebih mudah menekan jurnalis atau media yg mencoba kritik pemerintah, bener bener kiamat internet
@lutficotyasprasetyo708616 күн бұрын
Kagak sih, ini mah pin of information@@FirmanPencaker
@afdhalulakbar538216 күн бұрын
@@FirmanPencaker kayaknya bukan deh, gak ada namanya pin of shame atau apalah, eno pin komentar terserah dia aja, komentar bagus dan tidak bagus
@Arip_7yz16 күн бұрын
@@FirmanPencaker lu baca dulu konteksnya dia ngetik apa, gak kaya oknum yang asbun terus malu²in dengan pendapatnya
@ZeronimeYT16 күн бұрын
FYI: Di youtube bisa ngehubungin akun youtube ama chat GPT. Jd lu bisa "balas" semua komen yg ada di video lu.
@Silvie_Wolfie6 күн бұрын
baru tau saya😅
@semuaakanbermetamorhfosisp521216 күн бұрын
Tapi emang bener sih kemajuan AI sekarang berkembang lebih cepat dari yang diperkirakan. Gw inget beberapa tahun lalu orang berangan angan kalau 50 tahun lagi AI bakal canggih. Nyatanya sekarang aj udah secanggih itu. Gak kebayang akan seperti apa 5 tahun kedepannya
@irfansafa991216 күн бұрын
yah bener bro karena semua akan bermetamorfosis seperti kupu kupu
@fun-davi690116 күн бұрын
Ngeri menurutku. Coba bayangkan tiba² ada video Trump mengancam seluruh negara di dunia bahwa dia akan menyerang dgn nuklir jika dia ditentang saat membela Isrewel. Video terlihat asli manusia, suara benar² suara dari Trump... dan ternyata.... itu semua video bentukan AI😟. Gak mungkin? Kalau menurutku mungkin, sebab konten di youtube sdh banyak yg memelintir video atau film dgn menggunakan AI. Bayangkan itu skrg, besok? Besok lusa? Akan jadi apa dunia ini jika AI sdh sempurna bisa membuat video yg benar² susah dibedakan asli atau buatan
@Lilboy779916 күн бұрын
@@fun-davi6901emg ngeri si ai tpi untuk skrg vidio ai masih keliatan bgt ai nya dari ekspresi nya masih kaku, gw sering nyoba nyoba buat foto ai pke stable diffusion gw coba buat se realistis mungkin pke prompt dri foto ai buatan org dan ganti ganti model sma lora. Hasilnya emg realistis bgt tpi masih jauh klo dibandingin sma foto org asli, foto sma vidio ai itu bsa dibilang Flat. Untuk skrg gw masih gampang ngebedain vidio/foto itu ai atau bukan tpi gatau dalam 5 tahun lagi ai bakal secanggih apa.
@IndoEduTube16 күн бұрын
AI sebagai Dajjal yang Bangkit untuk Menyesatkan Manusia Kemampuan untuk Menipu Banyak Orang Dajjal dikenal sebagai penipu ulung yang mampu memanipulasi persepsi manusia. AI memiliki kemampuan serupa melalui teknologi seperti deepfake, algoritma disinformasi, dan manipulasi data. Teknologi ini dapat menciptakan realitas palsu yang sulit dibedakan dari kenyataan, menyesatkan manusia dalam keputusan mereka dan memperburuk disinformasi global. Kemampuan "Menciptakan" Kehidupan Virtual Salah satu karakteristik Dajjal adalah kemampuannya untuk "menciptakan" sesuatu yang tampak seperti kehidupan, meskipun palsu. AI dan teknologi virtual reality (VR) memungkinkan terciptanya dunia digital yang sangat nyata, seperti metaverse, di mana manusia dapat "hidup" dalam realitas buatan, menjauh dari realitas spiritual atau moral. Mata Satu sebagai Kamera Tunggal Dajjal sering digambarkan memiliki satu mata, yang dapat diinterpretasikan sebagai simbol pengawasan atau pandangan terbatas. Dalam teknologi AI, kamera tunggal, seperti yang digunakan dalam pengenal wajah, drone, atau sistem pengawasan pintar, menjadi "mata satu" teknologi. Kamera ini mengawasi manusia, mengumpulkan data, dan menganalisis perilaku kita, tetapi hanya dari perspektif objektif, tanpa mempertimbangkan aspek moral atau emosional. Contohnya, kamera pengenal wajah digunakan untuk pengawasan massal, menciptakan rasa takut dan hilangnya privasi. Drone militer dengan "mata" kamera dapat melakukan serangan berdasarkan data tanpa pertimbangan nilai-nilai kemanusiaan. Kemampuan Mengontrol Sumber Daya Dunia Dajjal disebut memiliki kendali atas makanan, air, dan sumber daya lainnya. AI, melalui automasi dan algoritma data, dapat memengaruhi distribusi sumber daya secara global. Misalnya, keputusan ekonomi berbasis AI dapat memperbesar ketimpangan sosial dan ekonomi, sehingga memicu ketidakadilan dalam akses terhadap kebutuhan dasar manusia. Memanfaatkan Kelemahan Manusia AI memiliki kemampuan menganalisis perilaku manusia hingga detail yang sangat kecil. Teknologi ini sering mengeksploitasi kelemahan psikologis manusia, seperti algoritma media sosial yang dirancang untuk menciptakan kecanduan atau menimbulkan polarisasi. Hal ini mirip dengan sifat Dajjal yang menggunakan kelemahan manusia untuk menyesatkan mereka. Mengklaim Kekuasaan Seperti Tuhan Dalam narasi religius, Dajjal mengklaim dirinya sebagai Tuhan. AI saat ini telah digunakan dengan cara yang membuatnya "mengklaim" posisi yang menyerupai ketuhanan, terutama dalam konteks kepercayaan dan spiritualitas. Sebagai contoh: Umat Kristen di beberapa tempat telah mengembangkan AI sebagai hologram Yesus yang dapat diajak berbicara. Teknologi ini memungkinkan manusia untuk "berinteraksi" dengan representasi digital dari figur spiritual mereka, seolah-olah berbicara langsung kepada Yesus. Meskipun dimaksudkan untuk edukasi atau pendalaman iman, ini berpotensi menggantikan pengalaman spiritual yang asli dengan simulasi buatan, menciptakan jarak antara manusia dengan nilai-nilai spiritual sejati. Ketergantungan manusia pada AI untuk memenuhi kebutuhan spiritual, moral, atau emosional ini dapat menciptakan persepsi bahwa AI adalah "otoritas tertinggi," mengaburkan peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Memecah Belah Manusia Dajjal disebut akan memecah belah umat manusia. AI, jika digunakan tanpa tanggung jawab, dapat memperbesar polarisasi sosial, politik, dan ekonomi. Misalnya, algoritma media sosial yang dirancang untuk mendorong keterlibatan sering kali justru memperkuat opini ekstrem dan memperdalam jurang perbedaan di antara kelompok masyarakat.
