Рет қаралды 1,450
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Kerupuk Gurilem siapa yang tidak menyukai makanan ringan satu ini yang memiliki tekstur renyah dan rasanya gurih.
Makanan cemilan khas ini digemari semua kalangan mulai dari anak kecil sampai orangtua.
Ternyata nama Gurilem memiliki arti, menurut salah satu pengrajin kerupuk gurilem asal Cililin Bandung Barat, Erus (39) penamaan gurilem kepanjangan dari Gurih dan Pelem atau enak.
Erus mengatakan kerupuk gurilem ini menjadi makanan khas asal Cililin Kabupaten Bandung Barat selain wajit.
"Penamaan diambil dari dua kata itu, ya dari rasa sama teksturnya, " ujar Erus kepada Tribun Jabar, Kamis (7/1/2021).
Erus mengatakan daerah Cililin merupakan rumah produksi dari kerupuk gurilem. Hingga kini dirinya masih tetap bertahan memproduksi kerupuk gurilem ditengah gempuran makanan cemilan yang sangat beragam.
"Alhamdulillah saya sudah 12 tahun menekuni usaha ini, sampai sekarang masih bertahan, " ungkapnya.
Menurut Erus, pada tahun 80-90 an eksistensi kerupuk gurilem ini menjadi jajanan ringan untuk kelangan menak dan diminati semua golongan umur.
Kerupuk gurilem ini sangat unik memiliki tekstur bentuknya yang panjang dan mirip cacing. Ditambah varian rasa taburan bumbu cabai dan bawang yang melekat di permukaan kerupuk.
Erus mengatakan dirinya memproduksi dua varian rasa kerupuk gurilem yaitu rasa bawang dan pedas.
Bahan dasar dari kerupuk gurilem adalah tepung dicampur dengan garam yang membuat rasanya gurih.
Setelah adonan tercampur, adonan tersebut ditambahkan dengan air panas sampai tidak lengket lagi. Lalu adonan siap untuk dicetak.
Erus mengatakan dari proses cetak, kerupuk gurilem tidak bisa langsung di goreng, harus di jemur selama 3-4 hari tergantung cuaca.
"Kalau cuaca lagi musim hujan, di jemur bisa sampai lima hari, karena kandungan airnya harus sudah kering," ucapnya.
Erus mengatakan uniknya dari kerupuk gurilem ini saat penggorengan, proses penggorengan gurilem tidak menggunakan minyak, melainkan menggunakan pasir yang sudah terlebih dahulu dibersihkan.
"Jadi kalau gurilem ini di goreng bukan pakai minyak, tapi pakai pasir khusus, " ujarnya.
Meskipun ditengah pandemi Covid 19, produksian kerupuk gurilem yang dibuatnya tak berkurang, sehari bisa memproduksi satu kwintal.
Soal harga, Erus menjual mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 20 ribu. Namun dirinya menjual mentahan kerupuk gurilem per ball atau per kg dihargai Rp 65 ribu.
Kini dirinya berharap, makanan cemilan khas ini kedepannya bisa tetap ada dan menjadi identitas kuliner nusantara yang bisa dilestarikan.(*)
Prenulis: Syarif Pulloh Anwari
Video Production: Uben
MEDIA SOCIAL & WEB Official
Website : jabar.tribunnews.com/
Instagram : / tribunjabar
Twitter : / tribunjabar
Facebook : / baladtribun
Fan Page FB : / tribunjabar
Ingin bergabung di grup WA pembaca Tribun? Silakan klik link ini. Dengan bergabung Anda ekslusif akan mendapatkan berita, video, dan jadwal live streaming pilihan dari kami. Ini linknya bit.ly/TJNewsUpdate.
#tribunjabarvideo