KONTROVERSI - Hujan Kebijakan di Akhir Masa Jabatan

Рет қаралды 3,333

Ай бұрын

METRO TV -
i tengah beragam isu hangat seputar kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi belakangan ini, muncul putusan MA yang mengubah syarat batas usia calon kepala daerah. Berbagai kalangan mensinyalir putusan MA ini merupakan bagian dari manuver politik untuk memberi jalan bagi anak bungsu presiden Jokowi agar bisa berlaga di Pilkada 2024.
Putusan MA ini nyaris tenggelam oleh sejumlah isu lain terkait kebijakan pemerintah yang menyangkut perut masyarakat. Seperti kenaikan uang kuliah atau UKT, rencana kewajiban pemotongan gaji pegawai swasta untuk program tapera, dan kebijakan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok.
Apakah masyarakat kecolongan dengan keluarnya putusan MA terkait batas usia calon kepala daerah ini karena sengaja dibuat sibuk dengan isu penting lain? dan, mengapa pemerintah memaksakan beragam kebijakan di pengujung pemerintahan?
#mahkamahagung #mahkamahkonstitusi #mahkamahkeluarga #mahkamahadik #tapera #kaesangpangarep #presidenjokowi #jokowidodo #psi #pdip #kebijakanpemerintah
#Metrotv
----------------------------------------------------------------------------
#metrotvjabar
#jawabarat
Saksikan live streaming MetroTv hanya di www.metrotvnews.com/live
Dan jangan lupa untuk follow akun-Akun Sosial Media METROTVNEWS.COM untuk mendapatkan beragam informasi terkini dan update dari kami:
Website - www.metrotvnews.com/
Facebook - / metrotv
Instagram - / metrotv
Twitter - / metro_tv
TikTok - / metro_tv

Пікірлер: 12

@nartikotik4192 Ай бұрын

Muak

@raydatunnisa3387 Ай бұрын

Mumpung berkuasa, silahkan berbuat apa saja kami rakyat tdk bisa berbuat apa2.

@Mel-hz9wp Ай бұрын

*Cerita tentang seorang wartawan Amerika yang berkunjung ke Yogyakarta* Penulis: *Achmad Munjid* “Saya ingin ketemu politisi,” katanya begitu ia tiba di Jogja. _“Kalau begitu, silakan datang ke masjid,”_ kata seorang warga yang ditemuinya. “Ke masjid?” si wartawan kaget dan bingung. “Bukannya masjid itu tempatnya ustadz?” Jika ini benar, teori sekularisasi benar-benar dijungkirbalikkan. _“Sampeyan keliru, Kalau mau ketemu ustadz, pergilah ke universitas.”_ “Ada-ada saja anda ini,” ia tambah bingung, Ini lebih kacau lagi. “Universitas kan tempatnya intelektual?” _“Ah, sampeyan keliru lagi, Kalau mau ketemu intelektual, pergilah ke warung angkringan.”_ “Waduh...!" kepala si wartawan mulai pening, “Warung angkringan kan tempat para broker dan orang-orang kurang kerjaan?” _“Sampeyan perlu lebih banyak bergaul di sini,”_ kata warga itu dengan senyum bijaksana. _“Kalau mau ketemu broker dan orang-orang yang kurang kerjaan, silakan pergi ke gedung Parlemen.”_ Kepala si wartawan benar-benar makin seperti dipilin-pilin. Tapi ia ingin terus mengejar lawan bicaranya. "Parlemen kan tempat wakil rakyat...?” _“Sampeyan wartawan tapi mungkin kurang baca berita ya...? Kalau mau ketemu wakil rakyat, silakan pergi ke tahanan KPK,”_ jawab si warga tadi sambil setengah terkekeh, “Waduh, tobat saya... Di sana kan tempatnya para koruptor...?” _“Nah ini...kalau mau ketemu koruptor silakan datang ke partai-partai politik.”_ “Bagaimana ini...!?” si wartawan sudah merasa nyaris tidak sanggup lagi mengikuti nalar lawan bicaranya, Tapi ia ingin mencoba untuk terakhir kali, “Partai politik kan tempatnya para politisi?” _“Laaah...sampeyan masih belum paham juga, Kalau mau ketemu politisi, datanglah ke masjid, Kan sudah saya kasih tahu dari awal...?”_ Si wartawan Amerika itu pun hanya bisa melongo. _“Ini Indonesia Bung... Jangan gampang terjebak kategori, Mungkin bagi anda ini semua tampak membingungkan, Tapi asal tahu saja, kami rakyat punya rumus yang jitu untuk mengatasi kebingungan seperti itu..."_ “Apa itu...?” _“Jangan percaya agamawan yang selalu berbusa-busa bicara politik dan jangan pernah percaya politisi yang sibuk bicara agama...!!!”_ *_Lebih baik percaya sama pensiunan aja yg bisanya komen-komen di WA sekedar mengisi waktu sambil momong cucu_* *_ngopi☕_*