KAMPANYE SEMBUH LEBIH CEPAT TBC RO dengan paduan baru BPaLM 2024

SHARING IMPLEMENTASI PADUAN PENGOBATAN BARU TBC RESISTAN OBAT 6 BULAN
#SembuhLebihCepatTBC
Hotel Manhattan Jakarta Selatan
Jumat 5 Juli 2024
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung is a national referral hospital has a function as a top referral hospital for tertiary health service in the province. Hospital with 996 beds could provide a wide range of services comprising with 20 medical specialties and 125 sub specialties. RSHS has been involved in the national strategy for tuberculosis control in Indonesia, which aims to accelerate the elimination of tuberculosis by 2030
RSHS memberikan pelayanan Tuberkulosis (TBC) anak dan dewasa secara paripurna, mulai dari pelayanan TBC Sensitif Obat (SO) & Resistan Obat (RO), pelayanan TBC gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap (ruang biasa & intensif), pelayanan TBC paru dan ekstra paru, pelayanan TBC dengan dan tanpa komorbid dan RSHS memiliki strategi dalam rangka eradikasi TBC tahun 2030, yang tertuang dalam SK Tim TBC tahun 2023 meliputi promosi Kesehatan, surveilans, pengendalian faktor resiko, penemuan kasus, penanganan kasus, pemberian kekebalan dan pemberian terapi pencegahan. Untuk surveilans, RSHS pernah mendapatkan penghargaan pada tahun 2019 untuk Capaian Tertinggi Dalam Penemuan dan Pengobatan Pasien TBC RO tahun 2018-2019.
Sejak 2012 sampai saat ini (2024) RSHS telah melakukan skrining suspek TBC RO sebanyak 26.655 pasien. Sebanyak 2.846 pasien terjaring sebagai pasien TBC MDR. Sebanyak 2.561 pasien dienroll pengobatan di RSHS (89%). Total 1092 pasien sembuh dari TBC MDR. Successful rate TBC MDR di tahun 2021 mencapai 57.37%. Enrollment pasien TBC RO di RSHS sebagian besar berasal dari luar kota Bandung. Kota Bandung 17.5%. Luar kota Bandung 82.5%. Kunjungan poliklinik TB MDR menurun saat pandemi COVID, meningkat kembali di tahun 2023. Kunjungan tertinggi mencapai 10.606 kunjungan pada tahun 2019 dengan rata-rata 43 pasien/hari kerja. RSHS menjadi salah satu RS rujukan vertikal yang ditunjuk untuk menjadi operational research regimen BPaL.
RSHS has been trusted to implement the BPaL and BPaL(M) regimens earlier, where these regimens have several advantages such as shorter treatment duration, fewer pills burden, and fewer side effects compared to the previous regimens. This has become a driving force for the success of treatment at RSHS. The challenges ahead are the availability and continuity of drugs from the program and the lack of a way to evaluate the resistance of pretomanid drug.
RSHS mendapat kepercayaan untuk mengimplementasikan lebih awal regimen BPAL dan BPALM, dimana regimen ini memiliki beberapa keunggulan seperti pengobatan yang lebih pendek, lebih sedikit menelan obat (fewer pills burden), efek samping yang lebih sedikit dibandingkan regimen sebelumnya, hal ini menjadi daya dongkrak keberhasilan pengobatan di RSHS. Tantangan kedepannya adalah ketersediaan dan kebersinambungan obat dari program serta belum ada cara untuk mengevaluasi pretomanid resistance
GOOD PRACTICES IN HASAN SADIKIN HOSPITAL
PENDEKATAN INTERDISIPLIN - RSHS konsisten sejak 2012 melaksanakan Rapat Tim Ahli Klinis TBC RO, membahas bersama pasien rencana mulai pengobatan, pasien rencana penghentian pengobatan, pasien bermasalah dan meliputi pasien dewasa maupun pasien anak
SUMBER DAYA MANUSIA yang menyala abangku - Tenaga medis, paramedis, farmasi, data officer, peneliti, patient support (tim terjang) dan lainnya yang berdedikasi, berpengalaman dan percaya diri dalam pelayanan tuberkulosis resistan obat di RSHS
THEORY of CHANGE
IF access to quality, integrated and patient-centered care is increased; promotion, prevention and delivery of TPT is optimized; and service delivery platforms are strengthen
THEN the overall quality of tuberculosis detection, prevention and treatment in Indonesia will improve, resulting in reduced tuberculosis incidence and deaths
Jika saja akses kepada pelayanan TB yang berkualitas, terintegrasi dan patient centered dapat ditingkatkan di Indonesia (termasuk pemberian terapi pencegahan tuberkulosis) MAKA kualitas pelayanan TB secara keseluruhan baik diteksi dini TB, pencegahan TB dan pengobatan TB di Indonesia akan meningkat
END TB 2030