Ma syaa allah, memang luar binasa MATERI yg dibawakan beliau, tegas dan penuh santun...wajar bnyak yg TERKESIMA & BERGETAR, apakah itu dari Nahdiyin...terlebih SALAFI, terlepas beliau rujuk atau tdk...itu bukan soal..HIDAYAH TAUFIQ milik Allah Subhanahuwataalla jua..apakah bergerilya...?? Setidaknya yg benar sdh beliau sampaikan, semoga beliau amalakan di NU ..yg menambah jd BID'AH, yg mengurangi KHIANAT dan yg merubah rubah mnjdi KHURAFAT...
@PajriNurohman-ti7guАй бұрын
Terima kasih ilmunya kiyai, semoga aku bisa meninggalkan perkara bid'ah, aku tetap organisasinyaNU tapi anti bid'ah.
@harijantosunarsih8581Ай бұрын
Semoga semua kyai2, tokoh2 NU mengikuti kyai ini. Kyai Marzuki tak perlu keluar dari NU tapi keluarkan NU dari amalan TBC
@AntoJarwo-k7lАй бұрын
Menjalankan syariat Islam mengikuti pemahaman para sahabat nabi meringankan beban kita di hisab nanti. Baiknya ikuti sunah rasul dan mengiluti pemahaman para sahabatnya.
@samsunggtujuhprime8260Ай бұрын
Mudah2an kiyai jadi pejuang sunah nabi .
@UltraMan-me8ppАй бұрын
Alhamdulillah saya sangat gembira dan haru mudah2an kita semua bertambah Istiqomah aamiin
@Anisa-en2pfАй бұрын
Alhamdulillah aku juga ikut haru.
@rusmiyanto3048Ай бұрын
Betul
@AriMadiun-kj5qgАй бұрын
Subhanallah... Allah buka lisan kyai marzuki untuk menyampaikan kebenaran ajaran islam yg murni, tetapi Allah blm buka hati dan memberinya hidayah,
@Jojoerni80Jojoerni80Ай бұрын
ALLOH...HUAKBAR... P kyai Marzuki Muhtamar sungguh amat jelas memaparkan kebenaran kitabbulloh dn sunattulloh, cobalah berpikir kepda ahli" tbc, biar kita selamat ok salam waras
@ObiAuthorАй бұрын
Masya Alloh Tabarakalloh.
@rusmiyanto3048Ай бұрын
Alhamdulilah sadar
@kartinisuparso2478Ай бұрын
Terus yayi juki sampeyan ojo takut sama kabib2 dalam menyampaikan bahaya2 tbc semoga yai juki dijaga Alloh .
@khosim9290Ай бұрын
ANDAI SEMUA KYAI NU SEPERTI INI MAKA MAJULAH NU..SAMPAIKAN YG HAK ITU HAK, YG BATIL ITU BATIL..
@wiwitsumiati9372Ай бұрын
Semoga beliau tidak sedang mengolok olok ,ingat fitnah itu kembalinya pada dirinya sendiri.
@agismusikcirebon9825Ай бұрын
Mudah mudahan ada hikmah nya buat beliau...,
@ikhsanMaulana-n7nАй бұрын
Yg ngaku ahli sunah wal jama,ah ayo. Masjid, musola jgn biarkan sepi yg janggut tumbuh rambut jgn di kerok.. Jenggot sunah bukan bid,ah...istrinya suruh pake jilbab bila bertemu pria bukan mahrom... Dan ahli sunah harus anti hujat dan fitnah.. Jgn cuma sebatas pengakuan, siapapun bisa mengucapkan belum tentu mau mengamalkan meski ringan.
@sultankecil95492 ай бұрын
baru kali ini orang NU bicara soal bidah, kirain mau hijrah ternyata nge prank saja😅
@dedesuhandi2333Ай бұрын
Ya biarkan saja dia mau ngepreng atau apapun, setidaknya si kakek sudah berani untuk membawakan hadist kulu biidatin dolalah, dimana para pelaku bidah sangat alergi mendengar hadist ini, butuh keberanian yang tinggi loh untuk membawakan hadist ini ditengah tengah para pelaku bidah apalagi si kakek adalah kyai yang sangat dihormati oleh warga NU. Kita doakan saja suatu saat dia bisa berani dengan tegas mengatakan yang Bidah itu adalah bidah dan yang sunnah itu adalah sunnah.
