Jathilan Kridho Manggolo | BBPPMPV Seni dan Budaya | Babak 1 Ndadi

Pentas Jathilan Kridho Manggolo Guncang BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta
Yogyakarta - Gelaran seni tradisional Jathilan kembali memukau Yogyakarta. Kali ini, kelompok seni Kridho Manggolo tampil memukau di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya Yogyakarta pada tanggal 23 November 2024. Pertunjukan yang dimulai dengan Babak 1 sesi Ndadi ini berhasil menyedot perhatian para pecinta seni dan masyarakat umum.
Babak 1 yang menampilkan sesi Ndadi, yaitu bagian di mana para penari mengalami trans atau kesurupan, menjadi puncak dari awal pertunjukan. Iringan musik gamelan yang dinamis dan magis, berpadu dengan gerakan tari yang energik, menciptakan suasana mistis yang kental. Para penonton terlihat antusias menyaksikan para penari yang dengan lihai menunggangi kuda kepang sambil melakukan gerakan-gerakan di luar kesadaran.
Kridho Manggolo, yang dikenal dengan kekhasan gaya dan kostumnya, tampil prima dalam kesempatan tersebut. Kostum yang berwarna-warni dan aksesoris yang gemerlap semakin menambah daya tarik visual pertunjukan. Penampilan para penabuh gamelan juga tak kalah memukau, mengiringi tarian dengan alunan musik yang harmonis dan memompa semangat.
“Kami sangat senang dapat tampil di BBPPMPV Seni dan Budaya,” ujar Yuli Paidi salah satu Perwakilan Kridho Manggolo. “Ini merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan seni Jathilan kepada generasi muda dan melestarikannya sebagai bagian dari warisan budaya bangsa.”
Pihak BBPPMPV Seni dan Budaya juga menyambut baik penampilan Kridho Manggolo. “Kami sangat mendukung kegiatan pelestarian seni dan budaya seperti ini,” kata Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd.. “Semoga dengan adanya pertunjukan ini, minat masyarakat terhadap seni tradisional semakin meningkat.”
Pertunjukan Jathilan Kridho Manggolo di BBPPMPV Seni dan Budaya ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga menjadi ajang edukasi dan pelestarian seni tradisional. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus diadakan untuk menjaga keberlangsungan seni Jathilan dan warisan budaya Indonesia lainnya.