Kenapa Kedai Kopi Berguguran dan Kita Cuma Bisa Ekspor Biji Kopi

Apakah Anda tahu mengapa banyak coffee shop bermunculan tapi kemudian tutup? Atau mengapa Indonesia, produsen kopi terbesar ke-4 di dunia, lebih banyak mengekspor biji kopi mentah dibanding biji kopi yang sudah diolah?
Dalam podcast terbaru ini, saya bersama para ahli kopi, Mas Yuda Teguh dan Mas Derby Sumule dari Bumi Boga Laksmi (BBL) akan membongkar dua fenomena tersebut. Dari tantangan menjaga konsistensi rasa hingga strategi untuk menembus pasar global, semua dibahas tuntas!
Simak diskusi menarik kami dan temukan benang merah yang bisa membuat bisnis kopi Anda bertahan dan sukses dalam jangka panjang. Tidak hanya teori, tapi juga praktik nyata dari pengalaman BBL yang sudah teruji.
Disclaimer:
Video ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, video ini bukan naskah akademik maupun karya jurnalistik.
Dr. Indrawan Nugroho adalah CEO dan Co-founder CIAS, sebuah perusahaan konsultan inovasi dengan misi memampukan para talenta korporat dalam mendesain, mengembangkan dan mengimplementasikan inovasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan
Kunjungi:
www.cias.co
www.indrawannugroho.com
My contact:
bit.ly/Kontak-Indrawan-3
Follow me at:
/ indrawannugroho
/ indrawannugroho
#corporateinnovation #cias #strategibisnis #konsultaninovasi

[@russelwijaya1188]

Kaya kayanya ngak ada hubungan antara cafe cafe atau coffee shop berguguran dengan yg dibahas. Rasa kopi yg diminum bisa berbeda bukan hanya krn dari biji kopi saja, bisa dari coffee machine nya sendiri, penyimpanan beans nya, perubahan air dll. Dari pengalaman, usaha coffee shop atau cafe ini adalah usaha yg memerlukan biaya operasi yg tinggi dan ini lah yg membuat bnyk coffee shop atau cafe ini berguguran. Sedang usaha kopi yg diexport aq rasa lebih banyak bukan di beans yg sudah di roasting, seperti kita tahu biji kopi di trading selalu dlm kondisi beans hijau, sedang kalau sudah dalam bentuk jadi nilai nya tidak sebesar (sebanyak) dalam kondisi beans hijau, karena kopi yg sudah di roasting dlm bentuk beans penyimpanannya tidak akan lama. Kecuali dalam bentuk kopi 3in1 atau 2in1. Mengenai yg dibahas soal coffee shop luar yg dianggap kopi brand luar lbh keren, ini juga salah kaprah disini, krn bnyk coffee shop yg berasal dari luar itu beans nya juga bnyk yg dari Indonesia dan ini tidak ada hubungan sama sekali (seperti kita tahu Indonesia dari dulu sudah selalu jadi penghasil biji kopi terbesar didunia, selalu dalam top 5 nya, dan pembeli terbesar ya export dlm beans hijau). Yg membedakan coffe shop luar dan lokal adalah standarnisasi pembuatannya yg beda, brans imagenya dan marketingnya. Gitu juga soal cara pembuatan kopi (brewing) yg sempat dibilang di Indonesia bnyk variasinya, mmm... ini juga ada salah kaprah, krn pada dasar hampir semua tehnik brewing yg ada memang berasal dari negara luar, kecuali versi kopi tubruk (kopi dimasak/diseduh air, yg mana disemua negara ada). Utk barista yg juara, kita tentu hrs sangat bangga, tapi seorang barista tidak ada hubungan dengan produksi kopi atau bisnis kopi. Barista itu layaknya chef dlm masakan, jadi seorang chef yg juara atau ahli ya tidak ada hubungan dengan bahannya atau bisnisnya. Begitu juga dgn barista yg juara.

[@TAMANANCafe]

Setuju sekali

[@QuinzaHandsew75]

Yes betul. Bahasnya kemana2😂

[@ericlaks7481]

gw kira gw yg kurang nangkep obrolan sma judul,

[@sandisinurat1345]

Se7

[@ibolang1087]

Setuju

[@matchdayallday9005]

Saya produsen bubuk kopi di Temanggung Jawa Tengah , di sini biji kopi sangat melimpah , semua Grade ada disini , salam UMKM , mari majukan industri kopi nasional

[@matchdayallday9005]

saya mengajak teman teman dari mileninial ataupun gen Z untuk berkolaborasi membangun industri dalam negri . thankyu dok udah bahas industri kopi .

[@hendrapujasera8980]

Sampai berapa harga perkg kopi robusta kadar air 20

[@matchdayallday9005]

@@hendrapujasera8980 range 68-80k

[@kadizafarm]

salam dari tmg juga

[@sellyyurmaningsih5909]

Bgmn cara pembeliannya mas

[@fxCubeID]

Inilah kalo maksain bahas sesuatu tapi terbatas knowledgenya, bahkan untuk sekelas yang bergelar doktor, khas warga +62. Narasumber juga kebanyakan teori, ngga pernah jalanin usaha bisnis kopi sendiri. Undang Sbucks Indonesia, tanya kenapa mereka sekarang rajin sekali melakukan promo. Jika mereka ngga kontrak panjang itu tempat, mereka akan tetap bertahan atau akan hengkang secara hitungan cashflow bisnis? Jika maksain bertahan, apa pertimbangannya? Undang Maxx Coffee, tanya kenapa cabang mereka pada tutup. Undang juga produsen susu segar dan produsen sangrai kopi, tanya mereka, setelah pandemi berapa kali mereka sudah naikin harga dalam setahun dibanding sebelum pandemi. Undang juga penikmat kedai kopi, sekarang pendapatan mereka tetap/turun/naik? Ini bahas apa, risetnya ke mana, yang diundang siapa, kayak youtuber newbie saja. Namun begitu, gw paham bahwa niat baik belum tentu selaras dengan pengetahuan yang dimiliki.

