KARMA: 05 Alasan, Banyak Berbuat Baik, Tapi Masih Banyak Menderita | Bhikkhu Santacitto

Hukum kamma / karma menunjukkan bahwa setiap perbuatan membuahkan hasil. Perbuatan buruk berbuah penderitaan, sedangkan perbuatan baik membawa kebahagiaan. Namun, ada beberapa orang mengalami bahwa walaupun sudah banyak berbuat baik, tapi mengalami banyak penderitaan. Hal ini menyebabkan keyakinan terhadap hukum karma berkurang apabila tidak disikapi dengan bijak.. Video ini menunjukkan 5 alasan mengapa sudah banyak berbuat baik tapi banyak penderitaan yg dihadapi..

[@emiryan8615]

Terimakasih, mudah dipahami bahkan untuk saya yang seorang muslim. nasihatnya sangat menginspirasi dan sangat bermanfaat.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Terimakasih telah ikut menyimak. Semoga membawa manfaat...

[@marvinrocco1213]

Not sure if anyone gives a shit but if you're stoned like me atm you can stream pretty much all the new movies on instaflixxer. Been watching with my gf for the last couple of days xD

[@pedrowill5506]

@Marvin Rocco yup, been using InstaFlixxer for since december myself :D

[@ategism]

Permisi, saya mau mencoba merangkum: 1. Buah karma buruk di masa lampau sedang muncul di saat ini 2. Perbuatan baik di masa kini belum berbuah 3. Meskipun sudah berbuat baik, perbuatan2 buruk masih saja dilakukan 4. Batin kurang terlatih sehingga setitik karma buruk akan terasa sangat menyiksa 5. Masih memiliki kekotoran batin: dosa, lobha, moha

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x.. Demikian benar.

[@Yuliana-tv5rg]

Ppp0ppppppppp0lp0pppp0ppp0ppppp0

[@fransiskadossugi9178]

Super sekali

[@filieniefarida7584]

Permisi , Saya mau nanya. Kalau kita berbuat baik. Lalu kita berbuat jahat. Apakah perbuatan jahat itu akan menghilangkan karma baik kita?

[@ategism]

@@filieniefarida7584 setahu saya semua karma yg baik dan buruk keduanya akan berbuah pada akhirnya. Seperti menanam bibit, yg bibit buruk dan bobok bagus keduanya juga akan berbuah. Tapi sebagai umat Buddha, baiknya kita lebih fokus utk keluar dari lingkaran membuat karma baru dan merealisasi nibbana

[@GabsNXT]

Saya malah bersyukur buah kebajikan belum berbuah saat ini. Belum tentu dikehidupan mendatang kita bertemu Dhamma sang Buddha. Belum tentu dikehidupan mendatang kita tau hukum kamma. Pokoknya nabung karma baik dan bayar hutang karma buruk sekarang disaat kita sadar.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@rikiindrawan6624]

Akur....memang rasa bersyukur kudu dilatih tumbuhkan disetiap helaan nafas .. Singkatnya dlm komen diatas Syukurilah klu buah karma buruk datang disaat kita masih dimampukan menghadapinya dengan menyadari semua yg terbentuk tdk kekal adanya. Yakinlah dgn menyadarinya pasti ada effek tumbhuh kembang batin makin maju/kebahagian pasti mengikuti🙏

[@hilmanmaulana8791]

Pak saya muslim dan terbantu dengan nasihatnya, matur nuwun...

[@buddhadhammaindonesia5688]

Terimakasih banyak telah ikut menyimak.

[@RIO4252]

sadhu sadhu makasih bhante

[@love_is_cinta_bgt9009]

Sambil jalani hidup, pupuk karma baik sebanyak2nya, bantu2 orang, apalagi org2 yg di kondisi terancam/genting. 💕 Dalam bekerja, pilihlah untuk melayani dan memberi, bukan meminta banyak2 dan menipu. 💕 Kebaikan2 kita tak akan sia2, ga mungkin org yg hidupnya super jahat & yg satunya super baik banget, nasibnya sama, setidaknya di akhirat atau di kehidupan setelah ini, adalah berbeda. Doakan yg terbaik untuk kita semua. 🙏Sehat, bahagia, dan sukses selalu. 💕 👍 Amin!

[@kustiyahkus9012]

Amin

[@diablomaster6344]

Amin

[@sonson-xe5ld]

semoga semua makhluk berbahagia dan panjang umur. semoga semua makhluk terbebas dari penderitaan. semoga semua makhluk damai.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@Kimofficial110]

Aku terharu banget🌝🌝

[@mikirAttt]

Intinya : Semua agama mengajarkan *SABAR!* •]- Jika di Agama A ~> Ada konsep reward and punishment (surga neraka) •]- Jika di Agama B ~> Ada konsep Karma. ... Agama, A= Tidak Gama = Kacau Agama, *BERTUJUAN* untuk tidak kacau..

[@ivasarahzwesty243]

Karma buruk tidak usah nunggu di akhirat.di dunia saja sudah terasa.dan kitapun menyadari hal itu.makanya harus hati2 dalam ucapan perbuatan dan hati..jagalah hati jangan kau kotori.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@encuskris2527]

Bener banthe knp..ceramah bante 100% pas kena saya..tp gpp trmksih..bs mngubah hidup sy jd lbih baik..

[@ayenpku8620]

Tq, bhante semoga semua makhluk bahagia.

[@D300OI]

Anumodana Bhante, sehat selalu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

[@neferur]

saya menonton video-video di channel ini karena kajiannya universal mudah dipahami saya sebagai muslim, andai saja para ustadz penyampaiannya seperti ini tidak melulu tentang ayat, hadist, dosa, dan neraka, kan mudah diserap dan diterapkan, ada sih ustad ulama yang kayak gini kayak Abi Quraish Shihab, Habib Husein Ja'far, channel Ngaji Filsafat, tapi hanya sedikit kebanyakan yang lain hanya tentang ritual ibadah, pahala dan dosa, gak salah sih tapi terlalu mainstream haha

[@abdillahibnuzulkifli9926]

seliberal, liberalnya umat Islam gak akan menyampaikan tentang hukum karma karena ini sudah diluar jalur denngan konsep agama samawi..

