Рет қаралды 2,216
Khotbah Markus 12:28-34
Mengasihi Tuhan Allah dan Sesama Manusia
Ada pepatah mengatakan bahwa "diam itu emas"; yang artinya, sikap diam atau tidak menanggapi suatu peristiwa atau keadaan adalah hal yang terbaik. Kita diajar untuk sabar dan menyimpan segala emosi atau perasaan demi menjaga situasi atau keadaan tetap kondusif dan aman terkendali. Akan tetapi, realita hidup sehari-hari menunjukkan bahwa sikap diam bukan selalu cara yang terbaik. Ada kalanya kita harus berbicara dan bahkan terlibat dalam perdebatan sengit untuk menjelaskan iman dan keyakinan kita. Dalam situasi-situasi tertentu, terutama dalam situasi yang bersifat prinsipil, orang Kristen tidak boleh hanya diam, tetapi harus mampu untuk bersuara menjelaskan dan mempertahankan iman keyakinannya. Yesus sendiri, bukanlah sosok yang menghindari perdebatan ketika situasi menuntut-Nya untuk mengartikulasikan pendapat dan pikiran-Nya. Di dalam khotbah ini, kita membaca bahwa Yesus bersoal-jawab dengan orang Saduki. Bersoal jawab memberi kesan adanya proses dan dinamika diskusi, tanya jawab dan mungkin saja perdebatan. Dan ternyata, jawaban-jawaban atau pemaparan Yesus memukau perhatian seorang ahli Taurat yang mengamati proses diskusi tersebut. Ya namanya saja ahli Taurat, tentu dia adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang banyak tentang hukum Taurat. Dalam hatinya, ahli Taurat membenarkan dan mengakui penjelasan Yesus. Biasanya, ketika kita bertemu dengan seseorang yang kita nilai berkualitas, maka kita memiliki rasa penasaran untuk mengetahui lebih dalam pendapatnya atau penjelasannya tentang aspek-aspek yang lain. Dan sepertinya, hal ini juga dialami oleh si ahli Taurat. Dia cukup terkesan dengan jawaban-jawaban Yesus sebelumnya, dan sekarang dia pun ingin mengetahui lebih dalam jawaban Yesus atas satu isu penting, yaitu: “Apakah hukum yang terutama?”
Pertanyaan ahli taurat ini cukup fundamental, karena mengarahkan kita untuk menimbang dan menganalisa seluruh hukum yang ada dan merumuskan apakah hal yang paling mendasar dari semua hukum yang ada. Pertanyaan ini berbicara tentang ukuran atau patokan dasar dari seluruh nilai-nilai, dari seluruh hal-hal yang kita anggap penting atau berharga dalam kehidupan kita. Pertanyaan ini berbicara tentang jalan kehidupan yang terbaik. Ini merupakan pertanyaan yang tidak bisa diabaikan oleh setiap orang yang ingin mencari makna kehidupan. Dan Yesus pun menjawab pertanyaan tersebut dengan bahasa yang ringkas, jelas dan to the point! Apakah hukum yang terutama menurut Yesus yang harus kita jadikan sebagai pedoman atau patokan kehidupan kita?
a. “Mengasihi Allah”
b. “Mengasihi Sesama!”
Pertanyaannya adalah: Bagaimanakah bentuk-bentuk mengasihi diri sendiri tersebut? Bentuk-bentuk mengasihi diri sendiri yaitu, kita menjadi pribadi yang menerima kondisi diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya! Ingat, hanya pribadi yang mampu menerima diri sendirilah yang mampu menerima orang lain secara apa adanya juga. Mengasihi diri sendiri berarti kita bertanggung jawab atas kesehatan fisik, mental dan rohani kita. Kita belajar membuang segala kepahitan hidup dan mengembangkan pikiran positif. Seseorang yang memiliki kesehatan fisik, mental dan rohani yang baik, mampu menjaga relasi yang baik dengan orang lain. Yesus berkata: “Mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan". Mengasihi Allah dapat dilihat pada kasih yang diberlakukan pada sesama manusia.
7 pesan untuk kita orang-orang Gereja:
a. Jangan merasa dirimu yang paling benar dan paling kudus; karena semuanya kita adalah orang-orang yang berdosa, tetapi telah ditebus oleh darah Yesus.
b. Jangan menggosipi jemaat yang lain apalagi sampai menghakimi. Namun jika kamu punya otoritas untuk menegurnya, tegurlah dengan kasih dan dengan sopan santun
c. Kalau ada bayi yang rewel di Gereja, atau ada orang yang terlambat, tidak usah dilihatin sampai membuat orang tersebut sakit hati. Ingat: Bayi itu masa depan Gereja, dan orang terlambat itu mungkin ada alasannya dia terlambat.
d. Kalau pendetamu punya masalah, doakan dia, jangan buat jemaat terpecah belah. Kalau memang kamu tidak damai dan tidak bertumbuh di situ, berdoalah, mintalah pimpinan Tuhan: Apakah kamu tetap di situ untuk menjadi berkat, atau harus pindah ke Gereja lain.
e. Jangan pelit antara pelayan satu dengan yang lain.
f. Jangan beda-bedakan orang, antara si kaya dan si miskin. Buatlah semuanya rata. Jangan kalau yang kaya tidak datang, langsung dicari, tetapi kalau yang miskin dibiarin saja.
g. Bertobatlah dengan segala kemunafikan, karena orang munafik tidak akan masuk surga.
Ingat: Gereja bukanlah showroom orang-orang suci, tetapi Gereja adalah bengkel bagi orang-orang berdosa. Gereja harus menjadi rumah yang baik, dimana setiap orang diterima di sana.
#khotbahmarkus12:28-34
#khotbah
#khotbahminggu
#khotbahkristen