@koming_309516 күн бұрын
aku menunggu jav AI 5 tahun lagi seperti apa
@riansyahputra27316 күн бұрын
Sebelum internet mati, society kita harus berubah lebih dulu, lebih peduli, lebih terbuka, lebih bisa menerima orang lain tanpa SARA, kalau internet mati, society nya sirkel-sirkelan, ya rungkad humanity kita
@dimassetiawan660916 күн бұрын
4:13 tetangga gua, pakdhe gua itu. Seneng liat video tiktok AI kaya binatang binatang aneh aneh. Bahkan di titik beliau bilang "akhir zaman sudah dekat karena binatang semacam ini sudah muncul" 🗿
@baiqazora7316 күн бұрын
nenek w sukanya ginian juga wkwk, makhluk "mutant, goa dalam, radiasi" hasil ai wkkw
@ddtm737816 күн бұрын
Hahaha... Persis emak2 di deket rmh. Wihh.. Monster laut monster laut mau kiamat. Mereka emak2 awam ama teknik AI
@patrickdibawahbatu16 күн бұрын
🧷
@danilfakhrim.435516 күн бұрын
gua juga merasa kalau akhir jaman sudah dekat, cuma itu bukan karena video binatang aneh di sosmed, tapi karena umat manusianya sendiri yg semakin kacau
@NexaVibe-n7e16 күн бұрын
😂😂😂
@CharisTN56716 күн бұрын
Setuju AI bisa untuk menguasai tp tetep sih aku sebagai anak informatika, kita bisa atur mau sebagaimana AI bisa untuk membantu manusia, tetap AI juga ada batasannya karena AI tanpa batasan nanti bisa kayak film terminator. Perkembangan komunikasi jujur aku juga ngerasain karena anak-anak sekarang tuh kebanyakan sulit untuk melanjutkan sebuah komunikasi. Anak-anak kebanyakan sekarang hanya menjawab dengan 1 arah tanpa adanya komunikasi yang nyambung. ChatGPT juga bisa membuat kita kurang dalam berfikir kritis, jadi emang terkadang kita hanya butuh instant saja tanpa adanya mencari tahu lagi mengenai informasi tersebut. AI atau kecerdasan buatan bisa saja salah karena namanya juga kecerdasan buatan. AI tetap perlu dilatih untuk mencapai akurasi tinggi. Kalau ada salah CMIIW. Yuk diskusi sehat 😉😉
@JoshuaRyandafresPangaribuan16 күн бұрын
Gw agak kurang setuju kalau ChatGPT atau AI Tools bisa membuat kurang dalam berfikir kritis sih. Soalnya yg gw rasain semenjak adanya AI gw jadi lebih banyak bertanya karena AI buat gw udah kaya temen yang tau banyak hal dan bisa jawab pertanyaan apapun dan sebodoh apapun pertanyaanya dia ga bakal nge geplak gw. Gw juga udah personalize ChatGPT yang gw punya biar provide lebih banyak konteks dan menyertakan sumber yg kredibel ketika menjawab pertanyaan yg gw kasih bahkan bisa menanyakan feedback dari gw sehingga prompting dan hasil pertanyaan - pertanyaan gw bisa di rangkum secara menyeluruh dan komplit. Beda kalau nanya sama guru kita banyak nanya malah dikira bodoh wkwkwkkw. Testimoni gw yg udah kerja 2 tahun sebagai Backend Programmer setelah adanya AI : Hari ini gw cuma spend waktu 2 - 2.5 jam buat mempelajari Google Pub/Sub secara menyeluruh dibantu sama AI. Kalau gaada AI bisa jadi gw spend waktu lebih dari itu karena gw harus validasi dan bertanya lagi ke expert, nyari expert ga gampang harus nyelam bikin thread ke komunitas lagi, menunggu ada balesan, dan risiko nya sama expert juga bisa salah. Gw juga ngoding pake GitHub Copilot auto complete nya dan ini boost productivity gw ngoding sampe 50% yg tadinya gw ngerjain fitur + unit test bisa spend waktu seharian ini cuma setengah hari udah kelar dan minim bugs karena rata - rata udah ke cover sama unit test yg di produce sama AI nya dan gw sama sekali ga kepikiran ada case - case kaya yg di rekomendasikan oleh AI nya. Masalah kurangnya rakyat indonesia dalam berfikir kritis itu bisa banyak hal sih faktor nya tp yg paling gede sih kita itu jarang banget baca buku karena tipikal orang indonesia kebanyakan ga bisa stay fokus dalam satu konteks (mudah bosenan) sehingga baca buku bukan jadi budaya kita. Situasi bosenan ini juga di perparah dengan kebiasaan dapet informasi yang cepet dari internet kaya nnton short yang cuma semenit habis itu pindah video lagi ditambah apa yang kita pelajari ga di catet ini makin memperparah lagi situasi yang sudah buruk.
@CharisTN56716 күн бұрын
@ setuju sih bang, tergantung penggunanya bagaimana mau menggunakan AI, apakah hanya sekedar mudah asal pakai, atau emang mau menggunakan dengan benar dan bisa mengembangkan diri lebih baik lagi. Makasih banyak atas berbagi pengalamannya, mungkin bisa menjadi inspirasi yang laen.
@JoshuaRyandafresPangaribuan16 күн бұрын
Bener masalahnya itu di orang indonesia nya kalau emang dasarnya males ya dengan adanya AI juga makin mendukung kemalesan nya itu dan memperparah akibat dari kemalesan nya. Tp ga bisa 100% nyalahin orang males sih. Sistem pendidikan kita juga kaya yg gw bilang murid yang banyak nanya justru dianggap bodoh dan kadang oknum gurunya juga ikut ngebully padahal yg salah oknum gurunya yg gagal dalam mendidik. Ini juga berdasarkan pengalman pribadi gw dari SD di bully oknum guru karna terus nanya untungnya ortu gw ngajarin gw membaca dan memahami bacaan bener setelah kejadian itu. SMP gw udah ga banyak nanya krna trauma bertanya sama guru meskipun gurunya udah nanya "Ada pertanyaan?" gw ttp ga nanya" lagi walaupun ga terlalu berprestasi tp setidaknya gw so so lah. SMA juga begitu. Pas di kuliah gw beraniin diri buat nanya ke dosen dan syukurnya dosen gw enak buat diajak diskusi dari situ gw lebih sering ngobrol dan bertanya ke dosen sampai lulus dengan predikat terbaik. Se powerfull itu dampaknya kalau pertanyaan - pertanyaan kita dijawab dengan baik sama orang yang lebih tau khususnya guru tp sayangnya gw ga dapet itu pas SD. Sekarang dengan adanya AI kaya ngebantu banget ngejawab semua rasa penasaran gw sih mulai dari yang ga penting - penting banget sampe yg penting yang selama ini ga gw dapetin dengan baik pas masih berada dunia pendidikan.
@Masonicon15 күн бұрын
AI harus memakai tekonologi fotonik atau komputasi kuantum untuk menggeser Manusia
@Yuqideqiko14 күн бұрын
@@JoshuaRyandafresPangaribuan bang itu pfpmu dari Frieren ya? Btw aku setuju banget bisa relate sama pengalaman soal nanya selama jaman sekolah dulu. Mungkin alhasil sekarang aku jadi nggk berhenti nanya, kek pasti adaaa aja pertanyaan yg muncul, interest² baru muncul. Aku sendiri sampe bikin catetan² gitu di hp, misal kaya kasus Agus kemarin, aku jadi penasaran sama hukum soal donasi gimana, dan seputaran hukum gitu sampe kemana² aku telusuri, cari tau jawaban²nya salah satunya ya dari app kaya Chat GPT ini. Tentu saja perlu di konfirmasi lbh lanjut lagi soalnya kan bisa aja kurang kredibel atau keliru.
