Рет қаралды 25
Sejarah Salawaku
Salah satu senjata tradisional Provinsi Maluku dan Maluku Utara yang unik ialah Parang dan Salawaku. Saat ini, senjata ini biasanya dipakai oleh para penari pria saat mempertunjukkan tarian Cakalele.
Salawaku adalah senjata perisai tradisional yang berasal dari Maluku Indonesia Sawalaku menjadi senjata khusus yang sering dipergunakan oleh penduduk asli Maluku dalam berperang melawan musuh. Salah satu perang yang mempergunakan senjata ini adalah ketika Kapitan Pattimura dan rakyatnya perang melawan tentara Belanda.
Salawaku berarti perisai. Di pulau buru perisai ini disebut "Emuli". Salawaku digunakan pada waktu penyambutan tamu atau dalam acara adat yang namanya tari cakalele atau tari perang
Pada senjata ini, terdapat ukiran-ukiran bermakna khusus yang terbuat dari kulit kerang laut. Keunikan setiap senjata tradisional itu bisa terlihat dari bentuk, pemilihan bahan, teknik pembuatannya, atau hiasan yang dipergunakan dalam senjata tersebut
Ukuran badan penari Cakalele berpengaruh pada ukuran parang dan salawaku. Parang Salawaku sudah merupakan satu paket senjata tradisonal Maluku Utara. Senjata ini terdiri dari parang dan perisai.
salawaku memiliki arti tersendiri. "Parang" berarti pisau besar namun biasanya memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari pisau dan lebih pendek dari pedang. "Salawaku" sendiri memiliki arti perisai. Perisai merupakan alat yang dipergunakan untuk melindungi diri dan untuk menangkis serangan senjata lawan.
Parang bertindak sebagai senjata. Parang ini dipergunakan sebagai senjata untuk melakukan penyerangan terhadap lawan. Sedangkan, sawalaku digunakan sebagai perisai yang berfungsiuntuk menahan serangan lawan.
Apabila hari ini Parang Salawaku digunakan untuk melengkapi pakaian penari atau upacara perkawinan, pada zaman dahulu senjata ini juga digunakan untuk berperang dan berburu binatang di hutan. Khususnya berperang, parang salawaku digunakan ketikan perang Kapitan Pattimura melawan pemerintah kolonial Belanda.
Seperti senjata lainnya, salawaku diproduksi oleh para pengrajin besi. Para pengrajin parang dan salawaku yang telah terkenal terdapat di pulau Kakara B di Halmahera Utara. Proses yang penting dalam pembuatan senjata ini adaah ketika senjata tradsional Maluku Utara ini dimantrai oleh Kapitan Pattimura. Dengan mantra ini, konon para prajurit Pattimura tak mempan ditembus peluru.