Jujur Romo,,ada rasa kangen ikut aktif menyanyikan mazmur spt dulu. Skrg mazmur tanggapan pun jarang kami bs ikut serta. Krn lagu2nya terasa sulit. Ada rasa berdosa,krn romo Bayu pernah meminta kami unt ikut aktif dlm misa. Suka senyum sedih, kl pas mazmur, kami para umat suka saling pandang lalu nunduk. Krn ga ada yg bs nyanyi 😔
@mmfaridaw2 жыл бұрын
Ini nihhhh yg ditunggu. Katekese singkat dg bahasa yg merakyat, kalo bahasanya ndakik² (ketinggian) kami menyampaikan ke umat juga agak pusing. Matur sembah nuwun Romo. Berkah Dalem
@Lamahalot2 жыл бұрын
Terima kasih untuk penjelasan Romo. Mohon maaf sebelumnya kami cuma usul saja. Memang ada perubahan lagu2 liturgi tapi kurang merepresentasikan realitas kehidupan nyata umat. Ketika memuji Tuhan, orang Fores, Batak, Jawa ,Dayak, Papua, Nias atau lain2 suku bernyanyi seperti dengan nuansa budayanya sendiri karena mereka memaknai Tuhan seperti mereka adanya. Tuhan kita itu bukan di Roma atau di Yerusalem tapi ada di sini hidup bersama umatnya melekat dengan tradisi dan budaya umat yang berbeda2, maka sebaiknya lagu2 liturgi juga mengambil nuansa, warna, gaya dari budaya dan tradisi lokal. Komisi liturgi bisa mengadopsi lagu2 yang bernuansa etnis seperti dolo2 dan melengkapi dengan kata2 yang sesuai kaidah pasti itu lebih bermakna daripada menciptakan lagu2 baru dan mazmur edisi baru tapi sebetulnya tidak ada rasa yang berkesan dan membatin ketika kami selesai misa dan keluar dari pintu gereja.
@florrykoban2 жыл бұрын
Iya sy setuju dengan komentar ini, singkat kata : kami nyaman menemukan Tuhan dalam RUMAH KAMI (salam dari Papua)
@mariaina-floreslarantuka77072 жыл бұрын
lagu dolox masih kami nyanyikan...harus digaskan tapi direvisi kata2 saja.
@gerlio-y9x2 жыл бұрын
Saya malah gk setuju dgn anda kak. Itu sama aj mengkotak2an gereja katolik dgn alasan budaya. Sebaiknya lagu ordenariun itu tetep sama dengan seluruh dunia, dgn ritme gaya yg sama yaitu latin. silahkan lagu lain gk masalah.
@DuniaMeong7772 жыл бұрын
Kunci dari anak Gereja Katolik itu taat
@maxandi64252 жыл бұрын
@@gerlio-y9x justru dengan Budaya maka Katolik di Flores-NTT biasa kuat mengakar dan kuat hingga saat ini.
@yohanatheresia21212 жыл бұрын
Gloria mengandung makna yg sangat dalam dan luar biasa hebat. Isinya sangat menyembah Tuhan dg penggambaran yg indah dan tepat dari awal hingga akhir. Bila kita menyelam dlm gloria tsb, mk qt tdk ingin gloria diubah. Tdk ada yg bs seindah rumusan gloria
@serafinaharly65832 жыл бұрын
Klo saya Mo, mau di daraskan atau dinyanyikan sama aja. Yg persiapan batin, persiapan lagu yg mo digunakan. Peran serta umat dlm pujian, sehingga Roh dpt bekerja melawat setiap hati. Tq pengetahuan nya Romo. 👌 Gloria! 🔥
@serafinaharly65832 жыл бұрын
Yg penting... Persiapan batin...
@katharinamagdalena73082 жыл бұрын
Romo saya juga berharap dan berdoa lagu2 mazmur yang versi baru sekarang distop dan kembali ke versi lama. sebab yang lama selain sudah dikuasai oleh semua umat juga notasi nya sangat syahdu ke hati. Yg sekarang yg nyanyi cuma pemamur dan koor saja krn umat tidak tertarik dan tidak menguasainya. Padahal misa mestinya menyertakan peran serta umat bersama2. Tks
@perdoloda81782 жыл бұрын
betul sekali
@rienwuwur27472 жыл бұрын
😁😁😁justru Mazmur sekarang lebih bermakna krna menjembatani bacaan pertama dan ke dua. Dan itu sudah tepat
@JoachimLagaUran2 жыл бұрын
Mazmur sekarang lebih cocok dengan bacaan2 kitab suci, mungkin butuh proses untuk umat dapat mengikuti
@sayaimot49562 жыл бұрын
Ya setuju, melodinya lebih indah mazmur yang lama, saya juga belum mendapat penjelasan tentang ini
@AlbertusRanoSetiawan2 жыл бұрын
Saya salahsatu organis gereja, memang tujuan nya benar memperbaiki lirik mazmur supaya disamakan dengan buku bacaan, tapi yang sangat disayangkan nada2 yg disusun terlalu kompleks dan susah utk dipahami umat yg awam terhadap notasi
@elizabethkusmiyanti84632 жыл бұрын
trimk Rm Bayu, sy tambah mengerti dg tata cara ikuti misa, mengerti jangan terlambat datang misa, jangan cepat pulang seblum selesai misa, perutusan itu menjadi renungan.. trimk Rama, Berkah Dalem,.
@MeylaniSutedjo2 жыл бұрын
Saya lebih suka.. anda diutus.. krn mengingatkan spy stl selesai misa keluar dr gedung gereja kita tuh harus menjadi terang dlm prilaku kita sehari² sesuai ajaran iman Katolik.. jd ada rasa yg nyambung dgn misa yg terakhir kita ikuti sampe misa selanjutnya ☺️
@carollvero8252 жыл бұрын
Terimakasih banyak Romo Bayu, terimakasih channel KATKIT Katekese
@emaus25322 жыл бұрын
Lagu2 mazmur baru tidak punya "roh" & terkesan subyektivitas penyusun lagu memaksakan umat untuk mengikuti keinginan. Kami umat minta supaya mengembalikan mazmur seperti semula.
@klarasogemaking25272 жыл бұрын
Tidak ada roh. Setuju.
@klarasogemaking25272 жыл бұрын
Setuju
@smansateminabuan30212 жыл бұрын
Sangatsetuju. Sy sebagai pemazmur juga merasa bgtu. Lagu madah bakti yg sangat legendaris juga hilang
@ummuhabibah1652 жыл бұрын
Tidak ada kait mengait mazmur Daud dengan agama setan sesat katolik.. Kristen bukan katolik.. Katolik bukan Kristen!
@Thanawin_meen2 жыл бұрын
@@ummuhabibah165 sehat mbak?
@DoaKekuatanku2 жыл бұрын
Benar Mo. Terima kasih. Banyak lagu ordinarium yg teksnya sesuai dg aslinya. Mari perbaiki bersama.
@lusialajar93432 жыл бұрын
Lagu lagu dalam Liturgi sekarang terkesan sangat Terikat sekali. Tiap hari minggu kita nyanyikan lagu lagu yg itu itu saja. Lebih dominan memakai Versi Jawa. Makanya Umat terkesan membosankan. Maka jangan heran banyak umat yg mental ke Kandang Domba yg lain.
@jayamahe59332 жыл бұрын
Tidak salah penjelasannya. Saya paham krn pernah studi Filsafat n Teologi. Vatican sangat cermat mengikuti liturgi hingga ke pelosok dunia. KWI tahulah itu mana yg dilarang dlm liturgi katolik. Salut datangkan sosok yg py kapasitas spt tema ini. Tks
@hieronimushasto4352 жыл бұрын
Kalau tarian tarian dlm lirurgi ada tidak? Misal persembahan...