[@user-rt2yq9yi7s]

Setujuh 😄😄😄

[@andreferdiano3136]

Saya pelaku usaha pembuatan kopi bubuk umkm,yang saya rasakan saat ini adalah terjadinya kenaikan gila gilaan biji kopi dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh para eksportir yang membeli biji kopi dari petani dengan harga mahal (berdasarkan pasaran luar negeri). Nah yang jadi masalah adalah hampir semua petani kopi serempak menaikkan harga sesuai harga pasaran luar negeri,padahal kenyataannya hanya sekian persen saja yang betul2 dibeli untuk diekspor,mayoritas masih diserap oleh pasar dalam negeri. Jadi yang terjadi saat ini adalah warga pribumi disuruh bayar harga kompeni. Hal ini menjadikan banyak pelaku UMKM kopi bubuk omzetnya menurun drastis,,karena ditengah daya beli masyarakat yang menurun,harga kopi selalu naik dari hari ke hari yang menjadikan kopi murni makin tak terbeli. Parahnya adalah pemerintah seolah tutup mata dengan masalah ini,beda dengan kasus minyak goreng pada waktu itu dimana pemerintah campur tangan sehingga harga menjadi normal kembali.

[@lukmanspl02hakim]

Hahahahahhaa... Benar bro... Bahas bisnis kopi atas dasar menerka nerka 😅😅😅

[@TonyJon-xf1bd]

​@@andreferdiano3136minyak goreng gampang karena pemerintah tinggal menekan para konglomerat disuruh subsidi. Kalau kopi gimana?

[@andreferdiano3136]

Saya pelaku usaha pembuatan kopi bubuk umkm,yang saya rasakan saat ini adalah terjadinya kenaikan gila gilaan biji kopi dalam negeri. Hal ini disebabkan oleh para eksportir yang membeli biji kopi dari petani dengan harga mahal (berdasarkan pasaran luar negeri). Nah yang jadi masalah adalah hampir semua petani kopi serempak menaikkan harga sesuai harga pasaran luar negeri,padahal kenyataannya hanya sekian persen saja yang betul2 dibeli untuk diekspor,mayoritas masih diserap oleh pasar dalam negeri. Jadi yang terjadi saat ini adalah warga pribumi disuruh bayar harga kompeni. Hal ini menjadikan banyak pelaku UMKM kopi bubuk omzetnya menurun drastis,,karena ditengah daya beli masyarakat yang menurun,harga kopi selalu naik dari hari ke hari yang menjadikan kopi murni makin tak terbeli. Parahnya adalah pemerintah seolah tutup mata dengan masalah ini,beda dengan kasus minyak goreng pada waktu itu dimana pemerintah campur tangan sehingga harga menjadi normal kembali.

[@fahmibharata1657]

Tetap jaga kualitas 👍

[@lukmanspl02hakim]

Hehehehe... Naik gila gilaannya berapa persen bro??? Bukannya naiknya harga suatu barang karena permintaannya tinggi? Inilah saatnya para petani kopi kita bisa sejahtera

[@heryganteng663]

Nah perlu dicari solusinya

[@agamkupie985]

wah..pak doktor, sebagai pelaku kopi dan berasal dari daerah penghasil kopi arabika terbesar di Indonesia, saya harus luruskan beberapa hal nih pak Doktor. 1. Walaupun indonesia penghasil kopi no 3 atai no 4, tapi yang kita hasilkan sekitar 80% adalah ROBUSTA, sementara di pasar global umumnya dipake utk kopi instan (sachet). 2. Yang diekspor adalah green beans, itu karena prosedur bukan karena kita gak bisa hilirasasi. Kopi dari negara manapun tetap dikirim dalam bentuk greean bean supaya tetap aman dan menjadi hak end user menentukan profil mereka sendiri. 3. Sebanyak2nya konsumen dalam negeri, itu masih didominasi oleh konsumen kopi sachet. 4. Pelaku kopi indonesia selalu cerita kopi mendakik dakik, padahal secara perdagangan gak ada apa2nya. 5. 70 % pelaku kopi besar ada di sumatera. Robusta berpusat di Lampung, Arabika di Aceh & sumut. Sementara yang paling berisiik di JKT & Jabar yang hanya main sekitar 13% 😂

[@panjiutomo8670]

setuju banget sama mas agam

[@doneZ1995]

Harusnya antar daerah saling support dong, jangan malah menjatuhkan. Krn konsumen kopi terbanyak justru dari DKI dan Jabar....jadi yg di Aceh, Lampung, dan Sumut kan kebagian rejekinya. Jumlah penduduk Jabar itu ada sekitar 50 jt orang kalau gak salah, ditambah DKI...itu mengalahkan jumlah penduduk sebagian Eropa. Kalian gak usah jauh2 pasarin ke Eropa, pasarin ke DKI dan Jabar aja udah dapat banyak cuan. Jadi gak usah saling menjatuhkan antar daerah...yg di Sumatera butuh duitnya, yg di Jakarta dan Jabar butuh kopinya...simbiosis mutualisme namanya.

[@rullirosandi3281]

Ke beutoi That nyoe brother agam…saleeum

[@TheGuarnica]

​@@doneZ1995 Jumlah segitu ga semua nya juga ngopi bang 😅

[@aditayudhistira]

Saya setuju sih, tapi untuk point 5 saya gak tahu ya soal berisik. Namun saya mengakui kopi kopi sekitaran Preanger ( Bandung ) selalu di proses dengan baik dan expert dalam grade Speciality, walau ada yang sedikit di goreng goreng jadi harganya meroket gak masuk akal. Namun harus di akui perkebunan kopi pertama Belanda juga di Malabar Jawa Barat. Selama pengalaman saya jualan beans, dari Sumatera hanya Gayo yang lakunya luar biasa cepat, daerah lain di Sumut susah gue jualnya, karena karakter beda tipis dari Gayo. Sementara dari tanah Jawa, Kopi dari Preanger lah yang paling cepat laku. Kalau Robusta gak udah Temanggung paling gampang jual.

[@konadimahara]

Yang harus di undang : 1. Petani kopi 2. prosesor kopi 3. roaster kopi 4. Eksportir kopi 5. Owner coffee shop Baru dapat benang merahnya Ini malah bahas kopi essence 😂😅

[@GustiBayu]

Betul betul. Songong kali

[@blackpepper5926]

Yg paling penting petani

[@beatforhim6202]

Petani kopi muria hadir​@@blackpepper5926

[@quarterd]

sama pemeran film filosofi kopi.