@qiqiyqiyx2707Ай бұрын
Semoga ucapannya mnjd BUMERANG...klopun beliau tdk HIJRAH ke MANHAJ SALAF, siapa tau justru JAMAAHnya yg berduyun _ duyun yg HIJRAH, semoga...
@sutamipandhe499Ай бұрын
Deng penting Romo Marjuki, ceramahnya sudah lembut, semoga hatinya dilembutkan Alloh sesama muslim saudara
@Piwpiw-9xАй бұрын
Mungkin masih ada rasa takut dijauhin masyarakat, kita doakan saja semoga Allah mudahkan kalau emang beliau beneran mau hijrah
@KopiPahitTanpaGula.Darja.SАй бұрын
Butuh Waktu Untuk Berubah. Yang Berani Bicara Bid'ah Dulu Dengan Penjelasan Yang Sesuai Dengan Salafi Walaupun Contohnya Berbeda Tidak Apa2. Masalah Klarifikasi. Khutbah Jum'at Itu Ceramah Serius. Tidak Ada Khutbah Jum'at Sambil Bercanda. Berani Ngomong Bid'ah Adalah Kemajuan
@rusmiyanto3048Ай бұрын
Jangan takut menjampekankebenaran surga menanti anda aku wong Klaten
@agismusikcirebon9825Ай бұрын
Semoga ini bukan siasah dawah beliau... , atau hanya untuk menyenangkan umat,..
@Anisa-en2pfАй бұрын
Yang beliau sampaikan kebenaran Islam, yang di tutup tutupi oleh NU, di sampaikan oleh ulama NU tapi tafsirannya di belokan.
@cingcui-c7scuiАй бұрын
Bid"ah menghapus sunnah
@tarsudisiti104Ай бұрын
Ya sebenarnya para kiai itu tau ada bid'ah,khurofat,syirik, tinggal tinggal amalanya yg kadang berat untuk menghindar dari hal hal yg merusak aqidah,karena beda tipis...bicara dgn kenyataan amalan...
@wiwitsumiati9372Ай бұрын
NU yang sebenarnya ya begitu.
@sutamipandhe499Ай бұрын
A swaja asli yg seperti ini
@sutamipandhe499Ай бұрын
Quran fan sunnah, 😊
@sirajsoeАй бұрын
Takutnya bicara bid'ah tapi masih mengamalkannya
@rusmiyanto3048Ай бұрын
12:52
@IdenAja-r9cАй бұрын
Hihi. Itulah lahan paha bagi yg lain yg menjalankan kewajiban. Kalau rukun2 sholat kagk baik itu jelas batal nya
@HaryantoSMP1PaliyanGKАй бұрын
*TAFSIR SUNNAH-BID'AH* Tema Sunnah-Bid'ah diatas, sepintas seperti Salafi tetapi sebetulnya yang dimaksud "bukan seperti yang difahami" Salafi. Si Kyai diatas sepertinya Aswaja, tetapi narasinya seperti Salafi. Yang terjadi adalah *perbedaan pemahaman tafsir Sunnah-Bid'ah* dibelakangnya. Contoh, dalam kajian-kajian Salafi, hadits, _"Kullu bid'atin dhalalah”._ Kata *kullu* berarti “setiap," atau berarti juga "semua." Setiap (semua) bid'ah itu sesat. Semuanya, intinya begitu, tanpa kecuali. Dipukul rata ! Tetapi menurut Aswaja, tidak semua bid'ah itu sesat. Menurutnya, kata *kullu* dalam AlQuran dan Hadits bila dihubungkan dengan ayat-ayat atau hadits lain maka dari segi bahasa memiliki pengertian umum sehingga bersifat "tidak mutlak semua". Lihat-lihat konteksnya, tidak sekedar tekstualnya. Contohnya, kata orang Aswaja, di Surah Al-Anbiya disebutkan, _"Kami jadikan setiap _*_(kullu)_*_ sesuatu yang hidup berasal dari air"._ Tetapi di Surah Ar-Rahman ada juga ayat, _"Dan Dia menciptakan jin berasal dari nyala api tanpa asap."_ Ada juga kata hadits, _"Malaikat diciptakan berasal dari cahaya."