[@sarkimwichandra1682]

Terimakasih Bhante penjelasannya, Namo Buddhaya

[@ShahidaAzmia]

Ikut nyimak bante

[@lusi6396]

Anumodana Bhante. Semoga Bhante Santacitto sehat, damai, dan bahagia 🙏🏻

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@emmyhastuti7787]

Sothi Hothu Bhante....terima kasih atas pencerahannya🙏

[@welianahalim2298]

Sehingga menjadi habit . .terimakasih bante

[@sindy4381]

Saddhu 3x🙏🙏🙏

[@yantibangkir2396]

Terimakasih bante atas pemahamannya

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@mettaindah4004]

namo buddaya bante terima kasi atas f dammanya semoga semua mahluk berbahagia saddu3

[@gisellajerolintan1503]

Terima kasih bhante

[@nurabdulwahed5441]

Makasih motivasi Nya pak siip

[@sherinnaricci5923]

Saya suka sekali dengar ceramah bhante tapi liatnya di TV jadi ini nonton di hp khusus buat like dan subscribe, hehe 🙏🏽🙏🏽🙏🏽 Maha anumodana atas semua pellajaran dan pembabaran Dhamma semoga semua mahluk berbahagia 🙏🏽🙏🏽🙏🏽 Sadhu Sadhu Sadhu

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x. Terimakasih.

[@madesunia3544]

Suksme. Banget atas pencerahan nya

[@indraalirusin2324]

Sadhu sadhu 🙏 Anumodami Bhante 🙏

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@dilalaasmalia8732]

Astungkare

[@henryhalim3981]

Terima kasih atas pencerahannya

[@indraalirusin5344]

Sadhu sadhu 🙏

[@kustiyahkus9012]

Sangat menginspirasi sekali

[@denilotus5538]

Sadhu sadhu sadhu, semoga semua mahluk berbahagia 🙏

[@puanthip2865]

Anumothana Sadhu,Bhantae.🙏🙏🙏

[@rogenironi4220]

Terima kasih Bhante atas penjelasan nya🙏🙏🙏

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@jom.a.md.s.h.2206]

Anumodana, Bhante. 🙏🙏🙏

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sotthi hotu.

[@YessyJaya-ev2lq]

Selamat malam bante. Namo budaya Izin pencerahannya bante. Bagaimana seorang anak untuk membingbing orang tuanya yg mempunyai sifat serakah,dengki dan kejam seya pemarah.agar orang tua tersebut tidak bertambah karma buruk Terimakasih bante.

[@febryjefritombokan5173]

Terima kasih nasehatnya.🙏👍

[@failedindonesianpainter6539]

Setiap kebaikan pasti akan kembali kepada yang menebar kebaikan, setiap kejahatan pasti akan kembali kepada yang menebar kejahatan, walaupun sebesear biji sawi, tidak peduli pembalasan itu dunia atau dia akherat, dan pembaladan di akherat itu ribuan kali lipat daripada di dunia, maka dari itu jangan ragu terus berbuat kebaikan, karena gak ada yng namanya rugi ketika berbuat kebaikan, teruslah ikhlas beramal

[@budigunawan9260]

Semoga semua mahluk berbahagia

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@gedewardana5006]

Terimakasih atas pencerahannya Bhante.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@ddgg6126]

Nammo Bdaya Banthe .Smg Hati ttp dlm Damai. Sadhu sadhu.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@donsuhe2nd352]

Terimakasih atas pencerahannya bhante. Semoga kebahagian menyelimuti semua makhluk di dunia.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@landywijaya9880]

Vandami Bhante. Karma buruk datang seharusnya tdk boleh membuat kita merasa susah ataupun rasa menderita di batin kita, karena buah karma buruk maupun baik seharusnya berakhir upekha. Jk kita merasa menderita maka kita telah menanam buah karma buruk yg baru lagi. Apakah demikian Bhante? Terima kasih atas pencerahannya.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Benar.. Terutama jika memunculkan pikiran negatif.

[@babymustikaratu]

Terima kasih Bhante 🙏

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu sadhu sadhu...

[@maszakaria6728]

ikut hadir

[@ashinashin1233]

Namo Buddhaya🙏🏻 Namo Dhammaya🙏🏻 Namo Sanghaya🙏🏻 Namo Ami Tuo Fo🙏🏻 Sotthi Hontu Bhante🙏🏻 Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta🙏🏻 Saddhu3x🙏🏻 Anumodana Bhante🙏🏻 Terimakasih Bhante🙏🏻

[@ddgg6126]

Nammo Budhaya Bsnthe . Rhyu . Nueun.

[@febb1266]

Berikan keyakinan pada hati kami bahwa karma itu ada baik ataupun buruk, serta ingatkan kami akan selalu menebar kebaikan cinta kasih serta kesukacitaan satu sama lain. Sadhu Sadhu Sadhu 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

[@_bagiasedana2857]

Saya beragama Hindu, semoga semua mahluk berbahagia 😊

[@diusmaran2603]

Terima kasih Bhante😍😇

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@maszakaria6728]

Saya mengikuti

[@Rainer765]

