..menarikk pertanyaannya terkait dokter kilaki yg menangani pasien perempuan,, kemudian udah dijelasin tuh sama Ust. Adi H dan ana tambahin sedikit 😅😂,, yg ana tambahin adalah,, kalau anda laki² kemudian tertariknyaa dan ingin profesinya jd dokter, ya pilihlah sebagai dikter yg ngurusin *PERKAKAS* kilaki. Sbb akan muncul pertanyaan adalah,, yg hamil,, mengandung dan melahirkan itu kilaki ato perempuan sih pak bapak dan buk ibuk_?? tentu adalah perempuan,, loh udah jelas² perempuan trus knp antum kilaki gitu tertariknya ngurusin *PERKAKAS* perempuan_??😂 sampai disana oke ya_?? 😂 Jg sebaliknya,, jika antum perempuan,, kepengen jd dokter,, ya jangan ngurusin *PERKAKAS* kilaji gt, serahkan aja pada ahlinya, agr antum² tdk bingung dan bertanya² gt (kira² kerjaan saya ini menyalahi kodrat apa gak ya??) 😂 kemudian selanjutnya adalah,, dlm kitab ushul fiqh atau jg kaedah² ushul mengatakan *BILA BERTEMU DUA KONDISI YG KEDUA2NYA ADALAH BERMANFAAT UNTUK KEMASLAHATAN, NAMUN ADA MUDHARAT DI DALAMNYA, MAKA DIANJURKAN MEMILIH YG TDK ADA MUDHARATNYA (MENCEGAH MUDHARAT LEBIH DIDAHULUKAN KETIMBANG MENGAMBIL MANFAAT), emang ada manfaat, akan tetapi ada mudharat di dlm nya,, maka antum tinggalkan kemudharatan itu. Jika melihat apalagi memegang aurat lawan jenis adalah dosa dan mudharat ya anda tinggalkan itu, serahkan saja pada ahlinya.. kemudian kalo boleh usul sedikit, apakah pada menteri kesehatan, rektor di kampus2 tertentu, IDI, ato siapa saja yg berkompeten tentang kedoteran dan kesehatan begitu, mohon lahirkan aturan tentang menyerahkan urusan pada ahlinya, maksudnya itu dokter kilaki ngurusin *PERKAKAS* kilaki,, dokter perempuan ngurusin *PERKAKAS* perempuan jg, biar gak kebalik², dan agar kita² tdk dianggap gila semua.. Untuk sementara itu dulu ya akhi² n ukhty² 😅 mohon maaf jika ada yg salah tdk disengaja.. 🎉 wallahu'alam...