@enzoamadeus20072 жыл бұрын
Pelarangan ? Tanpa dialog? Umat dianggap bodoh? Otoriter sekali hirarki.....
@wenzraharusun37412 жыл бұрын
Di Paroki kami di Fakfak Papua Barat lagu madah bakti dan Puji syukur tetap digunakan.
@ummuhabibah1652 жыл бұрын
Kristen bukan katolik Katolik bukan Kristen!
@hesselfridyanto Жыл бұрын
@@hieronimushasto435 tergantung makna tarian tersebut. Jika bermakna pagan, untuk apa digunakan? Jika bermakna rohani & selaras, sah2 saja. Sebagai orang awam, saya sangat tidak setuju jika sembarang tarian disumpelin ke dalam Liturgi.
@parjonoo45372 жыл бұрын
Terimakasih Romo penjelasannya, terimakasih pula kpd penulis lg walau skrg sdh g dipakai.
@lhg12362 жыл бұрын
Garam yg memberi "Rasa Positif" &;Fungsi Terang dalam "Kegelapan" harus sama , tatacara ber- "liturgi sedunia". Jadilah Ragi yg berfungsi "mengkhamirkan" , Amin .
@user55lovesfr952 жыл бұрын
Oh, penjelasannya begitu ya, Pater. Waktu saya masih kecil, ketika itu umat masih berlutut di pagar panjang yg ditutupi kain penutup dan tangan umat harus berada di bawah kain itu dan menutup mata ketika menyambut hostia karena diberikan langsung oleh imam ke lidah umat. Waktu itu biasanya saya dengar ada sebutan misa diam dan misa nyanyi. Mungkin ini yg disebut misa lecta dan misa cantata ya, Pater? Memang agak sedikit terasa eksperimen waktu itu terutama transisi dari misa berbahasa Latin ke misa berbahasa Indonesia. Kalau tidak salah dulu itu ada juga yg disebut doa di kaki altar oleh imam sebelum imam dan misdinar naik ke altar. Praktek liturgi kita memang agung. Terikasih, Pater.
@rusmyngapun75072 жыл бұрын
" Dolo-Dolo" bukan lagu melainkan aliran musik/ genre musik lokal bagi Flores Timur ( suku lamaholot ).. sehingga klo mau di revisi itu isi dari syair nya bukan menghapus atau menghilangkan genre musiknya
@benedictusbimo Жыл бұрын
makanya memang sembari kita menunggu revisi syairnya, baik apabila tidak dipakai dahulu ordinariumnya. Baru setelah direvisi bisa kita nyanyikan kembali dolo dolo
@DeniDuhan Жыл бұрын
Dulu misionaris datang Baptis kita punya Nenek moyang di Flores Timur tu pendekatan Budaya. Menerima kita punya adat istiadat yang masih dipraktekkan sampe sekarang. Romo belajar sejarah kenapa banyak irama dolo-dolo banyak di dalam MB ya. Sekalian romo kritik ritus Semana Santa di Larantuka saja 😂
Jangan bunuh inskulturasi, Dolo-Dolo sendiri adalah tarian gembira persaudaraan tanpa batas suku dan ras karena semua orang bisa bergabung dalam tarian melingkar sambil bergandeng tangan. Tarian Dolo-Dolo berisi tutur segala kisah sebagai rasa syukur atas segala Rahmat. Dolo-Dolo adalah tarian tutur khas orang Lamaholot (Larantuka, Adonara, Lembata, Alor, Solor) dalam menyambut musim panen dan kebahagiaan lainnya. Jadi, saat Katolik masuk ke NTT khususnya ke Flores Timur (ras Lamaholot), mereka menari untuk TUHAN bersama dalam tarian Dolo-Dolo. Aneh dan sedih rasanya jika Pujian dan Tarian identitas dihapus, sebuah kemerosotan hati nurani Kristiani. Kalau pun memang dilarang, silahkan ubah syairnya saja, jangan hilangkan Kemuliaan Dolo Dolo dengan nada cantiknya dalam madah syukur, karena Dolo Dolo adalah tarian tutur rasa syukur pada TUHAN.
@adrianusdewa11112 жыл бұрын
Inkulturasi lagu dolo dolo tidak di larang tapi teks lagunya yang harus di sesuaikan.
@kornelissiprianuskajuria94822 жыл бұрын
Bukan irama Dolo Dolo yg dilarang tapi rumusan/syair lagunya yg tidak liturgis
@ventidiuskumanus58632 жыл бұрын
Syalom sodaraku semuanya. Tentu kita semua tau gereja Katholik adalah gereja yg didirikan Yesus sendiri dan diteruskan para rasul kepada kita. Jdi kita harus mengikuti aturan2 gereja dalam terutama dalam tata liturgi dari awal sampai akhir. Seperti yg dijelaskan Romo tdi sudah sangat jelas jadi kita tidak perlu mempertahankan argumen kita karna lagi itu berasal dari daerah kita. Di situ dijelaskan kemuliaan itu adalah sebuah doa yg dinyanyikan bukan nyanyian. Jdi kita ini awam yg pengetahuan terbatas jangan kita memaksakan kehendak kita yg tidak sesuai dengan aturan2 gereja Katholik. Saya juga orang Flores dan orang Lembata - Kedang. Saya tidak merasa keberatan kalau dihilangkan atau di rubah karna tidak sesuai dengan aturan gereja. Jangan sampai kita memaksakan kehendak seperti terjadi beberapa hari yg lalu di Lembata yg teman2 kita dari OMK menyanyikan lagu2 band untuk peraan misa. Semoga kita sebagai umat Katholik bisa menerima dan memahami. 🙏🙏
@robertusbolibotoor2982 жыл бұрын
Sok tau lah kau romo
@emilianadg66332 жыл бұрын
Setuju, tidak usah didengar, lanjutkan dgn pujian yg sesuai dgn ciri daerah masing2.
@peacemakeronearth43012 жыл бұрын
Terima kasih atas pencerahannya.
@magaiboaten90722 жыл бұрын
Terimakasih presbiter atas pencerahannya. Kami dr Paniai Papua
@suryetisalewa41372 жыл бұрын
Trimakasih katekesenya Romo, berkah dalem.
@JohnR.T.B.2 жыл бұрын
Terima kasih Rama. Inkulturasi adalah baik dan memang sejak awal adalah pekerjaan Gereja dan Roh Kudus, memanggil manusia dengan berbagai keberagaman budaya dalam satu Puji dan Syukur di dalam Liturgi Ekarisiti Kudus. Tetapi akhir-akhir ini harus diakui ada "kepleset-kepleset" menggunakan inkulturasi untuk "merubah" Liturgi Ekaristi menurut kesukaan kelompok atau style masing-masing. Sebagai seorang awam saya berdoa dan berharap agar Gereja Katolik Indonesia dalam Roh Kudus mempertahankan yang sudah benar, dan menanggalkan yang esensinya tidak benar dalam berliturgi Ekaristi dan doa-doa Gerejawi lainnya.
@yohanamurtini30952 жыл бұрын
Mazmur kejar tayang ini bikin stress membawakannya. Entah kenapa kok alleuya sebagai bait pengantar injil ga sanggup dibuat duuuuch
@atakpamangka97162 жыл бұрын
Mohon KWI menerbitkan REVISI ttg seluruh yg harus direvisi dan disebarluaskan di seluruh Keuskupan dan Paroki se Indonesia.