Namo Buddhaya! Saya ingin memberikan beberapa komentar tentang pandangan pribadi saya secara objektif, memang saya akui buddha gautama berpikir sangat dialektis tapi ini tidak memungkinkan hidup jauh lebih baik jika hanya mengedepankan idealisme agama, manusia secara umum adalah makhluk materi. Fenomena kondisi sosial seperti ketimpangan sosial atau kehidupan seorang individu sudah matang secara spiritual namun tidak sehat secara material dan tentu ini tidak termasuk akibat dari perbuatan manusia dimasa lampau maupun sekarang, tetapi terjadi karena hierarki sosial. Sang Buddha lahir dari era zaman Feodalisme india dengan sistem Monarki dimana banyak nya kelaparan, penderitaan, kontraproduktif, tinggi nya angka buta huruf, ketimpangan sosial, perbudakan, prostitusi, perdagangan manusia dll. Sang Buddha adalah golongan keluarga Aristokrat yang rela meninggalkan keluarga nya demi perjalanan spiritual untuk melayani kebutuhan masyarakat banyak secara rohani & psikis. Bagi Saya Pribadi, katalis utama penderitaan manusia adalah sistem kapitalisme. Kapitalisme menciptakan lebih banyak penderitaan bagi kelas pekerja, sedangkan pemilik modal dan kapitalis relatif kaya - tetapi itu tidak berarti bahwa kapitalisme tidak menciptakan penderitaan di pihak pemenang juga, seperti yang akan segera saya tunjukkan. Bagi Sang Buddha, sifat kehidupan yang sementara dan fana membuat penderitaan tak terhindarkan. Bahkan Dalam bahasa Jepang modern, kesedihan lembut yang diasosiasikan dengan keadaan alam yang berubah-ubah disebut mono tidak sadar. Istilah Buddhis untuk efek dari ketidakkekalan alam adalah duhkha , yang dapat diterjemahkan sebagai penderitaan ., tapi terkadang rasa sakit , frustrasi , kesedihan , kesengsaraan atau ketidakpuasan lebih berlaku. Duhkha adalah yang pertama dari Empat Kebenaran Mulia yang dikemukakan oleh Buddha asli tepat setelah pengalaman pencerahannya di bawah Pohon Bodhi. Tidak sulit untuk melihat apa yang ada di balik konsep duhkha : hidup ini penuh dengan penderitaan - mental dan fisik - dan dalam banyak kasus hanya sedikit yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya. Kita bertambah tua dan kehilangan semangat fisik dan mental kita, kita kehilangan orang-orang yang kita cintai, dan harta benda yang sangat kita pegang suatu hari nanti tidak lagi menjadi milik kita. Semua ini tidak dapat dihindari karena dunia adalah dunia ketidakkekalan dan kefanaan - anitya (Anicca) adalah istilah Buddhis. Kami diganggu oleh kecemasan yang disebabkan oleh rasa takut jatuh sakit, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan uang, kehilangan ketenaran. Realitas penderitaan adalah kebenaran yang tak terbantahkan dan ada di mana-mana. Ini membawa kita ke Kebenaran Mulia kedua, yaitu sebagai haus keterikatan , tetapi mungkin lebih baik dianggap sebagai keterikatan . Kita terikat pada pekerjaan kita, keluarga kita, harta benda kita dan diri kita sendiri. Ini tidak selalu merupakan hal yang buruk karena memperkuat hubungan manusia dan perawatan diri, tetapi juga menyebabkan penderitaan ketika dipasangkan dengan ketidakkekalan dari segala sesuatu yang melekat pada kita. Jadi penyebab penderitaan kita bukanlah sifat realitas itu sendiri, tetapi sikap kita terhadapnya. Kita berpegang teguh pada gagasan yang salah bahwa hal-hal baik akan berlangsung selamanya dan hal-hal buruk tidak akan pernah terjadi atau, jika itu terjadi, kita akan segera kembali ke tempat yang baik. Disini Saya Juga Merujuk kepada Das Kapital (1867) karya Marx , ada lebih banyak duhkha daripada sifat realitas yang tidak kekal. Ada sistem sosial ekonomi yang mendorong mekanisme persaingan antar individu dalam pencarian akumulasi kekayaan di mana orang-orang yang memproduksinya hanya memiliki akses terbatas atau tidak memiliki akses sama sekali. Melalui proses ini, sebagian besar orang dianiaya, dikendalikan dan dianiaya, terasing dari esensi kemanusiaan mereka - belum lagi eksploitasi alam dan sumber dayanya. Bagi umat Buddha, sumber penderitaan terletak pada konflik antara bagaimana kita menerima kenyataan dan bagaimana kenyataan itu sebenarnya. Menyingkirkan penderitaan, kemudian, berarti memahami kenyataan sebagaimana adanya - ini berada dalam sifat pencerahan. Menurut Marx, ada sumber penderitaan tambahan dalam cara produksi. Jadi, baginya, intinya adalah mengubah cara produksi yang buruk ini menjadi sesuatu yang lebih baik. Tetapi seperti halnya pencerahan, sulit untuk melihat masalahnya sejak awal, dan sistem kapitalis melakukan segalanya untuk menyembunyikan kejahatannya di balik tirai budaya konsumen yang ramah. Dari perspektif Buddhis, motor kapitalis didorong oleh kejahatan terdalam umat manusia. Sang Buddha tentu saja tidak percaya pada segala bentuk idealisme, dan bahkan menganjurkan bentuk awal teori evolusi, yang dapat dibaca dalam Agganna Sutta. Terakhir, ada perbedaan halus dalam filosofi Buddhis antara istilah 'ketiadaan' (Pali: 'akincanna') dan 'kekosongan' (Pali: 'sunnata'). Sedangkan 'akincanna' menunjukkan tidak adanya hal-hal, keadaan 'sunnatta' (atau 'kekosongan') digunakan untuk menggambarkan keadaan sebenarnya dari realitas, atau realisasi pribadi bahwa alam semesta material (dan pikiran sadar) tidak hanya terkait pada dasarnya, tetapi juga bebas dari 'keabadian' pengertian atau konstruksi budaya-agama apa pun (seperti jiwa abadi atau diri yang tidak dapat dihancurkan).

[@welianahalim2298]

Namo budhaya bante... apakah pikiran negatif berasal dari kebiasaan yg dipikir berulang ulang.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Bisa demikian.....

[@jagatheesanchandrasekharan7248]

