Kisah Syekh Asnawi Caringin Banten || Kiyai dan Jawara Banten Yang Menentang penjajah Belanda

  Рет қаралды 5,981

Anaz Sabit

Anaz Sabit

Күн бұрын

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokaatuh.
Jumpa lagi bersama saya, Anaz Sabit.
Sahabat asa, tentu nya sahabat tahu ulama yang satu ini, ya, beliau adalah Syekh asnawi caringin Kiai dan pendekar asal banten.
Berikut biografi nya.
tapi sebelum lanjut, mari kita kirimkan fatihah untuk beliau yang juga guru kita semua.
alfaatihah.
dan jangan lupa Subscribe, like dan bagikan vidio ini sebanyak banyak nya.
terimakasih.
Syekh Asnawi Caringin, Ulama Pendekar dari Banten.
Nama lengkapnya adalah Kiai Haji Tubagus Muhammad Asnawi bin abdurrohman.
Ia adalah seorang ulama karismatik dan pendekar yang lahir di kampung Caringin Banten pada tahun 1850 M.
Syekh Asnawi lahir di Kampung Caringin, Labuan Banten sekitar tahun 1850 Masehi di tengah keluarga yang religius.
ayah beliau afalah Syekh Abdurrahman bin Syekh Afifuddin, dan ibu nya Nyi Mustajah Binti Ki Ambah Bin Syekh Cinding Bin Syekh Abdurrahman (Ciliwulung) Bin Syekh Hasan (Raden Kenyep atau Ki Renyep) Bin Waliyuddin (Pangeran Jaga Lautan) berasal dari keluarga yang kental ber agama islam.
Bahkan, disebutkan pula bahwa Syekh Asnawi masih keturunan Sultan Agung dari Mataram atau keturunan Raden Patah.
Ia dikenal sebagai ulama yang gigih menentang penjajahan Belanda. Ia mengorganisir para jawara Banten untuk menentang penjajahan.
Dari pihak ayah nya, nasabnya bersambung ke Sultan Banten, sedangkan dari pihak ibu nya nasab nya sampai ke Sultan Agung Mataram.
Sejak usia 9 tahun, syekh Asnawi sudah dikirim ayahnya untuk menuntut ilmu di tanah suci Mekkah.
Di sana ia berguru kepada Syekh Nawawi Al-Bantani bersama santri-santri asal Indonesia semisal Kiai Kholil Bangkalan, Hadratusysyekh Hasyim Asy’ari, dan lain-lain. Selain belajar ilmu-ilmu agama, ia juga belajar tarekat kepada Syekh Abdul Karim Tanara, ulama Banten yang bermukim di Makkah.
Setelah mengaji bertahun-tahun di tanah suci, Syekh Asnawi pulang ke kampung halamannya pada tahun 1870 Masehi.
Untuk mengamalkan dan menyebarkan ilmunya, ia mendirikan pesantren di kampung tersebut. Pesantren tersebut dikenal dengan ilmu fiqih, tasawuf, dan ilmu beladiri.
Ketika gunung krakatau meletus, ia beserta keluarganya selamat dengan mengungsi ke kampung Muruy, Menes. Sayang seluruh pesantrennya di kampung Caringin hancur lebur. Ketika kembali lagi ke kampung halaman dari pengungsian, ia membangun ulang pesantrennya. Serta mendirikan masjid yang diberi nama masjid Agung Assalafi, atau menurut sumber lain adalah Salafiah.
Arsitektur Masjid Salafiah merupakan campuran dari unsur lokal dan luar. Unsur lokal terlihat dari atapnya. Sementara unsur luar terlihat dari bentuk jendela dan pintu dengan ukuran relatif besar. Juga pilar-pilar yang mengelilingi masjid. sahabat asa, perlu sahabat ketahui bahwa, Konon kata nya kayu untuk masjid tersebut adalah kayu yang dibawa oleh syekh Asnawi dari Kalimantan. yang Sebelumnya, konon kata nya kayu tersebut tidak bisa ditebang. Kalaupun bisa ditebang, pohon tersebut muncul kembali.
Setelah berdoa, pohon itu bisa dtebang dan dibawanya ke Caringin. Masjid tersebut masih berdiri sampai sekarang.
Pada tahun 1925 Masehi, ia mengerahkan santri-santrinya untuk turut membangun jalan antara Labuan dan Carita. Karena memimpin pemberontakan pada tahun 1926, ia dan keluarganya dipenjara pemerintah kolonial Belanda. Mula-mula dipenjara di Tanah abang Jakarta, kemudian pindah ke Cianjur. Selama di pengasingan, ia tetap berdakwah dan mengajarkan tarekat ke masyarakat Cianjur.
Sementara anaknya, Kiai Haji Muhammad Hadi dan menantunya, Kiai Haji Ahmad Khotib yang juga ikut memberontak dibuang ke Digul hulu, kalo sekarang yaitu Papua.
Kecintaannya akan perjuangannya terhadap ilmu agama melalui pesantren, penjara tidak membuatnnya jera.
Dari dalam penjara, Asnawi meminta dua orang cucunya yang kakak beradik, yaitu Kiai Haji Tubagus Muhammad Muslih dan Kiai Haji Tubagus Ahmad Maemun untuk membangun dan meneruskan kembali pesantren Caringin. Pada tahun 1930 Masehi, berdirilah madrasah Masyarkul Anwar yang terletak di di depan Masjid Salafiah.
Pada tahun 1931 Maaehi, Kiai Haji Tubagus Muhammad Asnawi bebas dari penjara. Kemudian pada tahun 1937 Maswhi, beliau pun wafat. Innaa lillahi wainnaa ilaihi roji'un.
Jenazahnya dikebumikan di Masjid Salafiah. Makamnya hingga sekarang tidak pernah sepi dari para peziarah.
Sungguh Cerita yang inspiratif bagi kita semua. semoga kita bisa memetik hikmah dari kisah Guru kita semua ini yaitu Syekh Asnawi Caringin.
mari kita sama sama kirimkan Fatihah untuk beliau.
Alfaatihah.
terimakasih sudah menyimak kisah ini sampai akhir.
saya anaz sabit. sampai jumpa di video selanjut nya. wassalam.

Пікірлер: 6
Sejarah syekh asnawi caringin banten || Abuya uci   #abuyauci #waliallah
33:41
GALERI Chamu ✍️🏃
Рет қаралды 6 М.
小天使和小丑太会演了!#小丑#天使#家庭#搞笑
00:25
家庭搞笑日记
Рет қаралды 33 МЛН
pumpkins #shorts
00:39
Mr DegrEE
Рет қаралды 50 МЛН
Spongebob ate Michael Jackson 😱 #meme #spongebob #gmod
00:14
Mr. LoLo
Рет қаралды 10 МЛН
WALIYULLAH MESIR  TURUN TANGAN❗Tegur Syekh Nawawi Al Bantani
13:46
Kalam Karomah
Рет қаралды 576 М.
Cerita Sejarah Perjalanan Syekh Quro Di Karawang
7:02
Bryan Chanel
Рет қаралды 9 М.
10 MAKAM WALI di PANDEGLANG ❗Banten
16:21
Ai Furqon
Рет қаралды 105 М.
小天使和小丑太会演了!#小丑#天使#家庭#搞笑
00:25
家庭搞笑日记
Рет қаралды 33 МЛН