@rianamodestasimarmata28932 жыл бұрын
Terima kasih ilmu liturginya Romo 🙏
@sayaimot49562 жыл бұрын
Terima kasih Romo Bayu atas penjelasannya, minta tolong juga penjelasan tentang perubahan lagu2 mazmur dengan yang baru apakah yang menjadi penyebab perubahan menjadi lagu mazmur yang sekarang,...jujur saja saya lebih mudah menyanyikan lagu-lagu mazmur yang lama karena rumusan melodinya mudah, tanpa lihat not bisa hapal pola melodinya, sedangkan yang baru melodinya lebih cenderung seperti lagu pop, terima kasih bila Romo berkenan memberi penjelasan, Berkah Dalem
@yeyee24182 жыл бұрын
Jejak
@Mawa-Sare7 ай бұрын
Orang Lamaholot 90% atau 93% jadi katolik karena misi inkulturasi gaya dolo². Itu fakta! Wong katolik jowo gak sampe 1% tapi pinter² ngelarang misa dolo², misa timor (senja), misa syukur (flores) dsb. KWI perlu sangat hati² membuat kebijakan soal ini. Sangat sensitif dan bisa menghabisi musik inkulturasi di Indonesia. Lama² semua lagu misa pakai gregorian bahasa Latin.
@philipusedijatmikochanel19872 жыл бұрын
Trima kasih atas Pencerahannya Romo. Berkah Dalem Gusti 🙏
@liebrepaulz93732 жыл бұрын
👍🏼👍🏼Makin tercerahkan
@pauluspayong86102 жыл бұрын
Mengeliminasi kekhasan etnis tertentu di gereja katolik seperti lagu dolo - dolo ciri khas etnis Lamaholot yg meliputi Lembata,Alor,Solor,Adonara dan Larantuka sangat mengecewakan. Dan ini berpotensi pada perpecahan dan krisis kepercayaan. Suatu waktu pasti akan ada aliran Katholik Jawa dan aliran Katholik Lamaholot.
@hesselfridyanto2 жыл бұрын
Dengan adanya "ritus" etnis begini saja sudah ada perpecahan tanpa peperangan. Orang peduli dengan budayanya masing2. Istilahnya itu begini, Gereja aja Gereja Roma, lho kok budayanya ini itu? Memang pernah kita dengar Paus Fransiskus itu Paus India? Paus Cina? Paus apalah budayanya? Tidak. Paus Roma ya di Roma, budayanya ya ikutlah budaya gereja Roma yang dipimpin oleh Paus/Patriark Roma.
@Mawa-Sare7 ай бұрын
Tidak ada yg salah dengan dolo². Saya tidak setuju dilarang. Tapi saya umat biasa yg tidak ikut kor dsb. Terserah paduan suara nyanyi lagu apa saja kita pasrah.
@Mawa-Sare7 ай бұрын
@@hesselfridyanto sekalian seluruh dunia pakai bahasa Latin aja kalo gitu. Dominus vobis cum!
@stephanussubdinoko9608Ай бұрын
Kami memuji Dikau,kami menyembah Dikau,kami memuliakan dikau Tuhan Pencipta langit dan Bumi,kalau saya bodoh ini lagu ini sangat memuji dan memuliakan Tuhan pencipta langit dan bumi dan manakah salahnya.
Bahas Lagu-lagu Mazmur Tanggapan yang baru dong Romo...
@vinsenmakingmaking86992 жыл бұрын
Terima kash Rama Bayu.🙏🙏🙏🙏
@istiajitanjalu9292 жыл бұрын
Makasih Romo atas pencerahannya...🙏
@stefanusekeola70282 жыл бұрын
Terima kasih penjelasannya romo
@erihandoyo64082 жыл бұрын
Bangga jadi orang katolik. Satu komando. Gereja katolik memelihara tradisi dan budaya, tapi tidak boleh nebrak2 liturgi ekaristi. memerlukan kreatifitas yang didukung aturan2 yang jelas.
@antodwihananto91622 жыл бұрын
Info tambahan Gereja Katolik berdasar pada Alkitab, Tradisi dan Megisterium (yaitu para Rohaniawan yg membahas atas pimpinan Vatikan), ketiganya nya tdk terpisahkan...
@juansumampouw2 жыл бұрын
Melarang umat menyanyikan lagu yang sudah dinyanyikan (dengan penuh kegembiraan dan iman) oleh jemaat selama puluhan tahun sebaiknya dinamai apa kalau bukan konservatif, kolot, fundamental, kaku? Saya sama sekali tidak bangga.
@enzoamadeus20072 жыл бұрын
Apa bedanya dengan militer ? Satu komando juga kan..... Yang menghukum dan mendera Yesus dahulu adalah prajurit. Mau balas dendam atau bagaimana ya? Bagi saya kekuatan gereja adalah ketegasan yang lentur. Bukan kaku dan sak karepe dewe....
@hesselfridyanto2 жыл бұрын
@@juansumampouw memang gereja Katolik letoy2 menghadapi serangan budaya pagan di dunia?? Kalo gitu dah lama kita nggak punya Ritus baku. Nanti ada ritus dukun, ada ritus koplo, ritus gym, ritus campursari. Oh iyaaaaa?! Lupa aku????? Ritus Disko & ritus DJ. Gimana modern kan?? Nggak kolot loh itu😎 Memuji Tuhan dengan cara yang beragam... sok atuh dipilih2
@daniellsitio Жыл бұрын
@@hesselfridyantokomparasi lu jelas out of konteks ada disini ritus disko? Orang Flores adalah frontier katolik di indonesia, bukan orang sunda bukan orang cina sekalipun. Sadar diri aja😊
Komisi liturgi sehrsnya dari awal memilah milah lagu liturgi. Yg sesuai dipakai dlm buku resmi sedangkan yg tdk sesuai dikembalikan ke pencipta lagu itu utk direvisi. Tentu dgn rambu2 dari otoritas gereja setempat.
@default92202 жыл бұрын
Setuju romo. Demikian juga dg maraknya lagu Bapa kami
@pauluslimawan97432 жыл бұрын
Betul sekarang lagu Bapa Kami aneh aneh nadanya Dan jadi tidak bisa ikut menyanyi. Akhirnya ya membaca saja doa Bapa Kami karena model model baru
@sumarnichristiana28822 жыл бұрын
Saya baru tahu sekarang. Terimakasih Romo....
@aldoniuspurba41952 жыл бұрын
Saya termasuk yang agak "alergi" dengan doktrin "keseragaman". Indahnya Katolik menurut saya adalah karena kita bisa "menikmati Tuhan" secara 100% Katolik, 100% Indonesia. Mohon diingat bahwa Indonesia itu ada berbagai macam budaya antara lain Jawa, Batak, Flores, Papua, dll. Pujian Kemuliaan dengan "sentuhan lain" sepanjang tidak mengubah "esensi" kita sedang memuliakan Tuhan, menurut saya tidak salah dan bahkan memperkaya Khasanah Kekayaan Liturgi. Jangan kita generasi penerus merasa "sok lebih pintar" sehingga meskipun guyon tapi memberi kesan bahwa para pendahulu yang "merintis" keKATOLIKan di Indonesia telah keliru. Kita ini adalah "biji kacang" dan pendahulu kita adalah "kulit" yang membuat "rasa Katolik" dalam diri kita terasa nikmat dan terjaga sampai saat ini. Mohon maaf kalau agak keras. Kalau mau "seragam" sekalian saja pakai bahasa Aram atau bahasa Latin karena katanya doa tidak boleh diubah-ubah. Saya tidak percaya Tuhan bisa bingung dan merasa dibohongi. Saya yakin Tuhan Maha Memahami termasuk nyayian umatnya yang bisu sekalipun karena Tuhan pasti melihat kesungguhan hati untuk memuliakan namanya. Edukasi semacam ini sebaiknya cukup sebagai literasi, tapi jangan menghakimi umat yang menjalankan praktek yang "berbeda/bervariasi" sebagai "keliru" meskipun dinyatakan pakai tanda kutip.