Berbuat baik dengan minda berkata Buddha Mengenai bentuk, perasaan, persepsi, fabrikasi, kesedaran, seperti 'ini bukan saya, saya bukan ini, ini bukan diri saya.' Baginya, bentuk itu berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi bentuk itu, tidak ada kesedihan, meratap, sakit, penderitaan atau keputusasaan timbul. Yang timbul dan berhenti penderitaan berlaku dalam lima agregat. Saya akan menerangkan anda apa yang berlaku melalui berpaut dan bukan agitasi melalui tidak berpaut. Dengarkan ini dan perhatikan, saya akan bercakap Bukan Agititasi Melalui Non-clinging.Here, seorang pengikut yang diarahkan oleh murid, perasaan, persepsi, fabrikasi, kesedaran, sebagai 'ini bukan saya, saya bukan ini, ini bukan diri saya.' Bagi dia, yang membentuk perubahan dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi bentuk itu, tidak ada kesedihan, meratap, sakit, penderitaan atau keputusasaan yang timbul di dalamnya. Bentuk individu biasa yang tidak dirasmikan, perasaan, persepsi, fabrikasi, kesedaran, sebagai 'ini adalah saya, saya ini, ini adalah diri saya.' Bagi dia, yang membentuk perubahan dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan perubahan bentuk itu, terdapat dalam kesedihan, kesunyian, kesakitan, penderitaan dan keputusasaan. Pembukaan Sāvatthi. - Saya akan menerangkan anda, Bhikkhu, apakah kegelisahan melalui berpaut dan bukan agitasi melalui tidak berpaut. Dengarkan ini dan perhatikan, saya akan bercakap - Ya, Bhante, menjawab Bhikkhus kepada Bhagavā. Bhagavā bercakap dengan itu: - Dan bagaimana, Bhikkhu, ada agitasi melalui Clinging? Di sini, Bhikkhu, individu yang tidak diasingkan membayangkan bentuk 'Ini adalah saya, saya ini, ini adalah diri saya.' Bagi dia, yang membentuk perubahan dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan perubahan bentuk itu, terdapat dalam kesedihan, kesunyian, kesakitan, penderitaan dan keputusasaan. Dia menganggap perasaan seperti 'Ini adalah saya, saya ini, ini adalah diri saya.' Baginya, perasaan itu berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi perasaan itu, terdapat dalam kesedihan, kesunyian, kesakitan, penderitaan dan keputusasaan. Dia menganggap persepsi sebagai 'ini adalah saya, saya ini, ini adalah diri saya.' Baginya, persepsi itu berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi persepsi itu, terdapat dalam kesedihan, kesunyian, kesakitan, penderitaan dan keputusasaan Dia menganggap fabrikasi sebagai 'ini adalah saya, saya ini, ini adalah diri saya.' Baginya, fabrikasi ini berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi fabrikasi ini, terdapat dalam kesedihan, kesunyian, kesakitan, penderitaan dan keputusasaan. Dia menganggap kesedaran seperti 'Ini adalah saya, saya ini, ini adalah diri saya.' Baginya, kesedaran itu berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi kesedaran itu, terdapat dalam kesedihan, kesunyian, kesakitan, penderitaan dan keputusasaan. Ini, Bhikkhu, adalah bagaimana ada pergolakan melalui berpaut. Dan bagaimana, Bhikkhu, adakah tidak ada pergolakan melalui tidak berpaut? Di sini, Bhikkhu, pengikut murid yang diarahkan menganggap bentuk 'ini bukan milik saya, saya bukan ini, ini bukan diri saya.' Bagi dia, yang membentuk perubahan dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi bentuk itu, tidak ada kesedihan, meratap, sakit, penderitaan atau keputusasaan yang timbul di dalamnya. Dia menganggap perasaan seperti 'ini bukan saya, saya bukan ini, ini bukan diri saya.' Baginya, perasaan itu berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan perubahan perasaan itu, tidak ada kesedihan, meratap, sakit, penderitaan atau keputusasaan yang timbul di dalamnya. Dia menganggap persepsi sebagai 'ini bukan milik saya, saya bukan ini, ini bukan diri saya.' Baginya, persepsi itu berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi persepsi itu, tidak ada kesedihan, meratap, kesakitan, penderitaan atau keputusasaan yang timbul dalam dirinya. Dia menganggap fabrikasi sebagai 'ini bukan saya, saya bukan ini, ini bukan diri saya.' Baginya, fabrikasi ini berubah dan berbeza-beza. Dengan perubahan dan variasi fabrikasi ini, tidak ada kesedihan, rasa lapang, kesakitan, penderitaan atau keputusasaan yang timbul dalam dirinya. Dia menganggap kesedaran kerana 'ini bukan saya, saya bukan ini, ini bukan diri saya.' Bagi beliau, Kesedaran yang berubah dan pelbagai. Dengan perubahan dan variasi Kesedaran itu, tiada kesedihan, ratapan, kesakitan, penderitaan dan tidak putus asa timbul di dalam dia. Ini, para bhikkhu, adalah bagaimana terdapat ketidakpatuhan pergolakan melalui bukan berpaut.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x.... Well spoken.

[@amanjar5606]

bagaimana cara membuktikan bahwa perbuatan kita berbuah di kehidupan berikutnya. apa buktinya penderitaan saat ini akibat karma masa lalu.

[@yulismariawati9866]

Anumodana Bhante

[@handibangsawan6967]

Terimakasih...

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@doddydoank4484]

Klo ga percaya karma pasti ada buah simalakama

[@lidahberbicara9728]

🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼

[@febychanel610]

🙏🙏 trmakasi🙏

[@simpangan69]

Salam kebajikan🙏☯️

[@howardyeung4443]

namah buddhaya namah dharmaya namah sanghaya

[@sandystanley3001]

Bhante kan saya bentar lagi mau pergi sembayang ke kuburan trus saya kan ada pikiran negatif jadi nya saya taku nya ngomongin orang2 yang ada di sana jadi nya saya mintak saran bhante gimana? Kira2

[@idpublicresearch2942]

Banthe kalau boleh jujur, saya pun sampai saat ini masih bertanya mengapa orang baik banyak menderita, terkadang hukum karma pun di dalam diri saya masih menjadi pertanyaan, jika seandainya kita mengalami suatu penderitaan/hal buruk terjadi pada kita, mengapa kita tidak bisa mengingatnya ? jika seandainya kita bisa mengingat karma tersebut tentunya akan bisa menjadi pelajaran terhadap apa yang terjadi pada diri kita untuk bisa memperbaikinya, dan tentunya seseorang yang bereinkarnasi kedunia ini akan menjadi lebih baik dan kejahatan berkurang, jadi bukan seolah2 ini adalah ketidakadilan, mungkin pernah terpikirkan oleh saya apakah benar orang baik yang ada di dunia ini hanya dijadikan kelinci percobaan untuk seseorang yang jahat ? mungkin kalau secara detail hal tersebut sulit untuk dijelaskan, kita ambil contoh misalnya : yesus disalibkan, mahatma gandhi ditembak, raja bimbisara dipenjara, ketiga contoh orang tersebut banyak berbuat kebaikan didunia ini, tapi mengapa mereka menderita oleh kejahatan yang ada ? apakah hal tersebut karena karmanya ? atau memang suatu hukum alam memperbolehkan orang baik untuk dijadikan kelinci percobaan? semoga banthe berkenan untuk membalas komentar ini, agar dapat memberikan sebuah pencerahan, terimakasih, semoga semua makhluk berbahagia.