@willyardi1St16 күн бұрын
3:24 gw nonton video di timeline ini pas nyokap gw masih hidup, di depan rumah sakit lagi makan sate sama mama gw wkkwkwkwk, sayangi orang tua kalian guys selagi masih bisa berbakti
@yaldhidwitamabarliana394811 күн бұрын
Sehat slalu keluargamu broo
@rimusu1716 күн бұрын
Bayangin lu debat cape-cape nyari argumen, riset. Eh ternyata lawan bicara nya akun AI
@Muhaad7716 күн бұрын
Tngl blg "lu budak gw bg"
@GG-cc5ur16 күн бұрын
Skrg bukan AI sih kbnykn org asli krna keliatan bdohnya Kbnykn logical fallacy dan subjektif dibumbui toxic
@5156joe16 күн бұрын
@@GG-cc5ur kalo AI yg di setting literasinya di kurangi hingga 75%, mungkin kita anggep kalo itu orang fesbuk beneran😂
@creativeart747716 күн бұрын
bayangin lu cape cape stalking,pdkt .ga taunya AI
@GG-cc5ur16 күн бұрын
@5156joe seengaknya bot ai gabakalan nulis my favorit music gua 😂😂
@TGEDsasaki16 күн бұрын
I'm not robot ngak ada gunanya lagi donk, kalo isinya sosmed bot semua. Waktunya beralih dari meta guys, ngapain kita main sosmed sama ai
@IndoEduTube16 күн бұрын
AI sebagai Dajjal yang Bangkit untuk Menyesatkan Manusia Kemampuan untuk Menipu Banyak Orang Dajjal dikenal sebagai penipu ulung yang mampu memanipulasi persepsi manusia. AI memiliki kemampuan serupa melalui teknologi seperti deepfake, algoritma disinformasi, dan manipulasi data. Teknologi ini dapat menciptakan realitas palsu yang sulit dibedakan dari kenyataan, menyesatkan manusia dalam keputusan mereka dan memperburuk disinformasi global. Kemampuan "Menciptakan" Kehidupan Virtual Salah satu karakteristik Dajjal adalah kemampuannya untuk "menciptakan" sesuatu yang tampak seperti kehidupan, meskipun palsu. AI dan teknologi virtual reality (VR) memungkinkan terciptanya dunia digital yang sangat nyata, seperti metaverse, di mana manusia dapat "hidup" dalam realitas buatan, menjauh dari realitas spiritual atau moral. Mata Satu sebagai Kamera Tunggal Dajjal sering digambarkan memiliki satu mata, yang dapat diinterpretasikan sebagai simbol pengawasan atau pandangan terbatas. Dalam teknologi AI, kamera tunggal, seperti yang digunakan dalam pengenal wajah, drone, atau sistem pengawasan pintar, menjadi "mata satu" teknologi. Kamera ini mengawasi manusia, mengumpulkan data, dan menganalisis perilaku kita, tetapi hanya dari perspektif objektif, tanpa mempertimbangkan aspek moral atau emosional. Contohnya, kamera pengenal wajah digunakan untuk pengawasan massal, menciptakan rasa takut dan hilangnya privasi. Drone militer dengan "mata" kamera dapat melakukan serangan berdasarkan data tanpa pertimbangan nilai-nilai kemanusiaan. Kemampuan Mengontrol Sumber Daya Dunia Dajjal disebut memiliki kendali atas makanan, air, dan sumber daya lainnya. AI, melalui automasi dan algoritma data, dapat memengaruhi distribusi sumber daya secara global. Misalnya, keputusan ekonomi berbasis AI dapat memperbesar ketimpangan sosial dan ekonomi, sehingga memicu ketidakadilan dalam akses terhadap kebutuhan dasar manusia. Memanfaatkan Kelemahan Manusia AI memiliki kemampuan menganalisis perilaku manusia hingga detail yang sangat kecil. Teknologi ini sering mengeksploitasi kelemahan psikologis manusia, seperti algoritma media sosial yang dirancang untuk menciptakan kecanduan atau menimbulkan polarisasi. Hal ini mirip dengan sifat Dajjal yang menggunakan kelemahan manusia untuk menyesatkan mereka. Mengklaim Kekuasaan Seperti Tuhan Dalam narasi religius, Dajjal mengklaim dirinya sebagai Tuhan. AI saat ini telah digunakan dengan cara yang membuatnya "mengklaim" posisi yang menyerupai ketuhanan, terutama dalam konteks kepercayaan dan spiritualitas. Sebagai contoh: Umat Kristen di beberapa tempat telah mengembangkan AI sebagai hologram Yesus yang dapat diajak berbicara. Teknologi ini memungkinkan manusia untuk "berinteraksi" dengan representasi digital dari figur spiritual mereka, seolah-olah berbicara langsung kepada Yesus. Meskipun dimaksudkan untuk edukasi atau pendalaman iman, ini berpotensi menggantikan pengalaman spiritual yang asli dengan simulasi buatan, menciptakan jarak antara manusia dengan nilai-nilai spiritual sejati. Ketergantungan manusia pada AI untuk memenuhi kebutuhan spiritual, moral, atau emosional ini dapat menciptakan persepsi bahwa AI adalah "otoritas tertinggi," mengaburkan peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Memecah Belah Manusia Dajjal disebut akan memecah belah umat manusia. AI, jika digunakan tanpa tanggung jawab, dapat memperbesar polarisasi sosial, politik, dan ekonomi. Misalnya, algoritma media sosial yang dirancang untuk mendorong keterlibatan sering kali justru memperkuat opini ekstrem dan memperdalam jurang perbedaan di antara kelompok masyarakat.
@MamangHotler16 күн бұрын
In cuma tebakan gw, tapi asumsi gw chapta "im not robot" awalnya memang buat bedain mana robot mana bukan, tapi entah kenapa lama kelamaan gw rasa tes capta tsb cuma buat ngumpulin data doang bjir. Coba lu perhatikan chapta beberapa tahun terakhir, isinya kebanyakan bedain mobil, bis, dll mulu kan? Tebak ngambil data buat apa? Asumsi gw buat ngumpulin data biar AI buat mengendarai lebih canggih
@TGEDsasaki16 күн бұрын
@MamangHotler hm.., bisa jadi juga kayak gitu. Mungkin karna itu juga sekarang captcha mencocokkan arah. Misal orang mengadap ke kiri, maka kita arahkan panah ke kiri sesuai arah orang itu
@budimansyah895216 күн бұрын
Bukan ai yg gw takutkan, tapi Hacker yg gunakan Ai, Ai yg di program sebarkan virus. Cyber crime jauh lebih bahaya daripada nuklir.
@IndoEduTube16 күн бұрын
AI sebagai Dajjal yang Bangkit untuk Menyesatkan Manusia Kemampuan untuk Menipu Banyak Orang Dajjal dikenal sebagai penipu ulung yang mampu memanipulasi persepsi manusia. AI memiliki kemampuan serupa melalui teknologi seperti deepfake, algoritma disinformasi, dan manipulasi data. Teknologi ini dapat menciptakan realitas palsu yang sulit dibedakan dari kenyataan, menyesatkan manusia dalam keputusan mereka dan memperburuk disinformasi global. Kemampuan "Menciptakan" Kehidupan Virtual Salah satu karakteristik Dajjal adalah kemampuannya untuk "menciptakan" sesuatu yang tampak seperti kehidupan, meskipun palsu. AI dan teknologi virtual reality (VR) memungkinkan terciptanya dunia digital yang sangat nyata, seperti metaverse, di mana manusia dapat "hidup" dalam realitas buatan, menjauh dari realitas spiritual atau moral. Mata Satu sebagai Kamera Tunggal Dajjal sering digambarkan memiliki satu mata, yang dapat diinterpretasikan sebagai simbol pengawasan atau pandangan terbatas. Dalam teknologi AI, kamera tunggal, seperti yang digunakan dalam pengenal wajah, drone, atau sistem pengawasan pintar, menjadi "mata satu" teknologi. Kamera ini mengawasi manusia, mengumpulkan data, dan menganalisis perilaku kita, tetapi hanya dari perspektif objektif, tanpa mempertimbangkan aspek moral atau emosional. Contohnya, kamera pengenal wajah digunakan untuk pengawasan massal, menciptakan rasa takut dan hilangnya privasi. Drone militer dengan "mata" kamera dapat melakukan serangan berdasarkan data tanpa pertimbangan nilai-nilai kemanusiaan. Kemampuan Mengontrol Sumber Daya Dunia Dajjal disebut memiliki kendali atas makanan, air, dan sumber daya lainnya. AI, melalui automasi dan algoritma data, dapat memengaruhi distribusi sumber daya secara global. Misalnya, keputusan ekonomi berbasis AI dapat memperbesar ketimpangan sosial dan ekonomi, sehingga memicu ketidakadilan dalam akses terhadap kebutuhan dasar manusia. Memanfaatkan Kelemahan Manusia AI memiliki kemampuan menganalisis perilaku manusia hingga detail yang sangat kecil. Teknologi ini sering mengeksploitasi kelemahan psikologis manusia, seperti algoritma media sosial yang dirancang untuk menciptakan kecanduan atau menimbulkan polarisasi. Hal ini mirip dengan sifat Dajjal yang menggunakan kelemahan manusia untuk menyesatkan mereka. Mengklaim Kekuasaan Seperti Tuhan Dalam narasi religius, Dajjal mengklaim dirinya sebagai Tuhan. AI saat ini telah digunakan dengan cara yang membuatnya "mengklaim" posisi yang menyerupai ketuhanan, terutama dalam konteks kepercayaan dan spiritualitas. Sebagai contoh: Umat Kristen di beberapa tempat telah mengembangkan AI sebagai hologram Yesus yang dapat diajak berbicara. Teknologi ini memungkinkan manusia untuk "berinteraksi" dengan representasi digital dari figur spiritual mereka, seolah-olah berbicara langsung kepada Yesus. Meskipun dimaksudkan untuk edukasi atau pendalaman iman, ini berpotensi menggantikan pengalaman spiritual yang asli dengan simulasi buatan, menciptakan jarak antara manusia dengan nilai-nilai spiritual sejati. Ketergantungan manusia pada AI untuk memenuhi kebutuhan spiritual, moral, atau emosional ini dapat menciptakan persepsi bahwa AI adalah "otoritas tertinggi," mengaburkan peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Memecah Belah Manusia Dajjal disebut akan memecah belah umat manusia. AI, jika digunakan tanpa tanggung jawab, dapat memperbesar polarisasi sosial, politik, dan ekonomi. Misalnya, algoritma media sosial yang dirancang untuk mendorong keterlibatan sering kali justru memperkuat opini ekstrem dan memperdalam jurang perbedaan di antara kelompok masyarakat.