@16Chavin2 жыл бұрын
Ya memang seharusnya misa dalam Ritus Barat pakai bahasa latin. Akan lebih baik lagi kalau sekalian misa Tridentine karena minim "eksperimen" ga jelas gini
@albertusr61782 жыл бұрын
Tapi emang orang2 tahun 70an byk yg salah soal liturgi
@aldoniuspurba41952 жыл бұрын
Pointnya adalah "ritus" itu adalah merupakan produk "budaya" dimana ritus itu diciptakan orang-orang pada masa itu. Misalkan ada yang bilang ritus latin "lebih rendah" dibandingkan ritus dolo-dolo menurut saya sifatnya relatif, bukan suatu yang absolut. Ritus yang sudah terlanjur berkembang di Indonesia (mis. dolo-dolo) jangan "dikerdilkan" seakan lebih rendah dari pada ritus latin. Mengedepankan budaya Indonesia tanpa mengurangi substansi perayaan liturgi menurut saya adalah salah satu bukti nyata dari semangat 100% Katolik dan 100% Indonesia.
@albertusr61782 жыл бұрын
@@aldoniuspurba4195 Saya 100% setuju dgn paragraf terakhir saudara, "mengedepankan budaya Indonesia tanpa mengurangi substansi liturgi", itulah yang menjadi penyebab lagu Kemuliaan gaya dolo-dolo akhirnya dilarang, krn lirik lagunya mengurangi substansi liturgi Gereja Katolik ritus latin, sehingga apa yang ingin didoakan oleh Gereja dan iman yang disampaikan dalam doa Kemuliaan menjadi hilang/ berkurang.
@theodoralfonso6184 Жыл бұрын
Tuhan tidak pernah mengatakan doa atau kemulian yang diucapkan nilai berkurang hanya karena isi doanya tidak seperti yang dikehendaki oleh hasil pikir manusia.
@yakobusagonama1272 жыл бұрын
Mlm Romo.memàng ada aturan seperti itu tàpikità pelan2 untuk merubah.
@floridab28232 жыл бұрын
Tolong penjelasannya romo,perbedaan lagu rohani dan lagu lagu yang dipakai dalam liturgi.
@jhonkotaa88582 жыл бұрын
Lagu dolo2 persoalan di kata2 atau syair lagu lalu kenapa dicabut. Kami etnis Lamaholot (Flores bagian Timur, Larantuka, Solor,Adonara, Lembata, Alor) yg punya lagu protes keras. Katolik tumbuh dan berkembang kuat dalam masyarakat Lamaholot lewat budaya. Dolo2 adalah nyanyian kolosal masyarakat Lamaholot sebagai ungkapan kegembiraan dan kemuliaan kepada Lera Wulan Tana Eka ( Tuhan Yang Maha Kuasa). Paham dulu maknanya dan tidak sekedar kata2 tidak sesuai lalu dicabut
@jagungtiti92622 жыл бұрын
Penjelasan Romo malah kami tidak paham kenapa hanya kata2 tidak pas lalu lagu tidak boleh dinyanyikan padahal untuk menggantikan kata2 adalah hal yg mudah tapi justru kami "roh" dari lagu itu menguatkan keimanan katolik masyarakat Lamaholot.
@jagungtiti92622 жыл бұрын
Kami minta lagu dolo2 supaya diganti saja kata2nya kalau dianggap tidak pas tapi jangan dilarang untuk dinyanyikan. Iman itu tumbuh dan berakar dan hidup dalam keseharian masyarakat. Dolo2 adalah lagu yg bernuansa etnis Lamaholot memuliakan Tuhan. Etnis Lamaholot sebagai mayoritas katolik di NTT sangat tidak setuju lagu itu dicabut. Tidak paham makna lagu bernuansa etnis lalu hanya karena kata2nya tidak pas lalu dicabut
@lamaholotbersatu85132 жыл бұрын
Minta supaya lagu dolo2 tetap dinyanyikan. Banyak umat kami protes bahkan ada yg pindah agama
@floreschannel58422 жыл бұрын
nyanyi saja bro...tidak ada yg larang memuliakan Tuhan memang Tuhan Yesus persoalkan kata2 lagu 🙈🙈
@interland57522 жыл бұрын
Prihatin dengan imam2 muda sekarang yg menganggap yg kebiasaan dulu2 itu keliru. Katolik tumbuh kuat sejak dulu bukan muncul dari hal2 yg instan. Emang Tuhan Yesus persoalkan iman dengan standar kata2 dan syair lagu...lucu eee.
@thomastheot32882 жыл бұрын
1.Lagu2 mazmur sebelum 2022 sangat indah dan dapat dihayati umat. 2. Lagu2 pendalaman KS banyak diambil dari lagu2 protestan/karismatik dll justru para pastor di Komisi Liturgi KAJ yg melakukan itu, pernah terjadi dari 10 atau 11 lagu pada pendalaman KS hanya 1 lagu dari Puji Syukur, jadi yg merusak tata lagu liturgi kita justru pastornya, saya lupa pendalaman KS tahun berapa karena iseng2 saya hitung antara lagu gereja katolik dengan lagu2 preman - tks
@danielpane51922 жыл бұрын
Puji Syukur itu juga isinya kebanyakan lagu Protestan, lagu Katolik di Puji Syukur itu tidak terlalu banyak. Kenyataannya, sebelum 1969 orang Katolik memang hanya sedikit punya lagu rohani dan itu pun hanya untuk devosi (lagu Maria, lagu Hati Kudus, dan sedikit lagu-lagu Natal untuk acara-acara devosional di luar Misa). Pada saat Misa, sebelum 1969 yang dinyanyikan hanya Mazmur atau teks Kitab Suci yang digunakan sebagai Introitus, Offertorium, dan Communio. Baru setelah 1969 lagu-lagu rohani umum dipakai di Misa, dan terpaksalah comot punya gereja-gereja lain, sambil berusaha menciptakan lagu-lagu rohani untuk dipakai dalam liturgi (yang maaf saja kadang kualitas dan kecocokannya untuk digunakan dalam Liturgi masih kalah dibandingkan himne-himne Protestan yang sekarang merajai buku-buku nyanyian Katolik seperti Puji Syukur)
@aryon12072 жыл бұрын
terima kasih romo, Berkah Dalem
@sultankotekapapua88992 жыл бұрын
Baru tau saya Romo, perubahan Naya sangat masuk akal sehat Romo. Setelah kerja merantau ke Kalimantan semua berubah sementara waktu saya kuliah di Bogor gunakan yg lama hingga 2004. Tahun 2004 saya merantau semua berubah karena tidak punya MadahBakti, Puji Syukur tapi tahun 2009 pas peresmian Gereja Katolik tempat saya oleh Bapak Uskup saya beli Puji Syukur apakah masih lama atau berubah ? Terimakasih banyak Romo atas penjelasannya karena saya baru tau selama 17 Tahun setelah berubah sejak 2005-2022.
@yantongadji82262 жыл бұрын
Terima kasih pencerahannya Romo. Ini sangat baik agar TPE kita tidak terus berkembang dengan berbagai gaya yang "katanya" menyesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Mungkin bisa dipertimbangkan dengan perayaan inkulturasi Romo, karena kita hidup dan berkembang kita melekat erat dengan budaya. Saya sepaham dengan lagu-lagu TPE yang diadopsi dengan inkulturasi tanpa menghilangkan esensinya. Salve...
