KAMPUNG MATI Jatigede Sumedang, 8 Tahun Berlalu, Begini Kondisi Sekarang !!!

  Рет қаралды 2,714

PALADES [Pesona Alam Desaku]

PALADES [Pesona Alam Desaku]

Күн бұрын

Sampurasun !
Kali saya berkesempatan mengunjungi Waduk/Bendungan Jatigede yang berada di Kab.Sumedang
Tanpa berlama , tonton saja videonya "Penghuni Terakhir "KAMPUNG MATI" Bendungan Jatigede, 8 Tahun Berlalu, Begini Kondisi Sekarang" Sampai selesai ya Sahabat....
======================================
Terima kasih untuk semua yang selalu setia dengan tayangan di channel PALADES [PESONA ALAM DESAKU]
-
Semoga apa yang dihadirkan dapat bermanfaat dan Menjadi Pelajaran Hidup.
-
Selain Itu kebahagiaan kita bersama adalah yang paling karena sesungguhnya kebahagiaan bisa kita dapatkan ketika sudah bisa membahagiakan orang lain.
#kampungmati #kampunghantu #KampungMatiJatigedeSumedang #jatigede #bendungan #Waduk #palades #pesonaalamdesaku #indonesiavillage #kearifanlokal #bajaksawah #kerbau #buffalo #jatigede #darmaraja #Wado #Jatinunggal #sumedang #Munding #kearifanlokal #Menyangkul #walkingtour #KampungSepi #kampungmati #suasanapedesaan #suasanakampung #kampungpinggirHutan #petanihebat #alamasri #alami #asri #dingin #pedesaan #pegunungan #perkampungan #sejuk #kampunghalaman #petualanganalamdesaku
Waduk Jatigede adalah sebuah waduk yang terletak di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan waduk ini telah lama direncanakan sejak zaman Hindia Belanda. Waduk ini mulai dibangun tahun 2008 pada masa kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono dan baru diresmikan pada tahun 2015 serta beroperasi penuh pada 2017. Waduk ini dibangun dengan membendung aliran Sungai Cimanuk di wilayah Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang dengan dengan kapasitas tampung 979,5 juta meter kubik air. Waduk Jatigede merupakan waduk terbesar kedua di Indonesia.
Pembangunan waduk ini telah direncanakan sejak zaman Hindia Belanda. Kala itu, Pemerintah Hindia Belanda merencanakan pembangunan tiga waduk di sepanjang aliran Sungai Cimanuk dan waduk Jatigede merupakan waduk utama dan yang paling besar. Akan tetapi, pembangunan ketiga waduk itu mendapatkan tentangan dari masyarakat sekitar sehingga pembangunannya dibatalkan. Baru pada tahun 1990-an, rencana pembangunan waduk Jatigede kembali menghangat
Langkah pertama yang dilakukan oleh pemerintah adalah merelokasi masyarakat yang tinggal di wilayah calon genangan. Area genangan Waduk Jatigede meliputi 28 desa di Kecamatan Darmaraja, Kecamatan Wado, Kecamatan Jatigede dan Kecamatan Jatinunggal. Relokasi pertama dilakukan pada tahun 1982. Desain pembangunan waduk ini dilakukan pada tahun 1988, dan disambung 20 tahun kemudian yaitu proses konstruksi pada tahun 2007-2015.[3] Pada 31 Agustus 2015 dilakukan penggenangan waduk sekaligus peresmian oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimulyono. Waduk Jatigede dibangun dengan biaya anggaran hingga mencapai 467 juta US dolar atau setara dengan Rp 6.538.000.000.000 dengan kurs rupiah Rp 14.000.
Seperti waduk lainnya, Waduk Jatigede pun memiliki fungsi utama untuk sarana irigasi dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Selain itu juga berfungsi sebagai sarana budidaya perikanan air tawar, sarana olahraga air, sarana rekreasi, dan lain sebagainya. Waduk Jatigede difungsikan sebagai pusat pengairan untuk 90.000 hektar lahan pertanian produktif di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Majalengka. Selain itu, air dari Waduk Jatigede juga akan dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya 110 Megawatt (MW) yang saat ini tengah dibangun oleh PT PLN (Persero). Waduk ini juga akan memasok air bersih bagi warga sekitar dengan kapasitas hingga 3.500 meter kubik per detik. Selain itu, waduk ini juga akan meredam terjadinya banjir bagi 14.000 hektare kawasan di Jawa barat.
Selain memiliki manfaat teknis, Waduk Jatigede juga menawarkan keindahan alam yang 'tak sengaja' terbentuk akibat proses penggenangan. Puncak-puncak bukit yang berada di area genangan berpadu dengan hamparan air yang merefleksikan birunya warna langit menciptakan pemandangan indah yang memanjakan mata. Memanfaatkan keindahan tersebut, masyarakat sekitar menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata alam.
Proyek pembangunan Waduk Jatigede telah digagas sejak masa pemerintahan Presiden Soekarno pada tahun 1963. Namun gagasan ini tertunda pelaksanaannya akhibat kekurangan dana untuk pembangunan. Tahap awal pembangunan baru dimulai pada tahun 1982, yaitu pembebasan lahan. Pada masa ini, pemerintahan telah beralih ke Soeharto.
Pembangunan Waduk Jatigede menimbulkan persoalan yang kompleks. Selain mengakibatkan enam belas ribu warga Kabupaten Sumedang yang terdampak, pembangunan Waduk Jatigede juga menimbulkan bencana ekologi yang menyebabkan hilangnya sekitar 1 juta lahan hijau produktif, ancaman pengangguran massif, dam puluhan situs kebudayaan Sunda sejak era abad ke-8 hingga Kerajaan Pajajaran terancam tenggelam. Proyek multinasional tersebut menyisakan persoalan yang belum terselesaikan hingga detik peluncuran penggenangan yang dibuka oleh Presiden Jokowi akhir Agustus 2015.

Пікірлер: 4
@user-sx7ce4jh1n
@user-sx7ce4jh1n 5 ай бұрын
Video ini adalah kampung Istri saya pada awal nya, kini kami pindah agak keatas nama nya Desa Sawah Subuh, ... Dulu sich kampung ini sangat ASRI saya mengenal Daerah ini dimulai sekiar tahun 1982.
@PALADES34
@PALADES34 5 ай бұрын
Wah...jadi kenangan ya kang
@lailihadiyati2279
@lailihadiyati2279 10 ай бұрын
Usul : Kalo bisa ada terjemahannya kang...tulisan di bawah ketika ada dialog.
@PALADES34
@PALADES34 10 ай бұрын
Siap... terima kasih atas kritik & Saranya
Men Vs Women Survive The Wilderness For $500,000
31:48
MrBeast
Рет қаралды 49 МЛН
The Joker kisses Harley Quinn underwater!#Harley Quinn #joker
00:49
Harley Quinn with the Joker
Рет қаралды 42 МЛН
У ГОРДЕЯ ПОЖАР в ОФИСЕ!
01:01
Дима Гордей
Рет қаралды 7 МЛН
Men Vs Women Survive The Wilderness For $500,000
31:48
MrBeast
Рет қаралды 49 МЛН