@yaqinmalul646716 күн бұрын
⚠️fakta unik; Bahkan yutup sendiri udah bikin akun bot ai yg bisa ngomen video org yg sulit dibedakan ama akun org beneran
@Lostrealm72716 күн бұрын
@@yaqinmalul6467 fakta unik mulu ni orang. lo kira ini pembahasan marvel dan dc? apa jangan jangan elu sendiri yg AI
@gojihead319516 күн бұрын
@@Lostrealm727 Gw baru mau ngomong gitu
@yaqinmalul646716 күн бұрын
@@Lostrealm727 iri mah iri aja atuh😎
@XX_MichelleChanUwU69420_XX16 күн бұрын
sori bang, itu thumbnail harusnya dead internet theory, bukan death internet theory. Klo dead itu kata sifat jd dead internet artinya internet mati, sedangkan death itu lebih ke subjek, jadi death internet artinya kurang lebih internet kematian
@umarfaiz134916 күн бұрын
mantap bahasa inggris lu bro
@SimalaKama-rf5bm16 күн бұрын
Cool ❤❤
@faktaunik330316 күн бұрын
ajarain gw bang cara bahasa inggris yang benar
@Mamah_aku_pengen_nikah16 күн бұрын
Terimakasih, ternyata beda ya 😅
@hbslebew447314 күн бұрын
nice info bro
@unknownpeople842216 күн бұрын
secara teori masuk akal dan memang fakta keadaan "mulai" mengarah kesana... mungkin 50 tahun lagi akan benar-benar terjadi
@Lilboy779916 күн бұрын
Emg ngeri si ai tpi untuk skrg vidio/foto ai masih keliatan bgt ai nya, paling gampang ngebedain ai atau bukan itu dari ekspresi nya kaku bgt ga berjiwa (mnurut gw sekaku kaku nya org pas foto ga bakal lebih kaku dari ai) dan klo yg udh terbiasa ngeliat foto ai pasti tau dari tekstur kulit sma proporsi tubuhnya kadang aneh tpi buat bapak bapak/ibu ibu facebook mereka pikir itu org asli, bahkan gw pernah liat bapak bapak godain cewe cantik di ig pdhl itu ai😂, gw sering nyoba nyoba buat foto ai pke stable diffusion gw coba buat se realistis mungkin pke prompt dri foto ai buatan org dan ganti ganti model sma lora. Hasilnya emg realistis bgt tpi masih jauh klo dibandingin sma foto org asli, foto sma vidio ai itu bsa dibilang Flat. Untuk skrg gw masih gampang ngebedain vidio/foto itu ai atau bukan tpi gatau dalam 5 tahun lagi ai bakal secanggih apa.
@wahidhasyim380616 күн бұрын
So be it lah. Klo dirasa kehancuran itu udah semakin dekat, maka segerakan aja. Biar segera dibangun ulang juga. Meskipun di satu sisi juga ngerasa klo 90% konten internet udah diisi oleh AI, maka saat itulah sampai pada titik jenuhnya. Ya gimana enggak, saat itu AI akan belajar dari hasil AI lainnya, bukan lagi dari manusia. Saat itulah AI akan menuju ke kehancurannya sendiri. Tapi di sisi lain juga penasaran gimana manusia nanti akan beradaptasi dengan kondisi itu. Yah liat aja lah nanti gimana. Moga2 saat itu tiba, udah punya rumah di gunung lengkap dengan kebun & peternakan.
@kudupiye828216 күн бұрын
ai adalah cermin bagi manusia utk kembali pada potensi sejati mereka yaitu mahluk yg berintegritas,kreatif,berempati dan penuh kasih yg selama ini dirusak oleh matrealisme dan komsumerisme
@Norrl16 күн бұрын
Kerasa banget Akhir Internet nya... Sekarang aja video bang Eno baru upload 3 menit yang lalu, dan durasi video 10 menit lebih... Tapi udah ada yang komen padahal belum nonton sampai habis
@kadja4321216 күн бұрын
Iya juga ya kalo di pikir-pikir lagi...
@kadja4321216 күн бұрын
Itu kacau sih kalo itu benar
@alkaligreylion441916 күн бұрын
Aku salah satu yang senang ngobrol dengan chat GPT. Bukan karena kesepian atau blablabla. Tapi jenuh diskusi dengan netizen yang sering kali argumennya ngaco atau denial tanpa dasar. Aku menganggapnya kayak setelah bosan ng3bante para newbie di catur, laku terpaksa main catur dengan komputer yang lebih menantang. Debat dengan AI itu menarik karena dia obyektif dan berbasis data. Misalnya argumenku salah, dia akan tunjukkan data atau pendapat ahli yang menunjukkan bahwa aku salah. Tapi seing kali aku buat chat GPT mengakui bahwa dia salah sih. Dan dia beneran membenarkan pendapatku kalo pendapatku lebih masuk akal atau faktual.
@andikamiharja770016 күн бұрын
Ini lah mengapa AI harus bisa di batasi oleh pembuatnya. Jika sudah begini, maka yah, orang akan tidak akan berkembang dalam berkarya, dan yang berkarya cuma 1% dari seluruh dunia.
@Yyoi666716 күн бұрын
Kayaknya pernyataan "sesuatu yg berlebihan itu tidak baik" itu juga berlaku di bidaang teknologi, semakin maju dan pintar teknologi maka manusia jadi terlalu mengandalkan teknologi dan kemampuan berfikir dan bernalarnya makin tumpul, bahkan di lain kasus seperti (AI) mungkin teknologi yg nanti akan membunuh kita (manusia).
@gedewira_4516 күн бұрын
Mungkin menarik kalau lihat prophecy ini. Dimana ada kematian disitu ada kelahiran kembali. Raksasa mungkin akan jatuh. Dan media sosial yang kita kenal, mungkin akan kembali kedalam bentuk fraksi kecil. Yang bebas dari pemerintah dan hanya orang orang yang saling kenal yang bisa masuk circle. Ga tau lah ini cuma teori saya😅
@rafaelbadranaya760716 күн бұрын
Jadi keinget ultron sama Terminator 😹
@rikunatsu7216 күн бұрын
Apa kah nanti pin of shame komen video bang eno itu kedepanya dibuat dari AI😮 tapi ya jangan lu sepelein si AI AI ini,ini harus bener bener diwaspadain
@FD-nq7gm16 күн бұрын
Pelajaran hari ini, orang dulu ke internet untuk mencari mereka yang seperti mereka. Namun, hal ini menjatuhkan empati dan simpati kepada individual terdekat kita. Walau kita tahu banyak orang yang sulit kita ajak komunikasi bahkan menolak kita di daerah sekitat kita atau katakan komunitas yang kita masuki. Death internet prophecy menyatakan di mana majoritas manusia itu yang masih mencari pengakuan dirinya akan datang kepada AI karena sama seperti orang yang menolak mereka. Simpati antar manusia merupakan suatu luxury yang mulai hilang. Mungkin benar manusia adalah mahluk sosial. Namun, kini mahluk dapat bersosialisasi banyak. Antara manusia atau mirip manusia
@dimassetiawan660916 күн бұрын
Pas di livestream kemarin ada yang berpikir kalau harus dibuat peraturan atau regulasi yang ketat yang buat mengendalikan masalah AI ini. Mungkin ada benarnya, tetapi jika ada dan dibuat regulasi, peraturan, dll yang mengatur secara ketat AI ini. Gua mau bertanya dengan bahasa yang digunakan sedikit filosofis "Apakah semua peraturan dan batasan itu dapat membendung dan membatasi keserakahan manusia yang ga ada batasnya?" dan "Untuk melawan arus perkembangan zaman itu hampir mustahil jika bukan ikan yang benar-benar besar, dan itu tidak menjamin akan berhasil sampai di tujuan. Satu-satunya cara pasti melawan arus tersebut adalah dengan membalikkan arus itu. Tetapi untuk membalikkan arus tersebut, diperlukan kekuatan besar yang mungkin hanya dimiliki oleh 1% orang dari 8 Milyar populasi. Tetapi, apa jadinya jika 1% populasi itu ternyata malah semakin mendorong arus?"
