Alhamdulillah bisa menyimak kajian Ini... Barakallah foil prof atas sharing ilmunya..
@GBSalik6 ай бұрын
Berbagi pengalaman perjalanan diri salik dan merasakan 3 kali kelahiran. 1. Dari alam rahim, kelahiran pertama - Alamnya alam duniawi, gelap, berat, menanggung beban, tidak bisa mandiri, menuju kehancuran. - Dimensinya materi yakni segala sesuatu yang dapat diindera, dipenuhi banyak sekat-sekat yang menghijab. - llmunya keduniawian yakni yang selalu berhubungan dengan harta tahta wanita, iri, dengki, fitnah, kelicikan, gibah mewarnai segi kehidupan keduniaan yang penuh dengan keberagaman artinya masih banyak tuhan-tuhan yang disembah mengikuti keinginan nafsu yang kebanyakan didominasi sifat syaiton dan keiblisan, disamping masih banyaknya juga kotoran yg melekat pada tubuh dan jiwa. - Perjalanan nafsunya, nafsu ammarah, lawwamah, mulhamah. - Dzikirnya Laillahaillallah, dengan disuarakan belum masuk kekesadaran. - Halnya ilmu yakin, yakni sesuatu yang gaib yang tak terlihat masih dalam pengetahuan belum ada kesadaran tentangnya. - Amalannya syariat, Allah masih bersifat transenden yakni jauh dari jangkauan akal. - Sajadah solatnya karpet masjid atau sajadah yg biasa kita lihat. 2. Dari kesadaran materi ke kesadaran nurani, kelahiran ke 2 Sebagai murid/salik yaitu seorang yang berjalan menuju Allah. - Alamnya alam barzak yaitu alam antara yang materi dan yang nurani, gelap dan terang, meringankan yang berat, melepaskan beban, mandiri. - Ilmunya keakhiratan yaitu tentang taubat, sabar, syukur, taqwa, tawakal, rido, mahabbah - Dimensinya kemalaikatan yakni keluar dari sifat-sifat kemanusiaan yang menghijab, terkikisnya sifat-sifat kesetanan, keluar dari keakuan diri yang cederung bersifat keiblisan sehingga jiwa bisa pula keluar dari grafitasi bumi melesat keatas. - Perjalanan nafsunya, nafsu muthma'innah, radliyah. - Dzikirnya Allah, Allah atau Hu, Hu dalam hati dengan kesadaran, tanpa disuarakan. - Halnya ainul yakin, yakni sudah memiliki penglihatan batin, bisa merasakan, memandang hal yang tersembunyi dari karunia Allah yaitu suasana hati yang belum pernah terpikirkan atau terbayangkan sebelumnya hingga ketahapan fana. - Sajadahnya yakni alam dunia dikarenakan yang solat adalah jasmani yang nuraniah yaitu jiwa yang sudah bisa merasakan berada didimensi batin dan mendapati cakrawala baru dalam menapaki jalan menuju Allah. - Sudah berada pada tahapan iksan yakni sudah bisa merasakan memandang Allah atau merasa dalam pandangan Allah, disini masih ada unsur dualitasnya yaitu ada yang menyembah dan ada yang disembah, ada yang memandang dan ada yang dipandang. - Amalannya, batin syariat yakni niat beribadah kepada Allah dengan ikhlas karena memang Allah patut untuk diibadahi tanpa berharap imbalan, bila mengharapkan imbalan, masuk ke alam mukasyafah yakni ingin karomah atau keramat yang ujungnya cenderung kembali kealam duniawi sehingga terhijab dari alam ketuhanan. 3. Dari kesadaran nurani ke kesadaran ruhani, kelahiran ke 3 Sebagai murod yaitu seorang yang ditarik oleh Allah. - Alamnya alam uluhiyah atau alam wahda yaitu alam kesatuan dimana yang selain Allah tertolak. - llmunya ketuhanan yaitu hanya Allah yang ada - Dimensinya keilahian yakni tiada sesuatu selain Allah. - Perjalanan nafsunya mardliyah, kamilah. - Dzikirnya sir, yakni merasakan Allah dikedalam hati yang terdalam atau merasakan Allah tanpa ada yang selain Allah. - Halnya haqul yakin yakni sudah merasakan keberadaan Allah dan merasakan ketiadaan diri, dan baqo bersama Allah. - Sajadahnya sajadah tauhid yakni diri sendiri yang jadi sajadahnya dan yang solat adalah diri yang paling dalam yaitu ruhaniah yang sudah tidak punya keakuan lagi ibarat setetes air yang jatuh kelaut sudah hilang dan tinggal rasanya saja. Dimana saat Rosullulloh mi'raj dan perjalanan menujuh Allah, malaikat jibril tidak bisa menyertainya, disebabkan karena untuk menghadap Allah maka sifat-sifat baik kemalaikatanpun tidak bisa menyertainya atau harus ditinggalkan. - Amalannya kesucian batin syariat yakni diam tanpa suara dan tanpa kata-kata hanya ada rasa manunggal dengan Allah. - Sudah merasakan wushul yakni Allah berkenan memasukkan dalam hadiratnya yaitu dalam ketunggalannya. Sekarang saya merasakan berada didalam maqom atau kedudukan yang tidak bermaqom tidak ini tidak itu bukan ini dan bukan itu atau merasakan berada didalam laisakamislihisyaiun🙏