[@Ohaniee]

Sebenarnya kita bisa mengingat masa lalu kita/ kehidupan kita dimasa lampau untuk beberapa periode dengan berlatih meditasi, laki batin, tirakat dll dengan guru yang khusus... orang2 suci jelas bisa melihatnya. Guru2 anda yang benar pasti bisa tau kehidupan masa lampau anda.... dengan melihat ketidak beruntungan anda saat ini. Guru2 / org2 suci oleh karena itu mereka hidupnya bijak sekali dan berhati2 karena mereka tahu dan percaya tumimbal lahir (karma). tokoh2 yang Anda maksud mereka adalah org2 baik yang diperlakukan buruk, betul mereka sedang membayar utang lampau karmanya .... mereka sedang menebus utang karena dulu, mungkin tokoh2 yang anda sebutkan di atas dulu berbuat jahat maka buah karma buruknya matangnya pada waktu mereka sedang berbuat baik..... Dlm kepercayaan Budha kita tumimbal lahir itu jutaan bahkan triliunan kali.... entah dulu jadi batu, ikan, tumbuhan binatang, cacing manusia, jadi raja, pelacur, tokoh agama, balik lagi jadi orang biasa,....balik lagi jadi hewan itu adalah proses samsara (tumimbal lahir) sesuai karma kita.... sampai kapan kita dlm proses samsara? sampai ke tahap diri kota terbebas dari karma, yaitu berlatih dan berbuat baik.... Kalau dalam Isla ada syariat-hakikat-makrifat...nah, orang yang berlatih makrifat itulah orang yang ingin terlepas dari samasara / proses tumimbal lahir.... oleh karenanya jika anda merasa sekarang hidup anda tidak beruntung anda harus brlajar terima... oh ya... gpp mungkin dulu aku jahat, gpp ini aku bayar utang karma... semoga hutang karma buruk ku segera terhapus.... dan terlusalah berbuat baik, agar kehidupan anda dimasa mendatang menjadi baik akibat dari karma# baik yang anda pupuk saat ini. Dan ingat belum tentu orang2 kaya, hiduonya berutung diluar sana itu karma buruknya gak ada, mungkin saja belum berbuah...bisa jadi dimasa kini mereka sedang memetik karma baiknya.... bisa jadi di masa depan mereka akan memetik karma buruknya... beruntung la anda jika kehidupan anda tidak beruntung saat ini karena anda satu persatu sudah membayar karma buruk anda di masa lampau. sabar, hadapi dengan ikhlas.... dan teruslah berbuat baik.

[@Ohaniee]

Sebenarnya kita bisa mengingat masa lalu kita/ kehidupan kita dimasa lampau untuk beberapa periode dengan berlatih meditasi, laki batin, tirakat dll dengan guru yang khusus... orang2 suci jelas bisa melihatnya. Guru2 anda yang benar pasti bisa tau kehidupan masa lampau anda.... dengan melihat ketidak beruntungan anda saat ini. Guru2 / org2 suci oleh karena itu mereka hidupnya bijak sekali dan berhati2 karena mereka tahu dan percaya tumimbal lahir (karma). tokoh2 yang Anda maksud mereka adalah org2 baik yang diperlakukan buruk, betul mereka sedang membayar utang lampau karmanya .... mereka sedang menebus utang karena dulu, mungkin tokoh2 yang anda sebutkan di atas dulu berbuat jahat maka buah karma buruknya matangnya pada waktu mereka sedang berbuat baik..... Dlm kepercayaan Budha kita tumimbal lahir itu jutaan bahkan triliunan kali.... entah dulu jadi batu, ikan, tumbuhan binatang, cacing manusia, jadi raja, pelacur, tokoh agama, balik lagi jadi orang biasa,....balik lagi jadi hewan itu adalah proses samsara (tumimbal lahir) sesuai karma kita.... sampai kapan kita dlm proses samsara? sampai ke tahap diri kota terbebas dari karma, yaitu berlatih dan berbuat baik.... Kalau dalam Isla ada syariat-hakikat-makrifat...nah, orang yang berlatih makrifat itulah orang yang ingin terlepas dari samasara / proses tumimbal lahir.... oleh karenanya jika anda merasa sekarang hidup anda tidak beruntung anda harus brlajar terima... oh ya... gpp mungkin dulu aku jahat, gpp ini aku bayar utang karma... semoga hutang karma buruk ku segera terhapus.... dan terlusalah berbuat baik, agar kehidupan anda dimasa mendatang menjadi baik akibat dari karma# baik yang anda pupuk saat ini. Dan ingat belum tentu orang2 kaya, hiduonya berutung diluar sana itu karma buruknya gak ada, mungkin saja belum berbuah...bisa jadi dimasa kini mereka sedang memetik karma baiknya.... bisa jadi di masa depan mereka akan memetik karma buruknya... beruntung la anda jika kehidupan anda tidak beruntung saat ini karena anda satu persatu sudah membayar karma buruk anda di masa lampau. sabar, hadapi dengan ikhlas.... dan teruslah berbuat baik.

[@HaturNyuhun]

Karma = Annica , Jadi Saya Tidak pernah Takut . Kehidupan Saya mengalami Perubahan Saya mengingat Jaman Wipasali,kakusanda,wesabhu, sikhi, Jaman para nabi dsb. Semua Telah Saya lalui Dan menjadi saat ini, Baik Buruk ADALAH Fenomena Yang Sama Baik di Massa Lalu stay Masa depan ... Bentuknya itu itu aja . tapi Saat Saya terlahir di agama Islam , ketika Saya cerita kepada orang bahkan terdekat Saya di anggap Gila wkwkwk

[@Harrywhooo]

Saya sering berpikir aja, misalkan kita berbuat baik di kehidupan lampau, trus kita mrsakannya di kehidupan skrg, trus apa gunanya, kita jga tidak merasakannya, semisal apakah kita bisa mrsakan bahwa oh krna lampau saya berbuat baik, mknya kita makmur dan bernasib baik skrg, kan gak bisa kita rasakan, jadi apa gunanya? Trus sebaliknya misalkan skrg kita hidup bersusah. Kita jga gk bisa mrsakan demikian, yg kita rasakan ada hidup yg susah sekarang tq, kalau misal ada jawaban dri Biku atau bagu siapa yg bisa memberi pencerahan akan ku dgrkan senang hati.