_ Maksudnya, dari dalil-dalil diatas tidak setiap *(kullu)* yang hidup itu berasal dari air, makhluk hidup jin berasal dari api dan malaikat dari cahaya. Dengan kata lain, makna *kullu* bisa berati "tidak mutlak semua." Kata orang Aswaja, hadits, *_"Kullu_*_ (semua) anak Adam yang meninggal dunia seluruh tulangnya akan habis jasadnya dimakan tanah."_ Tetapi juga ada hadits, _"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi."_ Tidak hanya para Nabi, ada hadits lain yang mengatakan para syuhada dan penghafal AlQuran jasadnya juga tidak busuk dimakan tanah. Bahkan banyak kisah dan bukti dari hamba-hamba Allah yang sholeh jasadnya tetap utuh tidak dimakan tanah setelah matinya walaupun kisah-kisah karomah para wali demikian diingkari sebagian umat sebagai cerita TBC _(Tahayul, Bid'ah, Churafat)._ Kata orang Aswaja, sahabat Usman bin Affan pernah ditanya, _"Apakah ini perintahmu?”_ Lalu jawab Khalifah Utsman bin Affan, *_"Kullu_*_ (sebagian) itu adalah perintahku dan sebagiannya bukan perintahku."_ Kata orang Aswaja dari dalil-dalil diatas, kata *kullu* mempunyai dua makna, yaitu bisa "setiap atau semua," tetapi juga bisa berarti "tidak mutlak semua." *Kullu* dapat bermakna "tidak mutlak semua" jika ada dalil lain yang memberi pengecualian. Dalam dalil *_kullu_*_ bidah dhalalah,_ ada hadist lain yang memberi pengecualian terhadap makna "setiap," diantaranya hadits berikut, : _"Siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang baik,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan siapa yang memulai _*_satu perkara baru yang buruk,_*_ lalu hal tersebut dikerjakan, maka ia akan mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dari dosa mereka sedikit pun."_ Menurut orang Aswaja, yang dimaksud hal baru yang baik atau buruk dalam hadits diatas adalah *bid'ah* itu sendiri kalau mau "kontekstual" dalam memahami maksud yang dikandung. Tetapi bagi orang-orang yang faham keagamaannya "tekstual" seperti Wahabi atau Salafi bilang, _"Mana ada bid'ah yang baik, semua bid'ah itu sesat, buruk. Namanya saja bid'ah kok baik?_ Kata orang Aswaja, bid'ah terjadi untuk pertama kalinya setelah Nabi meninggal menurut hadits riwayat Imam Bukhari dikatakan, pengumpulan AlQuran awalnya dianggap bid'ah oleh Khalifah Abubakar Ash-Shidiq tetapi shahabat Umar bin Khathab berkali-kali meyakinkan bahwa itu keharusan yang baik _(bid'ah hasanah)._ Akhirnya Khalifah Abubakar berkata, _"Berkali-kali Umar mencoba meyakinkan aku, lalu Allah melapangkan dadaku dengan menerima kreasi Umar untuk mengumpulkan AlQuran."_ (H.R Bukhari). Shalat tarawih berjamaah 20 rakaat sebulan penuh di Masjidil Haram dan Nabawi sampai sekarang ini sesungguhnya tradisi peninggalan dari kreasi amirul mukminin Khalifah Umar. Bahkan beliau mengatakan, _"Ni'mat al bid'atu hadzihi" (sebaik-baik bid'ah adalah ini)._ Dari beberapa kisah zaman shahabat, tabi'in, tabiut tabi'in, kata orang Aswaja, Imam Syafii kemudian menyimpulkan bahwa bid'ah ada dua yaitu bid'ah yang baik *(bid'ah hasanah)* dan bid'ah yang sesat *(bid'ah dholalah).