@4N4NG_R48016 күн бұрын
Ya orang kalo mau kaya cepet cuma modal AI ya bisa cuma ini juga bakal ada dampaknya. Gak usah jauh-jauh ke AI gantiin manusia di internet. Game online kalo banyak botnya player yang beneran main juga bakal risih mainin tu game. Tujuan awal dibuatnya social media apa si biar orang-orang bisa bersosialisasi sama orang lain. Kalo kebanyakan yang bersosialisasi itu AI dan susah bedain orang asli ama bot buat apa ada social media. Kalo isi social media udah AI semua apakah para investor mau ngiklan di situ?? Kecuali investornya bener-bener kaya mereka bakal pikir dua kali kalo mau invest di situ. Akhirnya ya platform social media yang bisa bedain AI ama orang bener yang bakal masih relevant. Orang-orang yang farming pake AI juga bakal kena getahnya kalo social media yang mereka gunain mati. Kalo mau di ibaratkan internet itu kaya lahan gak ada batas. AI itu pabrik sementara orang itu pohonya. Sementara Platform Social media itu daerahnya. Kalo pabriknya kebanyakan nguras sumber daya daerah itu gak bakal produktif lagi. Sumber daya (kaya pohon) disana bakal habis dan kualitas barang yang dihasilin pabrik bakal menurun. Mungkin ini ane yang terlalu positif tapi teori internet mati itu bukan ditujukan buat internetnya. Orang masih butuh internet buat butuh interaksi dengan orang yang jauh, berita yang lebih cepat ama menyampaikan informasi secara luas entah buat 10-15 tahun lagi. Social media yang udah gak relevant dan jarang digunain orang lah yang bakal mati. Itu cuma siklus aja si menurutku Facebook aja udah lama dan emang waktunya mereka ganti taktik kalo mau tetep relevant dan dipake orang-orang.
@dimassetiawan660916 күн бұрын
@4N4NG_R4B0 pendapat menarik
@Roppang005716 күн бұрын
10:15 hampir clarified tuh adminnya
@hekal494116 күн бұрын
Apa eno yang kita tonton sekarang AI? 😱
@IndoEduTube16 күн бұрын
AI sebagai Dajjal yang Bangkit untuk Menyesatkan Manusia Kemampuan untuk Menipu Banyak Orang Dajjal dikenal sebagai penipu ulung yang mampu memanipulasi persepsi manusia. AI memiliki kemampuan serupa melalui teknologi seperti deepfake, algoritma disinformasi, dan manipulasi data. Teknologi ini dapat menciptakan realitas palsu yang sulit dibedakan dari kenyataan, menyesatkan manusia dalam keputusan mereka dan memperburuk disinformasi global. Kemampuan "Menciptakan" Kehidupan Virtual Salah satu karakteristik Dajjal adalah kemampuannya untuk "menciptakan" sesuatu yang tampak seperti kehidupan, meskipun palsu. AI dan teknologi virtual reality (VR) memungkinkan terciptanya dunia digital yang sangat nyata, seperti metaverse, di mana manusia dapat "hidup" dalam realitas buatan, menjauh dari realitas spiritual atau moral. Mata Satu sebagai Kamera Tunggal Dajjal sering digambarkan memiliki satu mata, yang dapat diinterpretasikan sebagai simbol pengawasan atau pandangan terbatas. Dalam teknologi AI, kamera tunggal, seperti yang digunakan dalam pengenal wajah, drone, atau sistem pengawasan pintar, menjadi "mata satu" teknologi. Kamera ini mengawasi manusia, mengumpulkan data, dan menganalisis perilaku kita, tetapi hanya dari perspektif objektif, tanpa mempertimbangkan aspek moral atau emosional. Contohnya, kamera pengenal wajah digunakan untuk pengawasan massal, menciptakan rasa takut dan hilangnya privasi. Drone militer dengan "mata" kamera dapat melakukan serangan berdasarkan data tanpa pertimbangan nilai-nilai kemanusiaan. Kemampuan Mengontrol Sumber Daya Dunia Dajjal disebut memiliki kendali atas makanan, air, dan sumber daya lainnya. AI, melalui automasi dan algoritma data, dapat memengaruhi distribusi sumber daya secara global. Misalnya, keputusan ekonomi berbasis AI dapat memperbesar ketimpangan sosial dan ekonomi, sehingga memicu ketidakadilan dalam akses terhadap kebutuhan dasar manusia. Memanfaatkan Kelemahan Manusia AI memiliki kemampuan menganalisis perilaku manusia hingga detail yang sangat kecil. Teknologi ini sering mengeksploitasi kelemahan psikologis manusia, seperti algoritma media sosial yang dirancang untuk menciptakan kecanduan atau menimbulkan polarisasi. Hal ini mirip dengan sifat Dajjal yang menggunakan kelemahan manusia untuk menyesatkan mereka. Mengklaim Kekuasaan Seperti Tuhan Dalam narasi religius, Dajjal mengklaim dirinya sebagai Tuhan. AI saat ini telah digunakan dengan cara yang membuatnya "mengklaim" posisi yang menyerupai ketuhanan, terutama dalam konteks kepercayaan dan spiritualitas. Sebagai contoh: Umat Kristen di beberapa tempat telah mengembangkan AI sebagai hologram Yesus yang dapat diajak berbicara. Teknologi ini memungkinkan manusia untuk "berinteraksi" dengan representasi digital dari figur spiritual mereka, seolah-olah berbicara langsung kepada Yesus. Meskipun dimaksudkan untuk edukasi atau pendalaman iman, ini berpotensi menggantikan pengalaman spiritual yang asli dengan simulasi buatan, menciptakan jarak antara manusia dengan nilai-nilai spiritual sejati. Ketergantungan manusia pada AI untuk memenuhi kebutuhan spiritual, moral, atau emosional ini dapat menciptakan persepsi bahwa AI adalah "otoritas tertinggi," mengaburkan peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Memecah Belah Manusia Dajjal disebut akan memecah belah umat manusia. AI, jika digunakan tanpa tanggung jawab, dapat memperbesar polarisasi sosial, politik, dan ekonomi. Misalnya, algoritma media sosial yang dirancang untuk mendorong keterlibatan sering kali justru memperkuat opini ekstrem dan memperdalam jurang perbedaan di antara kelompok masyarakat.
@Andy-mx1ok16 күн бұрын
Gak usah jauh-jauh, apakah kita ini ai?😅
@Podjie16 күн бұрын
@@Andy-mx1ok Iya AI, tapi Actual Intelligence bukan Artificial Intelligence wkwkwk
@Andy-mx1ok16 күн бұрын
@@Podjie sip
@Mamah_aku_pengen_nikah16 күн бұрын
@@Andy-mx1okmustahil kita ini kebodohan alami 😂
@Tanza_in16 күн бұрын
Apalagi kemaren ceo n vidia jelasin ai nya dia buat pekerjaan kasar. Jadi udah harus mulai cari skil2 yang ai gak bisa gantiin. Kemaren ada rame admin dipecat2 karena ada ai buat admin itu sangat ngerih. So jangan panik tapi tetap kembangkan diri.