[@buddhadhammaindonesia5688]

Terimakasih atas pertanyaannya. Jika ada kesempatan, bisa mendengarkan penjelasan ini: kzbin.info/www/bejne/gpq9oGd_jbumfK8 semoga membantu. Terimakasih.

[@yodhajiva]

Bhante, bagaimana kalau kasusnya seseorang berniat baik (kusala kamma/cetanā) mau menyelamatkan nyawa seseorang. Akan tetapi, karena kurangnya pengetahuan, ia malah membunuh orang tersebut alih-alih menyelamatkannya. Soalnya kalau kasusnya begitu, seakan-akan kamma (cetanā)-nya baik tetapi vipāka/phala-nya buruk. Hal ini tidak konsisten dengan Hukum Kamma-vipāka yang menyatakan kalau kamma baik berpotensi membuahkan (phala) kebahagiaan dan kamma buruk berpotensi membuahkan (phala) penderitaan. Atau apakah kedua hal ini dapat diuraikan demikian: saat seseorang (anggap si A) berniat menyelamatkan nyawa orang lain (anggap si B), ia menanam bibit kamma baik. Namun demikian, kamma buruk si B berbuah. Niat baik si A malah membuat si B meninggal dunia. Si A tetap melakukan kamma baik karena yang dilihat adalah niat (cetanā) meskipun secara hukum tertentu (hukum negara misalnya) si A bisa saja dianggap bersalah. Oh, dan masih persoalan kamma, membuahkan kebahagiaan yang dimaksud apakah kebahagiaan dalam konteks sukha atau Kebahagiaan Tertinggi (Nibbāna) juga termasuk? Apakah Hukum Kamma-vipāka memungkinkan pencapaian Nibbāna (Kebahagiaan Tertinggi) sebagai buahnya, meskipun ketika Pencerahan sudah tercapai (Arahat) sudah tidak memproduksi kamma baru lagi? Mohon diluruskan, Bhante.

[@katakkudor5745]

Menurut sy, Kalau niatnya baik pasti hasilnya baik juga. Misal ketika kita menutup jendela, krn tidak melihat makhluk tsb dan ada hewan yang mati terjepit, karena tidak adanya niat jahat dalam pikiran maka tidak menimbulkan karma buruk. Berbeda kalau kita memang sengaja dan niat untuk membunuh makhluk tsb. Intinya karma adalah niat atau kehendak.

[@jiesuszen696]

Saya jg tdk prcy hkum karma . Saya sering berbuat berbajikan tp msih sj teruji bahkan saat ini msih dlm kondisi yg down krn ketipu ratusan JT rupiah . Skrng saya dh tdk mau berbuat kebaikan .

[@felicia293]

Saya ingin bertanya,, bagaimana cara melatih batin kita dengan benar agar kita dapat melenyeapkan segala kotoran yang ada di batin kita🙏

[@buddhadhammaindonesia5688]

Praktikkan Jalan Mulia Berunsur Delapan.

[@mamomo1069]

🙏🙏🙏

[@buddhadhammaindonesia5688]

Sadhu3x

[@sandystanley3001]

Bhiku saya entah mengapa saya setiap kali meditasi trus sabar sama orang tapi saya masih pusing karena pikiran negatif saya sebisa mungkin berdoa tiap hari saya selalu mencoba melupakan balik lagi dia bhante gimana caranya bhante

[@buddhadhammaindonesia5688]

Pikiran negatif dpt muncul tp dg sering bermeditasi setidaknya saat kotoran batin muncul, tidak akan berlanjut pada ucapan dan perbuatan yg buruk karena sdh terdeteksi kemunculannya. Tetaplah lanjut bermeditasi

[@sandystanley3001]

Ok makasih bhante

[@filieniefarida7584]

Iya sama Bhante. Saya juga gitu. Pikiran negatif ttp ada cuman saya gk mau mengucapkan kata2 yg kasar, takut menyakiti hati orang. Biasanya kupendam saja hbs itu kulupakan

[@budiman5618]

OM. NAMAH Siwaya

[@liliksupiani8091]

Sadhu.....sadhu.....sadhu.... Semoga semua mahluk bahagia🙏🙏🙏

[@Rumieprasetyo89]

Kabahagiaan bukan dihasilkan dari perbuatan baik atau buruk..kebahagiaan itu tanpa sebab dan bukanlah akibat,. Apa yang dimaksut perbuatan baik?...

[@kinichanel]

Kok musiknya sama kayak musik di channel Ngaji Roso ya

[@nanangkosim4753]

Tuhan gk bodoh, gk buta, gk tuli, Tuhan Maha Mengetahui hati dan pikiran (bisikan) semua manusia. Karma itu gak ada (hanya kebetulan), adanya Karma Buruk. Hanya Tuhan Maha Pemberi Balasan Disaat jadi bangsat (dosa) slalu ingat Balasan Tuhan Orang yg baik slalu derita (Neraka Dunia) bagi mereka, asalkan menerima (ikhlas) agar jadi golongan orang² Mulia disisiNya Saya muslim. Tuhan Maha Melihat dan Maha Bijak bagi semua hamba²Nya

[@tbdtruebuddhadhamma5507]