[@beatforhim6202]

@@blackpepper5926 petani kopi hari ini bahagia pak, pakai banget

[@noer5407]

Simple, terlalu banyak kedai kopi. Pecinta kopi juga tdk setiap hari minum kopi. Biasanya cocok rasa nya disatu kedai/beberapa kedai tertentu, karena pastin sdh tes tes rasa😁. Kelompok kedua adalah anak muda yg bukan pecinta kopi tapi hanya ikut ikutan nongkrong saja, begitu ada kedai baru, selalu didatengin😂.

[@NdikaMahrendracom]

Resiko pembicara jadi pewawancara : cenderung lebh dominan dibanding narasumber 😂

[@edwingunawan891]

Betul, narasumber mau ngomong, keburu dipotong & diarahkan.. Biar sesuai sm ekpektasi pewawancara.. 😅

[@mrabdurrazaq7568]

Cenderung kurang asertif sih komunikasinya

[@adyarea4064]

Rata2 orang yang jago belakang layar sekarang pengen menonjol di depan layar. Doi biasa monolog tapi jadi interviewer karna format podcast laris manis. Akhirnya gaya bicara kayak dipaksakan terkesan pecicilan. Di beberapa podcast doi juga bikin penonton kurang nyaman dengan gayanya.

[@jonpaul3868]

Iya, cenderung kayak narsis jadinya😂

[@leemaury2468]

Yessss..dr pertama ngobrol terlalu mendominasi...

[@Kartikasari-xo6qz]

Narasumber nya bagus dalam menjawab untuk semua bisnis kopi memang kuncinya adalah konsistensi keseluruhan sampai kopi bs dinikmati 👍🏻

[@adindaadinda8630]

Kalau lagi dirumah seduh sendiri kopi tubruk arabika goldnya excelso. Tapi Kalau lagi diluar sedang suka americano nya fore.

[@RaizeN95]

Cintai kopi lokal, padahal kopi kita salah satu yg terbaik di Dunia seperti kopi Toraja, Gayo, Mandeiling, Flores, Bali & Papua, dan starbucks juga menjual kopi2 itu

[@novraeka6190]

kasus kopi sama dengan kasus parfum

[@lioneljordanyap9826]

bro, saya penjual kopi... ekspor roasted bean kualitasnya akan menurun.. karena lama dipengiriman dan pengeteman di toko, mending ekspor green bean, roastingnya disana, kualitas kopi indonesia tetap terjamin...

[@HaraldArkanAlfarizqi]

Dari saya awal kuliah 2011 sampai sekarang 2024 bisnis minuman yang paling bisa bertahan bahkan sukses sampai banyak brand yamg main yaitu Es Teh.

[@farizkynoorhadi2659]

ya krena es teh sudah merakyat, kalo haus yg dicari es teh,,,, tapi emang bisa sesukses apa dari jualan es teh doank? krena biasanya es teh hanya minuman pelengkap aja

[@HaraldArkanAlfarizqi]

@@farizkynoorhadi2659 sesukses apa itu relatif. Coba anda browsing sendiri brand minuman Es Teh macam Ginastel, Es Teh Kota, Es Teh Indonesia, Es Teh Nusantara, Chatime, Es Teh Solo, Teh Poci. Disaat brand2 es kopi mulai sunset, brand2 es teh malah nambah cabang dan banyak pemainnya.

[@user-ke3yu9hy7o]

​@@farizkynoorhadi2659 sesukses apa itu relatif. Tapi bisa anda searching sendiri brand2 yang jualan minuman berbahan dasar teh macam Chatime, Es Teh Nusantara, Es Teh Kota, Ginastel, Es Teh Solo, Es Teh Indonesia, Teh Poci yang cabangnya udah ratusan bahkan ribuan. Dimana brand2 kopi banyak yang berguguran nutup cabang2 waralaba mereka, brand2 Es Teh tersebut justru terus buka cabang.

[@iceblue1006]

Es teh biang segala diabetes

[@herususanto1865]

Rata2 kemampuan ngopi warga Indonesia sekitar 4.000 s.d 6.000/cup. Dengan ngopi rata2 sehari max 3 cup/hari maka total Rp.18.000/hari atau Rp.540.000/bln. Sudah memakan 8 s.d 11% rata2 penghasilan sebulan. Pokoknya dengan pendapatan perkapita Indonesia jangan terlalu berharap banyak lah dr bisnis yg gampang menjamur di Indonesia. Cuma warung sembako/klontong aja yg aman dr jaman dulu. Asal jangan diutangin aja. Warung madura tuh aman. Buka 24 jam, kiamat buta setengah hari

[@flmworks]

gak juga, nyatanya starbucks berjaya, jatuhnya kena boykot gr2 afiliasi israel aja

[@ntznbgzt]

NAAH itu pas nya kopi kapal api. Udah paling cocok, paling merakyat. Orang baru main kopi pasti anti sama kapal api. Tapi orang lama main kopi pasti respect sama kapal api. Karena untuk mempopulerkan ngopi itu susah. Dompet orang indonesia masih disitu2 aja. Kebanyakan ngga apresiasi sama kualitas, mereka maunya murah. Jadi ga heran di market kedai kopi banyak tarung2 harga, sampai mengorbankan kualitas, dan pada akhirnya berguguran, cuma yang konsisten rasa, kualitas dan harga aja yang akan bertahan. Makanya sy lebih suka ngopi di kedai2 yang di running langsung sama ownernya, kedai2 cafe kecil, yang konsisten karena pasti punya cerita2 seru. Dibanding kedai2 franchise yang besar2, karena yaa ga "warm" aja feel nya. Beda.

[@tandukkertas]

​@@flmworks Kan marketnya Starbuck bukan rata2 pendapatan masyarakat Indonesia. Market mereka itu middle up atau upper, yg gak mungkin ngopi di kafe2 nanggung. Kalaupun ada orang middle atau middle low yg gegayaan ke starbuck, paling cuma sebulan sekali.

[@akmalf4661]

Sepertinya kopi starling lancar jaya 😂

[@deadbulldead]

18.000 it kelasnya warung mas cafe kopi bisa 40.000 sekali minum. Ya makanya konsumen kita kebanyakan kopi sachet, dinikmati am pisang goreng

[@mahendrata87]

mungkin karakter komoditas biji kopi minim yg roasted karena lamanya durasi logistik akan mempengaruhi rasa dari roasted beans tersesbut. kalau green beans lebih aman

[@heryganteng663]

Yuk semangat hilirisasi kopi dan standarisasi... supaya kita bisa bersaing dan menjadi eksportir kopi dunia

[@SomeRandom6uy]

ah ngga gitu juga bos, coba deh sekali kali pergi keluar rumah deh, perhatikan jalanan jakarta skrg sdh banyak penjual kopi gerobak yg digowes selebar mobil lcgc, katanya omset per gerobak antara 2-3 juta perhari.