@petronellabinsasi3593 Жыл бұрын
Utk lebih jelasnya, silahkan mengikuti penataran di PML / Pusat Musik Liturgi di Yogyakarta. Langsung diajarkan oleh Pimpinan PML, P. Karl-Edmund Prier,SJ. Kebetulan baru saja mengikuti pelatihan di PML. Mari kita kembali ke MB.. Lagu2 inkulturasi banyak yang dibuat oleh PML..
@Mawa-Sare7 ай бұрын
PML ini justru beda aliran dengan Komlit KWI hehehe. Bikin bingung umat
@trimarianto29932 жыл бұрын
Perlu kerendahan hati untuk bersedia mengikuti apa yang betul dan meninggalkan yg keliru.
@yandiandi40572 жыл бұрын
Tunjukan satu ayat kitab Suci yang mengakatakan secara eksplisit bahwa kalimat lagu kemuliaan harus mengikuti teks misalae Romanum
@mariakristiani8552 жыл бұрын
Matur nuhun pisan 🙏
@fespehana2 жыл бұрын
Pada misa malam Paskah, doa Gloria dinyanyikan dan bunyi lonceng non stop. Apakah hal ini diperbolehkan?
@bobbyfichergagola13932 жыл бұрын
Saya senang mendengar Katekesenya Romo, seandainya ada pertanyaan lain (konteks) yg akan diajukan gimana caranya Romo? Terima kasih..🙏🌈
@DHerm-kk4mg2 жыл бұрын
Bagaimana dengan lagu Bapa Kami romo? Sekarang ini banyak orang membuat lagu Bapa Kami dengan membuat lagu yg sekarang ini bermacam-macam sehingga justru lagu yang ada di buku resmi gereja (Madah Bakti dan Puji Syukur) justru ditinggalkan oleh umat.
@ardiadnyanajagatnatha61629 ай бұрын
Nah! 👍
@petronellabinsasi3593 Жыл бұрын
Ayoooi... Mari kita belajar bersama Rm. Karl-Edmund Prier,Sj... Kadang2 sie Liturgi juga gak ngerti.
@edihartanto57762 жыл бұрын
Orang dapat berdoa tanpa meresapkan dihati karena sudah sangat hafal,tetapi orang tidak dapat bernyanyi dengan baik tanpa "hati"....... Santo Agustinus ; ....menyanyikan nyanyian yang baik dengan benar sama dengan berdoa duakali. Berkah Dalem.🙏
@perdoloda81782 жыл бұрын
tepat sekali
@margaretadian6450 Жыл бұрын
TRIms Romo pencerahannya,km ada usul nih mo,bagaimana klu ritus misa lagu2nya sesuaikan dgn lagu latin aja,lbh sakral...kmdian tarian persembahan ditiadakan Krn JD rme alias tidak sakral ,TUHAN Yesus mmbrkati.
@gradydave76632 жыл бұрын
O pantesss pas dulu SD SMP SMA. Ada skrng dah nggk pernah denger kaya nostalgia jaman kecil komuni pertama lagu lagunya juga
@yuliatielsiana93492 жыл бұрын
Saya rasa tidak ada yang salah dengan lagu2 liturgi dengan tema dolo2, selama umat bahagia dengan lagu2 tersebut kenapa tidak ? Lagian kalau mau diukur dari kualitas musikal ( secara inkulturatif) lagu2 liturgi dengan motif dan gaya indonesia timur lebih meriah dan lebih "ngena" jika dibandingkan dengan indonesia barat.... Kami orang timur tidak pernah menyanyikan lagu liturgi motif jawa, tetapi orang jawa suka sekali menyayikan lagu2 liturgi motif timur....itulah kelebihan dari musik liturgi dengan gaya timur termasuk dengan tema dolo2, likurai, gawi, maupun gong waning.
@Frenlovers2 жыл бұрын
Ya...seharusnya begitu,kalau menghilangkan budaya akan mengurangi rasa karena itu menyatu dengan rasa. Musik,lagu dan tarian itu harus sinkron sehingga disesuaikan dgn budaya setempat,tidak ada salahnya menurut aku karena tdk menghilangkan keimanan seseorang...itu intinya., Orang bagian timur indonesia itu mayoritas katholik tertua terutama di Larantuka tempatnya lagu gaya dolo2 tercipta...Larantuka dulu adalah Kerajaan Katolik semenjak masuknya bangsa portugis,jadi jangan menghapus budaya yang sudah ada turun temurun. Lagu Gaya Flores,dolo2 dll itu hal yang wajar toh tidak merubah keimanan seseorang & tujuannya sama memuji Tuhan yang satu bukan yang jamak,jadi jangan dipersoalkan dgn gaya barat. Apalah artinya kalau mengikuti gaya barat tapi umat tidak mengerti maknanya...?
@lindaentibuh1682 жыл бұрын
Ditempat kami,kami msh menyanyikan lagu dolo-dolo,skg sdh byk perubahan dlm liturgi Ekaristi,terutama dlm perayaan doa syukur agung,yg dlu berlutut skg kok umatnya berdiri,janggal rasanya,dan skg mazmur jg sdh pakai persi baru,nadanya agak sulit diikuti.
@veronicasri14042 жыл бұрын
Lagu Kemuliaan Dolo-dolo sudah ada yg sesuai dg TPE ditulis dan diaransemen ulang oleh alm. Bp Gabriel Mado mantan anggota Komlit Keuskupan Malang.
@veronicasri14042 жыл бұрын
Maksud sy kalimatnya sdh diubah sesuai dengan TPE
@sanctopioxii2 жыл бұрын
Yang diganti hanya kata-katanya, bukan lagunya hadeh...
@rentamungkur8315 ай бұрын
Bagaimana Romo lagu Batak "Sigulempong" yang sudah bersejarah dan menjadi lagu Nasional lalu dijadikan lagu rohani. Apakah lagu ini dibolehkan?
@petroseven39362 жыл бұрын
Saya sebagai pastor sedikit resah saat saya memimpin misa saat lagu kudus kelompok koor menyanyikan lagu kudus yg sgt keliru. Yang teksnya begini :kusembah kudus...kudus....kuduslah Tuhan.
@KlauAntonioAquino2 жыл бұрын
Untuk itu PML harus merevisi ulang lagu2 dalam madah bakti dan buku2 nyanyian Gereja Katolik, agar diterbitkan buku nyanyian revisi terbaru, dan harus ada sosialisasi di Paroki2... Karena zaman sekarang jg banyak lagu2 pop Rohani yg dinyanyikan dalam liturgi misa, terima kasih 🙏
@florrykoban2 жыл бұрын
Apakah PML menerbitkan lagu2 Pop Rohani sehingga harus merevisi lagu2 dalam madah bakti ? mohon penjelasan lebih detail terkait komentar tentang PML dan lagu POP rohani ?
@BabonAniem2 жыл бұрын
sebelum "puji syukur" lahir, "madah bakti" sudah mengenalkan katolik di seluruh pelosok negeri. sy hormat setinggi-tingginya utk PML dibawah bimbingan romo prier sj & bp paul widyawan
@BabonAniem2 жыл бұрын
@@florrykoban PML mengajarkan lagu gereja dari jaman kuna (yg sy kenal jaman barok) plus inkulturasi budaya.
