JUARA 1 FLS2N BACA PUISI TINGKAT NASIONAL - SAGU AMBON KARYA WS RENDRA

Рет қаралды 27,742

Күн бұрын

Di malam refleksi sastra WS Rendra, saya kembali membacakan puisi berjudul "Sagu Ambon". Puisi ini memiliki kenangan yang melekat bagi perjalanan Saya di dunia perpuisian. Karena melalui puisi ini, Saya bisa meraih medali emas di FLS2N tingkat nasional 2022 dan mendapatkan beasiswa penuh di Universitas Gadjah Mada.
Saya selalu percaya, bahwa kesempatan itu akan hadir jika memiliki kesungguhan hati. Apa yang saya bayangkan ketika duduk di bangku SMA, dengan bola mata yang selalu terpijar membayangkan UGM, apapun caranya harus masuk Sastra UGM, supaya bisa satu Fakultas dengan sang idola, yaitu WS Rendra. Hari ini, saya merasakan bayang-bayang yang pernah di pikirkan dulu, Balairung menjadi saksi manis pembacaan puisi Sagu Ambon.
Yogyakarta, 2023

Пікірлер: 24

@TiwiPrastiti 10 ай бұрын

Kak tahun itu aku ikut fls2n seangkatan sama kak deni, tapi ternyata masih belum berhasil. semoga ditahun ini akau bisa nembus hingga ke nasional seperti kak deni

@meldafiana9073 10 ай бұрын

Awal FLS2N tingkat SMA/MA kapan ya kaka

@TiwiPrastiti 10 ай бұрын

@@meldafiana9073 Bulan Maret-September kalau gk salah itu tahap awal sampai akhir final

@wiwitputrabangsa 5 күн бұрын

Kerennn❤❤❤❤❤

@mishbahchannelmc247 4 ай бұрын

Alhamdulillah terima kasih banyak semoga menginspirasi banyak orang, aamiin yaa rabbal aalamiin

@Zukhrufa1209 5 ай бұрын

Menjiwai banget bacanya

@SudirmanSupadi-rm6qx 16 күн бұрын

Keren dek❤ Lanjutkan bakat mu😊😊

@Lia-vz1je 10 ай бұрын

Kerennn bangettt❤🎉🎉🎉

@MydikaRidho 29 күн бұрын

Sagu Ambon (Karya W.S. Rendra) Ombak beralun, o, mamae. Pohon-pohon pala di bukit sakit. Burung-burung nuri menjerit. daripada membakar masjid daripada membakar gereja lebih baik kita bakar sagu saja. Pohon-pohon kelapa berdansa. Gitar dan tifa. Dan suaraku yang merdu. O, ikan, O, taman karang yang bercahaya. O, saudara-saudaraku, lihat, mama kita berjongkok di depan kota yang terbakar. Tanpa 'ku sadari laguku jadi sedih, mamae. Air mata kita menjadi tinta sejarah yang kejam. Laut sepi tanpa kapal layar. Bumi meratap dan terluka. Di mana nyanyian anak-anak sekolah? Di mana selendangmu, nonae? Di dalam api unggun aku membakar sagu. Aku lihat permusuhan antara saudara itu percuma. Luka saudara lukaku juga.

@ayusiti5962 8 ай бұрын

Keren sekali

@Ranakaplyr 9 ай бұрын

Ombak beralun, o, mamae Pohon-pohon pala di bukit sakit Burung-burung nuri menjerit Daripada membakar masjid Daripada membakar gereja Lebih baik kita bakar sagu saja. Pohon-pohon kelapa berdansa Gitar dan tifa Dan suaraku yang merdu O, ikan O, taman karang yang bercahaya O, saudara-saudaraku, Lihat, mama kita berjongkok di depan kota yang terbakar.

@Ranakaplyr 9 ай бұрын

Tanpa kusadari Laguku jadi sedih, mamae. Air mata kita menjadi tinta sejarah yang kejam. Laut sepi tanpa kapal layar. Bumi meratap dan terluka Di mana nyanyian anak-anak sekolah? Di mana selendangmu, nonae? Di dalam api unggun aku membakar sagu. Aku lihat permusuhan antara saudara itu percuma, Luka saudaraku, lukaku juga.