[@anaskamal2410]

Sorry Dr. Idrawan. Saya suka gaya bapak kisaran sebelum 1 tahunan yg lalu. Tenang, elegan, smart, dan berbobot. Tapi beberapa waktu ini gaya bicara bapak terlalu banyak gerakan tubuh tangan dan kesannya gak alami. Bisa dibilang gerakan tubuhnya agak lebay. Mungkin bisa alami aja seperti dulu 😂

[@ShortWatchMovies]

saya rasa dari dulu gitu bro.

[@acaia8181]

Pentingnya peralatan dan standart SOP... • agtron color • QC proper • mikron grindsize dll • replikasi • konsisten bahan baku dr kadar air dan proses

[@birureksateknologi3324]

Mantap, benar sekali yg menarik pembahasan ini sebenarnya titik "ekspor bentuk kopi roasted bean" Hebat, Krn sejauh ini mayority ekspor green bean. Dan bagus pertanyaan maslah konsistensi rasa utama dll, tp belum terjelaskan dgn jwban iso 20...,krn itu hanya setahuku sistem manajemen. Mungkin kl konsistensi rasa didasari greenbean ada organisasi khusus dikopi. Sprti sac dll., jadi masih belum terjelasakna, utk menjaga konsistensi rasa sehingga bisa dipercaya bisa ekspor bentuk roast bean. Tp tetap terima kasih infonya, mantap.

[@birureksateknologi3324]

Kebetulan punya produk kopi roastedbean arabica wine coffee, yg pernah kompetisi jg, disaat ada order ekspor, tetap diminta bentuk greenbean. Jd kita bangga banget kalo ada produsen kopi ekspor roastedbean, dan bagus diangkat pembahasan tentang usaha kopi.btw, diluar tema ,Apakah akan ada pembahasan lebih lagi tentang data center dok,

[@danaaditya]

Masalahnya ada pada standarisasi, rasa kopi sangat dipengaruhi oleh tempat hidupnya, banyak varietas, masih perlu lebih banyak keahlian bikin pupuk organik buat kopi

[@deadbulldead]

Ga juga! Emg dasarnya org indonesia bukan penikmat kopi, standarisasi mksdnya apa? Krn emg rasa kopi it emg bs beda beda bukan pait doang trs ksh gula. Org indonesia sukanya kopi sachet FULL GULA, kl ga kopi kapal api 2 sendok gula 4 sendok, yah gmn cafe kopi bertahan biaya mahal, yg mnm sedikit, mending bukan warteg tp sedia kopi susu sachetan pst laku

[@aboutrpk]

Duo orang ini bener2 enak banget dengerin ceritanya...saya sangat suka.......kalau mau belajar kopi dan bisnisnya apakah diizinkan untuk bisa belajar ke BBL?🙏🙏🙏

[@bdinarto]

Preferensi saya, karena dari kecil hidup di kampung yang menggoreng kopi sendiri dengan campuran jagung, beras, dll, maka ya itu yang saya cari kalau minum kopi tubruk pahit.... 😅 Dan rasa itu ada di merk Kapal Api. Kalau ke kafe, selalu pesan Espresso atau Americano atau Long Black dengan sedikit gula. Kalau cocok (yg ada rasa2 campuran jagung, beras, dll itu), maka saya pasti balik ke tempat itu lagi. Ya, biar dibilang bukan kopi murni, tapi saya menikmati kopi campur begitu. Dengan gula sedikit atau tanpa gula sama sekali. 😊

[@novilim61]

28:00-29:00 yg diomongin sepertinya kopi K yg mantan2 itu..udah ga pernah beli sejak 2-3thn lalu sejak rasanya berubah total. Dulu sejak 2017-2020 memang rasanya top sekali. Tapi 2-3thn terakhir, udah ambyar terutama sejak expansi ke Singapore dan Malaysia. Skrg ada 1 brand T... juga mulai serupa.. Dia baru aja expansi ke Korea dan Sandi Uno udah review juga. Sama2 ..rasanya sejak thn ini udah mulai berkurang. Dan 5-6 kali terakhir, rasa yg dulu udah ga pernah dapet. Makin ambyar. Mudah2an 1 brand terakhir.. si C yg pakai esnya di freeze, bisa bertahan dan jgn deh expansi ke luar2 negeri. Lokal talent masih susah jaga konsistensi. Dalam negeri aja dulu. Banyak banget pasarnya. Kalo LN, cari partner perusahaan LN aja

[@filmesharrifena865]

kopi C apaan?

[@adityadamaspraniardana223]

@@filmesharrifena865 Calf kayaknya

[@sonjayasonjaya]

engga usah malu malu kopi kenangan khan , bangke setelah ada kopi black sugar makin engga jelas rasa kopinya apalagi kalau yang botol aneh banget rasanya dulu seminggu bisa 3 /4 cup bahkan loyalti program dah menang banyak , setelah pake wa makin parah suruh subcribe sekarang , kopi kenangan the last option aja kalau lagi ke luar kota paling itu juga americano aja kalau engga starlink atau kfc kopi

[@muhammadfaisal8574]

calf paling mantap sekarang yang pake cart konsisten rasanya

[@rio....5912]

Terima kasih, pengetahuan yg sangat bermanfaat.. 🙏🙏

[@organicforlife]

Begini loh, masalah inkonsistensi rasa itu kan subjektif. rata2 rasa itu disimpulkan melalui lidah yg kadang berbeda2. kadang lidah satu orangpun tidak akan sama menyimpulkan. harus ada alat ukur yg bisa menghitung kadar pait, kadar asam dan kadar manis. sehingga kesimpulannya tidak bias. dan konsistensi rasa terjaga.

[@dhiekhend1899]

Sudah beli alatnya merk deLongi yang 1000 Watt harga 3 jutaan. Bisa giling pakai blender sendiri dari bean campur Arabika dan Robusta. Bisa bikin sepuasnya dirumah. Selalu beli yang bean roasting jadinya.