Dlm agama Buddha tdk ada tuhan pencipta, bkn gk ada tuhan ya, semua tercipta/terlahir krn karma kita sendiri. Ada yg terlahir cacat, jelek, bodoh, lahir dikeluarga miskin dll, bkn tuhan yg menciptakan kita demikian, kl benar tuhan yg menciptakan mk tuhan tdk adil, katanya tuhan maha adil, maha penyayang, maha pengasih dll, TERBUKTI SALAH. Kita semua sama tdk mengetahui tuhan yg sebernarnya. Tuhan yg kamu tau sampai skrg hanya lah cerita yg disuruh percaya sejak kecil dari turun temurun, tdk tau tuhan yg sebernarnya bkn berarti tdk ada tuhan, diberitahu dan disuruh percaya bkn berarti, tau ttg tuhan yg sebernarnya. -pernah kamu ketemu tuhanmu??? Atau seseorang dari kalian pernah ketemu tuhan??? -negara timur tengah umatnya di jajah barat?? Terjadi Gempa, perang dll, yg mengakibatkan banyak org mati, apakah semua itu rencana tuhan ???, ujian??, cobaan??, hukuman??, teguran?? mana tuhan mu??? kok tidak muncul tolong mereka?? Bukankah muncul & tolong mrk maka keyakinan umatnya akan bertambah??, jg org2 akan menjadi lebih percaya pada ajaran kalian??? - terlahir jelek, cacat, lahir dikeluarga miskin dll, mana adilnya tuhan itu??? Katanya tuhan maha adil, maha penyayang dll, terbukti salah. - apakah benar adam adalah manusia pertama ciptaan tuhan?? Dimana buktinya ?? (saya mau bukti bukan cerita dongeng). Adam & hawa, ras kulit putih?? Atau hitam?? Ras lainnnya datang dari mana??? Pasangan kulit putih akan melahirkan anak kulit putih jg, gk mungkin warna lainnya. Dari semua PENJELASAN yg ada, ajaran Buddha lebih logika dan masuk akal, kl ajaran lain jelas semua gk bisa dibuktikan & diterangkan dgn akal sehat. semuanya hanya di suruh percaya buta. Dgn iming2 percaya masuk surga, tdk percaya masuk neraka. Org2 zaman dulu banyak yg TIDAK sekolah, makanya gampang di tipu & ditakuti dgn tuhan akan marah supaya tdk boleh tanya banyak, org skrg rata2 semuanya ada sekolah, bisa pakai akal sehat.

[@nanangkosim4753]

@@tbdtruebuddhadhamma5507 Itulah egonya manusia, orang bodoh belum tentu salah, orang pinter belum tentu benar. Tuhan maha kehendak (dzat maha ghoib). Lu ada dari ibumu, ibumu dari ibunya danseterusnya. Ini pemikiran tiada akhir. Lantas siapa ibu yg pertama....? Jika g ketemu Tuhan lu carilah (kebenaran). "Cari kemana dan dimana bang...?". Jika tidak ada Tuhan...kok bisa lu ada...? Apakah harus Aneh...?. Dari mana "ada" itu...? Bisakah orang melihat iblis jin malaikat neraka surga (hal² ghoib) didunia nyata...? Atau roh (ghoib) yg kluar dr tubuhnya (kematian) terlihatkah ..? Masih tetap "Katanya" pernah liat. Didunia nyata manusia berkehendak bebas. Mau bunuh kriminal mencuri perkosa ngebom orang, Tuhan g ngapa²in toh hukum yg berlaku. Andai Lu cacat miskin terhina menderita lagi sampai lu mati itu kehendak Tuhan, Jika keberatan Tuhan tidak adil, komplinlah ke Tuhan atau ke ibumu jadikan kau menjadi Malaikat yg serba bisa, g bisa mati atau penyesalan terlahir dri rahim ibumu sbgai manusia yg lagi g beruntung alias Apes Atau hidup I don't care, ego, masa bodoh...

[@tbdtruebuddhadhamma5507]

@@nanangkosim4753 kamu ngomong tuhanmu ada, kok gk bisa jawab pertanyaan gua ttg tuhan mu ??? 😁😂 Saya tunggu semua jawaban dari pertanyaan gua ya ???

[@nanangkosim4753]

@@tbdtruebuddhadhamma5507 Diatas itu jawabannya, hai orang pintar. Lah...parah nih. Buktinya lu ada karena siapa...? Ibumu bapakmu mbahmu atau siapa...? Pura² g nyambung. Kayaknya pertanyaan lu muter². Bagiku Tuhan ada. Tuhan lu g ada atau lu g ada itu masalah lu. Percaya tidaknya itu tak penting bagiku.

[@tbdtruebuddhadhamma5507]

@@nanangkosim4753 pertanyaan gua kau belum jawab, gk usah kau jelaskan sama gua dari mana gua berasal, gua mau BUKTI, gua TDK mau penjelasan lo yg hanya disuruh percaya buta. 😂😂 Pertanyaan gua. -pernah kamu ketemu tuhanmu??? Atau seseorang dari kalian pernah ketemu tuhan??? BUKTIKAN ?? -negara timur tengah umatnya di jajah barat?? Terjadi Gempa, perang dll, yg mengakibatkan banyak org mati, apakah semua itu rencana tuhan ???, ujian??, cobaan??, hukuman??, teguran?? mana tuhan mu??? BUKTIKAN TUHAN MU ADA 😂😂 - terlahir jelek, cacat, lahir dikeluarga miskin dll, mana adilnya tuhan itu??? BUKTI NYA MANA??😂😂 - apakah benar adam adalah manusia pertama ciptaan tuhan?? Dimana buktinya ?? (saya mau bukti bukan cerita dongeng). Adam & hawa, ras kulit putih?? Atau hitam?? Ras lainnnya datang dari mana??? Pasangan kulit putih akan melahirkan anak kulit putih jg, gk mungkin warna lainnya. Saya tunggu semua jawaban dari pertanyaan gua ya?? GAK USAH KASIH PENJELASAN, SAYA MAU BUKTI 😂😂😂

[@samuelmarcelino3825]

Sy mau masuk Budha boleh sy minta alamat anda

[@buddhadhammaindonesia5688]

Anda bisa mempelajari ajaran Buddha dan bisa mengunjungi vihara terdekat untuk banyak belajar agama Buddha.

[@lokmankamal8450]

Dalam Al Quran Surah Al Hajj Ayat 73 , Allah swt telah mencabar tuhan tuhan Buddha atau Hindu yg kamu sembah , boleh ke tuhan Buddha atau Hindu mencipta seekor LALAT. Allah juga mencabar agar tuhan Buddha bersama tuhan Hindu bergabung untuk cipta seekor lalat.