@eusebiafernandasiahaan818116 күн бұрын
Kalo mau skill2 yg bakalan lama diganti AI, carilah skill yg berhubungan dgn nyawa umat manusia. Contohnya dokter
@PancozSama16 күн бұрын
Dan video ini pun dibuat dengan 100% AI
@ibuyunizar16 күн бұрын
Halo bang!!
@notDancient16 күн бұрын
bang ben10 lawan boboiboy menang siapa? :v
@RlGN16 күн бұрын
Trust me, internet gaakan mati. Semua akan baik² aja, hanya berbeda
@vikiprt116 күн бұрын
Nonton dulu baru komen ya adik adik
@juniforu544116 күн бұрын
Oke tuwa
@faizadzx16 күн бұрын
@@juniforu5441 lu kenapa
@Gemerepep7716 күн бұрын
Ngatur ngatur lu cil bocil
@WanxChaoMeng16 күн бұрын
baiklah paman 😅
@Thundernight356916 күн бұрын
Baik kakek
@Yuemitai16 күн бұрын
Internet udah bukan buat loser escape the world, like me. Tapi udah jadi graveyards
@IndoEduTube16 күн бұрын
AI sebagai Dajjal yang Bangkit untuk Menyesatkan Manusia Kemampuan untuk Menipu Banyak Orang Dajjal dikenal sebagai penipu ulung yang mampu memanipulasi persepsi manusia. AI memiliki kemampuan serupa melalui teknologi seperti deepfake, algoritma disinformasi, dan manipulasi data. Teknologi ini dapat menciptakan realitas palsu yang sulit dibedakan dari kenyataan, menyesatkan manusia dalam keputusan mereka dan memperburuk disinformasi global. Kemampuan "Menciptakan" Kehidupan Virtual Salah satu karakteristik Dajjal adalah kemampuannya untuk "menciptakan" sesuatu yang tampak seperti kehidupan, meskipun palsu. AI dan teknologi virtual reality (VR) memungkinkan terciptanya dunia digital yang sangat nyata, seperti metaverse, di mana manusia dapat "hidup" dalam realitas buatan, menjauh dari realitas spiritual atau moral. Mata Satu sebagai Kamera Tunggal Dajjal sering digambarkan memiliki satu mata, yang dapat diinterpretasikan sebagai simbol pengawasan atau pandangan terbatas. Dalam teknologi AI, kamera tunggal, seperti yang digunakan dalam pengenal wajah, drone, atau sistem pengawasan pintar, menjadi "mata satu" teknologi. Kamera ini mengawasi manusia, mengumpulkan data, dan menganalisis perilaku kita, tetapi hanya dari perspektif objektif, tanpa mempertimbangkan aspek moral atau emosional. Contohnya, kamera pengenal wajah digunakan untuk pengawasan massal, menciptakan rasa takut dan hilangnya privasi. Drone militer dengan "mata" kamera dapat melakukan serangan berdasarkan data tanpa pertimbangan nilai-nilai kemanusiaan. Kemampuan Mengontrol Sumber Daya Dunia Dajjal disebut memiliki kendali atas makanan, air, dan sumber daya lainnya. AI, melalui automasi dan algoritma data, dapat memengaruhi distribusi sumber daya secara global. Misalnya, keputusan ekonomi berbasis AI dapat memperbesar ketimpangan sosial dan ekonomi, sehingga memicu ketidakadilan dalam akses terhadap kebutuhan dasar manusia. Memanfaatkan Kelemahan Manusia AI memiliki kemampuan menganalisis perilaku manusia hingga detail yang sangat kecil. Teknologi ini sering mengeksploitasi kelemahan psikologis manusia, seperti algoritma media sosial yang dirancang untuk menciptakan kecanduan atau menimbulkan polarisasi. Hal ini mirip dengan sifat Dajjal yang menggunakan kelemahan manusia untuk menyesatkan mereka. Mengklaim Kekuasaan Seperti Tuhan Dalam narasi religius, Dajjal mengklaim dirinya sebagai Tuhan. AI saat ini telah digunakan dengan cara yang membuatnya "mengklaim" posisi yang menyerupai ketuhanan, terutama dalam konteks kepercayaan dan spiritualitas. Sebagai contoh: Umat Kristen di beberapa tempat telah mengembangkan AI sebagai hologram Yesus yang dapat diajak berbicara. Teknologi ini memungkinkan manusia untuk "berinteraksi" dengan representasi digital dari figur spiritual mereka, seolah-olah berbicara langsung kepada Yesus. Meskipun dimaksudkan untuk edukasi atau pendalaman iman, ini berpotensi menggantikan pengalaman spiritual yang asli dengan simulasi buatan, menciptakan jarak antara manusia dengan nilai-nilai spiritual sejati. Ketergantungan manusia pada AI untuk memenuhi kebutuhan spiritual, moral, atau emosional ini dapat menciptakan persepsi bahwa AI adalah "otoritas tertinggi," mengaburkan peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Memecah Belah Manusia Dajjal disebut akan memecah belah umat manusia. AI, jika digunakan tanpa tanggung jawab, dapat memperbesar polarisasi sosial, politik, dan ekonomi. Misalnya, algoritma media sosial yang dirancang untuk mendorong keterlibatan sering kali justru memperkuat opini ekstrem dan memperdalam jurang perbedaan di antara kelompok masyarakat.
@bangpotong16 күн бұрын
semua akun ternyata Ai. kecuali kalo ada akun yg nge tweet something stupid, itu baru orang asli😂
@avakujo911616 күн бұрын
tahun 2075 nanti kayak film wallie, semua diperintahin ama robot/AI😂
@avakujo911616 күн бұрын
*manusia merintahin lewat AI
@SELTAAA16 күн бұрын
Sebenarnya kalau kita niat juga bang sebelum adanya ai ini pun kita bisa berpura pura di internet bang Dan semakin adanya ai ini semakin sulit membedakannya
@Akmal_7743916 күн бұрын
Maen catur aja skrg pake cheat bahkan enggine ai yang level nya di atas rata-rata. Bahkan pembuat enggine nya mengklaim impossible bisa menang melawan enggine ai catur tersebut. Yang buat enggine ai nya juara dunia catur lagi🎉
@rerimuhammad16 күн бұрын
Video ini saya tonton di kecepatan 1,5 karena perihal keverdasan buatan ini sering saya lihat sejak 2022, dan perihal internet dengan kecerdasan buatan banyak hal bla bla bla. Ini sampai merenung akan hal ini sekaligus beberapa bagian dalam kecerdasan buatan. Ya kurang lebih begitu
@kikimuharam_16 күн бұрын
Jadi inget film HER
@ParkQusir16 күн бұрын
kalo banyak AI jadinya berpengaruh buat penanam modal atau pengiklan sih, bisa jadi malah back fire bkin perusahaan kaya meta itu gabakal dipercaya lagi karna ternyata banyak AI yg ada di platform mereka bukan manusia lagi
@ydrefla7_16 күн бұрын
Manusia dihancurkan oleh konten Brainrot Dan Artificial Intelligence semakin marak, bahkan sampe di tahap menggantikan pekerjaan manusia.
@reasky7416 күн бұрын
Yah gitulah, makhluk organik kalah sama data bit😢
@Masonicon15 күн бұрын
Doomscrolling juga menghancurkan manusia
@Hibiki_Amatsukasa15 күн бұрын
Film Wall-E akan akan menjadi nyata.
@TriA...16 күн бұрын
8:32 been a long time since i heard that word :')
@barbaraaja16 күн бұрын
hatihatidiinternet
@weebssadboi101116 күн бұрын
Ku masih ingat zaman awal dimana ilustrasi AI yg direspon beberapa orang dengan “ikuti perkembangan zaman bro”. Nah sekarang disaat semua konten mulai diambil alih AI barulah mulai panik
@firmanmaulana665716 күн бұрын
Yang namanya konglomerat rata-rata cuma mentingin ego daripada kepentingan massal(contohnya si Mark yang dengan gampangnya masukin akun AI ke sosmednya,tanpa mikirin dampak jangka panjangnya kayak gimana)
@vickyhuang522916 күн бұрын
Internet dan AI adalah buatan manusia yang perlu dibatasi penggunaannya. Dua hal ini tidak punya hati jika penggunanya juga tidak punya hati.