[@IndonesiaEliteGroup]

Terimakasih dr Indrawan sll memberikan informasi berharga dengan sangat baik.

[@rontheoracle]

Sering-sering saja naikin harga kopinya semua. Pasti pembeli jadi ramai dan ngantri didepan toko anda.

[@MozzelMr]

Kalau pendapat saya, di episode kali ini pak Indrawan tidak buat PR sama sekali. Tidak background checking dan tidak 100 persen paham apa yg disampaikan narasumber. Pemakaian istilah maklon tidak tepat, proses kopi yg di jelaskan juga tidak di mengerti dengan baik.

[@bunk2193]

Bagus dong klo bisa di ekspor bila perlu tingkatkan kapasitasnya. Daripada lebih banyak dikonsumsi dalam negeri lebih baik diekspor nambah devisa.

[@handyekosetiawan7562]

biji kopi (green been) saat ini mengalami kenaikan harga diluar nalar....

[@redhookta9753]

Di padang 60k per kg😂

[@hendrapujasera8980]

Di Lampung sampai 70/kg

[@handyekosetiawan7562]

di Jawa Timur 88k / kg,,

[@Warsiti-jv7wc]

Kendal jateng 63k 2 hari lalu

[@dedy130idf]

Gagal panen mae para petani nya tahun kemarin

[@yeritafath]

Dapat ilmu dan semakin menghargai proses kopi ...

[@ZainalAbidin-pb9kx]

Intinya budaya kopi Indonesia msh blom populer. Tidak seperti di arab dan barat. Dan jg faktor ekonomi masyarakatnya..karna sebenarnya harga kopi itu mahal. Ada rasa ada kualitas. Sy krj d coffee shop di Kuwait dengan omset 100 jt perhari.

[@wihardjowihardjo6765]

Tentang keamanan pangan misalnya residu pepsida dan pencemaran Mycotoxins di biji kopi,harusnya juga diutamakan oleh kita semua produsen kopi di Indonesia,pihak BPOM juga harusnya ketat juga mewajibkan produsen melakukan uji test keamanan pangan terutama kopi ini.jangan jangan kita minum rasa enak,tahu tahu kita kena penyakit akibat pencemaran residu tersebut.terima kasih

[@permanahyiamaan916]

gw cm minum bikinan sendiri. Kopi item tubruk/americano, cm bijiny dr macam2 daerah sN Yang paling cocok dr ponti kalbar.. robusta hampir seharum arabika

[@MahmudFadilMappiasse]

Keren Pak. Saya tunggu pembahasan komoditi lainnya, utamanya Kakao 👍

[@chivalazanx2161]

Simple mas, Daya beli masyarakat nya yg turun.. tahun depan klo makro ekonomi membaik trend nya akan naik lg

[@utakatikotak3952]

Pak Indra, tolong bahas bisnis keluarga dong pak, saya lagi bimbang nih terkait menjalin bisnis keluarga, takut ada konflik atau hal buruk ke depannya

[@amtayk]

Kopi enak yang specialty (grade A) maksimal konsumsi tidak lebih dari 1 bulan sejak rousting. Grind sendiri, brew sendiri, bisa manual biasa pakai mesin rumahan (10 jt an)

[@HantuKecil-vo4sv]

Pokoknya minum kopi deh...ruwet banget

[@user-ec3ym5lc5h]

Di pembukaan video disinggung benang merah kelangsungan bisnis kopi di indonesia dan kenapa banyak caffe berguguran… tapi setelah di simak kok ga ada benang merahnya?

[@themindsojourner]

[@yuwonokediri1768]

Bumi Indonesia subur dengan keanekaragaman jenis kopi kenapa kita membuat konsep tanam sendiri olah sendiri penyajian yang klasik dengan standar manejemen berbasis pengamatan produk maka cafe cafe berbasis rasa yang tidak akan berubah minimal seperti itu

[@deadbulldead]

Sebenernya sederhana si org Indonesia it bukan PENIKMAT KOPI! Kita produsen kopi ke 3 terbesar tp perkapita konsumsi kopi kita kalah jauh dgn eropa bahkan korea dan jepang. Kedai kopi tdk akan bertahan kl mrk ga cerdas memadukan rasa kopi. Ad 2 jenis peminum kopi indonesia 1. Kopi instant, biasanya dinikmati masyarakat kelas bawah sambil makan gorengan di warung. 2. Kopi CARAMEL MACHIATO WITH ADDITIONAL SUGAR CREAM, nah yg ini dinikmati remaja kekinian yg tergolong masyarakat kelas menengah inipun ga tiap hari MINUM, plg seminggu sekali bahkan sebulan sekali krn dasarnya BIAR KEREN DOANG am suka Rasa SWEET! Nah dr 2 penikmat di atas yg rutin minum adl golongan no 1, sedangkan golongan no 2 it bkn penikmat kopi sejati tp CUMAN ANAK ALAY! Blm lagi golongan no 1 jg umumnya kopinya diksh gula. Golongan penikmat sejati kopi di indonesia sgt sgt kecil, silahkan bs check sendiri, jd kedai kopi tutup krn pangsa pasar sgt kecil, yg bertahan yg mmg bs bermain di RASA campuran tambah keju, susu, am campolay kl bisa pst suka kwkwkwkkwkw

[@ishakadriansyah8085]

terlalu judgemental, pengusaha kopi ya pendekatannya harus bisnis, ga perlu menjudge selera tertentu, ya tugas pengusaha kopi ya gmana caranya menjual, bukan mengubah pola pikir customernya, yang terlalu idealis ya ada pasarnya, tapi ya kalo gagal terus nyalahin kenapa dia ga laku malah nyalahin dan mencap orang jadi alay ya gmana ya, pantesan pada gagal

[@chililovers4332]

Perlu waktuuu, musti bnyk" Digaungkan kurangi gula bahkan beralih ke Americano wkwkwk. Skrg mah pasar nya MANIS biar cuann.

[@andreferdiano3136]

Saya pelaku UMKM pembuat kopi bubuk murni,,dan saya 100% setuju dengan pendapat ini.mantan teman2 kantor saya dulu mengaku penikmat kopi,sehari bisa 4-5 gelas,,ketika saya tanya ternyata cuman minum kapal api. Ketika saya kasih kopi bubuk racikana saya sendiri (dengan biji kopi 100%) ternyata dia kurang suka. Disisi lain pelanggan2 saya yang paham citarasa kopi (yang ngetawain kapal api) rata2 justru para sopir,petani,dan orang2 desa. Dan ini jadi complicated bagi saya,karena harga biji kopi saat ini melambung tinggi sedangkan oangsa pasar saya justru orang2 ekonomi lemah. Dan saya setuju dengan pendapat anda,penikmat kopi di indonesia itu sebetulnya HANYA SEGELINTIR SAJA.