* Imam Syafii juga mengarang shalawat yang kemudian dikenal dengan nama Shalawat Imam Syafii didalam kitabnya Ar-Risalah. Bisa jadi orang yang tidak sepaham akan menganggap bid'ah Imam Syafii ini membuat kreasi shalawat bukan dari Nabi. Termasuk shahabat Ibnu Abbas juga memiliki shalawat (Shalawat Ibn Abbas) yang ia susun sendiri. Demikian juga shalawat dari sahabat Ibnu Mas'ud. Bahkan, kata orang Aswaja, sebetulnya banyak kisah-kisah dalam riwayat shahih dari kalangan shahabat, tabiin dan salafus shaleh yang bisa jadi akan dihukumi bid'ah bagi orang yang tidak sepaham. Misalnya kreasi Khalifah Utsman bin Affan yang mempelopori adzan setiap sholat Jumat sebanyak dua kali. Shahabat Abu Hurairah berdzikir membaca tasbih 12.000 kali perharinya sebelum tidur. Shofiyah (istri Nabi) dzikir rutinnya 4000 kali. Shahabat Bilal bin Rabah melakukan shalat sunnah wudhu sehabis wudhu sebagai bentuk rasa syukur dll. Dizaman sesudahnya, kata orang Aswaja, adalah cicit Nabi sendiri yaitu Imam Ali Zainal Abidin bin Hussain bin Ali bin Abu Thalib dikenal seorang tabi'in yang hidupnya zuhud dalam sehari semalamnya shalat sunnah 1000 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali pemuka Madzab Hanbali yang hidup pada zaman generasi salaf juga dikenal zuhud yang kesehariannya secara rutin shalat sunnah 300 rakaat. Imam Ahmad bin Hanbali juga dikenal imam ahli hadist karena hafal satu juta hadits. Kata orang Aswaja, banyak orang-orang pesantren *mengamalkan hizib-hizib* (kumpulan dzikir) ciptaan ulama terdahulu. Misalnya, Hizib Bukhari dari Imam Bukhari, Hizib Ghazali dari Imam Ghazali, Hizib Nawawi dari Imam Nawawi dan lain-lain. Tetapi kata orang Salafi, hizib-hizib itu bid'ah, apakah Nabi mendelegasikan menyusun dzikir-dzikir seperti hizib-hizib itu? Demikianlah perbedaan Salafi dan Aswaja dalam menafsirkan hadits tentang bid'ah. *MEMAHAMI SUNNAH* Sunnah itu lawan kata dari bid'ah. Adapun pengertian *SUNNAH* (Sunnah Nabi) itu tidak hanya yang dicontohkan atau dilakukan Nabi saw saja _(sunnah fi`liyah),_ tetapi apa yang diucapkan/disabdakannya termasuk sunnah juga _(sunnah qouliyah)_ -- bahkan apa yang dilakukan para sahabat walaupun nabi tidak mencontohkan atau menyuruh tetapi nabi tidak melarang/membolehkannya sebagai amalan disebut juga sunnah _(sunnah taqririyah)_ seperti sahabat Bilal sholat sunat wudlu dan sahabat Abu Hurairah ra memiliki amalan wirid membaca dzikir tasbih 12.000 x setiap harinya sebelum tidur, istri Nabi Shafiyah perharinya menghitung dzikir 4000 kali sebagai wiridan. Ini *bukan berarti mengkhususkan* amalan, tetapi menjaga agar menjadi istiqomah dalam berdzikir. Jadi jangan dibatasi sunnah Nabi itu *fi'liyah* saja (yang nabi contohkan) -- ada contoh dari Nabi tidak? Apakah Nabi melakukannya? Ini sangat mempersempit agama itu sendiri. Bahkan yang tidak ada dalilnya saja, kalau di Quran dan Hadits tidak ditemukan atas suatu masalah -- ada perintah untuk berijtihad, mosok yang jelas-jelas bersesuaian dengan qola Allah dan qola Rasul (walau Nabi tidak memberi contoh) dilarang? Kadang-kadang ditemui juga sikap tidak ilmiah, ketika dalil-dalil itu ditunjukkan -- maka bukan lagi dalil yang akan ditanyakan --- tetapi akan bergeser, "Apakah Nabi melakukannya?". Jadi disinilah pentingnya memahami *As-Sunnah* itu, tidak hanya sebatas contoh perbuatan Nabi (fi'liyah) saja, tetapi juga meliputi sabdanya (qouliyah, qola Rasul) dan bahkan kebolehan setujunya (taqririyah). Untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut kzbin.info/www/bejne/mImngoSofrVqsLc
@HadisSuyitnoАй бұрын
Takririyah berlaku untuk para sahabat, kalau kita melakukan apa yg diamalkan sahabat maka tidak termasuk bid'ah. (Terawih 23 roka'at tidak bid'ah, tapi adakah kalimat diantara dua sholat yg diucapkan dizaman Umar bin Khotob (Contoh; ucapan Allohumma solli'ala Muhammad...dst. Sholat Jum'at azan 2 X benarkah seperti di zaman Usman bin Affan.) (Maaf bukan tekhnologinya/sarananya tetapi tatacaranya). Seandainya terjadi ada tambahan tambahan maka tambahan itu yg bid'ah kata KH. MM.
@phiiffachannel9920Ай бұрын
Yang lajn nyusul. Latihan dulu. Usoli.. Imaamannya nggak dijaherkan. Syaiyidinanya juga. Nggak seraya meyaqini ada rkh nenek moyang datang.. Muter muter. Nempel di benda sekelklingnya... Hiii apa nggak ngeriii bid sh tachayul. Churofat. Mengelu eluka. Mengkjlguskannya...
@PakHuda-hl4vhАй бұрын
Gak usah heraaan...
@restu601Ай бұрын
Marjuki dullu bohong katanya mta makan anjing ,kini jadi munafik apa yang di ucapkan tidak di infelen tasikan dengan perbuatanya,yaaloh muga marzuki dpt hidayamu
@samsunggtujuhprime8260Ай бұрын
Habis mimpi apa yai?
@muaks-f8xАй бұрын
Dan bahkan channel ini pun bid'ah karena di zaman Nabi channel ini tidak ada, bahkan mustahil.
@SwarabregasGa29Ай бұрын
Bid'ah yang di maksud Rosulullah itu mengada ada dalam syariat Islam mas, kalau channel, hp pesawat, mobil, motor itu bid'ah juga tapi Bid'ah dunia. Dunia boleh bid'ah tapi kalau syariat tidak boleh mas.
@KopiPahitTanpaGula.Darja.SАй бұрын
1 Kiai NU Yang Bicara Bid'ah Pengaruhnya Lebih Besar dari 10 Kiai Wahabi yang Bicara Bid'ah. Kiai Berani Bicara Bid'ah Itu Adalah Kemajuan. Saya Tidak Pernah Mendengar Idrus Ramli, Abdul Shomad, Adi Hidayat, Buya Yahya Ceramah Seperti ini. Tidak Ada.
@RudiAjo-dm6iuАй бұрын
HARI INI MASIH PERCAYA SAMA NU, WADUUUUUH.... MANUSIA-MANUSIA YANG ADA DI NU ITU 70% SYI'AH, 25% MU'TAZILAH, 3% KHAWARIJ DAN 2% ASWAJA. ITULAH ISINYA NU. KALAU TAK PERCAYA SILAKAN LAKUKAN PENELITIAN. MAKANYA KALAU MASIH INGIN MENJADI AHLI SORGA JANGAN MENGIKUTI NU. DIDALAM NU ITU TIDAK ADA YANG HARAM PALING TINGGI CUMA MAKRUH DAN MUBAH. TERIMAKASIH.
@MutroFin-xc2cfАй бұрын
Yang kebalik bukan otak kampret doang ternyata, Kirain orang Kafir doang yg suka mencela, Eeeeeee. Ahli sunah juga ada, kardun hitam pantatnya , tapi hatinya lembut, gaksuka meng olok2, Beda sama gug2