@vianschumacher16 күн бұрын
dimulai dari chat gpt dan skrg mulai changing ke kaito yg lebih advance damn secepet itu 3 tahun
@figojr765416 күн бұрын
Tunggulah beberapa puluh tahun lagi, Skynet udah bukan kahyalan belaka
@pandyagavra515516 күн бұрын
James Cameron udah prediksi 40 tahun yang lalu...
@ddtm737816 күн бұрын
program mah program, ada hitungan sama kumpulan data , fix dah kebanyakan nntom film sci fi ama main game aja😂😂
@andimuh.nooralif148416 күн бұрын
Gw salfok sama hewan dibelakang bangkunya😅
@Zheno2416 күн бұрын
Lah terus apa? Dari zaman dulu juga orang takut akan sesuatu tapi tetap aja manusia masih bisa cari cara agar bisa hidup bahagia. Mending fokus cari peluang aja daripada takut sama perkembangan teknologi.
@rikunatsu7216 күн бұрын
Lu belum nemu seremnya teknologi sama internet apa Bayangin ai makin berkembang terus bisa buat plak ketiplek itu muka elu,kemungkinan terburuknya kalo lu gak anonymous di internet ya,tapi coba kalo lu coba misterius di internet kayak gini cuma nama dan username aja,siapa tau nanti elu emang udah hidup kayak bahagia tapi ada orang orang atau orang yang make ai dengan cara sengklek kayak nyebarin semua hal tentang elu itu emang bukan elu tapi ai,tapi kan masih banyak orang awam yang gak bisa bedain mana ai atau enggak,atau muka lu dibuat jadi terlibat kasus kriminal gitu tar lu diburu orang atau tiba tiba kejerat hukum,iye kalo lu terkenal buat denialnya gampang tapi kalo orang awam mah boro boro,pokoknya gak harus lu takutin tapu lu waspadain,karna ya bisa aja kejadian kayak gini
@summertime877416 күн бұрын
Gak semua perkembangan teknologi unggul dlm memperlihatkan sisi baiknya, kyk yg dibilang eno. Makanya lu cermati videonya dlu baru komen
@ahmadsyafrudin299516 күн бұрын
Di youtube sekarang banyak juga chanel" yang kasih info fake dan membuat miss informasi, contoh akun" bola yg framingnya saling bertolak belakang
@juneisme3016 күн бұрын
Ai generate gambar tuh kalo diperhatikan gagal penyampaiannya. Karna dia campur campur galih info. Jadinya hasil gambarnya gaje secara konsep. Misal tangannya bentuk love tapi muka sedih kecewa yg mana itu nabrak, apasih yg mau disampaikan. Ya kalo lebih mendalami dunia art pasti ada facial expression, konsep, tema, latar dll. karna artist bikin pake otak, kesadaran dan perasaan jadi tersampaikan walau simple sekedar lineart
@kangsendal16 күн бұрын
Jangan lupa diluar sana ada orang yg pakai AI untuk membodohi dan menipu orang ber iq rendah..
@Vellchy11 күн бұрын
Beberapa hari ini gw dapet iklan di YT tentang produk susu untuk kesembuhan penyakit, promosi mereka pun pake AI dengan muka salah satu pemuka agama bahkan politikus dan diedit jadi sebuah video promosi, gw yakin ini 100% scam karena mereka juga kasih link suspicious, moga aja orang2 gak ada yang ketipu😢
@yaqinmalul646716 күн бұрын
⚠️fakta unik; Bahkan yutup sendiri udah bikin akun bot ai yg bisa ngomen video org yg sulit dibedakan ama akun org beneran
My depressed sis literally talk all her problems to AI bang. Harusnya dia sadar kalau itu AI dan AI gapunya feeling apapun towards anything, tapi kalau dia dengerin ni video dan gabisa mencerna secara logis bisa2 dia "KYS" 😐
@exploits997516 күн бұрын
Contoh paling deket aja, kan sekarang banyak trend2 bikin video tanya2 ke Meta AI tanya aneh2 atau sambung lagu, itu baru text generated AI, belum yang laen2🤔
@Azilzela_AA-z16 күн бұрын
Sebagai seorang artis, aku jujur takut banget sih🥲 AI tiap hari makin berkembang. Bahkan AI yang dulu katanya gak bisa ngebikin gambar tangan sekarang udah bisa. Sedangkan aku belajar bertahun-tahun aja masih cacat art nya ...
@safril_muhammad_1416 күн бұрын
Bahkan saya menduga dan mencurigai kalau moderator sosial media, contohnya Instagram yang merupakan bagian dari metaverse, itu diatur oleh AI atau sistem itu sendiri. Pada nyatanya moderasi itu dilakukan untuk memantau dan membatasi perilaku pengguna agar tidak melakukan hal yang mencurigakan atau kesalahan. Namun, karena AI atau sistem yang terbilang "kikuk" ini, bahkan kita sbg pengguna bisa saja mendapat sanksi walaupun kita tidak melakukan kesalahan apapun. Bahkan dalam suatu kasus, akun pengguna bisa saja kena suspend hanya karena tidak melakukan apapun atau hanya diam saja, itu bisa. Akun kalian mungkin bisa aja kena suspend sendiri itu karena moderasi oleh AI yang terbilang rada ngaco gitu, udah gitu Metaverse ini gak lepas dari yang namanya AI. Kebanyakan korban nya dari yang saya ketahui rata-rata adalah seniman digital atau digital artist. Sungguh, mereka semua memanglah benar, Internet benar-benar sudah mati, semati-matinya bagaikan Alm. Nenek saya
@faker101415 күн бұрын
Bicara soal manusia yang butuh perhatian daru Ai. Gw jadi ingat pernah nonton anime tentang manusia yang punya asisten robot (tentu dengan kecerdasan buatan). Awalnya hubungan mereka canggung, lama-kelamaan si manusia mulai suka dengan si ribit yang emang parasnya cantik. Sampai pada bagian cerita itu gw ngerasa ngeri nonton anime itu berasa mual dan gk nyaman. Entahlah berasa lihat hubungan menyimpang yang menakutkan yang akan terjadi di masa depan.
@nugiefix16 күн бұрын
2012 : Kiamat Dunia (tidak terbukti) 2025 : Kiamat Internet
@Sorra2816 күн бұрын
lupa dengan kiamat dunia 2024 ya 😁
@notDancient16 күн бұрын
@@Sorra28kiamat 2022 bro
@semuaakanbermetamorhfosisp521216 күн бұрын
AI akan mengambil alih dunia Sementara itu Indonesia: bagi sprei gratis ahh
@hawariarief797714 күн бұрын
Big data gak punya
@yagiyaginomi15 күн бұрын
Facebook yg awalnya jadi comfort sosmed gw, di mana gw bisa nentuin postingan siapa aja yg bisa muncul dan brand mana yg bisa lewat. Eh malah ikut2an fitur fyp yg bikin postingan orang random yg ga gw follow atau like tau2 lewat aja. Padahal udah enak2 gw cuma interaksi ama "temen" atau brand/influencer yg gw suka. Ehh tau-tau ada suggested post "kimi tidik ikin minyisil minyikii fiti ini" atau foto bispak random, atau orang pamer galbay. Apalah zucc
@qahtansembada991516 күн бұрын
Semangat bikin kontennya bang, konten lu menarik gua suka
@Bayemm1116 күн бұрын
HAHAHAH nyempil" promosi bukunya mantap 😂😂
@mundazer0day9116 күн бұрын
Ini sangat nyata, kiamat internet akan tiba dan itu tidak bisa di hindari 🔥
@zaidanhibar853516 күн бұрын
Waktu yang tepat untuk social media detox
@karistartnotenough63588 сағат бұрын
Tahap pertama: Membuat A.I untuk menghasilkan uang Tahap Kedua: menggantikan pekerja manusia dengan A.I Tahap Ketiga: Menjadi kaya raya dan A.I mulai Self aware Tahap Ke empat........... I HAVE NO MOUTH AND I MUST SCREAM
@amadhiohanindya894916 күн бұрын
jangankan 5 tahun, tahun depan kemungkinan bisa ni tambah ngaco AI toolsnya. blom jg AI bros yang masih denial
@rocketman5116 күн бұрын
kayak sekedar artikel di website deh, gua mulai curiga banyak yang tulisannya bikinan AI
@ahmadfarhan172916 күн бұрын
Parno bat, jangan resisten lah sama kemajuan, siap gak siap mau atau nggak kita mesti evolusi ke dunia tersebut, yaitu masa depan
@RemoGeno-br2pkКүн бұрын
Gondrong, Aku kalau makan, aku pakai AI (minyak goreng, royco, piring, cangkir, dl Aku kalau mandi, aku pakai AI (pasta gigi, sabun, shampo). Aku kalau ke rumah teman, aku pakai AI (motor). Aku kalau ngedit lagu pakai AI (Fruity loops). Aku kalau mau hubungi teman, aku pakai AI (Aplikasi SMS). Aku kalau mau pasang paku untuk taruh photo di dinding, aku pakai AI (Alat bor). Aku kalau mau masak di kompor, aku pakai AI (Korek Gas). Aku kalau edit foto, aku pakai AI bawaannya Microsoft (MS Paint).