@florrykoban2 жыл бұрын
@@BabonAniem Benar sekali, kami di keuskupan Jayapura, hampir 50 tahun pake Madah Bakti dan tidak pernah ganti ke buku lain, di seluruh pelosok papua pake madah bakti, dan lagu2 madah bakti sangat mengumat, orang yg tidak bisa membaca juga bisa hafal nomor madah bakti, mungkin kami jauh di Papua terbelakang dalam berbagai bidang, naumun kami memilih utk tidak menggunakan PUJI SYUKUR karena kami masih sangsi terhadap karya2 cipta yg banyak diambil dari madah bakti... kami rasa aneh jika menyanyikan lagu puji syukur yg lagunya berasal dari madah bakti.. sempat mencoba,, maka kami kembali ke induknya yaitu madah bakti, dan kami juga tahu PML tidak sembarang menulis lagu, bahkan mereka selalu mengadakan lokakarya dengan ahli2 musik dan ahli budaya... salam dari umat katolik di Papua..
@BabonAniem2 жыл бұрын
@@florrykoban betul... salam hangat dr sy umat paroki kumetiran yogyakarta
@dolirenaldo29162 жыл бұрын
trimakasih pastor sudah menjelaskan dengan baik. Seperti ada baiknya Katolik satu komando dari atas sampe bawah. Umat akan melakukan apapun yang di ajarkan para pastor. Namun hati kecil tidak bisa bohong. Ada beberapa yang baik (menurut kami) yang dihilangkan, namun kami sangat merindukannya. Misalnya lagu yang kita bahas ini dan mazmur lama. Andaikan lagu ini dan lagu lainnya (yang bercorak budaya di negri ini) juga mazmur yang sudah kami kenal sejak dulu membuat hati kami tenang dan kami merasa perjumpaan kami dengan Sang pemberi keindahan terasa lebih intim, bagaimana ? Siapa yang salah ? kami percaya suara hati kecil adalah suara Dia sehat selalu para pastor kami untuk menggembalakan umat Allah salam damai dari saya seorang OMK di KAM dan juga organis Pace e Bene
@yohannesdhysta82372 жыл бұрын
Paroki saya walau pakai Madah Bakti, tapi untuk lagu-lagu Ordinarium model Misa Dolo-Dolo & Misa Senja sudah tidak dipakai lagi saat misa.
@Hernus6772 жыл бұрын
Misa dolo-dolo adalah misa inkulturasi dari Flores Timur, krn pd tahun 70an gereja khususnya di Flores gencar melakukan inkulturasi agar liturgi bisa dihayati oleh umat krn disesuaikan dgn budaya setempat. Sebab kalau teks misa dolo-dolo harus sesuai dgn asli, tentu tidak sinkron dgn gaya Flores. Sebab musik liturgi gaya Flores itu biasanya lebih menyederhanakan agar disesuaikan dgn tariannya tapi esensinya sama. Sebab musik liturgi gaya Flores selalu menyatu dgn tarian, di saat umat menyanyi disaat yg samq mengiringi yg menari. Jadi kalau dinyanyikan yg bukan oleh orang Flores memang janggal.
@Frenlovers2 жыл бұрын
@@Hernus677 Betul sekali bang...saya sependapat👍
@omrikolnk99202 жыл бұрын
sama, kmi di klamantan jga tdk memakai lagu kemuliaan dolo2 ,kalau di stasi lagu dolo2 di tempatkan di madah pujian.
@maxandi64252 жыл бұрын
Kami tetap menggunakan Kemulian tersebut krn Dolo-dolo itu syairnya aslinya memang dgn kata-kata yg berulang. Jangan salah Kaprah, justru krn dgn Inkulturasi Budaya sehingga Masyarakat NTT tetap teguh dengan Iman Katolik hingga saat ini.
@maxandi64252 жыл бұрын
@@Hernus677setuju sekali.
@undatkallesius-we3ue Жыл бұрын
Laju lah Romo Pengajar Yang Baik
@arismbele4143 ай бұрын
Romo.. sya mau bertanya.. apakah benar/tidak lagu kemuliaan tidak bisa di nyanyikan pada misa arwah/ mengenang arwah.. trimah kasih
@saptanaerhj99962 жыл бұрын
Rama, kenapa di indonesia jarang sekali ada misa dengan bahasa latin? Sesekali saya kira perlu. Dan kita sudah paham arti misa dalam bahasa Latin karena sudah biasa misa dalam bahasa Indonesia.
@suhardiproperty4902 жыл бұрын
Sdh banyak yg pki bhs inggris , sambil menambah ilmu bahasa...bagi anak2 generasi kita
@lilis6842 жыл бұрын
Maaf Romo,yg aneh lg jika umat yg salah ,kenapa seksi liturginya tdk mengingat kn umatnya🙏🙏Padahal kesalahan yg sama
@corneliamude28812 жыл бұрын
Romo ,lagu2 mazmur versi baru ,rasax tdk manyentuh hati , tlg pehatian
@FWS99channel2 жыл бұрын
Trimakasih romo..
@nottegiorno18782 жыл бұрын
Romo. Dengan perkembangan gereja dan hal hal yang keliru tahun tahun dulu sebaiknya ada revisi. Seperti lagu Tuhan Kasihanilah Kami, Kemuliaan, Kudus, Anak Domba dan Bapa kami. Nggak usah dirubah rubah kata katanya... Usul: sebaiknya dibuat lomba dengan syarat: jangan nambahin atau kurangin kata katanya.
@DeniDuhan Жыл бұрын
Nanti tiap dekade ganti terus Romo. Nanti satu pulang belajar filsafat liturgi mulai buat baru lagi. Dulu kita mau komuni belajar beda sekarang beda lagi. Btw, Dolo-dolo itu irama dari etnis lamaholot. Terus waktu lagunya masuk dalam madah bakti belum ada belajar filsafat liturginya kah?
@elkianoarakiansangasusanto32442 жыл бұрын
betul sekali Romo
@jameslayardi12802 жыл бұрын
Menurut saya. Memang lagu pujian nya berbeda dari teks asli. Tetapi bagi saya. Tidak masalah selama tidak asal2an, merendahkan, atau mengolok2 TUHAN, karena MEMUJI TUHAN HARUS DENGAN HATI, seperti ada yg tertulis NYANYIKANLAH LAGU BARU BAGI TUHAN. apalagi, lagu pujian ini sudah tertulis di madah bakti. Bukan sy menentang keputusan otoritas gereja, karena kita harus seiya sekata. Agar kita tetap kokoh. Lebih baik di musyawarah kan lagi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
@angelinalaura45012 жыл бұрын
🙏🙏👍👍
@agustinuspujisantosatempe57662 жыл бұрын
Mohon info tentang Lagu Bapa Kami seperti BK L Putut ada yg memperbolehkan ada yg tidak, menurut romo bagaimana? setahu saya waktu workshop Dari PML tidak boleh digunakan.
@sunibahpadi61622 жыл бұрын
🙏❤️🙏
@yakobusfilipusasyardahal71362 жыл бұрын
Di beberapa Paroki masih dinyanyikan.
@theresiadinar18382 жыл бұрын
Terimakasih penjelasannya Romo.Kalau tidak boleh dinyanyikan sebagai ordinarium (dlm Misa)....baiklah dinyanyikan sbg pujian aja ya Romo
@FTHans-pm2nb2 жыл бұрын
Romo, mungkin ya, dlm hal lagu2 indonesia lebih erat hubungannya antara pembaharuan liturgi dgn inkulturasi Sehingga "MUNGKIN" terlupakan dgn rumusan yg sesuai??
