Рет қаралды 2,559
KAJIAN TEMATIK : MENELADANI IMAM SYAFI’I
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc
Berikut ini adalah rangkain kisah perjalanan hidup seorang pahlawan dari pahlwan-pahlawan umat ini, yang gagah berani, seorang imam dari imam kaum muslimin, Allah Shubhanahu wa ta’alla menjadikan dirinya sebagai pembela sunah dan penumpas perbuatan bid’ah.
Beliau lahir di Gaza yaitu sebuah kota yang letaknya berada di tengah-tengah negeri Syam dari arah Mesir dan selatan Palestina, pada tahun 150 H tepatnya pada bulan Rajab. Dirinya terkenal dengan kecerdasan dan kekuatan hafalannya semenjak kecil. Beliau menceritakan tentang dirinya, “Aku berada bersama para pencatat kitab, disana aku mendengar ustad sedang mengajari ayat al-Qur’an pada anak-anak kecil, maka aku langsung dapat menghafalnya. Dan sebelum ustad tadi selesai mendikte ayat pada mereka aku telah menghafal semua yang di diktekan tadi. Pada suatu hari beliau berkata padaku, “Tidak halal bagiku untuk menghalangimu sedikitpun”. Dan dia senantiasa dalam keadaan seperti itu sampai dirinya mampu menghafal al-Qur’an sedang beliau saat itu berusia tujuh tahun.
Besar dalam kondisi yatim dan diasuh oleh ibunya seorang, lalu ibunya khawatir pada dirinya, lantas mengajaknya berhijrah ke Makah dan disana dia belajara bahasa Arab dan syair. Kemudian Allah Shubhanahu wa ta’alla menjadikan kecintaan dirinya pada ilmu fikih yang sedikit diabaikan oleh kebanyakan orang pada zamannya, beliau lalu menulis beberapa karya tulis besar dalam beberapa disiplin ilmu, seperti fikih, ushul fikih, nasab dan adab serta karya tulisan lainnya.
Beliaulah Imam dunia yang bernama Muhammad bin Idris bin al-Abbas bin Utsman bin Saafi’ bin as-Saa’ib bin Ubaid bin Abd bin Yazid bin Hasyim bin al-Muthalib bin Abdi Manaf. Ahli ilmu pada zamannya, pembela sunah, ahli fikih umat ini yang berkun’yah Abu Abdillah al-Quraisy kemudian al-Muthalabi asy-Syafi’i al-Makki al-Ghazi sebagai tanah kelahirannya, beliau masih memiliki hubungan nasab bersama Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam yang bertemu dalam silsilah pada anak pamannya, karena al-Muthalib adalah saudaranya Hasyim ayah dari Abdul Muthalib. Beliau mempunyai warna kulit putih, berbadan tinggi, dengan paras wajah yang gagah, dan di segani, beliau memakai semir dengan pohon pacar karena ingin menyelisihi orang-orang Syi’ah.
…
#religion #ceramah #kajianislam #dakwahsunnah #ustadzabuyahyabadrusalam