Рет қаралды 559
Keris LANGKA | Dhapur Kalamunyeng Era Pakubuwono - III
Dalam riwayat diceritakan, bahwa Prabu Brawijaya murka. Pengaruh Sunan Giri salah satu dari sembilan Wali Songo,dianggap sudah mengancam eksistensi Kerajaan Majapahit. Patih Gajahmada dan pasukannya lalu dikirim ke Giri untuk memberikan serangan, Penduduk Giri pun panik dan menghambur ke Kedaton Giri.
Sunan Giri yang saat itu sedang menulis begitu terkejut dan pena atau kalam yang tengah digunakannya ia lontarkan ke arah pasukan Majapahit.
Atas kehendak Sang Pencipta pena yang terlontar itu menjelma menjadi keris ampuh dan keris inilah yang memporakporandakan pasukan Majapahit.
Seperti apa prejengannya?
Panjenengan jangan kemana mana..
Busananya ladrang surakarta, tampil dengan begitu gagah dan wibawanya. Bahan kayunya trembalu lawas.
Dipadukan dengan pendok blewah tatah kemalo merah.
Secara keseluruhan prejengannya bener bener ndudut ati.
Mari kita buka isinya.
Pusaka lurus
Dhapur kalamunyeng
Pamor segara muncar
Tangguh Pakubuwana 3.
Dan pusaka ini kami ujubkan dengan mahar 10.350.000
Jika berminat silahkan komen dibawah atau japri kami
Pusaka dengan dhapur ini begitu melegenda dengan kisahnya.
Waktu itu Sunan Giri yang nama kecilnya adalah Raden Paku alias Muhammad Ainul Yakin tidak hanya dikenal sebagai penyebar agama Islam yang gigih. Tetapi juga pembaharu pada masanya. Pesantrennya, yang dibangun di perbukitan desa Sidomukti di selalan Gresik, tak hanya dipergunakan sebagai tempat pendidikan agama dalam arti sempit, tetapi juga menjadi pusat pengembangan masyarakat.
Pesantrennya di Gresik bahkan tumbuh menjadi pusat politik yang penting di Jawa kala itu.
Ketika Raden Patah yang memerintah Demak Bintoro melepaskan diri dari kekuasaan Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak.
Hal tersebut tercatat dalam Babad Demak. Pada perkembangan, nya kemudian, Demak tak lepas dan pengaruh Sunan Giri. Dan Sunan Giri diakui sebagai mufti, pemimpin tertinggi keagamaan setanah Jawa.
Meluasnya pengaruh Sunan Giri di Gresik membuat Prabu Brawijaya, raja Majapahit kala itu murka. la memerintahkan patihnya, Gadjah Mada, untuk mendatanginya, Penduduk Giri ketakutan dan berlari ke kedaton Sunan, Babad Tanah jawa menuturkan, ketika itu Sunan Giri sedang menulis. Karena terkejut mendengar musuh berdatangan merusak Giri, pena atau kalam yang dipegangnya Beliau lontarkan.
Sunan Giri kemudian berdoa pada Sang Pencipta. Ternyata kalam yang terlempar itu berubah meniadi keris berputar-putar, Keris dari kalam itu mengamuk dan banyak tentara Majapahit yang menyerbu Giri tewas, sisanya kabur, berlarian kembali ke Majapahit.
Dan keris dari kalam itupun dikisahkan kembali sendiri ke kedaton Giri, Tergeletak di hadapan Sunan dengan berlumuran darah. Sunan lalu berdoa pada Yang Maha Kuasa,dan mengatakan pada rakyat Giri bahwa kerisnya yang ampuh itu dinamai Kalam Munyeng.
Ricikan Dhapur Keris Kolomunyeng itu terdiri dari Gandiknya Lugas, ada Tikel Alisnya, lalu Sraweyan, dan ri pandan, serta yang paling istimewa terdapat Sogokan depan yang teges hingga ujung panetesnya.
Istimewa ya..
Paku buwono 3 memimpin kerajaan surakarta setalah ayahanda pakubuwono 2 meninggal pada tahun 1749, pada masa itu pakubowono masih berumur muda karena lahir pada tahun 1732. Tetapi meskipun begitu raja pakubuwono 3 ini memiliki karisma yang sangat tangguh hingga menjadikan dirinya mampu memimpin dan menjadikan kerajaan surakarta dan rakyatnya nya makmur dan semakin berkemajuan.
Perkembangan pada masa itu memang masih terisolir oleh aktifitas dari para orang asing yang masih dengan berbagai cara dalam mencari keuntungan dari alam yang dimiliki indonesia ini. Tetapi tetap sejak dahulu kala para pemimpin kerajaan yang ada di indonesia ini selalu memperjuangkan negara kesatuan hingga merdeka di kemudian hari pada masa itu.
ADMIN
0853 7777 8310
Maturnuwun dan salam ndudut ati.