@yohanesradirusmansyah54122 жыл бұрын
Apakah "Kemuliaaann" seharusnya selalu dinyanyikan atau masih boleh diucapkan bergantian Imam dan umat
@madesupriatma87242 жыл бұрын
Bernyanyi lah apa yang membuat engkau gembira, yang bisa membimbing mu pada Tuhan ... Itu aja sederhananya.
@eriz562 жыл бұрын
Romo..apakak lagu tuhan kasihanilaj kami punya masa liturgix sendiri2 atau boleh dipakai pada semua masa liturgi
@romanussuhartanto51452 жыл бұрын
Romo, boleh tanya. Didalam injil dan puji shukur tertulis Santo Yusuf (suami Bunda Maria). Tetapi di keuskupan Surabaya banyak yg menyebut Suami Bunda Maria adalah Santo Yosep. Setahu saya ada Santo Yosep tersendiri diluar Suami Bunda Maria. Mohon penjelasan.
@DosenKampoeng2 жыл бұрын
Di paroki bahkan di keuskupan saya yg dimaksud romo “kemuliaan dolo2” (madah bakti 199) selalu kami nyanyikan. Apa kurang tepat romo? Kami mengikuti lagu2 yg berasal dr madah bakti khususnya regio kalimantan, terima kasih
@Siudin220 Жыл бұрын
Harus nonton full, jgn separo2 apalagi cuma lihat judul. Kayanya kl irama sih ga masalah, yg mslh isi syairnya. Kl kl iramanya ala dolo2 tp isi syairnya sama spt teks seharusnya, ya mgkn gapapa jg. Soalnya ini doa di misa katolik, ada aturan2nya, ga sembarang ngarang doa untuk misa. Lagu ttu yg dinyanyikan sbg doa yg dinyanyikan, tentu hrs sesuai dgn doa aslinya. Klhtnnya itu yg dimaksud oleh Rama. Yg soal, pergilah kita diutus. Itu dulu sy malah ga pnh denger itu di gereja sy pas yah kira2 seumuran rama bayu…haha…tahun 90an gt.
@agustsaik97682 жыл бұрын
Antifon Pembuka dan Antifon Komuni digubah menjadi Nyanyian Antifon Pembuka / Nyanyian Pembuka Misa dan Madah Syukur kami sedang mempraktekkannya dengan seoengetshuan dan seizin Pastor Paroki. Apakah hal ini tidak menyalahi aturan liturgi. Mohon pencerahan dari Romo.
@IgnatiusSatriaWibisono2 жыл бұрын
Boleh, ini sesuai dengan PUMR 48 yang menyebutkan kalau antifon pembuka adalah salah satu bentuk nyanyian yang dianjurkan untuk menjadi pembuka Misa.
@agustsaik97682 жыл бұрын
Saya sudah menggubahnya untuk misa hari minggu dan hari raya sepsnjang tahun liturgi dan dengan ijin Pastor Paroki digunakan setiap hari minggu dan hari raya. Sekiranya Romo berkenan Romo bisamenolong saya mengoreksinya via WA setiap minggu. Terima kasih
@haratelaubun88702 жыл бұрын
Kalo bgtu Romo,, knpa smpe skrg blum ada seruan dari KWI untuk merevisi lagu-lagu ordinarium dalam bku Madah Bakti?.
@felisibnhuraira53962 жыл бұрын
Maaf..... Tuhan lebih besar dari ego etnis manapun.... Dan Tuhan ngerti semua bahasa yang ada di dunia, karena Dia lah yang menciptakanNya... Dengan semua keberbedaannya .... Saya yakin, dengan segala keberbedaan bahasa di dunia Ia melihat SUNGGUH BAIK ADANYA....
@sanctopioxii2 жыл бұрын
Betul sekali, kalau mau pindah agama nah pindah saja....
@felisibnhuraira53962 жыл бұрын
@@sanctopioxii setuju👍👍👍👍
@adrianusardi45952 жыл бұрын
Bagaimana tangapaan romo yg lg viral perayaan menggunakan lagu pop
@FTHans-pm2nb2 жыл бұрын
Menurut saya romo, maaf jika salah: saya bisa katakan dilema bagi umat yg menerapkan kebijakan2 yg ada. Dalm hal ini tentang lagu, tidak ada seperti penegasan dri KWI yg lengkap dan jelas serta berlaku menyeluruh dan serempak bhwa rumusan mana yg baik digunakan atau tidak. Terkadang dan bhkan ada banyak perbedaan pandangan antar romo, jadi terkadang dan bhkan sering bingung, mana yg harus diikuti, datang romo yg baru buat kebijakan liturgi dlm hal ini lagu2 yg bisa dikatakan agak beda dgn yg lalu.... Jadinya yaahhh ikut aruss, nggehh... Lanjuutt
@Serbabisa2482 жыл бұрын
Mohon maaf, ini adalah konten youtube, dan seharusnya kita mewawancarai seseorang, harus dijelaskan latar belakangnya, siapa beliau, bertugas di mana, dsb, minimal membuat org yakin bahwa ini narasumber yg valid dan bsa dipercaya, apalagi ini membahas ttg iman katolik, Mohon maaf bukannya tidak percaya, tetapi sekarang ini siapa saja bisa berbicara ttg apa saja di medsos, saya tertarik utk membagikan postingan ini ke grup, tetapi saya masih ragu dengan narasumbernya, beliau ini siapa, pendidikanya di bidang apa, apakah pastor benaran atau tidak (mohon maaf, salam hormat)
@lusugilamangkali.56762 жыл бұрын
Sudah berapa lama saudara main KZbin? Sampai tidak kenal Romo Bayu?
@lusugilamangkali.56762 жыл бұрын
Percayalah pastor-pastor kita tidak akan pernah menyesatkan umat.
@sanctopioxii2 жыл бұрын
Itu kan komentarmu karena tidak suka dengan aturan Gereja Katolik yang baru, sehingga kamu meragukan Romo Bayu😂😂
@balbolamury26582 жыл бұрын
Setuju dgn bro leonardus
@hesselfridyanto2 жыл бұрын
@@sanctopioxii sama euy ngakak saya bro😂 Geli tergelitik saya liatnya pada protes. Ini mereka berarti misa fokus ke Kurban Tuhan Yesusnya, atau ke "merinding karena lagu budaya" ya?
@mariasupriati80672 жыл бұрын
Di paroki saya ada pastor yg justru mengajak umat mengucapkan doa yg seharusnya hanya diucapkan oleh imam
@patrickmahargyo80452 жыл бұрын
Kalau kesalahannya dari 1970, dekat banget dengan transisi misa tridentin ke novus ordo ya mo
@goenawan05052 жыл бұрын
Terima Kasih Pater
@junitatheresiaginting46882 жыл бұрын
Romo dari ordo apa ya..maaf saya belum tau
@l.ragustina83652 жыл бұрын
Berkah Dalem
@itakabellen9585 Жыл бұрын
Perintah Tuhan, nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, Lagu dalam gaya apa pun sebenarnya tdk jadi masalah, yg intinya penghayatan dari isi lagu itu,
@enzoamadeus20072 жыл бұрын
SIapa yang bisa menjustifikasi sebuah lagu Liturgi (teks dan nada) harus diseragamkan? Kalau penerimaan sebuah lagu dengan warna daerah dianggap proses eksperimental, apakah proses kreatif yang dilakukan hampir seluruh warga (dengan keragaman budaya) Indonesia di waktu dahulu termasuk kategori 'bid'ah'? Ekspresi budaya yang terjadi selama ini adalah "ziarah" suatu masyarakat adat. Prosesnya tidak pendek. Ada pergulatan batin, pencarian diri KATOLIK dengan nafas daerah. Jika fakta-fakta itu kemudian dianggap 'TIDAK COCOK' dan berlawanan dengan ketentuan hirarki, bagi saya ini aib besar. Gereja Katolik menjadi besar bukan karena keangkuhan dan memisahkan diri dari akar rumput. Kekuatan terbesarnya terletak pada iman individu yang membentuk persekutuan 'gereja' dalam konteks sosial. Jika main potong seperti ini, tanpa diimbangi penjelasan lebih dalam dan komprehensif, apa bedanya KWI dengan Suharto ?
