Lok2 diesel tsb kbanyakan buatan amerika/canada/jerman (negara2 barat), dmana lok2 diesel itu sngat maha kuat tsb (bisa utk angkutn pnumpang & bisa jga utk kprluan mnarik grbong2 ka barang, a.l. utk angkutan batubara, pulp/krtas, minyak sawit, semen, minyak/bbm pertamina, dsb), smuanya adalah brsifat non-militer utk a.l. pmasukan uang negara RI & bnyak brdampak positif pda ksejahteraan rkyat. Dari dlu sejak thun 1953, pjka (bumn ka di indonesia) sdah "jdi lngganan tetap" mmbeli "lok2 diesel dari amerika (trutama)" & negara2 barat lainnya (jerman, canada, dsb), yg ksmuanya brsifat "non-militer utk kesejahteraan rkyat", meski di era sukarno (1945-1966), sukarno "getol" "beli prsenjataan/peralatan militer" dari "uni soviet" (utk "kprluan perang", yg bisa bnyak mnyengsarakn/penderitaan rkyat) Kalau ke uni soviet, sukarno muji2 "setinggi langit", krn uni soviet memasok senjata & peralatan2 militer canggih ke indonesia (era sukarno: 1945-1966), ini utk "tujuan perang" yg pdahal "bisa mnyengsarakan atau brakibat pnderitaan rkyat". Tapi kalo ke amerika/negara2 barat, sukarno "seolah2 mnutup mata", pdahal barat juga bnyak mmberi bntuan non-militer atau mlakukan krjasama non-militer dng indonesia (a.l. "pngiriman lok2 diesel raksasa" & "maha kuat" tsb), yg bisa ikut "mnambah keuangan negara RI" & "bisa jga mnsejahterakn rkyat indonesia", & "dmpak2 positif lainnya" bagi negara RI