Warani warua ,,,, yaa lanjut biar lengkap pas tepat detail original ! Salam sehat selalu salam satu tuhan ! Clpselatanwt.yahya
@iam_home Жыл бұрын
kereeen.👍👍
@WaraniWanua Жыл бұрын
terimakasih kaka
@yayansupriyatna5104 Жыл бұрын
Iizin nyimak dan download ya mas...untuk konten materi pembelajaran sejarah kurikulum merdeka...mantul IA nya, real, mudah2an bisa memberikan gambaran yang utuh mengenai sejarah Indonesia yang terlupakan dengan sentuhan teknologi digital yang luar biasa....
@WaraniWanua Жыл бұрын
Silakan pak digunakan, kami senang kalo bisa bermanfaat. Terimakasih banyak untuk supportnya
@safuwanfauzi50146 ай бұрын
Bentuk senibina mmg gaya Aceh. warna dan bumbungnya terbaik.
@danangarifwidodo Жыл бұрын
Samudra Pasai dulu saya kira kerajaan orang aceh, namun ternyata kerajaannya orang Melayu....
@WaraniWanua Жыл бұрын
bahasa sastra yang dipakai memang Melayu, tapi etnis sepertinya Aceh + Pengaruh Melayu, Mesir, Persia, Turki, Gujarat. Gelar yg dipakai Meurah (Aceh), Tun (Melayu), Sultan Malik (Mesir)
@danangarifwidodo Жыл бұрын
@@WaraniWanua oh gituuu....
@cicak2404 Жыл бұрын
"Melayu" belum menjadi nama etnis pada 1267. Istilah Melayu merujuk pada nama tempat (toponim) di Sumatra (Malayupura). Kata "Melayu" baru menjadi merujuk pada nama suku bangsa / etnis (etnonim) setelah pendirian Kesultanan Melaka pada 1400-an. Sampai tahun 1900 istilah Melayu sangat sempit jika kita memakai referensi sastra-sastra Melayu itu sendiri, dimana yang disebut "Orang Melayu" hanya merujuk pada orang-orang Kesultanan Melaka dan Johor. Hikayat Patani (sekitar th 1876) misalnya, tidak menyebut Patani dan Brunei sebagai Melayu, istilah itu hanya digunakan untuk Johor. Kedah tidak dimasukkan sebagai suku Melayu dalam Hikayat Kedah/Hikayat Merong Mahawangsa (sekitar 1821). Hikayat Aceh (s. th. 1625, manuskrip yang ada s. 1675) menghubungkan etnis Melayu dengan Johor, tapi tidak menyebut Aceh atau Deli sebagai Melayu (books.google.co.id/books?id=sACaolB0FpkC&pg=PT92&dq=%27malay%27%20employed%20far%20more%20liberally&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiCgtvA4vT4AhWy9zgGHQ1vBD8Q6AF6BAgEEAI&fbclid=IwAR0sW0LY5WaBZyEc1_Qd4a2tLcukLsykUXmL2-XQFMrrJY0D64v4RrQn16c#v=onepage&q='malay'%20employed%20far%20more%20liberally&f=false) .