[@solotravellerindonesia]

Betul banget Pak, saya sudah pernah dengar, tidak hanya kopi, bahkan di semua produk dari inventor Indo. Begitu rilis produk apapun kualitas bagus, tp begitu produksi dalam skala besar, konsistensi kualitasnya hilang, dan banyak variabel lainnya berkurang.

[@Coffeetechnicians]

Sudah masuk ke bubbling dan sebentar lagi rugpull

[@antonmedan_]

serem bgt

[@Coffeetechnicians]

@@antonmedan_ memang seperti itu. Karena banyaknya hype dan fomo.

[@failedindonesianpainter6539]

Lebih kearah daya beli, untuk kopi grade bagus mayoritas masuarakat kita masih belum mampu mengkonsumsinya secara berkala, sehingga produsen lebih memilih mengekspornya sebagai komoditas daripada sebagai produk jadi

[@nayanika3599]

Setuju sih ini, harga kopi di cafe2 nggak sesuai daya beli masyarakat sehari-hari, sementara ngopi itu candu, harus tiap hari, penghasilan UMR gajinya abis kalo buat ngopi "premium" tiap hari

[@arinalll]

Wah ini menarik ini... udah bisa ISO 22000

[@andrewmiguwel8512]

Mayora ekspor kopi yg bubuk cukup besar koq. Data kurang update nih. Lagipula kopi yg fresh roasted dan fresh ground lebih enak

[@poltaksihotangchannel6410]

Menarik sekali...terimakasih utk content ini....❤

[@Military_stroy]

Saya petani kopi arabika ijen bondowoso mengelola lahan 20 ha,saya pikir masalah utama adalah butuhnya sinergi hulu hingga hilir

[@kadizafarm]

kopisop berguguran kalau ekspor kurang tepat sih, coba buat grafik harga gb sebelum pandemi sampai saat ini maka akan terjawab semua fenomena ini

[@ObviouslyNotABlackadder]

Karena bisnis cafe / coffee shop itu terlalu banyak pesaingnya & pembedanya sedikit! Banyak banget orang ketika disuruh mulai usaha, malah semuanya bikin usaha coffee shop. Makanya banyak yg berguguran karena pesaingnya di bisnis serupa terlalu banyak. Apalagi 2020-2021 kan PSBB & membuat sepi pengunjung, banyak yg bangkrut.

[@juragancoffeepunggur137]

coach kalau jalan2 ke pontianak, akan saya bawa ke tempat kop sederhana milik kami, kopi lokal dari kalimantan barat, kopi robusta dataran rendah dan bergmbut.

[@andreferdiano3136]

Ironisnya adalah : Yang paham kualitas kopi murni justru dari masyarakat kelas bawah (petani,sopir,orang desa),,bagi yg tinggal di perkotaan mentok merk kapal selam (kopi campur jagung) udah dirasa paling gagah...padahal diketawain orang desa. Dan masalah berikutnya adalah kopi murni saat ini melambung tinggi padahal pangsa pasarnya justru ekonomi lemah (yang paham kualitas kopi bagus)

[@Dadikresnadi]

Kalau saya petani Kopi th. Ini 2024 harga kopi di tingkat Petani berkisar antara Rp. 60.000 s/d Rp. 70.000,-. Ega tahu penomena apa harga kopi melonjak Alhamdulillah berkah bagi Petani. Di tingkat Petani sekarang mungkin ada kemajuan dalam tata kelola pemeliharaan kopi tapi itu bukan campur tangan Pemerintah tapi Petani Kuliah di UGM (Universitas Google Mandiri), arah sebagian Petani pengadopsi Petani Brajil dengan sistem tanam Pagar lajur. Mari bersatu padu agar Indonesia jadi penghadil Kopi no. 1 di dunia.

[@anp6301]

Sy sebagai penikmat kopi tanpa gula bisa merasakan perubahan sedikit apapun dan sy sangat kecewa soal rasa yg berubah karna kopi itu soal rasa bukan sekedar pahit.

[@deadbulldead]

Bbrp org minum kopi it hrs pahit biar dicampur am gula buat balance, lah ya krn warga kita it bkn bener bener pecinta kopi. Makanya kenapa kedai kopi berguguran krn susah melawan arus selera

[@muktiabd1561]

Sebetulnya kopi di cafe banyak gulanya, yang aneh2. Makanya bagusan kopi kapal api klo sama2 cuman kopi 😅😂😅

[@samsamijan9029]

yg non gula kn ada bjsa reques

[@flmworks]

bagusan grind sendiri lah, kualitas nya bisa milih

[@ntznbgzt]

@@samsamijan9029 potong kuping, pelanggan maunya manis, gw usaha kopi, tau persis maunya orang indonesia itu bukan KOPI BENERAN, tapi pasti kopi manis, judulnya kopi sehat pake susu oat soy dsb, padahal itu semua gula. Jarang yang mesen no sugar, ada tapi berbanding yang bergula, jauh lebih banyak yang doyan manis. Dan kopi di cafe banyak yang di kasih flavor di beansnya, keliatannya real beans padahal pakai flavor.

[@pokemonjane7421]

Kopi asli memang lebih enak tambah gula susu tapi kalau kebanyakan bisa sakit parah yg kopi instan juga kaya boongan buat yg ga bisa minum kopi beneran 🏧

[@tandukkertas]

Bener banget, makanya sekarang kalau ngafe pesannya cuma antara Americano Es atau Teh Tawar. Kalau pesen yg lain2 kadang takaran gulanya gak pake otak. Kalau inget2 dulu pas ngafe, cuma bersyukur 2 ginjal masih utuh.

[@vin-tr8807]

pak di daerah saya penghasil kopi arabika,saya membutuhkan pembeli yg konsisten juga,saya dari daerah kab bandung ciwidey.

[@sujarwoto1969]

hubunginya dimana kang?