[@jualikan9409]

Kadrooneee

[@bambangwisanggeni638]

Terus dulu kita siapa bante, ,,knpa gk ada.memory ingatan kehidupan sebelumnya? Terus yg mengatur reingkarnasi dan hukum karma siapa? Klu.reongkarnasi benar knpa manusia bertambah banyak,,dari ratusan juta,,sampai sekarang sudah 5 milyar.demikan juga hewan makin bertambah banyak,,,? Mahluk mahluk apaan tuh yg reinkarnasi jad manusia? Ada ada saja kau bante bikin aku pening , pening dah saya punya kepala

[@achi9869]

Izin menjawab, Mengenai mengapa sebagai manusia ada yg bisa meningat kehidupan lampau dan tidak adalah karena faktor kelahiran dari kandungan, sedangkan yg secara spontan seperti terlahir dialam dewa (Surga) masih dapat mengingat kehidupan yg lampau ini yg saya ketahui, Dalam agama buddha Mempercayai Re-birth bukan Reinkarnasi, perbedaannya adalah Re-birth tidak mengakui ROH yg kekal, sedangkan Reinkarnasi mempercayai ROH yg kekal, kelahiran kembali terjadi karena adanya Keinginan, terlahir sebagai manusia, hewan, setan, dewa, brahma karena keinginan sendiri, Seseorang menderita karena keinginan sendiri, seseorang bahagia karena keinginan sendiri ini yg disebut dengan hukum Kamma/Karma. Dan Agama buddha sendiri ajarannya sangat mendalam, Saking detail dan terincinya sulit dipahami oleh mereka yg tidak mengetahui, Segala kondisi dalam agama buddha dapat di-jelaskan, karena segala yg berkondisi muncul karena sebab.

[@tbdtruebuddhadhamma5507]

- kamu pasti bukan buddhis, ia kan ??? -kl ditanya dulu kita siapa, gk usah tanya sampai segitu jauh, minggu lalu kita makan apa saja, kita udah lupa dll. kl mau dibilang adakah org yg mengingat kehidupan lalunya, itu ada, malahan mrk banyak yg bukan buddhis, cek di google aja. itu buktinya ada nya reinkarnasi kl dlm buddhis disebut tumimbal lahir. Dan ini bukti ajaran Buddha terbukti benar dari agama lain. dan bukan hanya disuruh percaya buta., misalnya agama samawi mengatakan : - ada Adam & hawa, mrk ras kulit putih?? Atau hitam?? Ras lainnnya datang dari mana??? Pasangan kulit putih akan melahirkan anak kulit putih jg, gk mungkin warna lainnya. - terlahir jelek, cacat, lahir dikeluarga miskin dll, mana adilnya tuhan itu??? Katanya tuhan maha adil, maha penyayang dll disini aja jelas semua gk bisa diterangkan dgn akal sehat. semuanya hanya di suruh percaya buta. Dgn iming2 percaya masuk surga, tdk percaya masuk neraka. - gk ada yg mengatur hukum karma, hukum karma ini sama seperti hukum gravitasi, hukum alam itu sendiri, percaya atau tdk hukum ini tetap kena kita, jg termasuk kena buddha jg. bukan buddha yg menciptakan hukum ini. - manusia bertambah banyak krn dunia yg kita tau skrg ini, bukan hanya 1, tapi banyak, makhluk2 yg udah mati dari dunia lain bisa terlahir ke dunia ini sesuai karma mrk, dan jg sebaliknya.

[@lokmankamal8450]

Kamu , dari kalangan orang orang yang Buddha dan Hindu , pernah kah kamu terfikir siapa yang mencipta langit dan bumi dan segala isi langit dan bumi. Di mana tuhan Buddha dan Hindu tinggal ? Cuba fikir boleh kah batu yg kamu sembah bagi kamu makanan???

[@tjan_ime2174]

Umat Buddha gak nyembah batu atau patung, patung Buddha HANYA SEBAGAI SIMBOL bahwa umat nya harus selalu berbuat baik dalam kehidupan sehari hari sesuai ajaran Buddha itu sendiri..jadi patung itu hanya SIMBOL, bukan untuk di sembah...Paham ga hei kamu ? Maka nya sebelum asal komen, cari tau dulu yg BENAR...jangan sampai komen kamu malah memperlihatkan bahwa wawasan otak mu cetek sekaleee👎👎😴

[@winotowinoto7093]

Orang kayak gini mah ga usah dijelasin, batin nya masih terlalu bodoh..ga bakalan nangkep percaya deh..gitu ajah ko repot..🤣🤣🤣🤣

[@tbdtruebuddhadhamma5507]

- gk usah sombong dan merasa paling benar, mari kita lihat ajaran siapa yg lebih masuk akal dan lebih logika bkn disuruh percaya buta. -Dunia ini tercipta krn hukum alam yg disebut panca niyama( 5 hukum alam)karma termasuk salah satunya. -Dlm agama Buddha tdk ada tuhan pencipta, bkn gk ada tuhan ya, semua tercipta/terlahir krn karma kita sendiri. Ada yg terlahir cacat, jelek, bodoh, lahir dikeluarga miskin dll, bkn tuhan yg menciptakan kita demikian, kl benar tuhan yg menciptakan mk tuhan tdk adil, katanya tuhan maha penyayang, maha pengasih dll, TERBUKTI SALAH. Kita semua sama tdk mengetahui tuhan yg sebernarnya. Tuhan yg kamu tau sampai skrg hanya di kasih tau & disuruh percaya sejak kecil dari turun temurun, tdk tau tuhan yg sebernarnya bkn berarti tdk ada tuhan, diberitahu dan disuruh percaya bkn berarti, tau ttg tuhan yg sebernarnya. -pernah kamu ketemu tuhanmu??? Atau seseorang dari kalian pernah ketemu tuhan??? -dunia begitu kacau??mana tuhan mu??? kok tidak muncul tolong mereka?? Bukankah muncul & tolong mrk maka keyakinan umatnya akan bertambah??, jg org2 akan menjadi lebih percaya pada ajaran kalian??? Dari sini jelas ajaran Buddha lebih logika. -Adam & hawa, ras kulit putih?? Atau hitam?? Ras lainnnya datang dari mana??? Pasangan kulit putih akan melahirkan anak kulit putih jg, gk mungkin warna lainnya. - terlahir jelek, cacat, lahir dikeluarga miskin dll, mana adilnya tuhan itu??? Katanya tuhan maha adil, maha penyayang dll disini aja jelas semua gk bisa diterangkan dgn akal sehat. semuanya hanya di suruh percaya buta. Dgn iming2 percaya masuk surga, tdk percaya masuk neraka.

[@nandaamelia2130]

Wayan Nanda Amelia Putri (EP A)_2211021018_Etika_Unila