Рет қаралды 11,755
KUSUMA JIPANG
Sebagai seorang pemimpin dengan keteguhan hati dan ketulusan, untuk melindungi dan mengayomi rakyatnya.
Disertai Tekat bulat untuk meneruskan tahtah kerajaan yang telah
bergeser, juga kekecewaan untuk membalas dendam kematian Ayahhanda, menjadikannya cambuk untuk berjuang sebagai kesatria.
“nadyan bener nanging nalingsir saka kang pener” inilah yang menjadikan petaka bagi dirinya.
Karya Tari ini terinspirasi dari cerita peperangan atantara Arya Penangsang dan Danang Sutawijaya
Koreografer:
Mauritius Tamdaru Kusumo, S.Sn., M.Sn.
Komposer :
Angger Widhi Asmara dan dibawakan ulang oleh Unit Pranata Laboratorium FSP ISI Surakarta
Penari:
1. Sriyadi, S.Sn., M.Sn.
2. Thimoteus Dewa Dharma Prakarsa, S.Sn.
3. Chrisnar Bagas Pamungkas, S. Sn.
4. Panji Okta Permadi Alif Yoga, S.Sn.
5. Bagus Ardiana
6. Haqiqi Arfairizq
Kamis, 21 Maret 2024
Pendopo Ageng GPH. Djojokusumo
Institut Seni Indonesia Surakarta