[@bpmberkahplusmanfaat5881]

STANDARISASI -- Itu kelemahan Indonesia. Baik produk, process maupun kualitas nya. Mau disisi hulu, middle maupun hilir. Masih asal jadi.

[@deadbulldead]

Kopi indonesia it bagus bagus cuy kualitasnya. Dasarnya cmn satu ga ad peminatnya, org indonesia sukanya kopi sachet. Instant ditambah gula campur campolay lbh yahud, ape lo ape lo

[@bpmberkahplusmanfaat5881]

@@deadbulldead 😂

[@Iychoenk]

Kedai kopi banyak berguguran Warung kopi banyak bermunculan 🔥🔥🔥

[@landingkusuma7680]

Kita orang realistis akan harga. Kopi mahal di kedai dibeli disituasi tertentu

[@ntznbgzt]

Ngopi itu mesti deket dari rumah, itu kuncinya, banyak usaha2 kopi cafe yang harga terjangkau, atau kedai kontainer2an yang harganya terjangkau tetep sustain karena lokasinya didalam perumahan, punya komunitas sendiri, jadi tongkrongan warga sendiri, tapi akses warga luar pun bisa masuk. Dan itu kedai kopi yang bener, local support local. Kita nongkrong sambil ngopi BUKAN ngopi sambil nongkrong. Bukan nyari kedai jauh2 demi nongkrong dan cari kopi.

[@aditayudhistira]

@@ntznbgzt Jawaban ter bener dan real bosss🎉🎉🎉.

[@juragancoffeepunggur137]

gw dan tim br 6 thn, butuh belasan thn juga berproses berdamai dg keadaan untuk bs smpi membesar dan menggurita

[@DJONGROASTERY]

Kami telah mengekspor Premium Toraja Arabica Coffee bentuk Whole Coffee Beans ke Eropa. Meskipun shipping cost sangat tinggi, dalam hal ini via Pos Indonesia. Durasi paket tiba kisaran 2 - 3 minggu. Semisal ada vendor pengiriman yang lebih murah, bolehlah berkabar Saudaraku. Terimakasih

[@denoputra6041]

Dok, undang Pakar2 Investasi Dunia Saham dong..

[@tzuka70]

Cuma mempromosikan HACCP management system ISO 22000, tak terlalu ada hubungan dgn banyaknya coffee shop berguguran. Coffee shop berguguran karena segment class pasarnya yg tidak jelas, tidak semua orang punya kemampuan untuk membeli secangkir kopi dengan harga di atas Rp.40.000. Ada segment kedai kopi yg segment nya cuma harga kopi Rp.5ribuan, tapi volumenya mesti tinggi, misalnya segment abang ojol. Para kedai kopi hrs bisa mendefinisikan di segment mana mereka mau main, dan apa karakteristik yg dipenuhi utk segment tersebut.

[@Halvin369]

green bean yg enak diexpor karena orang luar ambil banyak dan hrganya oke, jual ke dalam negri cuma sebagian kecil dari hasil panennya jadi makin langka

[@penta688]

Jarang minum kopi di coffee shop, kagak kuat dompetnya, sama rasanya kurang nendang, mending ngopi kopi bubuk pinggir jalan

[@hermasbagus-ti9np]

Tak traktir kak kalau mau coba ngopi di kofee shop 😂

[@idyudhaperdana8956]

Kalau ekspor sih tergantung permintan pasar, ya konsistensi berperan. Kalau kedai kopi dalam negeri agak ambigu terutama kedai kopi konsep impor atau kearifan lokal… yg kearifan lokal kan modelnya lama nongkrong, metode seduh yg espresso habis minum pergi agak aneh sih, perlu penyesuaian kultur yg kadang gak secepat di sisi biaya… belum lagi barista dan brewer kan beda. Ekspektasi beda2 kadang gak ketemu dengan budget line.

[@suara_bumi_kita]

Permintaan dari luar tidak terbendung untuk greenbean, jika Indonesia bisa membatasi keluarnya greenbean besar kemungkinan roastbean bakal menjadi permintaan utama... seiring dengan konsumsi kopi yang mendapatkan pengetahuan perjalanan koipi dari hulu (petani, prosessor) hingga roasting dan ke hilir (kedai kopi dan konsumen)

[@MuhamadWirdan]

Emang betul sih konsistensi itu mahal, saya juga peminum kopi filter metode v60, biasanya kopi yang harganya mahal itu rasanya konsisten di setiap kali beli, di tempat lain yang harganya lebih murah kadang enak kadang zonk, karena suka berubah2 dan bikin kapok, yang akhirnya lebih milih yaudah deh mahal dikit, tapi biji kopinya bisa diminum sampe abis

[@shannonandcottonball5473]

Orang kita maunya yang murah, yang mahal belum sanggup beli kopinya. Makanya kopi dengan campuran jagung ( koja) lebih diminati krn harganya yg murah. Orang ind belum paham soal kopi semua kopi di anggap sama. Contohnya belum banyak orang yg tau soal kopi jagung. Mau di campur jagung atau beras atau yg lainya dianggap itu kopi asli.

[@Anu_Ku]

BeLi Kopi Instan Lebih Gampang & Bocah Pada Lihat Tiktok DariPada Lihat Cewe Coffee Shop Yg Bisa DiAngkut

[@omnawserchannel3012]

selain Kopi ada juga bisnis baru, Vape dan tembakau linting, apakah masa depannya bagus atau gimana Pa, terima kasih bagi yang menanggapi

[@7refalde]

Ntar dibikinin vidio, malah dikira menyuarakan ngrokok dan ngevape

[@filmesharrifena865]

untuk saat ini selama belum kena pajak cukai kayak rokok masih bisa lah

[@user-xs8th4fj3k]

resiko tinggi kalo ekspor roasted bean..roasted bean baik digunakan itu max 30 hari setelah roasting..7 hari setelah roasting aja kualitas rasa aja pasti akan turun..sedangkan pengiriman via laut itu bisa sebulan lebih tergantung negara..nyampe di negara tujuan rasa nya akan berubah

[@ninikchoirunnisa9877]

Perut mules tiap minum kopi giling, sekarang kopi nya instan nescafe atau torabika.