@IgnatiusSatriaWibisono2 жыл бұрын
PUMR (Pedoman Umum missale Romawi) no 53 "Kemuliaan adalah madah yang sangat dihormati dari zaman kristen kuno. Lewat madah ini Gereja yang berkumpul atas dorongan Roh Kudus memuji Allah Bapa dan Anakdomba Allah, serta memohon belaskasihan-Nya. Teks madah ini tidak boleh di ganti dengan teks lain. Kemuliaan di buka oleh imam atau , lebih cocok, oleh solis atau oleh kor, kemudian dilanjutkan oleh seluruh umat bersama-sama, atau oleh umat dan paduan suara bersahut-sahutan, atau hanya oleh kor. Kalau tidak dilagukan, madah Kemuliaan dilafalkan oleh seluruh umat bersama-sama atau oleh dua kelompok umat secara bersahut-sahutan. Kemuliaan dilagukan atau diucapkan pada hari-hari raya dan pesta, pada perayaan-perayaan meriah, dan pada hari Minggu di luar Masa Adven dan Prapaskah." Dokumen PUMR ini (yang berlaku untuk Gereja universal) lah yang menjadi dasar kenapa Kemuliaan Misa Dolo-Dolo (dan Misa Senja, Misa Pustardos, serta Misa Syukur) sudah tidak lagi dinyanyikan pada tempat Madah Kemuliaan. Patut dicatat di sini kalau Kemuliaan Misa Dolo-Dolo (dan Kemuliaan2 lainnya yg disebut di atas) dalam bentuknya yg sekarang tidak boleh dinyanyikan di tempat Madah Kemuliaan karena teksnya yang tidak sesuai, bukan karena nada atau iramanya. Kalau mau dinyanyikan di tempat yang bukan madah kemuliaan pun boleh. Seperti yang dibilang Romo Bayu di video, dahulu ada banyak eksperimentasi dalam berliturgi di Indonesia. Eksperimentasi yang di kemudian hari hingga sekarang (dengan bertambahnya pemahaman berliturgi) hendak disesuaikan ulang dengan Liturgi universal. Toh tidak ada salahnya memakai irama-irama adat dalam lagu liturgi, hanya saja harus tetap sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan. Ini juga bentuk kepatuhan kita pada kehendak Gereja.
@enzoamadeus20072 жыл бұрын
@@IgnatiusSatriaWibisono Siapa yang melakukan eksperimen itu? Umat atau hirarki? Kalau kemudian masalahnya ada dalam teks, kenapa tidak diubah. Seperti misalnya pada lagu Semua Bunga Ikut Bernyanyi. Apakah pihak yang mengadopsi lagu dengan sentuhan budaya itu sebelumnya dianggap BODOH dan tidak tahu PUMR ? Kalau sudah tahu mengapa dibiarkan? Tentu ada reason yang jelas. Liturgi universal itu apakah benar seketat dan sekaku itu? Sehingga persembahan umat adat berupa proses penciptaan saja dipotong dengan alasan TIDAK SERAGAM. Saya jadi tertarik untuk mencari tahu lebih jauh apakah benar TUHAN begitu zakelijk dengan ekspresi genuine manusia? Kalau tidak patuh? Adakah sanksinya? Coba mas jelaskan dengan gamblang? Adakah pelanggaran dogmatis yang dilanggar?
@hesselfridyanto2 жыл бұрын
Lalu jika terobsesi dengan "keberagaman", apa bedanya kita dengan orang-orang liberal di AS sana? "Ohh I worship you, oh, diversity!!"
@enzoamadeus20072 жыл бұрын
@@hesselfridyanto Keragaman itu anugerah. Alamiah saja. Tidak pakai acara obsesif segala. Anda paham soal liberalisme dan chauvinisme nggak sih? Kalau dengan AS ya jelas beda lah. Kaum Kristen tradisional di sana tidak suka keragaman. Mereka membenci orang lain yang "dianggap asing" termasuk warga negara mereka sendiri yang keturunan Asia atau Afrika. Nah Anda yang punya obsesi pengaturan satu pintu ala militer kah?
@agustinustamsar44552 жыл бұрын
Saya pernah dengar bahwasanya musik-musik tradisional yang ada di daerah-daerah Indonesia tidak diperkenankan lagi di bawakan pada saat perayaan ekaristi. Singkatnya pada saat menganimasi misa musik tradisional daerah sudah dikurangi. Nah saya ingin tahu kejelasan ini mengapa sempat muncul statement yang demikian?
@wenzraharusun37412 жыл бұрын
Semoga lagu mazmur yang baru ini jangan cepat2 diganti lagi.
@flobamora92492 жыл бұрын
Mazmur baru nadanya tidak sesuai. Komisi liturgi KWI anggotanya romo2 utusan dari keuskupan2 dan hanya bertugas antar waktu, mereka paham liturgi dg baik tapi mereka bukan komponis juga tidak punya backround musik liturgi yg lengkap, makanya lagu2 mazmur baru hanya kata2 saja yg lengkap tapi kesesuaian nada2 & syair datar dan tidak menjiwai sebagai suatu lagu yg cocok untuk dinyanyikan. Baiknya dievaluasi. Banyak masukkan umat yg mengkritik lagu mazmur baru karena memang tidak punya standar notasi yg baik, lebih baik kembali ke mazmur lama
@dariusnobawitin69582 жыл бұрын
Setuju kembali ke awal, lebih sahdu dan indah dan terasa masuk dlm hati
@MamaDit Жыл бұрын
Yak betul..
@theodoralfonso6184 Жыл бұрын
Meskipun dibilang "ngarang-salah" iman kami sejak awal tidak ada tu pindah agama, tetap Katolik sejak lahir, dibanding yang ikut bukan ngarang. Buktikan dulu hasil imannya ya romo. Biasanya yang alami itu yang mengena.
@robertusnaipospos4027 Жыл бұрын
SEPERTINYA UMAT SELALU DALAM SITUASI dan KONDISI YANG SALAH DALAM MENGIKUTI BUKU RESMI MADAH BAKTI , PUJI SYUKUR, DAN TPE. MASIHKAH DIBUTUHKAN NIHIL OBSTAT DI BUKU2 TERBITAN LEMBAGA BERBAU KATOLIK atau NIHIL OBSTAT HANYA UNTUK NAKUT2 I? JIKA UMAT TELAH DIANGGAP TERJERUMUS ( baca sesat) menyanyikan LAGU2 YANG DIBUKUKAN RESMI GEREJA, TIDAKKAH SEBAIKNYA BUKU2 TERSEBUT LEBIH BAIK DIMUSNAHKAN LALU DIGANTI DENGAN YANG TERBARU SETELAH DISETUJUI TAHTA SUCI? Atau buku2 itu dilokalisir saja sehingga hanya keuskupan tertentu ( terdaftar) yang DIIJINKAN DIPAKAI? Semoga Katolik tidak terjebak pada suka2 dan mau2nya penulis,penterjemah, atau serikat tertentu. Satu hal yang mungkin perlu dipertimbangkan GEREJA adalah LAGU-LAGU ROHANI KRISTEN PROTESTAN "BOLEH" DIGUNAKAN DALAM MISA.