Kesenian Lampau Hadir Kembali dizaman Milineal : Sinandong Asahan

  Рет қаралды 1,689

Tiga Kota Sumut

Tiga Kota Sumut

Күн бұрын

Senandung Asahan Kebudayaan Tradisional yang Nyaris Punah
Oiiiii……. Saudaro…oooo….iiiii
Batolur lah kau sinanginnnn……oiiiiii
Batolurlah di pinggir panteeee……
Biarlah sonangggg…..oiiiii…..saudaro…..oiiiii
Nalayan mancari makannnnn…….oiiiiiii…..saudaro
Oiiiii…… Saudaroooo….iiiiii
Barombus lah…….oiiiiii……saudarooooo
Angin tunggaroooo….iiiiiii……saudaraooooo
Biar lah sonanggg nalayan oiiii…….saudaroooo
Balayar manuju panteeeee oiiiii….. saudaro
Oiiiiii…..saudarooooo…..oiiiiiii
Pandai pandailah meniti buih…iiiiii
Buih di titi sampai topian…oiiiiii……saudarooooiiiii.
Oiiiiiii….. saudaroooiiiiii
Pandai pandailah membawa diriiiii….oiiiiii ……saudarooooo
Agar selamat badan di perantauannnnnnn
Oiiiiii……..saudaroooooiiiiiii. saudaro.
Syair syair yang di kumandangkan dalam kesenian senandung Asahan penuh dengan kata kata mistis yang sarat dengan nasehat nasehat dan petuah petuah orang orang dahulu. Lantunan syair syair senandung Asahan ini di tingkahi pula dengan bunyi bunyian alat music seperti, biola, gendang rebab dan gong. Di samping sebagai hiburan pada setiap hajatan, seperti acara khitanan, maupun acara pernikahan, syair syair senandung Asahan ini juga sering di lantun kan pada acara acara pengobatan tradisonal yang lazim di sebut oleh orang Asahan sebagai pengobatan siar mambang.
Kesenian senandung Asahan ini sempat mengalami masa jayanya di sekitar tahun 50-an sampai dengan tahun 70-an. Di masa masa ini kesenian senandung Asahan ini sampai terkenal di Sumatera utara, bahkan sampai ke ibu kota Jakarta. Para pesenandung Asahan dari Tanjungbalai sering di undang dalam acara acara serimonial oleh pemerintah provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah pusat. Bahkan di zaman Orde Baru ketika Sudharmono SH Wakil Presiden Republik Indonesia sebagai ketua partai Golkar, kesenian senandung Asahan dengan pesenandungnya alm Cik nasti (Cik Nasution) Penduduk Jalan Tiung Kelurahan Perwira Kecamatan Tanjungbalai Selatan pernah diundang untuk tampil di Istana Negara ketika Presiden Suharto sedang menjamu para tamunya yang datang dari luar negeri. Dan beberapa kali tampil di sasana budaya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Walaupun pada tahun 1965, di saat pergolakan Gerakan 30 September (G.30.S) Partai Komunis Indonesia (PKI) kesenian senandung Asahan ini sempat surut, karena ada nya rasa ketakutan yang dirasakan oleh para pesenandung Asahan, di sebabkan adanya kesenian yang nyaris sama dengan senandung yakni, Sinandang produk lembaga Kebudayaan Rakya (Lekra) onderbau nya PKI. Namun pada tahun 70-an senandung Asahan kembali mengudara. Akan tetapi denyut nadi kehidupannya hanya sampai pada tahun 80-an. Dan sekarang kesenian sinandung Asahan ini nyaris sirna dan tidak terdengar lagi.
Perkembangan kesenian senandung Asahan ini, berbeda dengan kesenian Qasidah, dan bordah yang sampai saat ini masih terdengar rentak suaranya. Setiap acara acara hajatan dan serimonila yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah kota Tanjungbalai, alunan merdu lagu lagu qasidah dan bordah masih tetap terdengar memecahkan kesunyian malam.
Syair syair lagu qasidah tidak berbeda jauh dengan syair syair senandung Asahan. Jika senandung Asahan berbahasa daerah Asahan, sementara qasidah dengan bahasa Arab nya. Namun inti dari syair syair yang dilantunkan tetap pada koridor nasehat dan petuah petuah dalam menjalani hidup dan kehidupan
Kesenian qasidah ini tidak hanya terdapat di daerah Tanjungbalai dan Asahan. Tapi dia tumbuh dan berkembang di pesisir Selat Malaka, seperti daerah Kabupaten Batu Bara, daerah Tanjung Ledong, Kualuh, Air hitam, Kampung Mesjid, Tanjung Pasir di Kabupaten Labuhan Batu Utara, dan di pesisir daerah Labuhan Bilik, Tanjung Sarang Elang, Negeri Lama, Aek Nabara di Kabupaten labuhan Batu Induk, serta sampai ke Kota Pinang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Karena pada awalnya kesenian qasidah ini berasal dari daerah Turki Bakhdat, dan berkembang di tanah Semenanjung Malaya (Malaysia).
Masih bertahan nya kesenian qasidah ini di sebabkan masih adanya para generasi muda yang mau mempelajari kesenian qasidahini. Berbeda dengan kesenian senandung Asahan yang tidak mempunyai generasi penerusnya. Pada hal senandung Asahan layak untuk di jual kepada masyarakat dalam konsteks hiburan.

Пікірлер: 5
@acehbeautyindonesia5074
@acehbeautyindonesia5074 2 жыл бұрын
Mantap keren sekali bang👍👍👍
@tiga_kota_sumut
@tiga_kota_sumut 2 жыл бұрын
Amin terima kasih Bang
@asengthai
@asengthai 2 ай бұрын
Melayu memang tradisional yang di Tanjung tiram batubara cukup oke Melayu asli
@tiga_kota_sumut
@tiga_kota_sumut 2 ай бұрын
@@asengthai 👍👍
@zoelkawom4215
@zoelkawom4215 Ай бұрын
Serunai Aceh
Vampire SUCKS Human Energy 🧛🏻‍♂️🪫 (ft. @StevenHe )
0:34
Alan Chikin Chow
Рет қаралды 138 МЛН
Andro, ELMAN, TONI, MONA - Зари (Official Music Video)
2:50
RAAVA MUSIC
Рет қаралды 2 МЛН
«Жат бауыр» телехикаясы І 30 - бөлім | Соңғы бөлім
52:59
Qazaqstan TV / Қазақстан Ұлттық Арнасы
Рет қаралды 340 М.
GEGER ❗ PRIA ATHEIS INI HARUS MENERIMA KENYATAAN PADA DIRINYA
18:20
Sinandong Asahan pd Malam Berinai
11:08
Tiga Kota Sumut
Рет қаралды 8 М.
Dalail Khairat Aceh Full Lirik || Sagoe Dayah
52:34
Sagoe Dayah
Рет қаралды 2 МЛН
Perjalanan dari Kota Mekkah ke Kota Jeddah, Arab Saudi
8:38
Tiga Kota Sumut
Рет қаралды 12
Vampire SUCKS Human Energy 🧛🏻‍♂️🪫 (ft. @StevenHe )
0:34
Alan Chikin Chow
Рет қаралды 138 МЛН