[@pujavirtual9364]

Bahas tentang manajemen sokolah swasta atau kampus swasta dong kak

[@rusmansobar1245]

Assalamualaikum pak indra, selamat malam, tolong undang yang kemarin juara champion di bidang perkopian, terima kasih

[@andraqi9]

Dari pembicaraan ini, tidak dibicarakan keadaan petani kopi itu bagaimana, banyak petani petani kopi di Indonesia gilung tikar dan berpindah ke produk lain karena terlalu banyaknya mafia yg terlibat di industri ini. Yg dibicarakan di konten ini hanya di level konsumer saja.

[@kasamago]

Faktor kesejahteraan sangat mempengaruhi tingkat konsumsi kopi yang istimewa..

[@andisupriantoars]

Sangat menyala2 tapi ya aku menghargai dan terimakasih ❤

[@ClickedClocked]

Jaman VOC juga uda ekspor roasted,lu tau ga kenapa ga cuan, coba googling " stale bean"..... itu kopi basi secara roasted date....

[@yomanxxx3327]

Pahami hulu sampai hilir di industri kopi

[@bechakturbo4999]

ingat ketika 2016 ngobrol dengan tokoh senior kopi indonesia Bpk RUDY J PESIK,,beliau cerita banyak tentang bisnis kopi sejak lama,,bahkan brand "kopi kamu" sudah ada diluar negeri,,beliau bilang,,bisnis kofee shop ini biaya tinggi pasti bakal banyak yg akan berguguran nntinya,,itu beliau ucapkan 2016,,kurun waktu 2021,2021,2022,2023 ternyata kenyataan ucapan beliau

[@deadbulldead]

Biaya tinggi warganya jg kurang berminat, kl biaya tinggi warga bnyk berminat ya MAJU! Warga indonesia it penikmat kopi sachet di warung, krn dasarnya cmn suka aroma kopi sama manisnya gula dalam susu. Ga akan berkembang cafe kopi it sulit, rebutan sama brand luar, apalagi starbuck, bnykan jg mnm anak alay biar keliatan keren ngopi di brand luar

[@stephanuswidjaja105]

saya gabung grub cofe shop daerah sini 2kota+kab, penyebab banyak bgt bangkrut karena daya beli turun banget disegala sektor (saya join tele grub online shop) + banyaknya ROJALI (ROmbongan JArang beLI). yg nongkrong 20anak yg beli cm 1orang 2kopi, nongki sampe 5jaman.. orng baru yg mau beli langsung balik arah krn diliat full

[@PancongMarisa]

Saran saya ini dok. Sebaiknya jangan terlalu banyak bicara atau terlalu banyak porsi bicaranya. Sehingga narasumber baru ngomong dikit, dipotong lagi. Lalu pak doktor ngomong banyak. Sehingga informasi yg kita dapat tidak detail loh. Jangan dipotong2lah. Sya perhatikan bgtu. Maaf klw salah ngomong,.,sy penggemar konten doktor yg berkualitas ini.

[@arielanoa6743]

Coffee Shop usaha untuk orang kelebihan duit. Karena usaha yg gak provit. Sekelas Starbucks bukan jual kopi.. Tapi jual merchandise brand nya guna kebutuhan POM-POM obligasi. Disitulah baru ada duitnya

[@gusrahman7066]

kata siapa berguguran malah marak sekarang, datang ke Kalibaru Banyuwangi gudang nya kopi boss

[@mashudinusantara8811]

Pengusaha cafe idealis, gak laku. Coba kalau kedai kopi tradisional kayak di Rembang dan sekitarnya. Tetap laku dan penggemar setia

[@deadbulldead]

Wkwkwwkw makanya lbh laku buka warung nasi tp sedia kopi instant.

[@asribojo6931]

Sop lah, rasalah, semua itu bohong, kenapa orang luar sangat membutuhkan kopi karna orang luar sangat tau dengan manfaat kopi bukan rasa kopi, yg penting kopinya asli tidak dicampur, zaman penjajahan belanda para pekerja kopi mengutip sisa biji kopi yg berjatuhan ditanah ditumbuk di lantai batu diseduh dengan air panas tanpa gula diminum tanpa disadari mereka sehat panjang umur.., menurut saya bisnis cafe coffe di indonesia belum dimulai masih gaya2 an, maka dari itu perlu bapak2 lebih giat mempromosoikan apa itu manfaat cofee bagi tubuh, agar rakyat indonesia lebih mencintai coffe untuk kesehatan tubuh dari pada mencari rasa coffe.....

[@odoonesia]

Mantab 👍🏻👍🏼👍

[@DuniaKualitas]

Standarisasi, traceability 11:00 👍🏻

[@AgusRianto-jr4xd]

Sy tiap pagi cukup minumkopi kpl api bngkus paling kecil ga pk gula. Buat sy kopi mau jenis apapun ttp sm rasanya, pait

[@fraga667]

betul.. KONSISTENSI bukan kopi sih.. tp saya pelanggan brazillian *** yg dicari baksonya. nah, tuh kuah bakso tiba2 berubah rasanya. jadi ngaco. akhirnya males lg kesana

[@davidgumbira]

Dok, pernah denger istilah Pendekar Kopi? Coba scroll, ada yg bawa keris ada yg bawa arit ada yg bawa kodam 😅 kadang yg nanya lucu yg d tanya lebih lucu

[@RizalRizqiallam]

Kayaknya ini acara iklan, seperti liat acara agung podomoro grup/ obat2 yg ditayangin di tv dikemas talkshow

[@bgssuparman]

Ekonomi berat ,ya ngirit !

[@user-xf7fq4iu6m]

Pak kalau nggak merepotkan bahas the collapse of USD currency dong, sudah liat POV bang Bennix mau denger POV pak Indrawan :)

[@rakuen6728]

Masukan aja,, Judul tidak sesuai yg dibahas,malah muter muter ke hal2 lain yg enggak perlu Bapak jangan yang kebanyakan ngomong,malah ngomong berulang ulang yg enggak perlu,Jadi panjang Dan jangan memotong terus narasumber berbicara,malah bapak yg dominan bicara

[@edwingunawan891]

Pembicaraan yg cenderung diarahkan sehingga kesimpulannya sesuai yg dikehendaki bpk Indrawan..

[@koaminsamudera235]

Mungkin seharusnya yg diundang adalah pebisnis kedai kopi dan exportir kopi sehingga bahasannya lebih nyambung dengan judulnya😁

[@tribektimaryantoagustinusa1222]

Kalau bahan mentah hasil tambang tidak boleh di ekspor. Tentunya demikian juga bahan mentah non tambang yakni kopi.