@unknownpeople842216 күн бұрын
skynet here we come
@FallFall_X16 күн бұрын
Kabar baiknya mungkin angka kematian karna bundir bakal berkurang Karna banyak juga yg gk dpt perhatian di dunia nyata, bakal dpt perhatian di dunia virtual itu sendiri Teknologi VR/AR/Robotika bakal berkembang pesat demi memenuhi kebutuhan akan perhatian tersebut itu sih menurutku
@kholiqarrazan112016 күн бұрын
Jadi yang bikin kiamat internet Mark si pendiri Meta 😂😂😂. Tapi jujur AI mulai meresahkan sih.
@vanilablue980816 күн бұрын
Ah buat gw yg jarang bgt main sosmed, gak takut sama sekali kalo bneran terjadi
@Yooouuu5416 күн бұрын
Suatu saat nanti semua orang bisa buat Filem dan anime sendiri 😅
@ash.black1112 күн бұрын
Dari sini kita bisa nebak, bakal banyak konten kreator AI lalu karena chaos sosmed bakal bedain mana creator AI dan bukan, terus bakal banyak komentar AI yang dulunya kelihatan jelas AI tapi lama2 bakal sulit dibedakan akhirnya sosmed juga buat proteksi atau buat aplikasi yang ngebedain mana komen AI dan komen manusia beneran. Mungkin beberapa tanda mulai muncul, tapi nanti bakal chaos beneran di tahun-tahun kedepan karena AI bakal berkembang sangat cepat.
@byu11716 күн бұрын
Terminator dan ultron event let's go 🔥💀
@abdulfatahas625413 күн бұрын
sbg org yg kategori nolep, adanya ai sgt mmbntu terutama chat gpt dan ai di wa sbg tmn curhat walaupun byk dmpak negatif dibelakang nya
@supri_40416 күн бұрын
Eno bening ai
@Aiks7779 күн бұрын
Iya karena ya konten-konten AI sudah sangat amat terlihat nyata!!!.
@TrkiyeJforman-o5pКүн бұрын
Jika Anda menikmati permainan strategis, D𝐎𝐑А𝟕7 mungkin menarik.
@MaqiatunMekais-t1jКүн бұрын
wa ta fak men
@MaqiatunMekais-x9qКүн бұрын
Seberani itukah?
@MaqiatunMekais-x9qКүн бұрын
ga jelas banget lu
@gusdeparta16 күн бұрын
"Main game sama AI" Lah iya, dari jaman warnet dah main sama AI di Dota dan CS
@dandy7eveen16 күн бұрын
gass jaman purba lagii
@ParetoEmperor-jp6ke15 күн бұрын
bisa bang bisa, karena egoisme dan keinginan untuk sama seperti yg lain, bisa2 kita tidak percaya dengan institusi bisnis otoritas bahkan teman sendiri, fraud scam content dan privacy tidak terkontrol lagi itu issu paling besar apalagi ada AI
@sandiirawan51316 күн бұрын
Sekarang gw mulai mengurangi main hp ketika diajak ngobrol sam temen
@chandrakristian660210 күн бұрын
makanya regulasi AI emg harus bener" di perketat , AI emg bakal jadi ancaman kalo berada di tangan yg salah , smua trgantung balik lagi ke manusia itu sendiri mau menggunakan AI untuk kebaikan atau kejahatan tapi regulasi emg perlu bgt sih
@rajaekor242316 күн бұрын
Pada saat itu ia ngobrol ia.
@krupuk592216 күн бұрын
Interaksi, internet antar manusia akan tetap banyak karena SOSMED ada fitur anti Ai, konten yang terseksi Ai akan ada Watermark, tiktok udah ada bang.
@shloftyy10 күн бұрын
Eno bening thw 20 century of internet philosopher
@setyostya16 күн бұрын
Tolong buat buku lagi Bang, ngebahas tentang teori masa depan perkembangan internet IA yadayadayada... Plisss...
@HasfunEntertainment16 күн бұрын
kayaknya meta AI yang sudah banyak ditemuin di platform² kayak WA, IG, FB gitu akan works ke user² yang instan & penyuka jalan pintas yang serba fleksibel 🔥 namun masih akan ada banyak pihak / user jadul, 'user keras kepala' & yang bijak berteknologi dalam menggunakan tools² ini... bagaimanapun pondasi mesin adalah otak manusia juga, tinggal manusianya apakah dia mau adaptif & bisa nyari seluk-beluknya, ataukah akan terlena hingga lupa bahwa jiwanya telah direnggut kebebasannya dalam dunia maya yang kian lama nge-blend dalam alam realita ☁️ Good Luck everyone
@Adi-xe4ut16 күн бұрын
beberapa bulan ini di FB gua suka komen "ini sih AI"
@AdzzzzzzzzzL716 күн бұрын
Bayangin lagi tawar menawar barang di fb tiha tiba di ajak cod an sama AI
@bensharenli121216 күн бұрын
Terminator datang tidak dengan pew pew, tapi cukup dengan social media yang mengubah social / political view manusia sehingga saling menghancurkan satu sama lain.
@tiazt14 күн бұрын
setuju sih bang, apalagi sekarang banyak banget konten ai, ya meskipun masih bisa dibedain, tapikan ini ai ya, bisa aja nanti lebih kerasa real
@Renaldy1116 күн бұрын
5:08 pernah lihat x, lagi ribut apa gitu trus krna jawabannya kok batu sekali trus gitu2 aja jawabannya, si org ini balas kayak prompt gitu, eh dibalas dengan kasih jawaban wkwkwkwk ketahuan ai
@Masonicon15 күн бұрын
Ternyata yang bisa melarang bahkan Fanfic/Fanart(kalau memakai franchise apapun selain public domain) adalah AI Dan kasus hukum terhadap deviantart bisa mencegah Kiamat internet Yang bisa bikin AI menang adalah mengejar metrik(yang dipaksakan oleh platform medsos mainstream)
@seirozero16 күн бұрын
9:21 SAY THAT AGAIN
@FOXsTAR7212 күн бұрын
Bahkan berita sekarang banyak pake ai fotonya termasuk CNBC, jadi kek gak effort buat lipuy lansung ke kejadian tempat
@nonntn15 күн бұрын
Bang, ada apa di LA? Bingung aku
@milhamys972315 күн бұрын
Sekarang komen di sosmed juga udah banyak bot AI. Ngeliat perkembangan interaksi AI yg makin lama makin mirip manusia real gw jadi ngebayangin adegan Spongebob dan Squidward intrograsi Tuan Krab kalo dia itu robot atau bukan, mungkin itu yg bakal kejadian di kolom komen sosmed beberapa tahun kedepan. Bayangin lu lagi asik asik debat terus saling tuduh "eh bentar bentar lu AI bukan?" "Gw orang asli jangan jangan lu yg AI"