Рет қаралды 391
Temani aku tuk sebentar saja.. agar aku tak kesepiannnn
vierra_
Yapz.. kesepian bisa membunuh kita secara perlahan. Berdasarkan hasil penelitian Bringham Young University, kurangnya keberadaan teman di sekitar kita akan membahayakan kesehatan kita seperti layaknya dampak yang diberikan oleh obesitas dan merokok 15 batang setiap harinya.
Orang yang kesepian 50 persen lebih mungkin meninggal sebelum waktunya dibandingkan mereka yang memiliki hubungan sosial yang sehat.
Kesepian adalah masalah besar yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik, masalah psikologis, dan masalah sosial. Sayangnya, kesepian tampaknya menjadi epidemi yang berkembang.
Orang yang kesepian baik karena tak memiliki pasangan, sahabat atau jauh dari keluarga memiliki motivasi hidup yang lebih rendah. Mereka juga rentan terkena berbagai penyakit baik fisik maupun mental yang mengancam nyawa.
Peneliti menemukan perasaan kesepian memicu aktivitas di beberapa bagian otak yang menyebabkan rasa sakit secara fisik. Saat merasa kesepian, tubuh mengirimkan sinyal pada otak bahwa terdapat ancaman untuk bertahan hidup.
Selain itu University of California San Francisco menemukan bahwa menyendiri dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Sekitar 59 persen lebih sulit melakukan aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga atau berjalan.
Isolasi sosial dan kesepian juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan otak dan telah dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih buruk dan risiko demensia yang lebih tinggi termasuk penyakit Alzheimer. Tidak seperti gangguan kesehatan mental seperti depresi, isolasi sosial dan kesepian seringkali tidak terdiagnosis.
Kesepian dan kesendirian bisa dirasakan setiap orang, di tengah keramaian kota sekalipun. Emosi dari kesepian ini berkontribusi besar dalam penurunan kebahagiaan individu. Kesepian sering dikaitkan pada kondisi fisik maupun emosional yang tidak menguntungkan. Kesepian berbeda dengan “menyendiri”. Kesepian di sini merujuk pada frekuensi kontak sosial dan keintiman yang dimiliki individu dengan sekitarnya.
Kesepian merujuk pada perasaan terisolasi, seperti perasaan dan emosi orang yang dibuang. Sebuah studi yang diterbitkan oleh US National Library of Medicine National Institutes of Health menemukan, kesepian sama mematikannya dengan merokok 15 batang per hari.
Seseorang yang mengalami kesepian tidak memiliki siapapun bersamanya. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko adanya disfungsi biologis, tekanan psikologis, dan masalah perilaku. Studi ini melibatkan lebih dari 300.000 orang dewasa. Orang yang kesepian 50 persen lebih mungkin meninggal sebelum waktunya daripada mereka yang memiliki hubungan sosial yang sehat. Dilansir Medical News Today, Profesor Julianne Holt Lunstad, Ph.D., yang terlibat dalam penelitian ini menyatakan bahwa angka tersebut sangat memprihatinkan. “Banyak negara di seluruh dunia sekarang menyarankan kita untuk bertarung menghadapi ‘epidemi kesepian’ “ katanya.
Kesepian juga bisa berpotensi depresi di usia tua yang dapat memicu pikiran-pikiran bunuh diri, alzheimer, dan demensia. Selain itu kesepian dapat mengurangi kekebalan tubuh dan masalah kardiovaskuler seseorang yang dapat menyebabkan risiko seseorang terjangkit penyakit kronis seperti jantung. Pada usia lanjut (60 tahun ke atas) kesepian bahkan berevolusi menjadi sebuah penyakit. Ini tentu menjadi lebih berbahaya mengingat orang tua adalah pihak yang paling rentan mengalaminya. Sebuah survei yang dilakukan oleh American Association of Retired Person (AARP) menemukan, 35 persen orang dewasa berusia 45 tahun dan lebih tua dapat dikategorikan kesepian.
Apa yang Membuat Seseorang Kesepian?
Melansir Psychology Today, pikiran negatif adalah salah satu penyebab utama kesepian. Sebagian besar orang yang merasa sepi umumnya selalu mencari sisi negatif dari sebuah interaksi sosial. Misalnya, seperti kritikan dan ketidaksetujuan yang orang lain katakan padanya.
Bagaimana Cara Menangani Kesepian?
1. Konsultasi medis
2. Jalin hubungan dengan orang lain dengan minat yang sama
3. Bergabung dengan komunitas
#kesepian
#mentalhealth
#bahayamerokok
Credit :
======
www.instagram....
www.cnnindones...
health.detik.c...
tirto.id/studi...
www.halodoc.co...
www.suara.com/...
Background :
============
pixabay.com/id...
pixabay.com/id...
Terima Kasih.